Anda di halaman 1dari 22

e-SOAL UKMPPD BATCH NOVEMBER 2022

HOM

1. Tn. Betts usia 46 tahun dibawa ke RS dengan keluhan lemas sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga
mengeluh batuk-batuk sejak 1 bulan lamanya, sering keringat dingin pada malam hari sejak 3 minggu
yang lalu disertai berat badannya menurun 4 kilogram dalam sebulan terakhir. Pasien memiliki riwayat
hipertensi sejak 5 tahun dan tidak terkontrol. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan TD 170/100 mmHg,
nadi 90 x/menit, pernapasan 24 x/menit, suhu 36. Pada pemeriksaan lab Hb 7 gr/dl, leukosit 7000 g/dl,
trombosit 200.000,MCV 78, MCH 80, MCHC 27. Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
a. Anemia hemolitik
b. Anemia defisiensi besi
c. Anemia sideroblastik
d. Anemia megaloblastik
e. Anemia penyakit kronis

2. Tn Rodi, usia 49 mengeluh badan lemas dan lesu. Pasien mengaku sejak 6 bulan yang lalu setiap hari
kencing hanya sedikit, yaitu sekitar setengah gelas per hari. Keluhan tersebut sudah dibawa ke dokter
dan dianjurkan cuci darah. Pemeriksaan fisik TD 160/100 mmHg, Nadi 102x/menit, RR 20x/menit, dan
Suhu 36, 3̊C, pasien tampak pucat, konjungtiva anemis, hepatosplenomegali (-). Dari hasil
pemeriksaan darah lengkap didapatkan Hb 8,3 g/dl, leukosit 6000/ʯl, trombosit 260.000/ʯl. Hasil
pemeriksaan penunjang yang tepat adalah…
a. Bilirubin indirek meningkat, retikulosit meningkat
b. Bilirubin indirek meningkat, serum iron normal, ferittin normal
c. Retikulosit normal, gambaran sumsum tulang hipoplastik
d. Serum iron turun, TIBC turun, feritin meningkat
e. SI turun, TIBC meningkat, saturasi transferin menurun

3. Ny. Edela, usia 50 datang ke poli penyakit dalam untuk kontrol penyakit rheumatoid arthitisnya yang
telah dia derita sejak lama. Saat ini pasien mengeluh badan lemas dan sering pusing. Saat diperiksa
pasien tampak konjungtiva anemis, hepatosplenomegali (-). Dari hasil pemeriksaan darah lengkap
didapatkan Hb 9,2 g/dl, leukosit 8000/ʯl, trombosit 270.000/ʯl. Hapusan darah tepi didapatkan anemia
normokromik normositer. Serum iron turun, TIBC turun, feritin normal. Terapi paling tepat untuk
pasien tersebut adalah...
a. Transfusi PRC
b. Pemberian zat besi
c. Mengatasi penyakit dasar
d. Pemberian kortikosteroid
e. Pemberian asam folat

4. Seorang perempuan berusia 20 tahun, G1P0A0 datang ke puskesmas dengan keluhan sering merasa
lemah. Pasien diketahui rutin mengkonsumsi teh setiap hari. Pemeriksaan tanda vital diperoleh
tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 72x/menit, frekuensi napas 18x/menit dan tidak demam.
Pemeriksaan fisik wajah tampat pucat, konjungtiva pucat. Pemeriksaan Laboratorium Hb 10 g/dl.
Apakah diagnosis paling memungkinkan pada kasus di atas?
a. Anemia megaloblastik
b. Anemia aplastik
c. Anemia defisiensi zat besi
d. Anemia hemolitik
e. Anemia defisiensi asam folat

5. Ny. Aryad 30 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan pandangan sering berkunang-kunang dan
disertai mudah lelah dan lesu sejak 6 bulan. Sehari-hari pasien bekerja diladang dan jarang
menggunakan alas kaki. Pada pemeriksaan didapatkan TD 110/70mmHg, HR 88x/mnt, RR 24x/mnt
dan suhu 37 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9, leukosit 9700, trombosit 255.000. Pada pemeriksaan
darah tepi didapatkan gambaran eritrosit mikrositik hipokrom. Apakah kemungkinan diagnosis
pasien tersebut?
a. Anemia ec perdarahan akut
b. Anemia ec defisiensi besi
c. Anemia ec thalassemia mayor
d. Anemia akibat penyakit kronis
e. Anemia ec def. asam folat

6. An. Quin usia 17 tahun mengeluh lemas, mudah lelah, dan pucat sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
sering pingsan saat upacara di sekolah, tidak bersemangat, dan sering mengantuk. Pasien jarang
makan daging dan lebih sering makan sayur-sayuran karena ingin menjaga berat badannya. Tanda
vital TD 100/70 mmHg, Nadi 110 kali/menit, RR 21 kali/menit, suhu 36,7C, Pemeriksaan fisik didapati
konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, atrofi papil lidah (+), pembesaran lien ataupun hepar (-). Hasil
lab menunjukan Hb 9,5 g/dL, MCV 55 fL, MCHC 30 g/dL. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia defisiensi folat
c. Anemia hemolitik
d. Anemia aplastik
e. Anemia penyakit kronik

7. Tn Yovie usia 39 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan mudah lelah sejak 3 minggu yang lalu.
Keluhan juga disertai sulit konsentrasi dan cepat mengantuk. Pasien seorang petani yang setiap
harinya sering minum teh dan kopi hingga 5 gelas perhari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
100/70 mmHg, nadi 82 x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 37 C, konjungtiva anemis (+/+), lidah bengkak,
kuku seperti sendok. Pemeriksaann penunjang didapatkan kadar Hb 9 g/dl. Apakah pemeriksaan
penunjang yang tepat pada pasien tersebut?
a. Hematokrit
b. Tes Schilling
c. Serum iron, TIBC, ferritin
d. Tes Coombs
e. Hb elektroforesa

8. Nn. Patricia, usia 24 tahun datang ke dokter dengan keluhan mudah lelah sejak 3 bulan lalu. Selain itu
pasien mudah mengantuk dan kurang bisa konsentrasi saat bekerja. Dari anamnesis diketahui riwayat
menstruasi pasien tidak teratur dan sangat banyak sejak 1 tahun terakhir. Pasien tidak pernah
mengkonsumsi suplemen saat menstruasi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis,
atrofi papil lidah (+), kolonychia (+), ikterus (-), Splenomegali (-). Pemeriksaan penunjang didapatkan
hasil Hb 9,2 g/dl, MCV 70 fl, MCHC 25%. Hasil pemeriksaan penunjang lain yang paling mungkin
didapatkan adalah...
a. Bilirubin indirek meningkat, serum iron normal, ferittin normal
b. Bilirubin indirek meningkat, retikulosit meningkat, coomb’s test positif
c. Serum iron menurun, TIBC menurun, feritin normal atau meningkat
d. TIBC meningkat, serum iron menurun, feritin menurun
e. Retikulosit normal, gambaran sumsum tulang hipoplastik

9. Ny Chelsea, usia 28 tahun datang ke RS dengan keluhan lemas sejak 2 bulan yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, N 92x/menit, RR 20 x/menit, Tax 36,6C. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 9 g/dL, leukosit 6.400/mm 3, trombosit 250.000/mm 3, MCV 60 cμ, MCHC
28%. Pada apusan darah terlihat gambaran mikrositik. Bagaimanakah farmakokinetik
medikamentosa yang diberikan pada pasien ini?
a. Absorpsi ferritin di proksimal ileum
b. Absorpsi transferrin di proksimal ileum
c. Absorpsi ferrrous sulfate di proksimal ileum
d. Absorpsi ion fero di duodenum
e. Absorpsi ion feri di duodenum

10. An. Moon, berusia 2 tahun datang ke RS dengan keluhan terlihat pucat sejak satu bulan yang lalu.
keluhan tidak disertai tanda perdarahan. Pasien lahir kurang bulan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
BB 8 kg, TB 85 cm, konjungtiva anemis, atrofi papil lidah, tidak terdapat pembesaran organ, terdapat
koilonikia. Pemeriksaan darah menunjukkan kadar Hb 8 g%, leukosit 8.400/mm 3, trombosit
268.000/mm 3, MCV 68 cμ, MCHC 29%. Bagaimanakah tatalaksana yang tepat pada penderita ini?
a. Pemberian besi elemental
b. Pemberian transfusi PRC 240 ml
c. Pemberian transfusi PRC 240 ml disertai pemberian asam folat peroral 0,5 – 1 mg/hr
d. Pemberian transfusi PRC 120 ml disertai pemberian besi elemental 3-6 mg/kgBB/hr
e. Pemberian transfusi PRC serta desferoksamin dan vitamin C

11. Nn. Selty, usia 20 tahun, datang dengan keluhan letih, lemas, dan lunglai sejak 1 bulan yang lalu.
Pasien selalu membeli Kopi setiap pagi sebelum kerja agar tidak lemas. Pada pemeriksaan fisik,
didapatkan tanda vital TD 120/80 mmHg, HR 80x/mnt, RR 22x/mnt dan suhu 37C, konjungtiva anemis,
kulit pucat, kuku tampak seperti sendok, papil lidah atrofi. Edukasi yang tepat untuk diberikan
kepada pasien adalah…
a. Ganti kopi dengan teh, makan banyak daging merah
b. Hindari minum kopi, perbanyak makan nasi
c. Kurangi konsumsi kopi, perbanyak makan daging merah
d. Pantang makan daging merah
e. Campur kopi dengan susu, makan banyak daging merah

12. Ny. Alesia, 25 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan mudah lelah sejak 2 minggu terakhir.
Selain itu pasien juga mengeluh pusing dan nafsu makan menurun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TD 120/80 mmHg, RR 18x/menit, nadi 89x/menit, suhu 36,8 serta konjungtiva Anemis. Pada
pemeriksaan lab didapatkan Hb 10,5 mg/dL dan Fe serum 45 mcg/dl (normal 60-170 mcg/dL).
Bagaimanakah edukasi gizi pada pasien ini?
a. Pemberian Fe + asam fitat
b. Pemberian Fe + tannin
c. Pemberian Fe + asam askorbat
d. Pemberian Fe + asam oksalat
e. Pemberian Fe + kalsium

13. An. Bill, usia 10 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan lemas dan pucat selama 1 bulan terakhir.
Keluhan disertai sesak sejak 3 hari yang lalu. Pasien sulit makan dan tidak menyukai sayuran maupun
daging sejak kecil. Hasil pemeriksaan didapatkan TD: 100/70mmHg, Nadi 90x/menit, RR 26x/menit, T
36,7C, konjungtiva anemis, atrofi papil lidah. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb : 5,6 g/dl,
leukosit 4.100/mm 3, trombosit 389.000/mm 3 MCV 68, MCH 19, MCHC 22. Penatalaksanaan yang
tepat adalah. ..
a. Preparat besi oral + vit C
b. Iron dextran IV
c. Preparat besi oral + Asam folat
d. Transfusi PRC
e. Pemberian whole blood

14. Ny. Rita, 27 tahun, G1P0A0, usia gestasi 24 minggu, datang untuk ANC dengan keluhan lemas.
Keluhan lain disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70 mmHg, Nadi 110 kali/menit, RR
21 kali/menit, suhu 36,7oC, konjungtiva tampak pucat. Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan Hb
10 g/dL, HT 30%. Pada pemeriksaan profil besi didapatkan ferritin 12 ng/mL. Pada pemeriksaan
apusan darah tepi didapatkan gambaran eritrosit lebih kecil dari inti limfosit. Rencana tata laksana
yang disarankan adalah...
a. Sulfas ferosus 3 x 325 mg
b. Fero fumarat 2 x 325 mg
c. Fero glukonat 1 x 325 mg
d. Besi polisakarida 4 x 150 mg
e. Rencana tranfusi darah

15. Ny. Grayson usia 25 tahun datang ke RS dengan keluhan mudah mengantuk dan mudah letih sejak 1
bulan ini. Tanda vital TD 120/80mmHg, HR 78 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, suhu 37C Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 8,5 g/dl, leukosit 9000/ʯl, trombosit 230.000/ʯl, TIBC meningkat, serum
iron menurun. Cara pemberian terapi yang paling tepat adalah...
a. Transfusi PRC hingga kadar Hb normal, kemudian dilanjutkan besi oral
b. Mengobati penyakit dasar
c. Pemberian asam folat 1 mg/hari terus-menerus, hingga menopause
d. Pemberian zat besi oral hingga mencapai target HB kemudian dilanjutkan 3-6 bulan
e. Diet tinggi kalori dan glukosa selama 3 bulan

16. Nn. Yuri, usia 25 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan badan lemas dan kurang
bersemangat sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nafsu makan berkurang. Pasien
diketahui suka mengkonsumsi es batu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/60 mmHg, nadi
80x/menit, RR 20 kali/mnt, suhu 36,5C, konjungtiva anemis (+), sklera ikterus (-),lidah mengkilat(+),
hepar dan limpa tidak teraba. Pemeriksaan darah lengkap didapatkan hasil Hb 7,8 g/dl, MCV 62 fl,
MCHC 25%, serum besi menurun, TIBC meningkat. Tindak lanjut pengobatan yang tepat pada
kasus diatas adalah…
a. Pemeriksaan Hb setelah 3 bulan pengobatan
b. Pemeriksaan Hct setelah 2 minggu pengobatan
c. Pemeriksaan retikulosit setelah 2 minggu pengobatan
d. Pemeriksaan kadar ferritin dan SI setelah 3 minggu pengobatan
e. Pemeriksaan darah lengkap setelah 3 minggu pengobatan

17. An. Glesia usia 14 tahun datang ke RS deng n keluhan pucat, letih dan lelah sejak 1 hari yang lalu.
Keluhan disertai mata berkunang-kunang, tidak nafsu makan dan mual. Pada pemeriksaan fisik pasien
tampak pucat, konjugtiva anemis, sklera subikterik, hepatosplenomegali (+), tanda vital didapatkan TD
90/60 mmHg, nadi 80x/ menit, RR 20x/ menit, suhu 37 C. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan Hb
9 g/dL, basophilic stippling, dan sel target. Apakah diagnosis pada pasien tersebut?
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia megaloblastic
c. Anemia aplastic
d. DIC
e. Thalasemia

18. An. Ruth, usia 7 tahun dibawa ibunya ke poliklinik anak dengan keluhan tampak pucat sejak satu
minggu ini. Keluhan disertai sering lemas, lesu dan mudah letih. Pasien sulit berkonsentrasi di sekolah
sehingga sering mendapat nilai buruk. Pasien memiliki riwayat transfusi darah. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan nadi 108 x/ menit, laju pernafasan 24x/ menit, suhu 36,8C, sklera icterus, hepar 3 jari BAC.
Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 5,5 g/dL, leukosit 5.500 /mm 3, trombosit 250.000/mm 3,
pemeriksaan Analisa Hb didapatkan HbF 55%. Hasil pemeriksaan morfologi darah tepi yang tepat
adalah....
a. cigar cell
b. bite cell
c. helmet cell
d. Heinz body
e. tear drop cell

19. An. Kinley usia 10 tahun, dibawa ke RS dengan keluhan tampak lemah, letih, dan lesu. Pada
pemeriksaan anak tampak pucat, badan kurus, tubuh pendek tidak sesuai dengan usianya. Tanda vital
HR 89 kali/mnt, RR 23 kali/mnt, suhu 37C. Pemeriksaan fisik didapatkan hepatosplenomegaly dan
facies colley. Laboratorium didapatkan Hb 7 g/dL, SI normal, TIBC normal. Hb elektroforesis
didapatkan HbF 60%. Diagnosis yang tepat ialah....
a. Thalassemia beta
b. Anemia megaloblastic
c. Anemia defisiensi Fe
d. Thalassemia alfa
e. Anemia penyakit kronik

20. An. Cathrine, usia 5 tahun dibawa ibunya ke poliklinik anak dengan tampak pucat sejak 1 bulan yang
lalu. Keluhan disertai sering lemas, lesu dan mudah letih. Pasien sulit berkonsentrasi disekolah
sehingga sering mendapat nilai buruk. Pasien memiliki riwayat transfusi darah. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan nadi 108 x/ menit, laju pernafasan 24x/ menit, suhu 36,8C, sklera icterus, hepar 3 jari BAC,
splenomegaly (+). Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 6,1 g/dL, leukosit 5.200 /mm 3, trombosit
250.000/mm 3, pemeriksaan Analisa Hb didapatkan HbA2 10%, HbF 68%. Diagnosis yang tepat
ialah....
a. Thalassemia beta mayor
b. Anemia megaloblastic
c. Anemia defisiensi Fe
d. Thalassemia alfa mayor
e. Anemia penyakit kronik

21. An. Melinda, usia 12 tahun, dibawa ibunya dengan keluhan sering lesu dan sulit berkonsentrasi sejak
2 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya kesadaran kompos mentis, HR
80x/menit, RR 24x/menit, suhu 37C, konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-), dan tidak didapatkan
pembesaran organ. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10,8 g/dL, leukosit 6.500, trombosit
300.000, MCV 70 fL, MCH 20 pg. Elektroforesis HbA2 10% dan HbF 8%. Hasil Mentzer Index: 10.
Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Thalasemia alfa mayor
b. Thalasemia alfa minor
c. Thalasemia beta mayor
d. Thalasemia beta minor
e. Sickle cell disease

22. An. Larisa, usia 8 tahun datang ke RS dengan keluhan pucat sejak satu minggu yang lalu. Keluhan
disertai lemas dan perut membesar sejak 1 bulan yang lalu. Sejak usia 1 tahun pasien memiliki riwayat
sering pucat, lemas dan rutin melakukan tranfusi. Pasien merupakan anak pertama. Paman pasien
meninggal dan memiliki riwayat tranfusi sama seperti pasien. Pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva
anemis, terdapat hepatomegali, lien S3, sklera dan kulit ikterik, kulit hitam. Hasil lab Hb 6 g/dL, Leukosit
4600/μL, Trombosit 297000/μL. Apakah hasil pemeriksaan penunjang yang ditemukan dari
pasien?
a. Punched out
b. Hair on end
c. Codman triangle
d. helmet cell,
e. Cigar cell

23. An. Kiyah usia 8 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas karena keluhan pucat dan lemas sejak 1 minggu
ini. Riwayat pasien sering mengalami keluhan serupa, terakhir 3 bulan yang lalu. Tanda vital TD 110/70
mmHg, Nadi 84x/m, RR 22x/m, Suhu 36.5 C. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, ikterik,
hepatomegali dan splenomegali. Hasil pemeriksaan laboratorium darang lengkap Hb 6.5 g/dL, HCT
25%, Leukosit 5000/µL, Trombosit 345.000/µL, MCV 65%, MCH 19%, MCHC 21%. Apakah terapi
yang tepat?
a. Preparat Fe
b. Eritropoietin
c. Transfusi PRC
d. Tranfusi FFP
e. Transfusi whole blood

24. An. Supra, 11 tahun, dibawa orangtuanya untuk melakukan transfusi darah rutin. Pasien Riwayat
mengalami lemas, pucat, mudah letih, konjungtiva anemis, dan hepatosplenomegali sejak 3 tahun yang
lalu. Pasien sudah melakukan transfusi rutin PRC sejak 3 tahun yang lalu. Saat dilakukan pemeriksaan,
didapatkan Hb 9 g/dL, WBC 7000, Platelet 180.000. Pemeriksaan MDT menunjukkan gambaran sel
berbentuk seperti target. Efek samping transfusi yang tepat adalah...
a. Amyloidosis
b. Sarkoidosis
c. Anemia
d. Iron depletion
e. Hemosiderosis

25. An. Cliff, usia 16 tahun datang ke RS datang ke RS dengan keluhan pucat seja satu bulan yang lalu.
Keluhan disertai lemas. sejak kecil rutin melakukan transfusi darah. Tanda vital TD 110/70mmHg, HR
89 kali/mnt, RR 24 kali/mnt, T 37C. Pasien tampak pucat dan lebih pendek dari teman seusianya,
conjungtiva anemis, sklera ikterus, tulang dahi, pipi dan dagu atas tampak menonjol, didapatkan
hepatosplenomegali. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 7,2 g/dl, WBC 5.000/mm 3 , MCV 70, MCH
28 dengan poikilositosis, sel target, eliptosis, basophillic stippling, hitung retikulosit meningkat. Terapi
tambahan untuk pasien ini adalah...
a. Immunosupresif
b. Radioterapi
c. Kemoterapi
d. Transplantasi sumsum tulang
e. Kelasi

26. Tn. Luke, usia 55 tahun, dibawa keluarganya ke rumah sakit karena lemas dan tampak pucat sejak 5
hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, HR 80x/menit, suhu 36,5 oC, RR
18x/menit, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik. Dilakukan pemeriksaan laboratorium, didapatkan
Hb 7 g/dL, MCV , Hematokrit 21%, dan serum iron normal. Pada pemeriksaan penunjang, ditemukan
MCV 60%, MCH 20%, ditemukan papanheimer bodies dan sel yang dikelilingi cincin besi. Diagnosis
yang paling tepat adalah...
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia aplastic
c. Anemia penyakit kronis
d. Anemia megaloblastic
e. Anemia sideroblastic

27. Tn. Audrey, usia 23 tahun, datang ke RS ke dengan keluhan lemas kurang lebih 1 bulan terakhir.
Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan ditemukan hasil sebagai berikut. TD 120/90 mmHg,
HR 86x/menit, RR 14x/menit, suhu 37oC, ditemukan juga hepatomegali dan splenomegali, konjungtiva
anemis, sklera ikterik. Dari pemeriksan penunjang diperoleh hasil Hb: 8 g/dL, leukosit: 6500, trombosit:
185.000, dan pada pemeriksaan apusan darah tepi ditemukan anisositosis. Apakah diagnosis yang
sesuai?
a. Anemia defisiensi B12
b. Anemia defisiensi Fe
c. Anemia hemolitik
d. Anemia mikrositik normokromik
e. Anemia normositik hipokromik

28. Tn. Rangga, usia 30 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan pucat sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan
disertai tampak mata dan tubuh menguning yang hilang timbul. Pasien tidak memiliki riwayat
mengkonsumsi obat apapun. Pada pemeriksaan fisik, KU lemah, kesadaran kompos mentis, tanda
vital didapatkan TD 110/70 mmHg, HR 80 kali/mnt, RR 22x/menit, suhu 36,5 oC, konjungtiva anemis,
sklera ikterik, hepar teraba membesar dan lien teraba pada Schuffner . Pada pemeriksaan laboratorium
diperoleh Hb 7,2 g/dL, , leukosit 5000 sel/µL, Trombosit 200.000 sel/µL MCV 82 fL, MCH 27pg,
retikulosit 3%, dilakukan pemeriksaan dengan mengambil darah pasien dan diteteskan oleh suatu
reagen dengan hasil darah menggumpal pada suhu > 36C. Diagnosis yang tepat adalah...
a. G6PD
b. Thalasemia beta
c. Anemia penyakit kronik
d. Autoimunne anemia hemolitic
e. Anemia aplastik

29. Ny. yuni usia 50 tahun datang ke RS dengan keluhan mata tampak kuning sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai lemas dan urine berwarna merah gelap. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70
mmHg, nadi 89x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,5C, konjungtiva anemis, sclera ikterus, splenomegali
(+). Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7,3 g/dl, dl WBC 9000/mm 3 PLT 260.000/mm 3 retikulosit
meningkat dan peningkatan bilirubin indirek. Pada hapusan darah tepi menunjukkan sel darah yang
normokromik normositer, tampak fragmentasi dari eritrosit. Pemeriksaan penunjang yang tepat pada
penyakit ini adalah...
a. Biopsi sumsum tulang
b. Coomb’s test
c. Serologi hepatitis A
d. USG abdomen
e. Hb elektroforesis

30. Ny. Checilia, usia 35 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan lemas seluruh tubuh selama 4 hari
yang lalu. Pasien juga mengeluhkan perut semakin membesar. Pada pemeriksaan tanda- tanda vital
didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 80x/mnt, RR 22x/,mnt dan suhu 37 C. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik (+) dan hepatosplenomegali (+). Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 7,6 gr/dl trombosit 300.000/mm 3 dan leukosit 8.000/mm 3 /mm 3. Apakah
pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan?
a. Hematokrit
b. Retikulosit
c. Serum Iron
d. Schilling test
e. BMP

31. Tn. Neil, 33 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan pucat sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai
pusing dan lemah. Terkadang tampak mata dan tubuh menguning yang hilang timbul. Diketahui pasien
sering mendapat transfusi darah namun selalu tidak cocok. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan TD
120/80 mmHg, HR 90x/menit, RR 16x/menit, suhu 36,6o C konjungtiva pucat dan sklera ikterik. Hepar
teraba membesar dan lien teraba pada Schuffner 3. Pada pemeriksaan laboratorium diperoleh Hb 8.7
g/dL, , leukosit 5000 sel/µL, Trombosit 200.000 sel/µL MCV 86 fL, MCH 28 pg, retikulosit 5%. sferosit
(+). Tatalaksana yang tepat adalah...
a. Transfusi washed PRC
b. Preparat besi
c. Transfusi PRC
d. Transfusi Tukar
e. Kortikosteroid

32. Tn. Ringgo, usia 29 tahun, datang dengan keluhan BAK merah gelap sejak 3 hari yang lalu. Pasien
juga merasa mata dan kulitnya menjadi lebih kuning, nyeri seluruh lapang perut disertai dengan
muntah. Pasien merupakan penderita epilepsi, sedang dalam pengobatan Fenitoin. Pada Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 110/70, HR 70x/menit, RR 20x/menit, Suhu 36,7o C, konjungtiva anemis, sklera
ikterik, dan hepatosplenomegali. Pada pemeriksaan darah didapatkan Hb 8,6 g/dl, peningkatan
bilirubin indirek, peningkatan LDH, hitung retikulosit 12%, coombs test negative. Kemungkinan
penyebab keluhan pada pasien adalah?
a. Anemia penyakit kronis
b. Anemia megaloblastik
c. Idiopathic autoimmune hemolytic anemia
d. Anemia defisiensi Glukosa-6-Fosfat Dehidrogenase
e. Anemia Defisiensi Glucose 6-Phospate Deacetylase

33. Ny. Jissa usia 29 tahun datang ke RS dengan keluhan BAK berwarna merah 3 hari terakhir. Pasien
juga merasa mata dan kulitnya lebih kuning. Keluhan disertai nyeri seluruh lapangan perut disertai
muntah. Pasien merupakan penderita hipertensi dan saat ini sedang dalam pengobatan fenitoin. Dari
hasil pemeriksaan didapatkan TD 100/70, HR 80x/menit, RR 20x/menit, Tax 36,6C, konjungtiva
anemis (+), sklera ikterik (+), Hb 8,3gr/dl, peningkatan bilirubin indirek, peningkatan LDH, hitung
retikulosit 8%, ditemukan bite cells. Kemungkinan penyebab keluhan pada pasien adalah?
a. Anemia pernisiosa
b. AIHA
c. Anemia penyakit kronik
d. Anemia aplastik
e. Anemia defisiensi G6PD

34. Tn. Angga, usia 32 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri seluruh perutnya sejak 4 hari yang
lalu. Pasien juga mengalami muntah beberapa kali, dan merasa kencingnya menjadi berawarna merah
kehitaman. 1 minggu yang lalu, pasien sempat mengalami diare akut disertai demam, dan diberikan
pengobatan oleh mantri setempat Cotrimoxazole 3x960 mg, serta Paracetamol 4x500 mg. Pada
Pemeriksaan didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik, hepatosplenomegali. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan hasil Hb 7,8 g/dl, peningkatan unconjugated bilirubin, laktat dehidrogenase,
hitung retikulosit 10%, serta ditemukan morfologi darah tepi dijumpai blister cells. Kemungkinan
penyebab keluhan pada pasien adalah?
a. Anemia pernisiosa
b. Anemia megaloblastik
c. Anemia defisiensi Fe
d. AIHA
e. Anemia defisiensi G6PD

35. Tn. Abayomi, usia 30 dibawa ke RS dengan keluhan mata tampak kuning sejak tadi malam. Pasien
juga mengeluhkan lemas. Tadi pagi pasien megaku kencing berwarna merah gelap. Pasien
mengatakan saat ini sedang mengkonsumsi antibiotik dari dokter bernama nitrofurantoin untuk
mengobati infeksi yang dideritanya sejak kemarin pagi. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan
konjungtiva anemis, sklera ikterik. Saat dilakukan pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 9 g/dl,
retikulositosis, bilirubin indirek meningkat. Pada hapusan darah tepi pasien didapatkan heinz bodies
dan sferosit. Tatalaksana yang tepat adalah..
a. Infus RL secepat mungkin
b. Pemberian transfusi PRC hingga Hb normal
c. Memberikan injeksi kortikosteroid intravena
d. Menghentikan antibiotik
e. Memberikan terapi supportive

36. Tn. Mario, usia 55 tahun, datang ke RS dengan keluhan seringmudah lelah sejak 1 tahun terakhir.
Pasien sebelumnya mempunyai riwayat hipertensi dan kencing manis sudah 10 tahun ini dan tidak
pernah berobat. Pasien mengeluhkan BAK yang semakin sedikit sejak 6 bulan yang lalu. Hasil
pemeriksaan fisik dijumpai TD 180/100 mmHg, 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,9 o C, konjungtiva
anemis (+), sklera ikterik (-), tidak teraba pembesaran hepar dan lien pemeriksaan lab dijumpai GDS
211 mg/dL, Hb 8 mg/dL, ureum 245, kreatinin 8.9.Kemungkinan penyebab penyakit pasien adalah...
a. Defisiensi Eritropoeitin
b. Defisiensi aldosterone
c. Defisiensi besi
d. Defisiensi aldoste
e. Defisiensi kortisol

37. Ny. Laura, usia 60 tahun, datang ke IGD diantar keluarganya karena lemas dan pucat. Pasien akhir-
akhir ini terlihat semakin pucat dan mudah lelah. Selama ini diketahui memiliki riwayat darah tinggi dan
kencing manis, hanya minum obat bila ada keluhan. Pada Pemeriksaan fisik, didapatkan TD 160/100
mmHg, HR 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,9o C, konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-), tidak
teraba pembesaran hepar dan lien. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 7,6, MCV 88, MCH 30,
saturasi iron menurun, TIBC menurun. Dokter melakukan pemeriksaan lanjutan GFR 20.
Kemungkinan penyebab penyakit pasien adalah...
a. Defisiensi Eritropoeitin
b. Perdarahan akut
c. Defisiensi besi
d. Defisiensi vitamin B9
e. Defisiensi asam askorbat

38. An. Bala, usia 10 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan lemas sejak dua minggu yang lalu.
Pasien mengalami penurunan prestasi belajar. Pada pemeriksaan didapatkan Tanda vital HR 67
kali/mnt, RR 20 kali/mnt, T 36,7C, purpura dan hematom di kedua ekstremitas bawah. Pada
pemeriksaan darah didapatkan Hb 8,2gr/dl, WBC 3.000/mm 3. PLT 60.000/mm 3 Retikulosit 0,2%.
Apakah kemungkinan diagnosa pada pasien?
a. Hemofilia
b. Henoch schonlein purpura
c. ITP
d. anemia penyakit kronis
e. Anemia aplastic
39. An. Ryan usia 18 tahun dibawa oleh keluarga ke UGD dengan keluhan demam sejak kemarin. Selain
itu, keluarga mengeluhkan jika pasien juga sering mengalami gusi berdarah dan memar-memar pada
tubuh. Pasien mengeluhkan jika saat ini kepala terasa pusing dan badan terasa lemas. Dari
pemeriksaan fisik pasien tampak pucat, tensi 110/70 mmHg, suhu 38,7oC, nadi 98x/menit, RR
20x/menit, konjungtiva anemis, hematom (+). Dari pemeriksaan darah lengkap didapatkan Hb 6,9 g/dl,
leukosit 2000/ʯl, trombosit 35.000/ʯl. Pemeriksaan gold standar untuk diagnosis pada kasus
tersebut adalah...
a. Hapusan darah tepi
b. Biopsi sumsum tulang
c. Tes faal koagulasi
d. Indeks eritrosit
e. Perl’s stain

40. Ny. Freema usia 27 tahun datang ke RS dengan keluhan sering mengalami bintik-bintik merah pada
kulitnya sejak satu bulan ini. Pasien juga mengeluhkan badan lemas dan sering mengalami demam.
Pada pemeriksaan fisik pasien tampak pucat. Tanda vital TD 120/80mmHg, HR 88kali/mnt, RR
20kali/mnt, suhu 37.7C, Pemeriksaan darah lengkap didapatkan Hb 10,2 g/dl. Pemeriksaan sumsum
tulang didapatkan hasil sumsum tulang yang hiposelular dan berlemak. Terapi definitif untuk pasien
ini adalah...
a. Infus dengan cairan NaCl 0,9%
b. Transfusi PRC
c. Transplantasi sumsum tulang
d. Terapi immunosupresif
e. Transfusi trombosit

41. Tn Edward, usia 47 tahun, mengeluhkan cepat lelah sekitar 2 minggu yang lalu dan sebulan terakhir
mengalami gusi berdarah saat menggosok gigi. Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi alkohol sejak
12 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 70x/menit, RR 20x/menit, Suhu 36,7o
C, konjungtiva anemis, tidak ada ditemukan hepatosplenomegali. Pemeriksaan fisik didapatkan Hb 7,6
gr/dL, leukosit 2900/mm 3 dan trombosit 120.000/mm3, MCV 110, MCH dan MCHC normal.
Pemeriksaan Apusan Darah Tepi didapatkan gambaran makrositik normokrom tanpa adanya sel blast.
Diagnosis pasien ini adalah…
a. Anemia sideroblastik
b. Anemia hemolitik
c. Anemia defisiensi besi
d. Anemia aplastik
e. Anemia megaloblastic

42. Ny Saanvi Talwar, usia 48 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan lemah sejak 2 bulan ini.
Keluhan disertai lidah terasa pedih dan kesemutan pada jari tangan & kaki. Pada anamnesis lebih
lanjut pasien merupakan seorang vegetarian. Tanda vital TD 120/70mmHg, HR 89kali/mnt, RR
22kali/mnt, suhu 36.7C. Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan Hb 9,5 g/dL, leukosit 4200/mm 3,
trombosit 250.000/mm 3. Pada pemeriksaan gambaran darah tepi didapatkan eritrosit makrositosis,
anisositosis dan neutrophil dengan hipersegmentasi, dan trombosit dalam batas normal. Apa
kemungkinan diagnosis pada penderita ini ?
a. Anemia sideroblastik
b. Anemia aplastik
c. Multiple myeloma
d. Anemia pada chronic disorders
e. Anemia defisiensi vitamin B12

43. Ny. Sheila usia 40 tahun datang ke RS dengan keluhan mudah lelah sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan
disertai sering mengantuk, dan sering kesemutan pada kedua tangan. Diketahui pasien telah menjalani
operasi gastrektomi 1 tahun yang lalu. Tanda vital TD 120/80mmHg, HR 78 kali/mnt, RR 20 kali/mnt,
suhu 37C. Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak pucat, konjungtiva anemis, glossitis.
Pemeriksaan penunjang yang paling tepat untuk mengetahui penyebab penyakit tersebut
adalah...
a. Darah lengkap
b. Profil besi
c. Coomb test
d. Uji schilling
e. Hb elektroforesis

44. Ny Jessi, usia berusia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan lemas dan pusing. Dari anamnesis
didapatkan bahwa pasien makan cukup dan pernah mengalami riwayat gastrektomi. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 x/mnt, RR 20 x/mnt, suhu 37,1°C. Tidak ditemukan adanya
organomegali. Dari hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh: Hb: 9 g/dL, MCV: 102 fL, MCH: 37 pg.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Anemia kekurangan zat besi
b. Leukemia akut
c. Leukemia kronis
d. Anemia pernisiosa
e. Anemia karena defisiensi asam folat

45. Nn. Cinta, usia 21 tahun datang ke IGD dengan keluhan letih, lunglai, lesu, dan sering pusing. Keluhan
sudah dirasakan sejak 2 minggu SMRS. Pasien ternyata rutin mengkonsumsi obat anti kejang sejak
usia 15 tahun. Riwayat trauma, DM, hipertensi disangkal. Riwayat keganasan dalam keluarga
disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital TD: 140/90
mmHg, HR: 100 x/menit, RR: 19 x/menit, suhu afebris. Pemeriksaan generalis didapati konjungtiva
anemis (+), sklera ikterik (-) dan gusi tampak hiperplasia. Didapatkan Hb 9 g/dL, MCV 112 fl, MCH 26
pg, Neutrofil hypersegmented. Obat apa yang mungkin dikonsumsi oleh pasien?
a. Carbamazepin
b. Asam Valproat
c. Fenitoin
d. Diazepam
e. Alprazolam

46. Ny. Balqis, 55 tahun, datang ke IGD dengan keluhan lemas dan pusing dalam 2 minggu terakhir. Dari
anamnesis didapatkan bahwa pasien makan cukup. Keluhan jari gemetar atau kesemutan disangkal.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, HR 112x/menit, RR 20x/menit, suhu 37,1oC.
Tidak ditemukan adanya organomegali. Dari hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh Hb 8.2 g/dL,
MCV 112 fL, MCH 40 pg. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Anemia kekurangan zat besi
b. Leukemia mieloid akut
c. Leukemia limfositik kronis
d. Anemia defisiensi vit. B12
e. Anemia defisiensi vit. B9

47. Ny. Colby usia 32 tahun baru saja melahirkan seorang bayi dengan spina bifida. Pada pemeriksaan
didapatkan TD 120/80mmHg, HR 78 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, suhu 37C, konjungtiva anemis. Dari
pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 8,1 g/dl, HCT 25%, Leukosit 7000/µL, Trombosit 300.000/µL.
Apabila dilakukan pemeriksaan apusan darah tepi, hasil yang sesuai dengan kasus di atas?
a. Cigar cell
b. Heinz bodies
c. Ring Sideroblas
d. Target cell
e. Neutrofil hypersegmented

48. Tn. Michael, usia 37 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan lemas sejak 1 minggu ini. Keluhan ini
baru pertama kali dialami oleh pasien tersebut. Pasien memiliki riwayat sering mengkonsumsi alkohol
sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD:120/70 mmHg, Nadi 88x/i, RR 20 kali/i Suhu:36,7,
Glositis (+). Dari pemeriksaan indeks eritrosit ditemukan MCV 120, MCH 89, MCHC 34. Pemeriksaan
penunjang yang paling tepat untuk mengetahui penyebab penyakit tersebut adalah...
a. Darah lengkap
b. Profil besi
c. Coomb test
d. Uji schilling
e. Asam folat serum

49. Tn. Peter usia 25 tahun datang ke RS dengan keluhan mudah lelah. Pasien merupakan penderita
epilepsi yang rajin kontrol. Diketahui pasien sudah 1 tahun mengkonsumsi obat fenitoin. Tanda vital
TD 120/80mmHg, HR 78 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, suhu 37C. Pada pemeriksaan didapatkan
konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-). Dari pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 8,9 g/dl, MCV
115 fl, Tes schilling normal. Terapi yang sesuai untuk pasien tersebut adalah…
a. Deferasirox 1x10 mg/kgBB
b. Thiamin 1 mg/hari
c. Asam folat 1 mg/hari
d. Vitamin B12 1 mg/hari
e. Zat besi 3x65 mg/hari

50. Seorang laki-laki 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 3 minggu yang lalu.
Demam naik turun, disertai nyeri pada seluruh tubuh. Pasien bekerja sebagai polisi hutan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang, konjungtiva anemis dan sklera ikterik. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,3 g/dL, widal negatif. Pada apusan darah tebal
menunjukkan gambaran bulan sabit pada sel darah merah. Apakah patofisiologi komplikasi
tersebut yang paling mungkin?
a. Proses autoimun
b. Defisiensi asam folat
c. Defisiensi tiamin
d. Dekstruksi sel darah merah
e. Dekstruksi zat besi

51. Tn. Angga usia 26 tahun datang ke RS dengan pandangan kabur dan terdengar suara berdenging di
telinga yang memberat sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga sering mengalami gatal-gatal pada tubuh.
Riwayat pengobatan sebelumnya (-). Riwayat merokok, alcohol, atau zat lain juga disangkal.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 92 x/ menit, laju pernafasan 18x/ menit, suhu
36,8 C, Visus ODS 6/30 tidak dapat dikoreksi dengan pinhole, muka pasien tampak merah,
splenomegali. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 20 g/dL, leukosit 12.000/ʯl, trombosit
450.000/ʯl. Kemungkinan diagnosis pasien adalah?
a. Chromic myeloid leukemia
b. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
c. Polisitemia sekunder
d. Polisitemia relative
e. Polisitemia vera

52. Tn Dafoe, usia 41 tahun datang ke RS dengan keluhan mudah lelah sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan
disertai pusing dan tangan kaki terasa panas. Pasien mengaku sehari-harinya bekerja sebagai tukang
kebun teh di pegunungan sejak 10 tahun lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tensi 140/100 mmHg, nadi
87x/menit, RR 19x/menit, suhu 36,6C. Saat dilakukan pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb
19 g/dl, leukosit 8000/ ʯl, trombosit 250.000/ ʯl, hematrokrit 54%. Diagnosis pada pasien ini adalah...
a. Polisitemia vera
b. Eritrositosis relatif
c. Polisitemia fisiologis
d. Pseudoeritrositosis
e. Polisitemia patologis

53. Tn. Albert, usia 50 tahun, datang ke RS dengan keluhan kepala sering sakit sejak satu bulan yang lalu.
Saat datang tampak bahwa mata pasien terlihat merah, dan kulit telapak terlihat merah. Saat dilakukan
penggalian anamnesis ditemukan bahwa pasien merokok 1 bungkus perhari sejak usia 22 tahun.
Pemeriksaan tanda vital TD 140/90 mmHg, HR 87x/menit, RR 24x/menit, suhu 37C. Hasil pemeriksaan
laboratorium ditemukan Hb 19 g/dL, leukosit 9000 /mm 3, trombosit 350.000/mm 3. Apakah diagnosis
yang paling mungkin?
a. Polisitemia Vera
b. Polisitemia Relative
c. Polisitemia Fisilogis
d. Polisitemia Sekunder
e. Trombosis Esensial

54. Tn. Nicolas, usia 40 tahun datang ke RS dengan keluhan pusing dan mudah lelah sejak 2 minggu
yang lalu. Pasien dalam pengobatan hipertensi dengan hydrochlorothiazide. Pasien mengaku sering
minum alcohol. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/100, nadi 80 kali/menit, frekuensi
napas 20 kali/menit. Pemeriksaan penunjang didapati Hb 19 gr/dL, RBC 4,6x10 6/mm 3, dan EPO
normal. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Eritrositosis relative
b. Polisitemia sekunder
c. Polisitemia vera
d. Pseudoeritrositosis
e. Polisitemia relative

55. Tn. Regard usia 52 tahun datang ke dokter dengan keluhan sering sakit kepala. Selain itu, pasien
juga sering merasa mudah lelah, badan nyeri, gatal-gatal dan tangan serta kaki terasa panas. Untuk
riwayat penyakit sebelumnya, pasien mengatakan hanya memiliki riwayat sakit lambung dan tekanan
darah tinggi tetapi tidak berobat teratur. Di pemeriksaan fisik didapatkan tensi 160/100, nadi 87x/menit,
RR 22x/menit, suhu 36,8 C, hepatosplenomegali (+). Dari pemeriksaan penunjang didaptkan Hb 19
g/dl, MCV 94 fl, MCHC 35 g/dl, eritrosit 8 juta/ml, hematokrit 52%, leukosit 16.000/ʯl, trombosit
600.000/ʯl. Hasil histopatologi sumsum tulang tampak megakariosit abormal dan sedikit fibrosis.
Tatalaksana awal untuk pasien tersebut adalah…
a. Khelasi
b. Aspirin
c. Flebotomi
d. Kortikosteroid
e. Deferoxamin

56. An. Bagas, usia 2 tahun dibawa orangtuanya ke poliklinik anak dengan keluhan bercak kemerahan
yang timbul pada betis kiri kurang lebih 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut
mendadak yang difus. Seminggu yang lalu, pasien baru saja terserang batuk pilek yang telah diobati
oleh bidan setempat. Pemeriksaan tanda vital HR 80x/menit, RR 24x/menit, suhu 37C. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya palpable purpura dan edema subkutis. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan peningkatan serum IgA, peningkatan LED, Kreatinin 2,2 mg/dL. Kemungkinan
diagnosis pasien adalah?
a. Disseminated Intravascular Coagulation
b. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
c. Hemofilia klasik
d. Von willebrand’s disease
e. Henoch schonlein purpura

57. An. Vio usia 8 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri perut yang tidak membaik dengan obat
warung sejak 4 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh mual, muntah serta nyeri pada kedua sendi lutut
dan lengannya. Pemeriksaan fisik didapatkan nadi 92 x/ menit, laju pernafasan 18x/ menit, suhu 38 C,
organomegaly (-), pada kedua ektremitas inferior tampak bintik bintik dan ruam kemerahan yang sedikit
meninggi dan palpable seperti gambar dibawah ini. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 12g/dL,
leukosit 7.000/ʯl, trombosit 40.000/ʯl. Pada pemeriksaan laboratorium menunjukkan hematuria.
Kemungkinan diagnosis pasien adalah?
a. Disseminated Intravascular Coagulation
b. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
c. Hemofilia klasik
d. Von willebrand’s disease
e. Henoch schonlein purpura

58. An. Alban usia 10 tahun, dibawa orangtuanya ke poli anak dengan keluhan bercak kemerahan yang
timbul pada kedua betis dan kedua lengan bawah sejak 7 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan
perutnya terasa nyeri disertai mual dan diare 2x/hari. Pasien juga mengeluhkan nyeri sendi terutama
lutut dan ankle. Sebelumnya pasien sempat berobat ke dokter karena radang tenggorokan dan sudah
sembuh. Kesadaran compos mentis, TD 140/90 mmHg, nadi 90 kali/menit, nafas 20 kali/ menit, suhu
37,1˚C, pada pemeriksaan fisik didapatkan palpable purpura simetris pada kedua tungkai bawah dan
lengan bawah. Kedua lutut teraba bengkak (+), nyeri tekan (+). Dari pemeriksaan laboratorium Hb
11g/dl, leukosit 7000, trombosit 350.000, serta didapatkan proteinuria +1. Apakah jenis kelainan yang
paling tepat pada kasus di atas?
a. Kuantitatif trombosit
b. Kualitatif trombosit
c. Koagulasi
d. Trombosis
e. Pembuluh darah

59. Tn Damian, usia 20 tahun datang ke RS dengan keluhan bintik- bintik merah pada kedua tungkai dan
lengan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai bercak kemerahan di daerah dada. Pasien memiliki
riwayat batuk pilek sebelumnya. Tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
peteki pada kedua tungkai dan lengan, serta ekimosis pada beberapa tempat di dada. Tidak dijumpai
hepatosplenomegaly. Pemeriksaan Lab : Hb 11,8 g/dL, leukosit 6100/mm 3 , PLT 90.000/mm 3 , PT dan
aPTT normal. Kemungkinan diagnosis pasien adalah?
a. Disseminated Intravascular Coagulation
b. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
c. Hemofilia klasik
d. Von willebrand’s disease
e. Henoch schonlein purpura

60. An. Jebat usia 11 tahun datang ke RS dengan keluhan muncul bercak kemerahan di tangan dan kai
sejak 4 yang lalu. Pasien juga mengatakan mengalami gusi berdarah 2 hari yang lalu. Anak tampak
aktif. Keluhan demam disangkal namun 2 minggu sebelumnya pasien sempat mengalami batuk pilek.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 92 x/ menit, laju pernafasan 18x/ menit, suhu
36,8 C, tidak ditemukan konjungtiva pucat maupun pembesaran organ. Pemeriksaan penunjang
didapatkan Hb 12g/dL, leukosit 6.000/ʯl, trombosit 85.000/ʯl. BT 11 menit (N: 2-9mnt), aPTT 25 detik
(N: 20-30 detik), PT 12 detik (N: 10-14). Penyebab keluhan pasien adalah?
a. Adanya defek faktor von Willebrand
b. Adanya infeksi virus yang menyerang trombosit
c. Sdanya penurunan produksi sel myeloid di sumsum tulang
d. Adanya autoantibodi IgG yang menyerang platelet
e. Adanya gangguan faktor koagulasi

61. An. David , usia 16 tahun, datang ke Poli Anak dengan keluhan mimisan sejak 30 menit SMRS. Pasien
memiliki keluhan yang sama 1 minggu yang lalu dan perdarahan berhenti dengan penekanan. Pasien
juga mengeluhkan mudah memar sejak beberapa bulan belakangan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 120/90mmHg, HR 87x/mnt, RR 22x/mnt dan Suhu 37,2 C. Pada pemeriksaan abdomen
liver span 8 cm dan lien tidak teraba. Terdapat ekimosis pada kedua kaki. Pada pemeriksaan lab
didapatkan Ht 45%, leukosit 5.500, trombosit 60.000, fibrinogen normal dan prothrombin time 13 detik.
Kemungkinan penyebab kondisi pasien tersebut...
a. Vaskulitis yang disebabkan deposisi IgA
b. Autoimun tipe II
c. Kelainan herediter X linked resesif
d. Hipoplasia sumsum tulang
e. Infeksi EBV

62. An. Bora, usia 13 tahun, datang ke RS dengan keluhan bintik-bintik merah di ekstremitas bawah sejak
2 hari yang lalu. Pasien dua minggu yang lalu didiagnosis demam berdarah dan sudah membaik.
Pemeriksaan fisik pasien tampak aktif, tanda vital TD 110/70 mmHg, HR 88 kali/mnt, RR 20 kali/mnt,
T 37C, ditemukan purpura di ekstremitas bawah. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 12 gr/dl,
WBC 7.000/mm 3 trombosit 18.000/mm 3. Apakah manajemen awal dari penyakit ini?
a. Prednisone
b. Transfusi platelet
c. Transfusi whole blood
d. IVIg
e. Siklofosfamid

63. An. Dolpin usia 15 tahun datang ke RS dengan keluhan sering mimisan, gusi berdarah sejak 2 minggu
ini. Keluhan sering kambuh sejak pasien kecil. Pasien tidak mengeluhkan demam. Dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan TTV TD 110/70mmHg, HR 68 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, suhu 36.7C.
Dilakukan pemeriksaan lanjutan didapatkan Hb = 11.5 g/dl , leukosit 8500/ʯl , trombosit 250.000/ʯl.
Terdapat penurunan factor VIII , PT normal dan aPTT memanjang Ristocetin test (+). Apakah
diagnose pasien?
a. Hemofilia A
b. Hemofilia B
c. Immune trombositopenic purpura
d. Thrombotic thrombocytopenic purpura
e. Von Willebrand disease

64. An. Tika, usia 13 tahun, dibawa berobat oleh orangtuanya karena sudah menstruasi selama 10 hari
namun belum berhenti. Saat ini pasien merasa sangat lemas. Pasien baru menstruasi yang kedua
kalinya. Saat menstruasi yang pertama, pasien menstruasi selama 11 hari. Sejak 3 tahun yang lalu,
pasien sering mengalami memar-memar walaupun terhadap benturan ringan. Pada pemeriksaan
laboratorium, didapatkan Hb 10 g/dL, leukosit 7.500, trombosit 250.000, VwD factor ↓. Bagaimanakah
hasil pemeriksaan faal hemostasis pada pasien tersebut?
a. CT memanjang, aPTT normal
b. CT normal, PT memanjang
c. aPTT memanjang, CT normal
d. CT normal, aPTT normal,
e. CT dan aPTT memanjang

65. An. Sonya usia 28 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan sering mengalami gusi
berdarah dan mimisan. Selain itu badan sering memar-memar. Keluhan sering berulang sejak kecil,
tetapi belum mengetahui penyebabnya. Ayah pasien juga mengalami hal serupa. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 89x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,5C, tampak beberapa hematom
pada kaki. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 11 g/ dl, leukosit 7000/ʯl, trombosit 380.000/ʯl,
bleeding time memanjang, PPT normal, aPTT memanjang, tes ristosetin terganggu. Tatalaksana yang
paling tepat diberikan untuk pasien tersebut adalah...
a. Whole blood
b. Konsentrat Faktor VIII/IX
c. Kriopresipitat
d. PRC
e. Platelet concentrate

66. An. Rasta, usia 2 minggu, dibawa orangtuanya ke IGD karena kejang selama 5 menit saat dirumah.
Saat kejang tangan dan kai kelonjotan serta mata mendelik ke atas. Keluhan demam disangkal. Saat
melahirkan, ibu pasien dibantu dukun beranak dirumah. Tidak ada riwayat sakit saat hamil. Tanda vital
kesadaran somnolen, afebris, ubun ubun besar menonjol. Pada Pemeriksaan fisik, didapatkan
kesadaran somnolen, afebris, ubun-ubun besar menonjol. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukan nilai PT memanjang. Diagnosis yang paling tepat adalah...
a. Anemia defisiensi besi kongenital
b. Vitamin K Deficiency Bleeding
c. Thalassemia beta mayor
d. Hemofilia A
e. Hemofilia B

67. By. Lora, baru lahir datang ke IGD dengan keluhan perdarahan yang sulit berhenti dibekas suntikan
hepatitis B. Bayi lahir di bidan dengan usia aterm. Pemeriksaan fisik: KU baik, perdarahan merembes
dipaha kiri bekas suntikan, fontanel cembung, perdarahan tempat lain tidak ada. Anemia (-), iketrik(-),
splenomegali (-), hepatomegali (-). Pemeriksaan lab Hb 12,1 gr/dl, leukosit 11000, trombosit 172.000.
Didapatkan hasil Protombin time memanjang. Apakah diagnosa yang mungkin dialami oleh pasien
tersebut ?
a. Hemophilia A
b. Hemophillia B
c. Pseudo hemofilia
d. ITP
e. APCD

68. Tn. Mike usia 20 tahun datang ke RS dengan keluhan sering mengalami memar pada persendian
meskipun karena trauma ringan. Selain itu pasien juga mengeluh sering mimisan. Riwayat sirkumsisi:
pendarahan lama untuk berhenti. Keluhan sering berulang sejak pasien masih kecil tetapi mengaku
belum mengetahui penyebab keluhan tersebut. Kakek pasien dari sisi ibu juga memiliki riwayat keluhan
yang sama. Dari pemeriksaan fisik tampak epitaksis aktif dan hemartrosis pada persendian. Dari hasil
pemeriksaan penunjang didapatkan trombosit 360.000/ʯl, bleeding time normal, clotting time
memanjang, protombin time normal, PTT normal, aPTT memanjang, tes ristosetin normal. Diagnosis
pada pasien ini adalah...
a. Demam berdarah dengue
b. ITP
c. Hemofilia
d. DIC
e. Penyakit Von Willebran

69. An Gabe, berusia 4 tahun dibawa keluarganya ke rumah sakit dengan keluhan bercak biru yang terjadi
secara spontan pada sendi lutut kiri. Pasien diketahui pernah mengalami perdarahan yang lama
berhenti ketika suntik imunisasi. Tanda viatl HR 90kali/mnt, RR 23kali/mnt, T 37C. Pada pemeriksaan
diperoleh hemarthrosis, tanpa perdarahan yang jelas. Pada pemeriksaan laboratorium darah
didapatkan Hb 14 g/dL, leukosit 8,000/mL, trombosit 225,000/mL, Clotting time dan aPTT memanjang,
PT normal, defisiensi faktor IX (+). Apakah jenis kelainan yang paling tepat pada kasus di atas?
a. Kuantitatif trombosit
b. Kualitatif trombosit
c. Koagulasi
d. Trombosis
e. Pembuluh darah

70. An. Bryan, usia 15 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya dengan keluhan luka robek pada kaki
kirinya. Keluhan disertai perdarahan yang tidak berhenti sejak 30 menit yang lalu. Pasien sebelumnya
bermain sepak bola tanpa alas kaki dihalaman rumah dan kaki mengenai pecahan kaca. Pasien sering
mengalami pembengkakan disertai kemerahan dilutut saat kaki pasien tersandung dan membentur
benda. Keluarga pasien mengatakan ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama. Pada
pemeriksaan tanda vital diapatkan TD 100/60 mmHg, Nadi 88 x/menit, RR 18 x/ menit, suhu 36,9ºC.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan defisiensi faktor IX. Bagaimanakah hasil pemeriksaan faal
hemostasis sesuai kasus tersebut?
a. CT memanjang, aPTT normal
b. CT normal, PT memanjang
c. aPTT memanjang, PT memanjang
d. CT dan aPTT memanjang, PT normal
e. CT normal, aPTT normal

71. An. Hendra, 6 tahun, dibawa ke IGD RS dengan keluhan nyeri hebat pada lutut. Pada PF, didapatkan
lutut bengkak dan tampak merah kebiruan. Ternyata, setiap pasien luka, darah sulit membeku dan
penyembuhan luka lambat. Pada pemeriksaan darah menunjukkan hasil clotting time memanjang,
pemanjangan aPTT, dan penurunan kadar faktor IX. Diagnosis yang paling tepat adalah...
a. Anemia hemolitik
b. Hemofilia A
c. Hemofilia B
d. Thalassemia Beta Mayor
e. Thalassemia Alfa Mayor

72. An. Boy, usia 7 tahun, dibawa ibunya ke rumah sakit dengan keluhan mengalami pembengkakan di
lutut. Pembengkakan terjadi secara tiba-tiba dan tampak kemerahan. Pasien memiliki riwayat
sirkumsisi dengan perdarahan yang lama. Saudara laki-laki ibu pasien juga mengalami hal serupa.
Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan aktivitas Faktor VIII 33% (Nilai normal: >50%) dan aktivitas
Faktor IX 100% (Nilai normal: 70-120%). Tatalaksana yang tepat adalah...
a. FFP
b. Kriopresipitat
c. Whole Blood
d. PRC
e. Warfarin

73. Ny. Aldina, usia 50 tahun, diantar keluarganya ke IGD dengan keluhan demam dan menggigil serta
BAK terasa nyeri sejak 1 minggu yang lalu. Pasien hanya membeli obat diwarung dan keluhan tidak
membaik. Keluhan pasien semakin memberat sehingga keluarga membawa pasien ke RS. Saat tiba
di IGD pasien mengalami hipotensi walaupun sudah diberikan terapi yang agresif. Pada kultur darah
dan urine didapatkan bakteri gram negatif. Sekitar 1 jam setelah pasien masuk IGD, terdapat
perdarahan dari akses intravena. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb 9 g/dL,
trombosit 68.000 /µL, leukosit 24.500/µL, PT 23 detik, APTT 60 detik dan kadar fibrinogen plasma 100
mg/dL (150-350 mg/dL). Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
a. Immune trombositopenic purpura
b. Thrombotic thrombocytopenic purpura
c. Disseminated intravascular coagulation
d. Von Willebrand disease
e. Paroksismal nocturnal hemoglobinuria

74. An. Anneta usia 8 tahun, dibawa ke RS karena tampak pucat dan lemas. Keluhan mulai disadari
keluarga sejak sekitar 6 bulan sebelumnya, namun semakin lama dirasakan semakin memberat. Anak
mudah lelah, sering mimisan dan gusi berdarah walaupun tidak ada riwayat trauma apapun. Pada
pemeriksaan fisik, didapatkan hepatosplenomegali. Pemeriksaan darah menunjukkan hasil Hb 9 g/dL,
leukosit 99.000 sel/uL, dan trombosit 80.000 sel/uL. Pemeriksaan penunjang yang sebaiknya
dilakukan untuk dapat menegakkan diagnosis adalah...
a. Kultur darah
b. PCR
c. Biopsi kelenjar
d. Preparat sumsum tulang
e. CT scan abdomen
75. Tn. Parker, usia 60 tahun datang ke RS dengan keluhan demam sejak 1 bulan terakhir. Selain itu
pasien mengaku sering mengalami perdarahan gusi dan mudah lelah. Pasien mengaku tidak pernah
mengalami hal ini sebelumnya. Saat dilakukan pemeriksaan pasien tampak lemah, TD 100/60 mmHg,
nadi 85/menit, RR 21x/menit, suhu 37,9C, konjungtiva anemis. Hasil pemeriksaan penunjang
didapatkan leukosit Hb 7,1 g/dl, trombosit 30.000/ʯl, lekosit 52.000/ʯl, sel blast meningkat, hapusan
darah tepi tampak adanya auer rod. Zat yang beresiko menjadi penyebab penyakit tersebut
adalah...
a. Metotreksat
b. Benzene
c. Hidroksiurea
d. Deferiprone
e. Chloramphenicol

76. An. Chelan, umur 6 tahun datang dibawa orangtuanya ke RS dengan keluhan demam sejak 2 minggu
yang lalu. Anak tampak lemah, letih, dan lesu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HR 89 kali/mnt, RR
20 kali/mnt, suhu 37.9C, hepar teraba 8 cm dibawah arcus costa, spleen schuffner 4, konjungtiva
anemis (+). Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan leukosit 200.000/mm 3 , trombosit 3.600/mm 3 ,
Hb 8 g/dL, Sel blast 60%. Diagnosis yang paling mungkin ialah....
a. Thalassemia
b. ALL
c. CLL
d. AML
e. CML

77. Tn. Alfred, usia 59 tahun datang ke RS dengan keluhan badan terasa lemas sejak 2 bulan SMRS.
Keluhan disertai demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 112/72 mmHg, HR 88x/mnt, RR
20x/mnt dan suhu 37.1C. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12g/dL, trombosit
224.000/mm, leukosit 53.800/mm, neutrophil 12%, limfosit 84%, monosit 4%. Pada apusan darah tepi
didapatkan limfositosis dengan limfosit matur dominan. Kemungkinan diagnosis pasien tersebut
adalah...
a. Leukemia akut tipe myelosit
b. Leukemia kronik tipe myeloid
c. Leukemia akut tipe limfositik
d. Leukemia kronis tipe limfositik
e. Limfoma maligna

78. Tn. Dannis, usia 51 tahun, datang ke RS dengan keluhan badan mudah lelah sejak 1 bulan yang lalu.
Menurut anaknya wajah pasien tampak lebih pucat dari biasanya, dan nafsu makan menurun. Pasien
juga sering mengeluh demam, yang naik turun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital TD
110/70 mmHg, HR 87 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, T 37,6C, konjungtiva anemis, hepatosplenomegali.
Hasil laboratorium Hb 8,3 g/dl, leukosit 250.000/mm 3, trombosit 58.000/mm 3, sel blast 14%. Pada
pemeriksaan sel darah putih dijumpai variasi sel granulosa dan sel batang. Dijum pai sel basofil,
neutrophil dan eosinofil juga pada pemeriksaan. Dijumpai sel promielosit lebih dominan. Kemungkinan
diagnosis pasien tersebut adalah...
a. Leukemia akut tipe myelosit
b. Leukemia kronik tipe myeloid
c. Leukemia akut tipe limfositik
d. Leukemia kronis tipe limfositik
e. Limfoma maligna

79. Ny. Carolina usia 50 tahun datang ke RS dengan keluhan badan mudah lelah sejak 2 bulan terakhir.
Pasien juga mengeluhkan sering muncul bintik-bintik merah di kulitnya. Pasien mengaku tidak pernah
mengalami hal ini sebelumnya. Saat dilakukan pemeriksaan pasien tampak lemah, konjungtiva anemis.
Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan leukosit Hb 9,3 g/dl, trombosit 50.000/ʯl, lekosit 61.000/ʯl,
sel blast meningkat, hapusan darah tepi tampak adanya gumpalan bahan granula azurophilik yang
tampak seperti jarum yang memanjang di dalam sitoplasma leukosit. Diagnosis pasien ini adalah...
a. AML
b. ALL
c. CLL
d. CML
e. Hemofilia

80. Ny. Meily usia 50 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sering berat badan turun drastis sejak
satu bulan ini. Keluhan disertai mudah lelah, pucat nyeri sendi sejak 1 tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 78kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 36.7C, hepatomegali (+)
splenomegli schufner III. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 14 mg/dl, leukosit 60.000, trombosit
600.000. Pada pemeriksaan BMP dijumpai smudge cell. Kemungkinan diagnosa pasien adalah?
a. Limfoma maligna
b. Leukemia akut tipe myelosit
c. Leukemia kronik tipe myeloid
d. Leukemia akut tipe limfositik
e. Leukemia kronis tipe limfositik

81. Tn. Guvi, berusia 50 tahun, datang ke RS dengan keluhan mudah lelah dan badan tampak memar
sejak satu minggu yang lalu. Keluhan disertai demam naik turun. Pada pemeriksaan fisik TD 120/72
mmHg, HR 112x/mnt, RR 26x/mnt dan suhu 38,7C., konjungtiva anemis, tidak didapatkan
limfadenopati. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,0 g/dL, dan leukosit 20.500/mm 3
trombosit 40.000/mm 3 . Pada pemeriksaan BMP didapatkan gambaran sebagai berikut. Apakah
diagnosis yang paling tepat pada pasien di atas?

a. Multiple myeloma
b. Leukemia Granulositik Kronik
c. Leukemia Limfoblastik Akut
d. Leukemia Limfoblastik kronik
e. Leukemia Mieloblastik Akut

82. Tn. Nikho, usia 10 tahun, dibawa ibunya ke rumah sakit dengan keluhan benjolan di sekitar leher kiri
sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan demam, nyeri tenggorokan, dan nafsu makan anak
berkurang. Dari hasil pemeriksaan fisik tanda vital dijumpai HR 88kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu
37.8C, ditemukan adanya massa berbentuk bulat, dengan diameter 1 cm konsistensi padat, dan nyeri
saat ditekan. Diagnosa yang paling tepat adalah …
a. Abses benzold
b. Parotitis
c. Limfangitis
d. Limfadenitis non spesifik
e. Limfadenitis spesific

83. Tn. Romi, usia 39 tahun, datangke RS dengan keluhan benjolan di leher sejak 2 bulan yang lalu.
Keluhan disertai penurunan berat badan, demam, dan keringat malam. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai TD 110/70, HR 88, RR 22, T 37.6C, status lokalis didapatkan pembesaran KGB servikal
anterior, multiple, mobile, ukuran 1x1cm, dan tidak nyeri. Dari pemeriksaan darah lengkap didapatkan
Hb 12g/dl, leukosit 6000/ʯl, trombosit 235.000/ʯl, LED 108. Kemudian dilakukan pemeriksaan FNAB
didapatkan tuberkel-tuberkel nekrosis perkijuan, dan sel datia berinti banyak. Diagnosa yang paling
tepat adalah …
a. Limfangitis
b. Limfadenopati akut
c. Limfadenitis non spesifik
d. Limfadenitis tuberkulosis
e. Limfoma Hodgkin

84. An. Davin, usia 9 tahun, di bawa ke dokter umum dengan keluhan demam dan muncul benjolan di
sekitar leher sejak 4 hari yang lalu. Ibu mengatakan bahwa nafsu makan sang anak berkurang. Pada
pemeriksaan ditemukan adanya pembengkakan di leher bagian kiri dengan diameter 1 cm, konsistensi
padat, pada pasien menyatakan sakit sekali saat penekanan. Sekitar 1 minggu yang lalu pasien
mengalami radang amandel dan belum diobati. Berdasarkan keluhan tersebut apakah diagnosis
yang paling mungkin?
a. Limfadenitis spesifik
b. Limfadenitis non-spesifik
c. Limfadenopati
d. Parotitis
e. Abses Bezold

85. Tn Andrew berusia 45 tahun datang ke RS dengan keluhan benjolan di leher dan kedua ketiak sejak 3
bulan smrs. Keluhan disrasakan tidak nyeri. Pasien juga mengeluh terdapat demam naik turun dan
penurunan berat badan. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, HR
80x/mnt, RR 22x/mnt, suhu 38C. Pada pemeriksaan biopsi ditemukan gambaran popcorn cells.
Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
a. Limfoma Hodgkin
b. Limfoma non Hodgkin
c. Limfadenitis TB
d. Limfedema
e. Limfadenopati

86. Tn Andrew berusia 45 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan benjolan di leher sejak 1 bulan
smrs. Benjolan tidak terasa nyeri. Keluhan disertai demam dan penurunan berat badan. Pada
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80mmHg, HR 80x/mnt, RR 18x/mnt dan suhu 38°C. Pada status
lokalis terdapat beberapa benjolan berdiameter 2-3 cm. Pada pemeriksaan lab didapatkan Hb 9 gr/dl,
WBC 3.000/mm 3, PLT 200.000/mm 3 Peningkatan LDH, hiperurisemia. Pada pemeriksaan FNAB
didapatkan gambaran starry sky (+). Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
a. Limfedema
b. Limfadenopati spesifik
c. Acute lymphoblastic lymphoma
d. Burkitt lymphoma
e. Hodgkin lymphoma

87. Tn. Adorjan usia 42 tahun datang ke poli interna dengan keluhan adanya benjolan pada leher yang
tidak nyeri sejak 3 bulan lalu. Pasien juga mengeluhkan penurunan berat badan 10 kilogram dalam 1
bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/60, HR 90x/m, RR 18x/m, suhu afebris,
pasien tampak kurus dan pucat, konjungtiva anemis, dan terdapat benjolan difus pada leher. Dari hasil
pemeriksaan histopatologis gambaran sebagai berikut : Berdasarkan kasus tersebut, berasal dari
sel apakah keganasan yang dialami pasien?

a. Sel plasma
b. Osteosit
c. Sel lymphoid
d. Miosit
e. Sel lipid

88. Tn. Robert, 62 tahun datang dengan keluhan sering demam naik turun dan badan lemas. Terdapat
benjolan yang tersebar pada beberapa bagian tubuh, serta semakin lama semakin membesar. Keluhan
sesak napas disangkal. Menurut keluarga pasien, pasien tampak semakin kurus. Pada pemeriksaan
didapatkan massa berukuran 2x2x4 cm sampai 4x5x6cm di multiregio tubuh. Massa kemudian
dilakukan pemeriksaan FNAB dan ditemukan sel-sel polimorfik dengan inti yang prominen. Apakah
diagnosis kasus pasien tersebut?
a. Limfoma Hodgkin
b. Limfoma Non-Hodgkin
c. Limfangitis
d. Limfadenopati
e. Limfangioma

89. Tn. Maher, usia 50 tahun, datang ke RS dengan keluhan muncul benjolan pada leher dan ketiak yang
membesar sejak 1 bulan yang lalu. Benjolan dikatakan tidak nyeri, namun pasien juga mengeluh berat
badannya semakin menurun sejak 1 bulan terakhir. Keluhan batuk lama dan keringat malam hari
disangkal. Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan multipel regio colli dan axilla berdiameter 5-8cm,
konsistensi keras, dan nyeri tekan (-). Pada pemeriksaan histologik didapati sel reedsternberg.
Manakah kondisi dibawah ini yang berkaitan dengan kasus tersebut?
a. Infeksi EBV
b. Infeksi HPV
c. Infeksi HSV
d. Infeksi M. tuberculosis
e. Infeksi RSV

90. Seorang perempuan berusia 20 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS karena penurunan kesadaran.
Dari alloanamnesis didapatkan bahwa pasien tiba-tiba pingsan setelah mendapatkan suntikan obat
pemutih di salon kecantikan. Dari hasil pemeriksaan fisis didapatkan tekanan darah 80/50 mmHg,
denyut nadi 130x/menit, frekuensi napas 32x/menit, dan akral dingin. Apa diagnosis yang paling
tepat?
a. Hipoglikemia
b. Syok hipovolemik
c. Refleks vagal
d. Reaksi anafilaktik
e. Syok kardiogenik
91. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dengan TB paru kambuh datang ke puskesmas untuk mendapatkan
injeksi streptomisin 750mg. Sesaat setelah disuntikkan, pasien pusing, pandangan gelap kemudian
terjatuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80 per palpasi, denyut nadi 120x/menit
dengan isi dan tegangan kurang disertai akral dingin. Apakah penanganan awal yang paling tepat
?
a. Epinefrin 1:10000 IV
b. Injeksi dexametason 4 mg
c. Injeksi dobutamin 0,1 mcg/kgBB/menit
d. Epinefrin 1:1000 IM
e. Injeksi metilprednisolon 60 mg

92. 2. Seorang laki-laki berusia 23 tahun dirawat di instalasi rawat darurat RS tiba-tiba sesak napas,
gelisah, lemas, kemudian pasien tidak sadarkan diri setelah dilakukan diberikan cairan dan pemberian
antibiotik intravena. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, tekanan darah 85/40
mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, pada auskultasi paru didapatkan
wheezing di seluruh lapang paru. Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Reaksi Parasimpatomimetik
b. Reaksi Simpatomimetik
c. Reaksi Anafilaktik
d. Reaksi alergi
e. Reaksi Homeostasis

93. Tn Damanso, usia 42 tahun datang ke puskesmas dengan batuk sejak 3 minggu, demam, BB menurun
dan keringat malam hari. Riwayat minum OAT(+), pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, Nadi 80x/m,
RR 20x/m, Suhu 37.8 C. Sputum BTA (+/+). Hasil fotothoraks tampak perselubungan pada apex paru
kanan. Bagaimana patofisiologi pada penyakit ini?
a. Hipersensitivitas yang diperantai IgE dan menyebabkan sel mast menghasilkan histamin
b. Hipersensitivitas yang diperantai IgG dan Igm yang menyebabkan kerusakan sel target
c. Hipersensitivitas yang kompleks antigen antibody
d. Hipersensitivitas yang diperantai sel T sehingga membentuk granuloma pada parenkim paru
e. Hipersensitivitas yang diperantai sel B yang mengakibatkan lepasnya histamin

94. Seorang anak berusia 14 tahun yang sedang dirawat di puskesmas mengalami penurunan kesadaran
setelah mendapat suntikan antibiotik. Kondisi pasien diawali dengan pusing, mata berair dan merah,
serta merasa sesak napas. Pemeriksaan fisik tampak sakit berat, somnolen. Tekanan darah 50/
palpasi, frekuensi nadi 190 x/mnt kecil, lemah, frekuensi napas 40x/menit, suhu 40oC. Apakah
tatalaksana awal yang paling tepat?
a. Beri O2, pasang infus koloid, berikan dosis maintenance, berikan kontikosteroid im
b. Beri O2, pasang infus kristaloid, adrenalin IM
c. Beri O2, pasang infus kristaloid, berikan dosis maintenance, berikan kortikosteroid IM
d. Beri O2, pasang infus, lakukan resusitasi cairan, berikan kontikosteroid iv, dan antibiotic
e. Beri O2, pasang infus koloid, lakukan resusitasi cairan, berikan kontikosteroid IV

95. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa orangtuanya ke unit gawat darurat RS dengan keluhan
sesak napas sejak 10 menit yang lalu. Keluhan ini dirasakan beberapa saat setelah pasien
mengkonsumsi roti selai kacang setengah jam sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda
vital tekanan darah 80/60 mmHg, denyut nadi 110 kali/menit isi tegangan tidak adekuat, frekuensi nafas
38 kali/menit, suhu tubuh 36,8°C, akral dingin, urtikaria dan bibir membengkak. Apakah terapi awal
yang sebaiknya diberikan pada kasus diatas?
a. Oksigenasi dan terapi cairan RL sesuai kebutuhan cairan tubuh
b. Adrenalin intramuskular
c. Terapi cairan RL sesuai kebutuhan cairan
d. Dexametason intravena
e. Aminofilin drip

96. Seorang laki-laki 25 tahun sedang dalam perawatan di UGD RS tiba-tiba mengeluh jantung berdebar
dan sesak napas 5 menit setelah mendapatkan terapi antibiotik secara intra vena. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 80/60 mmHg, nadi sulit diraba, dan akral dingin. Apakah
patomekanisme yang tepat?
a. Reaksi imun tipe 3
b. Reaksi imun tipe 2
c. Reaksi imun tipe 5
d. Reaksi imun tipe 1
e. Reaksi imun tipe 4

97. Tn. Diego, usia 56 tahun, datang ke RS dengan keluhan berupa batuk berdahak kadang berdarah
sejak 3 minggu minggu yang lalu. Keluhan disertai demam subfebris, selalu berkeringat malam
walaupun pasien tidak melakukan aktivitas. Pasien juga mengeluh berat badan menurun. Pada
pemeriksaan tanda- tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 80x/mnt, RR 22x/,mnt dan suhu 37,5
C. pemeriksaan paru didapatkan Rhonki pada regio apeks. Tipe reaksi berapakah yang terjadi pada
kasus ini?
a. Tipe I
b. Tipe II
c. Tipe III
d. Tipe IV
e. Tipe V

98. Seorang laki-laki berusia 23 tahun sedang dirawat di IGD RS tiba-tiba tidak sadarkan diri. Sebelumnya
pasien tiba-tiba mengeluh sesak napas, gelisah dan lemas setelah diberi cairan dan pemberian
antibiotik intravena. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, tekanan darah 85/40
mmHg, denyut nadi 120 x/menit, frekuensi napas 30 x /menit, pada auskultasi paru didapatkan
wheezing di seluruh lapang paru. Apakah jenis reaksi hipersensitivitas yang tepat?
a. Cell Mediated Hypersensitivity
b. Immune-Complex Reaction
c. Immediate Hypersensitivity Reaction
d. Cytotoxic Hypersensitivity Reaction
e. Delayed Hypersensitivity Reaction

99. Seorang laki-laki berusia 33 tahun datang ke Unit Gawat Darurat RS dengan keluhan sesak nafas tiba-
tiba, tampak gelisah, muka kemerahan. Keluhan disertai dengan lemah badan, dan palpitasi. Pasien
baru saja disengat tawon madu ketika bekerja di ladang. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
130/80 mmHg, nadi 110 x/menit, respirasi 28 x/menit, dan suhu 37,1oC; wajah kemerahan / flushing;
dan terdapat luka bekas sengatan kemerahan tidak bernanah di kaki. Apakah penatalaksanaan awal
yang paling tepat?
a. Pemberian Epinefrin IV
b. Pemberian Epinefrin IM
c. Pemberian difenhidramin IV
d. Resusitasi Jantung paru
e. Nilai Airway, Breathing & Circulation

100. Tn. Gloddi, usia 42 tahun, datang ke RS dengan keluhan demam dan tidak enak badan yang
dirasakan sejak 1 bulan terakhir. Pasien diketahui rutin mengonsumsi obat untuk mengontrol
epilepsinya yaitu fenitoin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 80x/mnt dan RR
22x/mnt dan suhu 37C. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12 g/dL, AL: 400, dan AT
160.000. Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk kasus tersebut?
a. Anemia aplastik
b. Agranulositosis
c. Pansitopenia
d. Multiple myeloma
e. Myelodysplastic syndrome

Anda mungkin juga menyukai