Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI & EVALUASI

No
IMPLEMENTASI Evaluasi
NDx TGL JAM
1. 06/11/ 09.05 1. Mengobservasi adanya tanda Tanggal 07 – 11 – 2007
07 kerja fisik (takikardi, Jam 14.30
palpitasi, takipnea, S:
dyspnea, nafas pendek, ◊ Ibu klien mengatakan
hiperpnea, pusing, kunang- anaknya masih mengeluh
kunang, berkeringat & kelelahan.
perubahan warna kulit) dan
keletihan (lemas, postur O:
loyo, gerakan lambat &
◊ Klien masih kelihatan lemah.
tegang, tidak dapat
◊ Pucat
mentoleransi aktivitas
◊ Sub ikterus
tambahan).
◊ Sklera ikterik
Hasil : Klien tampak letih,
◊ Conjungtiva anemis
gerakan lambat, nafas
◊ Vital Sign :
pendek dengan frekuensi 42
 Suhu : 37.5 °C.
x / mnt dan nadi 104 x /
 Nadi : 112 x/menit
mnt
 Respirasi : 40 x/menit.
 TD : 110/60 mmHg
09.20 2. Mengantisipasi dan
◊ CRT : 4 detik
membantu dalam aktivitas
kehidupan sehari-sehari
A : Masalah belum teratasi
yang mungkin diluar batas
P : lanjutkan intervensi
toleransi anak.
Hasil : Meletakkan gelas 1. Mengobservasi adanya tanda
minum didekat t4 tidur, kerja fisik (takikardi,
menyuap klien pada saat palpitasi, takipnea, dyspnea,
makan dan menemani ke nafas pendek, hiperpnea,
kamar mandi. pusing, kunang-kunang,
berkeringat & perubahan
09.30 3. Memberi aktivitas bermain warna kulit) dan keletihan
pengalihan (lemas, postur loyo, gerakan
Hasil : Memberi buku lambat & tegang, tidak dapat
gambar dan pensil warna, mentoleransi aktivitas
klien tampak tenang dan tambahan).
tidak bosan 2. Mengantisipasi dan
membantu dalam aktivitas
09.00 4. Memilihkan teman sekamar kehidupan sehari-sehari yang
yang sesuai dengan usia dan mungkin diluar batas
dengan minat yang sama toleransi anak.
yang memerlukan aktivitas 3. Memberi aktivitas bermain
terbatas. pengalihan
Hasil : Situasi dan kondisi 4. Merencanakan aktivitas
tidak memungkinkan sebab keperawatan
klien berada di kamar kelas

1
III dan satu-satunya 5. Mempertahankan posisi
perempuan yang berusia fowler tinggi
sekolah. 6. Mengukur tanda vital selama
periode istirahat
09.35 5. Merencanakan aktivitas
keperawatan
Hasil : Klien mau diatur dan
mengikuti nasehat perawat

11.00 6. Mempertahankan posisi


fowler tinggi
Hasil : Posisi fowler tinggi
dapat dipertahankan

13.00 7. Mengukur tanda vital


selama periode istirahat
Hasil : TD 100/60 mmHg,
Nadi 96 x/mnt, Respirasi 38
x/mnt, suhu 370 C

1. 07/11/ 09.30 1. Mengobservasi adanya tanda


Tanggal 08– 11 – 2007
07 kerja fisik (takikardi,
Jam 14.30
palpitasi, takipnea, dyspnea,
nafas pendek, hiperpnea,
S:
pusing, kunang-kunang,
◊ Ibu klien mengatakan
berkeringat & perubahan
anaknya masih mengeluh
warna kulit) dan keletihan
kelelahan.
(lemas, postur loyo, gerakan
lambat & tegang, tidak dapat
O :
mentoleransi aktivitas
Klien masih kelihatan lemah.

tambahan).
Pucat

Hasil : Klien tampak letih,
Sub ikterus

gerakan lambat, nafas pendek
Sklera ikterik

dengan frekuensi 36 x / mnt
Conjungtiva anemis

dan nadi 94 x / mnt
Vital Sign :

 Suhu : 37°C.
09.35 2. Mengantisipasi dan membantu
 Nadi : 108 x/menit
dalam aktivitas kehidupan
 Respirasi : 32 x/menit.
sehari-sehari yang mungkin
 TD : 100/60 mmHg
diluar batas toleransi anak.
◊ CRT : 5 detik
Hasil : Mengantar anak ke
kamar mandi.
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
09.40 3. Memberi aktivitas bermain
pengalihan 1. Mengobservasi adanya tanda
Hasil : Memberi stetoskop, kerja fisik (takikardi,
klien tampak senang bermain palpitasi, takipnea, dyspnea,
dokter-dokteran nafas pendek, hiperpnea,

2
pusing, kunang-kunang,
09.45 4. Merencanakan aktivitas berkeringat & perubahan
keperawatan warna kulit) dan keletihan
Hasil : Klien mau diatur dan (lemas, postur loyo, gerakan
mengikuti nasehat perawat lambat & tegang, tidak dapat
mentoleransi aktivitas
09.50 5. Mempertahankan posisi tambahan).
fowler tinggi 2. Mengantisipasi dan
Hasil : Posisi fowler tinggi membantu dalam aktivitas
dapat dipertahankan kehidupan sehari-sehari yang
mungkin diluar batas
13.00 6. Mengukur tanda vital selama toleransi anak.
periode istirahat 3. Memberi aktivitas bermain
Hasil : TD 100/60 mmHg, pengalihan
Nadi 102 x/mnt, Respirasi 36 4. Merencanakan aktivitas
x/mnt, suhu 36.80 C keperawatan
5. Mempertahankan posisi
fowler tinggi
6. Mengukur tanda vital selama
periode istirahat

1. 08/11/ 09.00 1. Mengobservasi adanya tanda Tanggal 09 –11 – 2007


07 kerja fisik (takikardi, Jam 14.30
palpitasi, takipnea, dyspnea,
nafas pendek, hiperpnea, S:
pusing, kunang-kunang, ◊ Ibu klien mengatakan
berkeringat & perubahan anaknya masih mengeluh
warna kulit) dan keletihan kelelahan.
(lemas, postur loyo, gerakan
lambat & tegang, tidak dapat O:
mentoleransi aktivitas
Klien masih kelihatan lemah.

tambahan).
Pucat

Hasil : Klien tampak letih,
Sub ikterus

gerakan lambat, nafas pendek
Sklera ikterik

dengan frekuensi 32 x / mnt
Conjungtiva anemis

dan nadi 100 x / mnt, pusing
Vital Sign :

(-), kunang-kunang (-)
 Suhu : 37.5°C.
 Nadi : 112 x/menit
10.00 2. Mengantisipasi dan membantu
 Respirasi : 36 x/menit.
dalam aktivitas kehidupan
 TD : 100/60 mmHg
sehari-sehari yang mungkin
◊ CRT : 4 detik
diluar batas toleransi anak.
Hasil : Membantu anak turun
A : Masalah belum teratasi
dari tempat tidur.
P : lanjutkan intervensi
1. Mengobservasi adanya tanda
11.00 3. Memberi aktivitas bermain kerja fisik (takikardi,

3
pengalihan palpitasi, takipnea, dyspnea,
Hasil : Mengajak bercerita nafas pendek, hiperpnea,
tentang keadaan sekolahnya. pusing, kunang-kunang,
berkeringat & perubahan
09.30 4. Merencanakan aktivitas warna kulit) dan keletihan
keperawatan (lemas, postur loyo, gerakan
Hasil : Klien mau diatur dan lambat & tegang, tidak dapat
mengikuti nasehat perawat mentoleransi aktivitas
tambahan).
11.00 5. Mempertahankan posisi 2. Mengantisipasi dan
fowler tinggi membantu dalam aktivitas
Hasil : Posisi fowler tinggi kehidupan sehari-sehari yang
dapat dipertahankan mungkin diluar batas
toleransi anak.
13.00 6. Mengukur tanda vital selama 3. Memberi aktivitas bermain
periode istirahat pengalihan
Hasil : TD 100/60 mmHg, 4. Merencanakan aktivitas
Nadi 102 x/mnt, Respirasi 36 keperawatan
x/mnt, suhu 36.80 C 5. Mempertahankan posisi
fowler tinggi
6. Mengukur tanda vital selama
periode istirahat

1. 09/11/ 14.45 1. Mengobservasi adanya tanda Tanggal 10 –11 – 2007


07 kerja fisik (takikardi, Jam 20.30
palpitasi, takipnea, dyspnea,
nafas pendek, hiperpnea, S:
pusing, kunang-kunang, ◊ Ibu klien mengatakan
berkeringat & perubahan anaknya masih mengeluh
warna kulit) dan keletihan kelelahan.
(lemas, postur loyo, gerakan
lambat & tegang, tidak dapat O:
mentoleransi aktivitas
◊ Klien sudah tidak kelihatan
tambahan).
lemah.
Hasil : Klien sudah tidak
◊ Pucat
tampak letih tetapi gerakan
◊ Sub ikterus
masih lambat, nafas pendek
◊ Sklera ikterik
dengan frekuensi 28 x / mnt
◊ Conjungtiva anemis
dan nadi 102 x / mnt, pusing
◊ Vital Sign :
(-), kunang-kunang (-)
 Suhu : 37°C.
 Nadi : 102 x/menit
18.10 2. Mengantisipasi dan membantu
 Respirasi : 32 x/menit.
dalam aktivitas kehidupan
 TD : 100/60 mmHg
sehari-sehari yang mungkin
◊ CRT : 4 detik
diluar batas toleransi anak.
Hasil : Mengambilkan
A : Masalah belum teratasi
penghapus yang jatuh dari

4
tempat tidur. P : lanjutkan intervensi
1. Mengobservasi adanya tanda
kerja fisik (takikardi,
15.00 3. Memberi aktivitas bermain
palpitasi, takipnea, dyspnea,
pengalihan
nafas pendek, hiperpnea,
Hasil : Menganjurkan anak
pusing, kunang-kunang,
untuk menggambar wajah
berkeringat & perubahan
perawat.
warna kulit) dan keletihan
(lemas, postur loyo, gerakan
15.10 4. Merencanakan aktivitas
lambat & tegang, tidak dapat
keperawatan
mentoleransi aktivitas
Hasil : Klien mau diatur dan
tambahan).
mengikuti nasehat perawat
2. Mengantisipasi dan
membantu dalam aktivitas
19.00 5. Mempertahankan posisi
kehidupan sehari-sehari yang
fowler tinggi
mungkin diluar batas
Hasil : Posisi fowler tinggi
toleransi anak.
dapat dipertahankan
3. Memberi aktivitas bermain
pengalihan
20.30 6. Mengukur tanda vital selama
4. Merencanakan aktivitas
periode istirahat
keperawatan
Hasil : TD 100/60 mmHg,
5. Mempertahankan posisi
Nadi 102 x/mnt, Respirasi
fowler tinggi
36 x/mnt, suhu 36.80 C
6. Mengukur tanda vital selama
periode istirahat

Tanggal 08 –11 – 2007


2 07/11/ 08.20 1. Memberikan konseling diet
Jam 14.30
07 pada pemberi perawatan,
khususnya mengenai hal-hal
S:
berikut :
◊ Ibu klien mengatakan
- Sumber besi dari makanan
anaknya malas makan
(mis; daging, kacang,
◊ Ibu klien mengatakan setiap
gandum)
dipaksa makan anaknya
Hasil : Memberitahu Ibu
langsung muntah
klien mengenai sumber
◊ Ibu klien mengatakan
makanan dengan nutrisi
anaknya tampak kurus
esensial dan ibu klien
mengerti dan mau
O:
melaksanakannya
◊ Tampak anak tidak mau
09.00 2. Mengajari klien tentang makan
pentingnya nutrisi esensial ◊ Porsi makan yang dihabiskan
yang adekuat dalam diet. hanya ¼ porsi
Hasil : Klien mengerti dan ◊ Tampak Pucat
mengatakan bahwa ia sakit ◊ Sub ikterus
karena malas makan ◊ BB: 21 Kg.

5
12.00 3. Memberikan preparat besi A : Masalah belum teratasi
sesuai ketentuan. P : lanjutkan intervensi
Instruksikan keluarga
1. Mengajari klien tentang
mengenai pemberian
pentingnya nutrisi esensial
preparat besi oral yang
yang adekuat dalam diet.
tepat:
2. Memberikan preparat besi
- Berikan dalam dosis
sesuai ketentuan.
terbagi
Instruksikan keluarga
- Berikan di antara
mengenai pemberian
waktu makan
preparat besi oral yang
- Berikan dengan jus
tepat:
buah atau preparat
- Memberikan dalam dosis
multivitamin
terbagi
- Jangan
- Memberikan di antara
memberikannya
waktu makan
bersama susu atau
- Memberikan dengan jus
antasida
buah atau preparat
- Berikan preparat cair
multivitamin
dengan pipet, spuit
- Jangan memberikannya
atau sedotan
bersama susu atau
- Kaji karakteristik
antasida
feses
- memberikan preparat cair
Hasil : Memberikan vitamin
dengan pipet, spuit atau
B complex dan vitamin C
sedotan
masing-masing 1 tablet
- Mengkaji karakteristik
dengan air putih di gelas,
feses
feses belum dapat dikaji.
3. Menimbang BB setiap hari
4. Menganjurkan Ibu untuk
10.30 4. Menimbang BB setiap hari
jangan memberi cemilan
Hasil : BB : 21 kg
manis bila waktu makan
sudah dekat

Tanggal 09 –11 – 2007


Jam 21.30
2. 08/11/ 08.30 1. Mengajari klien tentang
07 pentingnya nutrisi esensial
S:
yang adekuat dalam diet.
◊ Ibu klien mengatakan
Hasil : Klien mengerti dan
anaknya sudah mau makan
berjanji akan menghabiskan
makanannya bila menunya
O:
ayam goreng.
◊ Tampak anak sudah mau
12.00 2. Memberikan preparat besi makan
sesuai ketentuan. ◊ Porsi makan yang dihabiskan
Menginstruksikan keluarga 1 porsi
mengenai pemberian ◊ Tampak Pucat
preparat besi oral yang ◊ Sub ikterus
tepat: ◊ BB: 20 Kg.

6
- Berikan dalam dosis
terbagi A : Masalah mulai teratasi
- Berikan di antara waktu P : lanjutkan intervensi
makan
1. Mengajari klien tentang
- Berikan dengan jus buah
pentingnya nutrisi esensial
atau preparat
yang adekuat dalam diet.
multivitamin
2. Memberikan preparat besi
- Jangan memberikannya
sesuai ketentuan.
bersama susu atau
Instruksikan keluarga
antasida
mengenai pemberian
- Berikan preparat cair
preparat besi oral yang
dengan pipet, spuit atau
tepat:
sedotan
- Memberikan dalam dosis
- Kaji karakteristik feses
terbagi
Hasil : Memberikan vitamin
- Memberikan di antara
B complex dan vitamin C
waktu makan
masing-masing 1 tablet
- Memberikan dengan jus
dengan air putih di gelas,
buah atau preparat
klien mengatakan fesesnya
multivitamin
berwarna kuning.
- Jangan memberikannya
bersama susu atau
12.30 3. Menimbang BB setiap hari
antasida
Hasil : BB : 20 kg
- memberikan preparat cair
dengan pipet, spuit atau
11.30 4. Menganjurkan Ibu untuk
sedotan
jangan memberi cemilan
- Mengkaji karakteristik
manis bila waktu makan
feses
sudah dekat
3. Menimbang BB setiap hari
Hasil : Ibu mengerti dan
4. Menganjurkan Ibu untuk
mau melaksanakannya
jangan memberi cemilan
manis bila waktu makan
sudah dekat

Tanggal 10 –11 – 2007


Jam 21.30
2. 09/11/ 14.50 1. Mengajari klien tentang
07 pentingnya nutrisi esensial
S:
yang adekuat dalam diet.
◊ Ibu klien mengatakan
Hasil : Klien mengerti dan
anaknya sudah mau makan
berjanji akan menghabiskan
makanannya.
O:
18.00 2. Memberikan preparat besi ◊ Tampak anak sudah mau
sesuai ketentuan. makan
Menginstruksikan keluarga ◊ Porsi makan yang dihabiskan
mengenai pemberian 1 porsi
preparat besi oral yang ◊ Tampak Pucat
tepat: ◊ Sub ikterus

7
- Berikan dalam dosis ◊ BB: 20 Kg.
terbagi
- Berikan di antara waktu A : Masalah mulai teratasi
makan P : lanjutkan intervensi
- Berikan dengan jus buah
1. Mengajari klien tentang
atau preparat
pentingnya nutrisi esensial
multivitamin
yang adekuat dalam diet.
- Jangan memberikannya
2. Memberikan preparat besi
bersama susu atau
sesuai ketentuan.
antasida
Instruksikan keluarga
- Berikan preparat cair
mengenai pemberian
dengan pipet, spuit atau
preparat besi oral yang
sedotan
tepat:
- Kaji karakteristik feses
- Memberikan dalam dosis
Hasil : Memberikan vitamin
terbagi
B complex dan vitamin C
- Memberikan di antara
masing-masing 1 tablet
waktu makan
dengan air putih di gelas,
- Memberikan dengan jus
klien mengatakan belum
buah atau preparat
BAB.
multivitamin
- Jangan memberikannya
16.00 3. Menimbang BB setiap hari
bersama susu atau
Hasil : BB : 20 kg
antasida
- memberikan preparat cair
15.30 4. Menganjurkan Ibu untuk
dengan pipet, spuit atau
jangan memberi cemilan
sedotan
manis bila waktu makan
- Mengkaji karakteristik
sudah dekat
feses
Hasil : Ibu mengerti dan
3. Menimbang BB setiap hari
mau melaksanakannya
4. Menganjurkan Ibu untuk
jangan memberi cemilan
manis bila waktu makan
sudah dekat

Tanggal 08 –11 – 2007


3. 07/11/ 08.30 1. Mengajari keluarga tentang
Jam 14.30
07 karakteristik dari
pengukuran – pengukuran.
S:
Hasil : Keluarga dan anak
◊ Keluarga mengatakan yakin
mengerti serta mau bekerja
penyakit anaknya dapat
sama.
disembuhkan
08.50 2. Menekankan akan
O:
pentingnya
menginformasikan ◊ Tampak keluarga sudah
perkembangan kesehatan, memahami penyakit yang
penyakit si anak. diderita anaknya

8
Hasil : Keluarga mengerti ◊ Ibu klien mampu
dan mau bekerja sama menerangkan penyakit
anaknya secara sederhana
10.45 3. Menjelaskan tanda – tanda
adanya peningkatan krisis A : Masalah sudah teratasi
terutama demam, pucat P:-
dan gangguan pernafasan.
Hasil : Keluarga mengerti

11.00 4. Memberikan gambaran


tentang penyakit keturunan
dan berikan pendidikan
kesehatan pada keluarga
tentang genetik keluarga
mereka.
Hasil : Keluarga mengerti
dan mengatakan bahwa
tidak ada yang mempunyai
penyakit seperti itu
sebelumnya.

11.30 5. Menempatkan orang tua


sebagai pengawas untuk
anak mereka.
Hasil : Orang tua berjanji
akan merawat dengan
sebaik-baiknya

Anda mungkin juga menyukai