Anda di halaman 1dari 4

RESUME PERTEMUAN 4

PEMBELAJARAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR


“Layanan bagi Anak dengan Gangguan Perseptual Motor”

A. Strategi Layanan Anak Gangguan Perseptual Motor


Mengenai Strategi Layanan Anak Gangguan Perseptual Motor. Terdapat :

1. Strategi Pengembangan Motorik Kasar


Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan
memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki
keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau
memainkan alat-alat mainan. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang
menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh
yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan
duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya. Karakteristik bagi
anak usia dini adalah bermain, merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi
anak.
Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang
mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung
dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan
untuk melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak pada masa ini
menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan
lainnya yang mengandung bahaya.
1) Berlari.
Orang tua bisa melakukan kegiatan ini di halaman, atau di ruangan yang
luas untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam rumah.
Lakukan improvisasidengan menggunakan bendera, kartu unik, atau benda
yang dioper.
2) Memanjat.
Jika di dekat rumah Orang tua ada taman bermain yang terbuka untuk
umum, Orang tua bisa mengajak anak-anak Orang tua untuk bermain di area
memanjat. Atau, buatlaharea memanjat sendiri di rumah denga menggunakan
meja dan kursi. Untuk menghindari ada yang terluka, usahakan agar Orang
tua menyediakan matras untuk mendarat jika mereka melompat.
3) Permainan jingkat.
Dalam bahasa Jawa disebut engklek. Permainan ini baik untuk melatih
keseimbangan dan koordinasi tubuh si kecil.
4) Main bola.
Apapun jenis permainan bolanya, ini sangat bagus untuk melatih kekuatan
otot anak-anak. Menurut Catron menyatakan: "Permainan merupakan wahana
yang memungkinkan anak berkembang secara optimal. Bermain secara
langsung mempengaruhi seluruh wilayah dan aspek perkembangan anak
ketika anak bermain, memungkinkan anak belajar tentang diri mereka sendiri,
orang dan linkungannya dalam bereksplorasi dan menciptakan sesuatu".
Ericson menambahkan bahwa bermain sangat berguna sebagai salah satu
bentuk penyesuaian diri, membantu anak menguasai kecemasan-kecemasan
dan konflik-konfliknya.
2. Strategi Pengembangan Motorik Halus
Persiapan dan alat-alatnyapun sangat mudah didapatkan di sekitar kita bahkan
itu adalah sesuatu yang tanpa kita sadari bisa dijadikan sebagai sebuah
pembelajaran buat si anak. Adapun aktivitas-aktivitas yang bisa dilakukan
adalah:
1) Senam Tangan
2) Menggunting Kertas.
3) Menempel
4) Menyambung titik-titik
5) Melipat kertas
6) Plastisin.

3. Strategi Pengembangan Persepsi Auditoris Dan Visual


Metode sensorik merupakan pelatihan yang mengajak anak untuk mau
mencoba sendiri. Dari mencoba sendiri, anak bisa lebih memahami apa yang
sedang dicobanya, bisa memperbaiki sesuatu jika ia anggap salah, juga bisa
berkreasi dengan lebih baik lagi. Metode ini termasuk dengan bagaimana para
terapis dan guru ikut mengasah persepsi visual dan auditori anak, sehingga anak
mampu mengekspresikan apa yang dipikirkan dan dirasakannya. Metode
sensomotorik meliputi:
1) Persepsi visual untuk meningkatkan pemahaman visual
2) Mengembangkan motorik anak untuk mengontrol gerakan tubuh
3) Pengekspresian secara verbal pikiran dan perasaan
4) Kemandirian sehingga anak bisa bersosialisasi dengan tepat dan dapat
mengatasi permasalahan

Metode sensomotorik bertujuan agar anak selalu mau mencoba bertahan hidup
dalam kondisi apa pun, sanggup mengembangkan pikirannya untuk sesuatu yang
baru, sanggup bersaing dengan siapa pun, sanggup mengutarakan apa yang
dipikirkan dan dirasakannya, sanggup bekerja dalam tim, serta menjadi kreatif,
imajinatif, fleksibel, dan bertanggung jawab. Pada saat metode ini dilakukan,
anak-anak mengikutinya tanpa merasa tertekan. Setiap hari kita akan melihat
ketertarikan dari anak sebagai torang tua adanya perbaikan perkembangan, baik
secara fisik maupun kejiwaan. Selain itu, anak-anak berkembang secara
individual sesuai karakter masing-masing, dan mau bermain dengan teman-
teman di sekitarnya.

4. Strategi pengembangan persepsi heptik (taktil dan kinestetik)


Persepsi heptik dapat dikembangkan dengan berbagai cara seperti marasakan
macam- macam tekstur, papan raba (touch board), merasakan bentuk, merasakan
temperature, merasakan bobot, mencium, atau menjiplak pola.
REFERENSI

Yudanto, Y. (2020). Pengaruh model aktivitas jasmani berbasis perseptual


motorik terhadap gerak dasarmanipulatif anak taman kanak-kanak. Jurnal
SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran, 6(1), 92–104.
https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v6i1.13976

Nurina, Titis, dkk. (2017). Identifikasi Gangguan Perseptual Motorik Pada


Siswa Tk Aisyiyah Kota Sukabumi, Vol VIII, No.2.

Anda mungkin juga menyukai