Pathway
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2023 pukul 20.20
WIB menggunakan format yang selah ditentukan yang meliputi:
identitas, riwayat kesehatan, pola kebiasaan, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, serta terapi yang sedang berjalan. Dari
pengkajian yang dilakukan pada Tn. S didapatkan data yang sesuai
yaitu:
B. Analisa Kasus
Sepsis adalah peradangan ekstrem akibat infeksi yang berpotensi
mengancam nyawa. Sepsis terjadi ketika infeksi dalam tubuh memicu
infeksi lain di seluruh tubuh Anda. Ini terjadi saat sistem imun bereaksi
berlebihan dengan melepas zat kimia ke dalam pembuluh darah untuk
melawan infeksi mikroorganisme penyebab penyakit.
Sepsis dapat terjadi akibat septikemia alias keracunan darah, yaitu
kondisi saat infeksi bakteri telah menyerang aliran darah. Beberapa
penyakit infeksi yang bisa memicu reaksi ini adalah infeksi saluran
kemih, infeksi luka operasi, pneumonia, meningitis termasuk COVID-19.
Peradangan akibat sepsis berisiko mengakibatkan penyumbatan
dan kebocoran pada pembuluh darah. Pada kondisi ini, sepsis dapat
merusak berbagai sistem organ bahkan menyebabkan kegagalan organ
tubuh.Jika berkembang menjadi syok septik, tekanan darah akan turun
secara drastis. Pada tahap ini, sepsis dapat menyebabkan kematian. Pada
kasus Tn. S ini merupakan kasus sepsis pada kondisi tertentu yang paling
sering memicu penyebaran infeksi ke aliran darah adalah: infeksi luka
operasi dan infeksi pembuluh darah oleh bakteri (septikemia).
Faktor-faktor yang menyebabkan dapat memicu terjadi sepsis di
antaranya adalah: Pasien Sepsis parah dan syok septik juga bisa
mengakibatkan komplikasi. Komplikasi terberat dari sepsis adalah
kematian. Angka kematian akibat syok septik adalah 50 persen dari
seluruh kasus.Penggumpalan darah kecil dapat terbentuk di seluruh tubuh
Anda. Gumpalan ini menghalangi aliran darah dan oksigen ke organ vital
dan bagian lain tubuh Anda. Ini meningkatkan risiko kegagalan organ
dan kematian jaringan.
Meskipun berpotensi mengancam jiwa, dalam kasus yang ringan,
tingkat pemulihan bisa lebih tinggi. Namun, pasien yang selamat dari
syok sepsis berat berisiko lebih tinggi untuk terjangkit penyakit infeksi di
masa depan. Sesuai dengan konsep teori, etiologi dan komplikasi sepsis,
diagnosa keperawatan yang sering muncul pada penderita dengan kasus
ini adalah :
1. Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan kelelahan otot
pernapasan
2. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan edema di paru
ditandai dengan ketidakseimbangan ventilasi
3. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi
jalan napas
4. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan depresi otot
pernapasan ditandai dengan pola napas tidak teratur
5. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan
konsentrasi hemoglobin
6. Defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolisme
7. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan
tubuh sekunder dan primer : penurunan hemoglobin , leukopenia,
kerusakan integritas kulit.
8. Risiko Jatuh berhubungan dengan penurunan kesadaran dan tirah
baring ditandai dengan ketidakmampuan melakukan pergerakan
sendiri.
Dalam kasus ini penulis membuat diagnosa keperawatan berdasarkan
SDKI (2017) yang sudah sesuai dengan kriteria mayor dan minor.
Adapun diagnosa keperawatan yang penulis angkat dalam kasus Tn.S
ini tidak ada didapatkan kesenjangan antara teori dan kasus pasien di
lahan praktek.(Anggraini et al., 2022)
C. Diagnosa keperawatan
Kemudian masuk ke dalam bagian diagnosa keperawatan, sesuai dengan
pengkajian pada klien maka dapat diangkat diagnosa keperawatan pada
klien dengan Sepsis yaitu :