DISUSUN OLEH:
NAMA :SITI MUTIA SUGI
NIM : 2122042
JURUSAN :S1 KEPERAWATAN
MATA KULIAH : FARMAKOLOGI
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Cara Pemberian Dan Perhitungan Dosis,
Toxikologi Obat dan Pengelolaan Obat Pada Anak Dan Lanjut Usia" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah farmakologi. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang manusia Cara Pemberian Dan Perhitungan Dosis,
Toxikologi Obat dan Pengelolaan Obat Pada Anak Dan Lanjut Usia bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Suriani Bahrun,
S.Kep.Ns M.Kes selaku Mata kuliah farmakologi Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………
Daftar Isi ………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………
A. Latar Belakang ………………………………………………..
B. Rumusan Masalah ……………………………………………
C. Tujuan …………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………
1. perhitungan dan pemberian dosis ………………………………
2. toxiologi obat …………………………………………………
3. pengelolaan obat pada anakp dan lanjut usia ………………….
BAB III PENUTUP…………………………………………………………….
A. Kesimpulan …………………………………………………….
B. Saran ……………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat merupakan komoditi kesehatan yang strategis karena sangat diperlukan oleh
masyarakat. Sebagian besar intervensi medik menggunakan obat dan biaya obat secara
mandiri merupakan biaya terbesar yaitu sekitar 60-70% dari total biaya pengobatan (Fatokun,
2011; Hassali, 2012). Obat-obatan memainkan peran yang semakin penting dalam
masyarakat dan berkontribusi dalam mengendalikan biaya kesehatan masyarakat
(Aramburuzabala P, 2013). Oleh karenanya, ketersediaan obat baik dari sisi kuantitas maupun
kualitas harus dapat dijamin oleh pemerintahan (BPOM, 2012).
Obat ibarat dua sisi mata uang, dimana satu sisi bisa bekerja sebagai obat, sebaliknya
disisi lain juga bisa bekerja sebagai racun, tergantung kepada takaran (dosis) yang digunakan.
Artinya setiap obat memiliki rasio manfaat dan resiko yang berbeda-beda dan batasan ini
menjadi tolak ukur keamanan dari suatu obat. Oleh sebab itu, penggunaan obat harus hati-hati
apalagi untuk anak-anak. Anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa mempunyai respons
yang berbeda terhadap pemberian obat. Hal ini disebabkan oleh organ fisiologis anak belum
berkembang sempurna sehingga kerja obat dan profil farmakokinetika obat pada anak akan
berbeda dengan orang dewasa. Begitu juga dengan masalah bentuk sediaan obat yang tepat
untuk anak tidak tersedia, sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pemberian dosis obat.
Kesemuanya itu, berpotensi terjadinya insiden obat pada anak (Ylinen et. Al, 2010; Holstein
et. al, 2015).
Jika anak-anak di negara maju sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang obat
sehingga mampu memiliki sifat otonomi dalam penggunan obat, maka sebaliknya di
Indonesia penggunaan obat pada anak-anak justu masih sangat tergantung sekali pada orang
tua. Kemandirian dan tanggung jawab anak dalam penggunaan obat belum bisa dilepaskan
begitu saja karena masalah obat masih dianggap hal yang tabu untuk anak. Hal ini sangat
dimungkinkan oleh belum adanya sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia dalam
menjamin pengetahuan anak tentang obat. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang
dirintis sejak tahun 1956, melalui Trias UKS nya, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah 8 sehat, sampai saat ini belum ada
mencantumkan adanya materi tentang pendidikan obat (Kemenkes RI, 2015).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara perhitungan dan pemberian dosis
2. bagaimana toxiologi obat
3. bagaimana pengelolaan obat pada anakp dan lanjut usia
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui cara perhitungan dan pemberian dosis
b. untuk mengetahui toxiologi obat
c. untuk mengetahui pengelolaan obat pada anakp dan lanjut usia
BAB III
PEMBAHASAN
Selanjutnya, toksikologi lingkungan dapat dibagi menjadi dua sub kategori, yaitu
toksikologi kesehatan lingkungan dan ekotoksikologi. Apa beda dari kedua cabang ilmu itu?
Toksikologi lingkungan dapat didefinisikan sebagai studi tentang efek-efek merugikan dari
bahan-bahan kimia lingkungan terhadap kesehatan manusia. Sementara itu, ekotoksikologi
adalah studi yang membahas efek-efek kontaminan lingkungan terhadap ekosistem dan
unsur-unsur pokok yang ada di dalam ekosistem.
Toksikologi Klinik
Toksikologi klinik adalah salah satu cabang toksikologi yang mempelajari aspek keracunan
akut, disengaja dan tidak sengaja, serta kronis dalam tubuh manusia. Juga mencakup
identifikasi racun, diagnosis keracunan serta terapi keracunan yang tepat pada keracunan
obat, pestisida, makanan dan minuman, logam berat, narkotika.
3. Pengelolaan Obat Pada Anak dan Lanjut Usia
Pengelolaan obat meupakan sebuah rangkaian pengendalian obat mulai dari peroses,
pengadaan, distribusi, hingga penggunaan.
a. Pengelolaan obat pada anak
Penggunaan obat pada anak diberikan ketika anak sakit. Sediaan obat tersedia
untuk anak terdapat dalam berbagai jenis bentuk sediaan. Paling familiar adalah
bentuk serbuk dan sirup. Agar perawat maupun orang tua tidak salah dalam
pemberian obat, maka harus mengerahui jenis-jenis obatnya dan memberikan dengan
dosis sesuai anjuran dokter. Pemberian obat untuk anak harus disesuaikan dengan
berat badan anak.
b. Pengelolaan obat pada lansia
Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun
keatas.
Pada usia ini terjadi penurunan fungsi organ (fisiologis), penurunan pengetahuan (kognitif),
dan penurunan psikologis yang dapat menyebabkan komplikasi penyakit sehingga
menyebabkan lansia menerima obat dalam jumlah yang banyak dan dapat mengakibatkan
permasalahan dalam mengkonsumsi obat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat tidak bias di minum tanpa adanya resep dari dokter atau perawat.
B. Saran
Sebaiknya kita harus memium obat dengan teratur, harus sesuai resep dokter,dan
harus minum obat tepat waktu. Agar tidak terjadi keracunan obat