Makalah Etika Guru Dalam Pembelajaran
Makalah Etika Guru Dalam Pembelajaran
PENGERTIAN ETIKA
Etika dapat didefenisikan sebagai ilmu tentang filsafat moral, yaitu
mengenai nilai, ilmu tentang tingkah laku dan ilmu yang menyelidiki mana yang
baik dan mana yang benar. Perilaku etika dapat meliputi :
1. Pertanggungjawaban (responsibility)
2. Pengabdian (dedication)
3. Kesetiaan (loyalitas)
4. Kepekaan (sensitivity)
5. Persamaan (equality)
6. Kepantasan (equity)
Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang bearti adat
istiadat/ kebiasaan yang baik. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk,
tentang hak dan kewajiban moral. Etika juga dapat diartikan sebagai kumpulan asas / nilai
yang berkenaan dengan akhlak, nilai yang mengenai yang benar dan salah yang dianut
masyarakat.
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang
asas-asas akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini terlihat bahwa etika
berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia. Di dalam kamus istilah
Pendidikan dan Umum dikatakan bahwa etika adalah bagian dari filsafat yang
mengajarkan keluhuran budi (baik dan buruk). (Sastrapradja, 1981:144).
Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan oleh para ahli dengan
ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para ulama etika
adalah ilmu yang menelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam
perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.
Berikutnya, etika dinyatakan dalam filsafat moral, yaitu studi yang sistematik mengenai
sifat dasar dari konsep-konsep nilai baik, buruk, harus, benar, salah, dan sebagainya.
Sementara itu, etika dikelompokkan menjadi 2 definisi :
Sedangkan menurut M. Ngalim Purwanto, sikap yang harus dimiliki oleh seorang
guru adalah:
1) Guru harus bersikap adil
2) Guru harus percaya dan suka kepada murid-muridnya
3) Guru harus sabar dan rela berkorban
4) Guru harus mempunyai pembawaan terhadap anak didiknya
5) Guru harus bersikap baik terhadap teman-temannya dan masayarakat.
Guru memiliki peran yang penting dalam kegiatan belajar. Guru harus
memberikan kemudahan untuk belajar agar dapat meningkatkan potensi peserta didik
secara optimal dengan menempatkan dirinya sebagai:
1. Orang tua yang memiliki rasa kasih sayang pada peserta didiknya.
2. Teman, tempat mengadu mencurahkan perasaan isi hati peserta didik.
3. Fasilitator, yang setiap saat memberikan kemudahan, melayani peserta didik,
sesuai dengan minat, kemampuan dan bakatnya.
4. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk memahami
permasalahan yang sedang dihadapi anak dan mencarikan solusinya.
5. Memupuk rasa percaya diri dan berani bertanggungjawab.
6. Membiasakan peserta didik bersilaturrahmi dengan orang lain secara wajar.
7. Mengembangkan proses sosialisasi secara wajar antar peserta didik dalam
lingkungannya.
8. Mengembangkan kreativitas.
9. Menjadi pembimbing ketika diperlukan.
Guru bekerja sama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise dan
martabat profesinya. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan
masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta
didiknya. Guru memberikan pandangan professional, menjunjung tinggi nilai-nilai
agama, hukum, moral dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat. Guru
tidak membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada masyarakat. Guru tidak
menampilkan diri secara eksklusif dalam kehidupan bermasyarakat.
Guru harus menyikapi secara positif pentingnya etika dan moral dalam
pembelajran. Dari sikap positif tersebut, guru menyikapi komitmen yang tinggi untuk
menerapkan etika dan moral dalam pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas kemampuan profesionalitasnya. Vandzadt (1990) mengemukakan bahwa
kualitas profesionalitas ditunjukkan oleh 5 unjuk kerja yaitu :