DISUSUN OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mengenai “Dhawabaith Fiqh dan Nazhariyah Fiqh”. Kami juga berterima
kasih kepada Dosen mata kuliah Pancasila Bapak KASMIDIN, Lc,M.Ag yang telah
memberikan tugas makalah ini kepada kami . Sehingga kami dapat ilmu yang lebih
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritikan, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga tugas yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................ 1
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dawabith Fiqhiyah jamak dari kata dhabith. Al-dhabith diambil dari kata
dasar Adl-dlabith yang maknanya menurut bahasa berkisar pada:
2
dewasa, maksudnya apabila anak yang belum dewasa melakukan kejahatan
dengan sengaja, maka hukumanya tidak sama dengan hukuman yang
diancam kepada orang dewasa. kalau diberikan hukuman maka
hukumannya hanya bersifat pendidikan. Sebab kejahatan yang dia lakukan
dengan sengaja, harus dianggap suatu kesalahan oleh hakim bukan suatu
kesengajaan.
Tetapi, ada juga yang khusus untuk satu bab (masalah) seperti kaidah;
3
Kaidah dan dhabith fiqih keduanya sama-sama merupakan rumusan
hukum yang di dalamnya mencakup banyak masalah. Perbedaan keduanya
terletak pada cakupannya; kalau kaidah mencakup permasalahan dari
banyak bab sedangkan dhabith hanya mencakup permasalahan dari satu bab
fiqih saja. Ulama mutaqaddimin misalnya al-Subky (w. 771 H) dalam
kitabnya al-Asybah wa al- Nadhair sering menggunakan kata al-Qawaid al-
Khashshah (kaidah-kaidah khusus) untuk menunjukkan makna al-
Dhawabith al-Fiqhiyyah. Istilah al-Dhabith baru banyak digunakan oleh
ulama mutaakhkhirin dan para akademisi (lihat misalnya Ali an-Nadwiy
dalam bukunya al-Qawaid al-Fiqhiyyah).
4
Contoh:
Kaidah
Sedangkan kaidah
5
semua unsur yang ada. Seperti: Nadhariyah milkiyah, nadhariyah aqad,
nadhariyah itsbat dan yang lainnya sebagai bentuk aplikasi dari contoh
nadhariyah itsbat (penetapan) dalam an-fiqih al-jina' al-islami (pidana
Islam) ini terdiri dari beberapa unsur, yaitu: hakikat itsbat (penetapan),
syahadah (saksi), syarat-syarat saksi, mekanisme saksi, pembelaan,
tanggung jawab saksi, ikrar, qarinah, khibrah (keahlian), ma'lumat qadi
(informasi, data, fakta qadhi). kitabah, dan lain-lain.
1. Qaidah fiqhiyah
2. Qaidah fiqhiyah
6
2. Secara redaksional, kaidah fiqh sangat singkat dan maknanya lebih
umum dibandingkan dengan nazhariyah fiqhiyah.
3. Setiap kaidah fiqhiyah mencakup nazhariyat fiqhiyah dan tidak
sebaliknya
4. Pembahasan nazhariyat fiqh tidak memerlukan pemikiran lebih
lanjut. Sedangkan kaidah fiqh memerlukan pembahasan yang lebih
detail.
5. Kaidah fiqh tidak mencakup rukun, syarat, dan hukum. Sedangkan
nazhariyat fiqhiyah tidak menetapkan hukum.
6. Kaidah fiqh menetapkan hukum dengan sendirinya, sedangkan
nazhariyah fiqhiyah tidak menetapkan hukum.
7. Nazhariyah fiqhiyah merupakan pengembangan dari kaidah.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dawabith Fiqhiyah jamak dari kata dhabith. Al-dhabith diambil dari kata
dasar Adl-dlabith yang maknanya menurut bahasa berkisar pada:
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
https://bacaanmadani.com/2019/03/pengertian-dan-perbedaan-qawaid-
fiqhiyah.html?m=1
http://aminah5211.blogspot.com/2016/03/makalah-pengertian-qawaid-
liqhiyahdan.html?m=1