Anda di halaman 1dari 14

HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN PADI KATA PENGANTAR

DAN CARA PENGENDALIANNYA


Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
anugrah dari-Nya penulis dapat menyelesaikan saduran tentang
HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN PADI DAN
PENGENDALIANNYA. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh
alam semesta.
Ucapan terimakasih kasih disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan penulisan buku ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga buku ini dapat
Oleh : bermanfaat bagi para pembaca.

MARTAWATI, SP Gowa, 2023


NIP. 19690204 200312 2 004
Penyusun

DESA PA’BUNDUKANG
KEC. BONTONOMPO SELATAN KAB. GOWA
TAHUN 2023

i
DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR .............................................................. i


Tanaman padi merupakan tanaman pangan paling popular di
DAFTAR ISI............................................................................. ii Indonesia. Tentu saja ini terkait dengan kegunaannya sebagai tanaman

I. PENDAHULUAN ........................................................ 1 pangan utama di negeri ini. Bahkan sering kali muncul istilah bahwa
belum makan kalau belum makan nasi. Hal ini menjadikan padi (beras)
II. HAMA PADA TANAMAN PADI DAN CARA
sebagai kebutuhan nomor satu di Indonesia. Bahkan kini Indonesia
PENGENDALIANNYA ............................................... 3 telah menjadi konsumen beras tertinggi di dunia. Sayangnya, sebagian

III. PENYAKIT PADA TANAMAN PADI DAN CARA beras yang orang Indonesia makan bukanlah beras hasil produksi
sendiri. Negara ini masih mengandalkan impor beras dari Negara
PENGENDALIANNYA ...............................................
tetangga seperti Filipina.
IV. PENUTUP .................................................................... 24 Ada banyak hal yang menyebabkan produksi beras kita tidak

V. DAFTAR PUSTAKA ................................................... 25 dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain faktor eksternal yang
berupa kebiasaan orang Indonesia yang terbiasa memakan beras,
terdapat pula faktor internal. Faktor internal ini berkaitan dengan
kondisi pertanaman padi kita. Pertanaman padi di Indonesia sering kali
dihadapkan dengan masalah lingkungan seperti kekeringan atau
kebanjiran yang dapat menyebabkan puso. Selain itu, serangan penyakit
turut mengambil peran penting dalam penurunan produksi padi di
Indonesia. Tentu saja hal ini patut menjadi perhatian lebih para sarjana
maupun calon sarjana pertanian kita.

1
Secara umum, penyakit diartikan sebagai gangguan fisiologis
pada tanaman sehingga tanaman tidak dapat melaksanakan fungsi II. HAMA PADA TANAMAN PADI DAN CARA
fisiologisnya secara maksimal. Fungsi fisiologis ini terkait dengan PENGENDALIANNYA
proses fotosintesis maupun respirasi. Penyebab penyakit (pathogen) 1. Tikus
menyerang dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan
mengeluarkan zat yang dapat menghambat penyaluran fotosintat.
Tanaman yang terserang pathogen biasanya masih terlihat sehat.
Tanaman baru terlihat sakit saat tingkat serangan sudah mencapai tahap
akut. Oleh karena itu, tanaman yang sudah terserang penyakit sangat
sulit disembuhkan. Hal ini sangat berbeda dengan serangan hama.
Hama dan penyakit tanaman padi tentunya memang sangat
Terdapat banyak penyakit dalam pertanaman padi. Penyakit
merugikan bagi petani. Salah satu hama yang paling banyak merugikan
tersebut dapat saja menyerang bagian akar, daun, batang, maupun malai
petani adalah tikus. Hal ini disebabkan karena tikus memiliki mobilitas
tanaman padi. Serangan pun dapat terjadi pada fase vegetatif maupun
yang tinggi serta daya adaptasi dan perkembangbiakan yang juga
fase generatif. Oleh karena itu, pengetahuan tentang penyakit padi
sangat tinggi.
penting untuk diketahui terutama untuk pencegahan penyakit.
Tikus biasanya menyerang tanaman padi, dan sering bergerak
.
pada malam hari. Biasanya target utama tikus dalam menyerang padi
adalah biji dan batangnya. Dengan giginya yang tajam, tikus dapat
memakan biji-bijian padi. Biasanya tikus membuat lubang didekat
sawah dan bersembunyi diantara semak-semak.
Cara mengendalikan hama tikus ini adalah sebagai berikut :
- Menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan sebagai
tempat persembunyian, lalu menangkap tikus

2
- Gunakan ular yang sudah dijinakkan untuk mengusir atau 3. Walang Sangit
memangsa tikus.
- Menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun, namun dalam
menerapkan cara ini harus berhati-hati
2. Ulat

Walang sangit merupakan salah satu hama dan penyakit tanaman


padi yang cukup meresahkan para petani. Walang sangit dapat merusak

Hama dan penyakit tanaman padi selanjutnya adalah ulat. tanaman dengan meloncat ataupun terbang dari satu tanaman ke

Biasanya ulat akan memakan daun serta batang tumbuhan. Hal ini tanaman lain sambil mengeluarkan bau yang tidak sedap.

bahkan mungkin sering kamu lihat di lingkungan sekitar. Adapun cara mengendalikan hama walang sangit adalah sebagai

Cara mengendalikan hama ulat ini adalah sebagai berikut: berikut:

- Mengecek bagian bawah daun, apabila terdapat telur kupu berwarna - Menerapkan sistem tanam serentak

putih maka segera dibersihkan - Menjaga kebersihan sawah dari rumput liar

- Genangilah tempat persemaian dengan air agar ulat naik ke atas dan - Menangkap walang sangit

mudah untuk dibasmi - Menggunakan predator seperti laba-laba

- Apabila cara sebelumnya tidak efektif, maka opsi terakhir adalah - Menanam jamur yang memberikan efek bagi walang sangit

dengan menggunakan pestisida - Menggunakan insektisida

4 5
4. Wereng 5. Burung

Hama dan penyakit tanaman padi berikutnya adalah hama


Burung juga merupakan salah satu hama dan penyakit tanaman
wereng. Wereng biasanya menyerang daun dan batang pada tumbuhan
padi yang harus diwaspadai. Hama burung menyerang tanaman pada
sehingga menyebabkan tumbuhan tersebut menjadi mati. Hama wereng
fase masak susu sampai padi panen. Burung akan memakan langsung
ini menjadi salah satu penyebar virus yang menyebabkan penyakit
bulir padi yang sedang menguning sehingga menyebabkan kehilangan
tungro.
hasil secara langsung.
Adapun cara untuk menangani hama wereng adalah sebagai berikut:
Selain itu burung juga mengakibatkan patahnya malai padi.
- Mengatur Pola Tanam pada tanaman dengan melakukan penanaman
Pengendalian hama burung bisa dilakukan dengan cara pengusiran
bersamaan atau bergilir untuk memutus siklus hidup hama wereng.
dengan membuat ajir berwarna merah di sekitar sawah atau dengan
- Menggunakan Predator seperti kumbang Paederuss fuscipes,
menggunakan tali-tali yang digantungi kaleng/plastik untuk membuat
Ophinea nigrofasciata dan laba-laba Lycosa Pseudoannulata.
suara yang dapat mengusir burung atau dengan menggunakan jaring
- Menggunakan insektisida. Namun cara ini harus dilakukan dengan
yang dipasang di atas lahan sawah.
efisien dan tetap dengan menjaga lingkungan

6 7
6. Keong Mas
III. PENYAKIT PADA TANAMAN PADI DAN CARA
PENGENDALIANNYA

1. Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB)

Keong mas cenderung tidak menyukai wilayah penanaman yang


kondisinya macak-macak. Jika petani membuat sistem pengairan
demikian, keong mas akan berusaha mencari tempat yang lebih
tergenang.
Oleh karena itu, untuk menciptakan area berkumpul keong mas Penyebab penyakit HDB adalah bakteri X.oryzae pv. oryzae
(agar lebih mudah diambil dan dimusnahkan), petani sebaiknya atau X. Compestris pv.oryzae, yang tersebar hampir diseluruh daerah
membuat parit di pinggir area penanaman padi. pertanaman padi baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.
 Memasang tongkat kayu di sekitar sawah Penyakit ini bisa timbul pada musim kemarau maupun hujan.
Saat ingin bertelur, keong mas cenderung mencari tempat-tempat yang Kerugian hasil yang disebabkan oleh penyakit hawar daun
tidak tergenang air. Petani dapat mengendalikan keong mas dengan bakteri dapat mencapai 60%. Kerusakan terberat terjadi apabila
perilaku tersebut. Caranya adalah cukup dengan menancapkan tongkat penyakit menyerang tanaman muda dan dapat menyebabkan tanaman
kayu pada beberapa titik di area budidaya padi. Keong mas akan mati.
bergerak ke sana untuk bertelur, sehingga mudah untuk mengumpulkan Penyakit HDB menimbulkan gejala yang berbeda sesuai dengan
telur-telur tersebut dan memusnahkannya dengan cara dikubur. usia pertumbuhan padi tersebut. Pada tanaman muda, penyakit HDB
Sebaiknya, telur-telur tersebut tidak dibuang ke saluran irigasi karena akan menimbulkan gejala kresek. Gejala tersebut sangat mirip dengan
akan mempercepat penyebarannya.

8 9
gejala sundep yang disebabkan oleh hama penggerek tanaman dan  Sistem Irigasi yang baik
mengakibatkan tanaman menjadi layu dan mati. Patogen HDB sangat mudah berkembang pada kondisi dengan
Pada tanaman dewasa, gejala yang ditimbulkan berupa kelembaban tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatur
munculnya bercak pada daun yang dimulai dari bagian tepi lalu pengairan dengan baik agar menghindari kelebihan air. Sebagai
menyebar ke seluruh daun, hingga keseluruhan daun terlihat saran, sistem pengairan akan sangat baik dilakukan secara
mengering. Pada tingkat yang lebih parah, batang padi juga akan ikut berselang.
mengering dan menyebabkan kematian tanaman padi secara  Pemupukan
keseluruhan. Pupuk Nitrogen sangat baik buat tumbuh kembang patogen
Pencegahan Penyakit HDB penyebab penyakit HDB. Pengurangan pupuk yang mengandung
Melakukan pencegahan agar padi tidak terserang penyakit HDB adalah Nitrogen (N) akan mengurangi resiko padi terserang penyakit HDB.
langkah yang lebih baik dibandingkan dengan mengobatinya. Untuk Sebagai gantinya, kamu bisa gunakan pupuk Kalium yang
mencegah penyakit HDB pada padi, Anda perlu melakukan hal-hal bermanfaat baik buat ketahanan tanaman dari serangan penyakit.
berikut ini:  Sanitasi Lingkungan
 Memilih Benih yang sehat Patogen dapat bertahan pada inang alternatif dan sisa-sisa tanaman
Penyakit patogen HDB dapat menular melalui benih. Oleh karena sebelumnya sehingga perlu untuk menjaga lingkungan tanam dari
itu, diperlukan pengawasan dari pihak-pihak terkait agar benih yang sisa-sisa tanaman yang mungkin terinfeksi.
tertular tidak tersebar. Pastikan Anda tidak membeli bibit padi yang Mengatasi tanaman yang terserang penyakit HDB
terkena penyakit HDB. Selain memilih benih yang sehat, kamu juga Kalau tanaman padi sudah menujukkan gejala-gejala terserang penyakit
lebih baik membeli benih padi yang memiliki keunggulan terhadap HDB, maka Anda perlu melakukan hal-hal berikut ini:
serangan penyakit tanaman.  Semprotkan bakterisida (anti-bakteri) yang memiliki kandungan
tembaga hidoksida selama 2-3 hari berturut-turut

10 11
 Pada hari ke-4,semprotkan bakterisida sistematik berbahan aktif pada permukaan daun. Hujan dan angin membantu penyebaran
streptomycin untuk mengobati jaringan tanaman dari dalam penyakit ini. Stadia tanaman yang paling rentan adalah dari fase
 Hentikan penambahan pupuk Nitrogen (N) untuk sementara anakan sampai stadia pematangan. Pada infeksi yang berat,
hingga penyakit hawar berhasil dikendalikan kehilangan hasil dapat mencapai 30%.

Cara pengendalian:
2. Penyakit bakteri daun bergaris
1. Buang atau hancurkan tunggul-tunggul dan jerami-jerami yang
terinfeksi/sakit.
2. Pastikan jerami dari tanaman sakit sudah ter- dekomposisi
sempurna sebelum tanam pindah.
3. Gunakan benih atau bibit yang bebas dari penyakit bakteri daun
Infeksi penyakit ini biasanya terbatas pada helaian daun saja. bergaris.
Gejala yang timbul berupa bercak sempit berwarna hijau gelap yang 4. Gunakan pupuk nitrogen sesuai anjuran.
lama-kelamaan membesar berwarna kuning dan tembus cahaya di 5. Atur jarak tanam tidak terlalu rapat.
antara pembuluh daun (Gambar 46). Sejalan dengan 6. Berakan tanah sesudah panen.
berkembangnya penyakit, bercak membesar, berubah menjadi
berwarna coklat (Gambar 47), dan berkembang menyamping 3. Penyakit Blas
melampaui pembuluh daun yang besar. Seluruh daun varietas yang
rentan bisa berubah warna menjadi coklat dan mati. Pada keadaan
ideal untuk infeksi, seluruh pertanaman menjadi berwarna oranye
kekuning-kuningan (Gambar 48). Bakteri memasuki tanaman
melalui kerusakan mekanik atau melalui terbukanya sel secara
alami. Butir-butir embun yang mengandung bakteri akan muncul

12 13
Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea. Penyakit blas juga dapat berkembang pada tanaman selain padi
Awalnya penyakit ini berkembang di pertanaman padi gogo, tetapi seperti gandum, sorgum dan spesies rumput-rumputan. Pada
penyakit ini kemudian berkembang dan beradaptasi sehingga sudah lingkungan yang kondusif, blas daun berkembang pesat dan
menyebar di lahan sawah irigasi. kadang-kadang dapat menyebabkan kematian tanaman.

Jamur P. grisea dapat menginfeksi pada semua fase Penyakit blas leher dapat menurunkan hasil secara nyata karena
pertumbuhan tanaman padi mulai dari persemaian sampai menyebabkan leher malai mengalami busuk atau patah sehingga
menjelang panen. proses pengisian malai terganggu dan banyak terbentuk bulir padi
hampa.
Pada fase bibit dan pertumbuhan vegetatif tanaman padi, P.
grisea menginfeksi bagian daun dan menimbulkan gejala penyakit Gangguan penyakit blas leher di daerah endemis sering
yang berupa bercak coklat berbentuk belah ketupat yang disebut menyebabkan tanaman padi menjadi puso.
blas daun.
Pencegahan Penyakit Blas
Pada fase pertumbuhan generatif tanaman padi, gejala penyakit
 Sanitasi Lingkungan
blas berkembang pada tangkai/leher malai disebut blas leher.
Perkembangan parah penyakit blas leher infeksinya dapat mencapai Sanitasi dengan menjaga kebersihan lingkungan sawah dari

bagian gabah dan patogennya dapat terbawa gabah sebagai patogen gulma yang mungkin menjadi inang alternatif seperti rumput gajah

tular benih (seed borne). dan membersihkan sisa-sisa tanaman padi yang terinfeksi
merupakan usaha yang sangat dianjurkan mengingat patogen dapat
Penyakit blas leher juga sering disebut busuk leher, patah leher,
bertahan pada inang alternatif dan sisa-sisa tanaman.
tekek (Jawa Tengah), kecekik (Jawa Barat).
 Pemberian Kompos Jerami

Pemberian bahan organik berupa jerami sisa panen untuk


penyehatan lahan harus dikomposkan lebih dulu. Pengkomposan

14
15
jerami dapat menyebabkan miselia dan spora jamur mati, karena Pertama-tama benih direndam dalam air selama beberapa jam,
naiknya suhu selama proses dekoposisi. kemudian ditiriskan sampai air tidak menetes lagi.

Pengendalian Penyakit Blas dengan Teknik Budidaya Fungisida dengan dosis tertentu dicampur dengan 1 kg benih
basah dan dikocok sampai merata, kemudian gabah dikering
 Penanaman Benih Sehat
anginkan dengan cara yang sama dengan metode perendaman,
Jamur penyebab penyakit blas dapat ditularkan melalui benih. selanjutnya benih siap disemaikan.
Perlu dilakukan perlakuan/pengobatan benih dengan fungisida
 Cara Tanam
sistemik seperti trisiklazole dengan dosis formulasi 3-5 g/kilogram
benih. Jarak tanam yang tidak terlalu rapat atau sistem legowo sangat
dianjurkan untuk membuat kondisi lingkungan tidak
Pengobatan benih dapat dilakukan dengan cara perendaman
menguntungkan bagi patogen penyebab penyakit. Kemudian
benih atau pelapisan benih dengan fungisida anjuran.
didukung dengan cara pengairan berselang (intermiten).
 Perendaman (Soaking) Benih
Sistem tersebut akan mengurangi kelembaban sekitar kanopi
Benih direndam dalam larutan fungisida selama 24 jam, dan tanaman, mengurangi terjadinya embun dan air gutasi serta
selama periode perendaman, larutan yang digunakan diaduk merata menghidarkan terjadinya gesekan antar daun.
tiap 6 jam.
 Pemupukan
Perbandingan berat biji dan volume air adalah 1:2 (1 kg benih
Pertanaman yang dipupuk nitrogen dengan dosis tinggi
direndam dalam 2 liter air larutan fungisida). Benih yang telah
menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan dan keparahan
direndam dikering anginkan dalam suhu kamar diatas kertas koran
penyakit lebih tinggi.
dan dibiarkan sampai saatnya gabah tersebut siap untuk disemaikan.
Sebaliknya dengan pupuk kalium menyebabkan tanaman
 Cara Pelapisan (Coating) Benih
menjadi lebih tahan terhadap penyakit blas. Oleh karena itu,

16 17
disarankan menggunakan pupuk nitrogen dan kalium secara Hasil percobaan terhadap beberapa fungisida menunjukkan
berimbang. bahwa fungisida Benomyl 50WP, Mancozeb 80%, Carbendazim
50%, isoprotiolan 40%, dan trisikazole 20% efektif menekan
 Penanaman Varietas Tahan.
perkembangan jamur P. grisea.
Beberapa varietas padi yang tahan terhadap beberapa ras
Penyemprotan dengan fungisida sebaiknya dilakukan 2 kali
patogen penyakit blas diantaranyas adalah Inpari 21, Inpari 22,
pada saat stadia tanaman padi anakan maksimum dan awal
Inpari 26, Inpari 27, Inpago 4, Inpago 5, Inpago 6, Inpago 7, dan
berbunga.
Inpago 8.

Upaya lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan varietas


4. Penyakit busuk batang
tahan adalah dengan tidak menanam padi secara monogenik (1 atau
2 varietas) secara luas dan terus menerus.

Bila padi tersebut ditanam terus menerus sepanjang tahun maka


harus dilakukan pergiliran varietas. Beberapa varietas yang berbeda
tingkat ketahanannya ditanam pada satu areal, dapat mengurangi
tekanan seleksi terhadap patogen, sehingga dapat memperlambat
terjadinya ras baru patogen dan patahnya ketahanan suatu varietas.

 Penggunaan Fungisida untuk Penyemprotan Tanaman Gejala akan nampak pada tanaman padi yang sudah tuaberupa
bercak nekrotik pada upih daun sebelah luar dekat dengan
Perlakuan benih dengan fungisida untuk pengobatan benih
permukaan air. Bercak meluas ke upih sebelah dalam dan pangkal
hanya bertahan selama 6 minggu, selanjutnya perlu dilakukan
batang. Bercak berwarna gelap timbul dan lambat laun melebar
penyemprotan tanaman.
tergantung pada ketahanan daripada varietas. Kemudian cendawan
menembus sampai kebatang. Menjalarnya sampai kebatang padi

18
19
yang bersamaan dengan membusuknya seludang daun akan Cara Pengendalian :
memperlemah batang padi dan rebah. Bila batang rebah sebelum
 Pengendalian secara fisik bisa dengan cara pengeringan petakan
masak, hasil akan merosot, karena gabahnya tidak berkembang
dan biarkan tanah hingga retak sebelum dialiri lagi. Di samping
dengan baik dan menuainya menjadi lebih sukar. Tanaman bisa
itu tunggul-tunggul padi sesudah panen harus dibakar atau
rebah pada saat malai masak. Kerusakan pada pangkal batang dapat
didekomposisi.
menyebabkan sebagian biji hampa, buliran padi ringan dan menjadi
 Pengendalian secara biologis dengan memanfaatkan agen
beras kapur.
hayati. Agen hayati adalah agen biokontrol yang beragam –
Gejala pembusukan pangkal batang tanaman padi ini seperti bakteri, jamur, virus – ada di alam. Diantaranya bakteri
dimungkinkan karena serangan cendawan clerotium oryzae Catt. antagonis yang memiliki kemampuan untuk melindungi
Istilah lain yang populer dari gejala serangan penyakit ini adalah tanaman padi dari berbagai penyakit. Khusus untuk penyakit
rebah kecambah, jamur akar merah, busuk pangkal batang padi. busuk batang padi akibat infeksi jamur Sclerotium sp ini dengan
pemanfaatkan agens bio control ; Pseudomonas
Penyebab Penyakit : Jamur mempunyai tiga stadium yaitu ;
fluorescens, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis dan
 Stadium sklerotium : Sclerotium oryzae Bacillus pumilus.
 Stadium konidium : Nakataea sigmoidea (Cav.) Hara.  Diantara biokontrol dengan agens hayati yang disebutkan diatas,
 Stadium seksual : Magnaporthe salvinii (Catt.) Krause et Wber terdapat dalam formulasi PGPR (Plant Growth Promoting
Penyakit busuk batang adalah penyakit yang ditimbulkan oleh Rizobacter). Salah satu yang terdapat di pasaran misalnya BIO-
cendawan, utamanya adalah sclerotium oyzae. Penularan biasanya SPF yang mengandung bahan aktif Pseudomonas
terjadi dekat pada permukaan air melalui bagian yang patah atau flourescens, Bacillus sp dan lain-lain. Penggunaan agens hayati
luka. ini diberikan semenjak perendaman benih dan untuk perawatan
tanaman misalnya dengan disemprotkan pada pangkal batang.

21
20
5. Penyakit kerdil Pengendalian: penyakit ini dapat dilakukan dengan melakukan
penyemprotan fungisida dengan baik dan teratur dan juga
melakukan penjarangan sebelum penanaman dilakukan.
.

Tanaman padi yang terserang penyakit ini akan sulit tumbuh dan
berkembang, sehingga tanaman akan pendek dan kerdil.
Pengendalian : penyebab penyakit ini adalah dengan cara mencari
musuhnya yaitu wereng coklat.
6. Penyakit tungro

Tanaman padi yang terserang penyakit ini akan mengalami


pembusukan pada bunga tanaman padi dan juga membuat tanaman
tidak berbunga.

22 23
IV. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
Padi (Oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang
vital bagi rakyat Indonesia. Menanam padi sawah sudah mendarah
daging bagi sebagian besar petani di Indonesia. Mulanya kegiatan ini Andayani, Shinta. 2010. Penyakit Hawar Daun Bakteri. Balai Besar
Pelatihan Pertanian Lembang. Jawa Barat.
banyak diusahakan di pulau Jawa. Namun, saat ini hampir seluruh
Deptan. 2008. Penyakit Hawar Bakteri. Informasi Ringkas Bank
daerah di Indonesia sudah tidak asing lagi dengan kegiatan menanam
Pengetahuan Padi Indonesia. Jakarta.
padi di sawah.
http://kyoyusenta.blogspot.com/2014/08/pengenalan-penyakit-pada-tanaman-
Terdapat banyak penyakit dalam pertanaman padi. Penyakit padi.html
tersebut dapat saja menyerang bagian akar, daun, batang, maupun malai
tanaman padi. Serangan pun dapat terjadi pada fase vegetatif maupun
fase generatif. Oleh karena itu, pengetahuan tentang penyakit padi
penting untuk diketahui terutama untuk pencegahan penyakit.
Secara umum pengendalian penyakit yang baik pada tanaman padi
adalah dengan menggunakan PHT (Pengendalian Hama Terpadu), yaitu
integrasi antara pengendalian mekanik (fisik), biologi, kultur teknis,
dan kimiawi. Salah satu pengendalian yang kian populer seiring dengan
meningkatnya budidaya padi organik adalah pengendalian dengan
menggunakan pestisida organik

25

Anda mungkin juga menyukai