Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN DIET HIPERTENSI

No. Dokumen : 440/09/C/SOP/GIZI/241/I /2017


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 17 Januari 2017
Halaman :1/2

Puskesmas
Sribhawono
1. Pengertian Penatalaksanaan diet hipertensi adalah pengaturan pola makan dan porsi makan yang
disesuaikan dengan kondisi individual penderita hipertensi / tekanan darah tinggi.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas Puskesmas Sribhawono dalam
melakukan tatalaksana diet pada penderita hipertensi.

3. Kebijakan SK Ka UPTD Puskesmas Sribhawono No.445/3615/SK/UPTD-18/V/2023 tentang


Pendidikan dan Penyuluhan Pasien dan Keluarga Pasien.

4. Referensi 1. Penuntun Diet, Instalasi Gizi Perjan RSCM tahun 2005.


2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.
3. Konseling Gizi, Persatuan Ahli Gizi Indonesia, tahun 2014.
4. Penilaian Status Gizi tahun 2014.

5. Alat dan Alat :


Bahan 1. Leaflet tentang penyakit Hipertensi.
2. Leaflet tentang diet rendah garam.
3. Leaflet bahan makanan penukar.
4. Kartu status pasien klinik gizi.
5. Formulir anamnesa diet.
6. ATK.
7. Timbangan injak.
8. Alat ukur tinggi badan.
9. Food model.
Bahan : -

6. Prosedur/ 1. Petugas gizi menerima rujukan internal pasien Hipertensi dari unit lain di
Langkah- Puskesmas Sribhawono.
langkah 2. Petugas menerima, membaca dan menganalisa hasil pemeriksaan tekanan darah
sistole dan diastole dalam form rujukan internal dan Rekam Medis pasien.
3. Petugas membaca dan menganalisa hasil pemeriksaan laboratorium jika ada.
4. Petugas melakukan pengukuran ulang berat dan (dalam kilogram / Kg) dan tinggi
badan (dalam centimeter / cm) untuk keperluan penentuan Indeks Masa Tubuh
(IMT).
5. Petugas melakukan anamnesa diet, kemudian ditulis dalam form anamnesa diet
yang meliputi :
a. Recall (penelusuran kembali) pola dan jenis makanan yang dikonsumsi pasien 1
x 24 jam terakhir.
b. Menghitung jumlah intake (asupan) d alam 1 x 24 jam terakhir.
6. Petugas menjelaskan isi leaflet Rendah Garam :
a. Tujuan diet.
b. Jenis makanan yang dipantang / tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi penderita
Hipertensi.
c. Jenis makanan yang dibatasi/dikendalikan/terukur perhari, perminggu.
d. Pengaturan diet dalam pembagian makanan sehari-hari.
7. Petugas menentukan kebutuhan zat gizi harian berdasarkan status gizi pasien :
a. Kebutuhan kalori, protein, karbohidrat, lemak.
b. Menjelaskan URT (ukuran rumah tangga).
8. Petugas menanyakan apakah pasien sudah paham dan jelas tentang diet yang harus
ditaatinya, bila belum maka petugas menjelaskan kembali.
9. Jika pasien sudah paham petugas memberi leaflet standar porsi diet.

1
10.Petugas menjelaskan ke pasien untuk kontrol ulang ± 3 minggu kemudian untuk
melihat intervensi gizi yang sudah diberikan.
11.Petugas memberikan form umpan balik rujukan internal ke unit asal pengirim.
12.Petugas mendokumentasikan kegiatan.

7. Bagan Alir -

8. Hal-hal Yang 1. Kondisi pasien, riwayat penyakit dahulu dan di keluarga.


Perlu 2. Status sosio ekonomi dan latar belakang pendidikan pasien.
Diperhatikan 3. Kesiapan sarana prasarana untuk konseling.
4. Pengukuran tahap kemajuan kondisi pasien.

9. Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA, Poli Gigi, Laboratorium.

10. Dokumen 1. Rekam medis.


Terkait 2. Form rujukan internal dan umpan balik.
3. Form hasil pemeriksaan laboratorium.
4. Leaflet, brosur.

11. Rekaman Tgl mulai


No Yang diubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai