Makalah Psikologi 8
Makalah Psikologi 8
Tentang
Oleh :
Kelompok 8
Anna Nurbaiti
2110202009
Dosen Pembimbing :
KERINCI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
الر ِحيْم
الرحْ َم ِن ه ِ ِبس ِْم ه
َّللا ه
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini pada mata kuliah “Psikologi
Pembelajaran Bahasa Arab” yang berjudul “Teori Kognitif Konstruktivisme dan
Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Arab”.
Sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah
membimbing umat manusia dari kejahilan kepada kebenaran, dan semoga isi dan makna yang
terkandung dalam makalah ini dapat membantu proses perkuliahan kita pada mata kuliah ini.
Dan juga dalam menyelesaikan makalah ini, penulis ucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing atau dosen yang mengampu mata kuliah Psikologi Pembelajaran Bahasa
Arab, karena berkat bimbingan beliau lah penulis bisa menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Teori Kognitif Konstruktivisme dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab)”
Demikian lah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari segala kekurangan, untuk itu kritik
dan saran dari Dosen Pembimbing demi kesempurnaaan makalah ini dan menjadi pedoman
selanjutnya bagi penulis.
Penulis,
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konstruktivisme adalah perspektif psikologis dan filosofis yang berpendapat
bahwa individu membentuk atau membangun banyak dari apa yang mereka pelajari dan
pahami. Pengaruh besar terhadap munculnya konstruktivisme adalah teori dan
penelitian dalam perkembangan manusia, khususnya teori Piaget dan Vygotsky. 1
Dalam beberapa tahun terakhir, konstruktivisme semakin banyak diterapkan
pada pembelajaran dan pengajaran. Sejarah teori belajar mengungkapkan pergeseran
dari pengaruh lingkungan dan menuju faktor manusia sebagai penjelasan untuk belajar.
Pergeseran ini dimulai dengan munculnya psikologi kognitif yang membantah klaim
behaviorisme bahwa rangsangan, tanggapan, dan konsekuensi cukup untuk
menjelaskan pembelajaran. Teori kognitif sangat menekankan pada pemrosesan
informasi pembelajar sebagai penyebab utama pembelajaran. Terlepas dari keanggunan
teori pembelajaran kognitif, beberapa peneliti percaya bahwa teori-teori ini gagal
menangkap kompleksitas pembelajaran manusia. Poin ini digarisbawahi oleh fakta
bahwa beberapa perspektif kognitif menggunakan terminology perilaku seperti
"otomatisitas" kinerja dan "membentuk koneksi" antara item dalam memori.
Daripada berbicara tentang bagaimana pengetahuan diperoleh, mereka
berbicara tentang bagaimana hal itu dibangun. Meskipun para peneliti memiliki
perbedaan dalam penekanan mereka pada faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelajaran dan proses kognitif peserta didik, perspektif teoretis yang mereka dukung
dapat dikelompokkan secara longgar dan disebut sebagai konstruktivisme.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teori Kognitif Konstruktivisme ?
2. Siapa saja tokoh yang mengedepankan Teori Kognitif Kosntruktivisme ?
3. Bagaimana implementasi Teori Kognitif Konstruktivisme dalam pembelajaran
Bahasa Arab ?
1
Ohr Benshlomo, ‘TEORI BELAJAR CONSTRUCTIVISM COGNITIVE DEVELOPMENT THEORY
PIAGET , Fak. Psikologi, UNJA. (2023), 88–100.
1
2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan dapat memahami pengertian dari Teori Kognitif
Konstruktivisme
2. Untuk mengetahui tokoh yang melopori Teori Kognitif Konstruktivisme
3. Untuk mengetahui implementasi atau penerapan teori tersebut dalam pembelajaran
Bahasa Arab.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Jean Piaget. (1954), The Construction of Reality in the Child. APA SycNet
3
Trianto. (2019). Model Pembelajaran Terpadu (cetakan-9). Jakarta: Bumi Aksara.
4
Jeanne Ellis Ormrod, Cognitive-Developmental Perspectives, Human Learning, 2016.
3
4
5
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 56-57.
6
Margaret E. Bell Gredler, Buku Petunjuk Belajar dan Membelajarkan, (Jakarta: Depdiknas, 1988), h.
257.
5
7
Baharuddin, & Wahyuni, E. N. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
8
Slavin Robert E., Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik (Jakarta : PT.Indeks, 2011)hal .42
6
9
Eko Kurtarto, ‘Journal Indonesian Language Education and Literature’, Journal Indonesian Language
Education and Literature, 1.2 (2017), 207–20
<http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/jeill/%0APEMBELAJARAN>.
8
10
Suparlan Suparlan, ‘Teori Konstruktivisme Dalam Pembelajaran’, Islamika, 1.2 (2019), 79–88
<https://doi.org/10.36088/islamika.v1i2.208>.
11
Julie Grandgirard and others, ‘Costs of Secondary Parasitism in the Facultative Hyperparasitoid
Pachycrepoideus Dubius: Does Host Size Matter?’, Entomologia Experimentalis et Applicata, 103.3 (2002), 239–
48 <https://doi.org/10.1023/A>.
9
4. Pembelajaran Aktif12
Dorong siswa untuk memecahkan masalah bahasa Arab dengan cara
aktif. Ini dapat melibatkan pemecahan masalah pemahaman, tata bahasa,
atau bermain permainan bahasa yang membutuhkan pemikiran kreatif.
5. Refleksi
Mendorong siswa untuk memikirkan pembelajaran mereka. Hal ini
dapat dilakukan melalui jurnal pembelajaran di mana siswa mencatat
pengalaman mereka dalam belajar bahasa Arab, pencapaian, dan tantangan
yang mereka temui.
6. Umpan Balik Konstruktif
Memberikan umpan balik yang membantu siswa memahami kesalahan
mereka dan cara untuk memperbaiki. Hal ini dapat dilakukan melalui
koreksi tugas, evaluasi rekan, atau konferensi individu dengan siswa.
7. Penggunaan Teknologi
Memanfaatkan teknologi, seperti aplikasi seluler atau platform
pembelajaran berani, yang mendukung pembelajaran bahasa Arab.
Teknologi dapat menyediakan sumber daya tambahan dan interaksi dalam
bahasa Arab.
8. Pengalaman Kultural
Selain pembelajaran bahasa, eksplorasi budaya Arab juga penting.
Siswa dapat belajar tentang adat istiadat, nilai-nilai, dan tradisi Arab untuk
memahami konteks budaya yang mendalam.
Sebagai contoh, seorang anak yang merasa sakit karena terpercik api.
Berdasarkan pengalamannya terbentuk skema kognitif pada diri anak tentang ”api”,
bahwa api adalah sesuatu yang membahayakan oleh karena itu harus dihindari. Dengan
demikian ketika ia melihat api, secara refleks ia akan menghindar. Semakin dewasa,
pengalaman anak tentang api bertambah pula. Ketika anak melihat ibunya memasak
dengan menggunakan api, atau ketika ayahnya merokok; maka skema kognitif tersebut
akan disempurnakan, bahwa api tidak harus dihindari akan tetapi dimanfaatkan. Ketika
12
Uli Agustina Gultom, ‘Strategi Pengajaran Dalam Pemerolehan Dan Pemelajaran Bahasa Kedua’,
Seminar Nasional Pemebelajaran Bahasa Dan Sastra (SELASAR) 4, May, 2020, 287–97.
10
anak melihat banyak pabrik atau industri memerlukan api, kendaraan memerlukan api,
maka skema kognitif anak semakin berkembang/sempurna menjadi api sangat
dibutuhkan untuk kehidupan manusia.
Hal yang paling mendasar dari penemuan Piaget ini adalah belajar pada siswa
tidak harus terjadi hanya karena seorang guru mengajarkan sesuatu padanya, Piaget
percaya bahwa belajar terjadi karena siswa memang mengkonstruksi pengetahuan
secara aktif darinya, dan ini diperkuat bila siswa mempunyai kontrol dan pilihan tentang
hal yang dipelajari. Hal ini tidaklah meniadakan faktor guru dalam proses
pembelajaran, justru sebaliknya lah yang terjadi. Pengajaran oleh guru yang mengajak
siswa untuk bereksplorasi, melakukan manipulasi, baik dalam bentuk fisik atau secara
simbolik, bertanya dan mencari jawaban, membandingkan jawaban dari siswa lain akan
lebih membantu siswa dalam belajar dan memahami sesuatu.
13
Jean Piaget and Pandangan-pandangan Jean Piaget, ‘Teori Belajar Konstruktivisme Dari Jean Piaget’,
2007, 1–4.
11
2. Teori kognitif adalah potensi intelektual yang terdiri dari tahapan pengetahuan,
pemahaman,penerapan,penganalisa,sintetis,evaluasi. Kognitif berarti masalah yang
mengangkat kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal). Teori
belajar kognitif merupakan sebuah teori yang menjelaskan tentang proses berpikir
dan berbagai proses mental yang dipengaruhi oleh fakto--faktor yang berasal dari
internal dan eksternal untuk menghasilkan pembelajaran secara individu.
3. Aplikasi kedua teori tersebut lebih memberikan tekanan kepada bagaimana siswa
itu aktif untuk membangun pengetahuannya sendiri, guru hanya sebagai motivator
dan fasilitator untuk siswa. Karena siswa sudah memiliki skema kognitif dalam
dirinya sehingga dapat dikontruksikan memlalui pengalamannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori kognitif konstruktivisme adalah suatu kerangka kerja dalam psikologi dan
pendidikan yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan dan
pemahaman mereka sendiri melalui pengalaman, refleksi, dan interaksi dengan
lingkungan mereka. Menurut pendekatan kognitif konstruktivistik, pengetahuan
bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan
sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap obyek, pengalaman, maupun
lingkungannya.
Teori belajar konstruktivisme kognitif disumbangkan oleh Jean Piaget, yang
merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor konstruktivisme.
Selain Jean Piaget, terdapat juga tokoh lain yang berpengaruh dalam pengembangan
teori konstruktivisme, seperti Lev Vygotsky dan Jerome Bruner.
Adapun implementasi teori konstruktivisme kognitif dalam pembelajaran
bahasa Arab sama seperti dalam pembelajaran bahasa lainnya sehingga dapat
membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bahasa
tersebut. Dengan menggunakan teori ini, siswa dapat mendalami dan memahami
pembelajaran Bahasa Arab secara individual.
10
DAFTAR PUSTAKA
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 56-57.
Baharuddin, & Wahyuni, E. N. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz
Media.
Grandgirard, Julie, Denis Poinsot, Liliane Krespi, Jean Pierre Nénon, and Anne Marie
Cortesero, ‘Costs of Secondary Parasitism in the Facultative Hyperparasitoid
Pachycrepoideus Dubius: Does Host Size Matter?’, Entomologia Experimentalis et
Applicata, 103.3 (2002), 239–48 <https://doi.org/10.1023/A>
Gultom, Uli Agustina, ‘Strategi Pengajaran Dalam Pemerolehan Dan Pemelajaran Bahasa
Kedua’, Seminar Nasional Pemebelajaran Bahasa Dan Sastra (SELASAR) 4, May, 2020,
287–97
Kurtarto, Eko, ‘Journal Indonesian Language Education and Literature’, Journal Indonesian
Language Education and Literature, 1.2 (2017), 207–20
<http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/jeill/%0APEMBELAJARAN>
Margaret E. Bell Gredler, Buku Petunjuk Belajar dan Membelajarkan, (Jakarta: Depdiknas,
1988), h. 257.
Piaget, Jean, and Pandangan-pandangan Jean Piaget, ‘Teori Belajar Konstruktivisme Dari Jean
Piaget’, 2007, 1–4
Piaget, Jean. (1954), The Construction of Reality in the Child. APA SycNet
Slavin Robert E., Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik (Jakarta : PT.Indeks, 2011)hal .42
Suparlan, Suparlan, ‘Teori Konstruktivisme Dalam Pembelajaran’, Islamika, 1.2 (2019), 79–
88 <https://doi.org/10.36088/islamika.v1i2.208>
11
12