BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seseorang merasa terancam baik secara fisik maupun psikologik. Tanda dari
komponen fisik misalnya keringat dingin pada telapak tangan, tekenan darah
harga diri rendah, gugup, tegang, gangguan gambaran diri, rasa tidak aman,
dan takut kehilangan ( Long, 1996 ). Kecemasan dalam keluarga atau orang
penyembuhan sakit. Apabila dukungan ini tidak ada maka keberhasilan dalam
Menurut Whaley and Wong ( 1999 ), bahwa krisis yang dialami anak-
membawa efek bagi anggota keluarga yaitu keluarga inti ( orang tua ) dan
keluarga besar. Adapun reaksi keluarga ( orang tua ) terhadap anak yang di
rawat di rumah sakit meliputi penolakan, atau ketidak nyamanan, marah atau
oleh orang tua. Kecemasan dan ketakutan yang dihubungkan dengan parahnya
1
2
faktor pendidikan, faktor usia, faktor jenis kelamin, dan faktor kepribadian.
yang dipengaruhi oleh sikap. Usia yaitu pengendalian emosi yang kaitannya
dengan kecemasan. Jenis kelamin yaitu perbedaan antara wanita dan pria
terhadap respon stres atau emosi, dan kepribadian dilihat dari pengalaman
yang dipelajari pada masa lalu. Sehingga untuk mengatasi kecemasan maka
menunjukkan bahwa dari orang tua yang diwawancarai dan diobservasi secara
( 40 % ).
1995 ). Dari latar belakang diatas maka penulis ingin mengadakan penelitian
tingkat kecemasan orang tua klien anak yang dirawat di rumah sakit.
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
tingkat kecemasan orang tua klien anak yang dirawat dirumah sakit.
b. Tujuan Khusus
dirumah sakit
terhadap tingkat kecemasan orang tua klien anak yang dirawat dirumah
sakit.
4
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Penderita
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi Therapeutik
1. Definisi
2. Proses Komunikasi
lain:
5
6
tingkah laku dan membantu pasien dalam rangka mengatur persoalan yang
mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya
diberikan oleh perawat. Hal ini disebabkan hal – hal sebagai berikut :
3. Kebisingan ( Noise )
bentuk :
( Purwanto, 1996 ).
b. Kondisi Anak
ini akan menjadi perhatian bagi komunikan, tentang cara yang tepat
c. Stres Hospitalisasi
karena dampak masuk rumah sakit seperti lingkungan yang asing, serta
( Nursalam, 2005 )
7. Macam-macam Komunikasi
a. Komunikasi Searah
c. Komunikasi Berantai
8. Bentuk-Bentuk Komunikasi
akan berjalan dengan baik dan efektif tanpa adanya proses komunikasi.
Agar proses komunikasi kesehatan itu efektif dan terarah, maka dapat
komunikan langsung dapat direspon atau ditanggapi pada saat itu juga.
Apabila terjadi ketidak jelasan pesan atau informasi yang diterima oleh
komunikan, maka pada saat itu juga dapat diklarifikasi atau dijelaskan
B. Konsep Kecemasan
1. Definisi
sumbernya sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu
a. Perilaku
menarik diri.
b. Kognitif
c. Fisiologis
3. Tingkat Kecemasan
empat, yaitu:
a. Cemas Ringan
pendek, nadi dan tekanan darah naik, muka berkerut dan bibir bergetar.
dapat duduk tenang, tremor halus pada tangan dan suara kadang –
kadang meninggi.
b. Cemas Sedang
terarah. Respon fisiologis antara lain, sering nafas pendek, nadi dan
itu juga terdapat respon kognitif antara lain : lapang persepsi yang
antara lain : gerakan tersentak – sentak , bicara lebih cepat, susah tidur
c. Cemas Berat
cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang
nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan
kabur, ketegangan. Selain itu terdapat pula respon kognitif antara lain
d. Panik
tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-
fisiologis antara lain nafas pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit
dada, pucat, hipotensi. Selain itu juga terdapat respon kognitif antara
terutama perilaku non verbal. Hal ini berguna untuk menentukan adanya
meliputi:
a. Respon Fisiologis
engah.
rasa panas dan dingin pada kulit, wajah pucat, berkeringat seluruh
tubuh.
gugup.
obyektivitas.
artinya:
Cara penilaian.
15
5. Mekenisme Koping
koping:
1. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan
situasi stress.
sedang tetapi jika berlangsung pada tingkat tidak sadar dan melibatkan
hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.
lain:
a. Pendidikan
b. Usia
Masa belasan tahun atau usia muda sering terjadi tingkat emosi
remaja. Semakin tua usia seseorang maka akan semakin mampu untuk
c. Jenis kelamin
stres dan ada anggapan bahwa wanita lebih emosional dari pada pria
d. Kepribadian
C. Konsep Hospitalisasi
1. Definisi
rumah. Selama proses tersebut, anak dan orang tua dapat mengalami
2004 )
bagi anak, tetapi juga orang tua. Banyak penelitian yang membuktikan
bahwa perawatan anak di rumah sakit menimbulkan stres pada orang tua.
18
Berbagai macam perasaan muncul pada orang tua yaitu takut, rasa bersalah
itu perasaan orang tua tidak boleh diabaikan karena apabila orang tua
merasa stres, hal ini akan membuat ia tidak dapat merawat anaknya
dengan baik dan akan menyebabkan anak menjadi stres.( Supartini, 2000 )
Perasaan cemas dan takut muncul pada saat orang tua melihat
2. Perasaan sedih
Perasaan ini muncul pada saat anak dalam kondisi terminal dan
orang tua mengetahui bahwa tidak ada lagi harapan anaknya untuk
sembuh. Bahkan, pada saat menghadapi ajal, rasa sedih dan berduka
akan dialami orang tua. Pada kondisi ini, orang tua menunjukkan
perilaku isolasi atau tidak mau didekati orang lain, bahkan bisa tidak
3. Perasaan frustasi
psikologis yang diterima orang tua baik dari keluarga maupun kerabat
lainnya maka orang tua akan merasa putus asa, bahkan frustasi. Oleh
paksa.
D. Kerangka Konsep
konsep yang ingin diteliti atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.
( Notoatmojo, 1999 )
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Kecemasan :
kecemasan : Ringan
Pendidikan Sedang
Usia Berat
Jenis Kelamin Panik
Kepribadian
Komunikasi Terapeutik
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre
experimental.
C. Hipotesis Penelitian
20
21
D. Variabel
Variabel adalah suatu ukuran ciri yang dimiliki oleh suatu anggota
kelompok ( orang, benda, situasi ) yang berada dengan yang dimiliki oleh
tua klien anak yang dirawat di rumah sakit, adapun variabel yang akan
1. Klasifikasi variabel
a. Variabel eksperimen
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu
yang didefinisi. ( Nursalam, 2001 ). Definisi operasional dari tiap – tiap penelitian ini
E. Populasi
masalah yang diteliti ( Nursalam, 2001 ). Populasi dalam penelitian ini adalah
orang tua klien anak di ruang anak RSUD Gresik. Pada bulan Mei 2006,
F. Sampel
Sebagai sampel dalam penelitian ini adalah orang tua klien anak yang dirawat
di ruang anak yang ada pada saat dilakukan penelitian dan memenuhi kriteria
inklusi.
populasi target dan terjangkau yang akan diteliti. ( Nursalam, 2001 ). Kriteria
a. Orang tua klien anak yang dirawat di ruang anak baik klien baru atau
lama.
b. Orang tua klien anak yang dirawat inap bersedia menjadi responden ( mau
kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab. ( Nursalam, 2002 ). Kriteria
antara lain :
24
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
Instrumen adalah alat ukur atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam menggumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik dari arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. (
Arikunto, 2002 )
a. Persiapan
pengumpulan data.
b. Tabulasi
kedalam tabel – tabel yang telah dipisahkan. (Silalahi, 2003). Proses ini
meliputi :
c. Editing
d. Coding
jawaban dari kuesioner yang disebarkan diambil kode dari karakter masing
e. Scoring
J. Analisa Data
variabel eksperimen dan non eksperimen, maka dilakukan uji statistik yang
berupa uji Chi Square (X2). Apabila tingkat signifikan () 0,05 maka Ho
ditolak berarti ada hubungan yang bermakna antar variabel, jika tingkat
signiffikan () > 0,05 maka Ho diterima berarti tidak ada hubungan antar
variabel yang signifikan. Sedangkan data berupa variabel yang akan diteliti
27
diuji, diteliti dengan menggunakan uji Chi Square yang menggunakan rumus
Keterangan :
: Chi Square
0 : Frekuensi observasi
E : Frekuensi harapan
i : Baris
j : Kolom
K. Masalah Etika
kepada seluruh objek yang akan diteliti dengan maksud supaya responden
c. Confidentiality (kerahasiaan)