Ruang Lingkup Hukum Administrasi Negara Dalam Hukum Publik
Ruang Lingkup Hukum Administrasi Negara Dalam Hukum Publik
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Ruang Lingkup Hukum Administrasi Negara dalam Hukum Publik”.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Hukum Administrasi Negara. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr.H.Khairuddin, M.H selaku Dosen Hukum Administrasi Negarayang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Pengertian Hukum Administrasi Negara.....................................................3
B. Hubungan Administrasi Negara dengan Cabang Ilmu Hukum Lainnya.....5
C. Sumber-sumber Hukum Administrasi Negara...........................................10
D. Fungsi Hukum Administrasi Negara.........................................................14
Kesimpulan........................................................................................................15
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam cabang ilmu hukum, ada beberapa istilah yang digunakan untuk
menyebut Hukum Administrasi Negara. Misalnya ada yang menggunakan
istilah Hukum Tata Pemerintahan, dan ada juga yang menggunakan istilah
Hukum Tata Usaha Negara. Meskipun dalam ruang penyebutan istilah yang
berbeda, namun dalam perkembangan selanjutnya pemakaian istilah untuk
bidang ilmu hukum ini diganti lagi menjadi istilah Hukum Administrasi
Negara, setelah sebelumnya sempat menggunakan istilah Hukum Tata
Pemerintahan pada tahun 1972 atas dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan pada tanggal 30 Desember 1972 Nomor 198/U/1972 tentang
pedoman kurikulum minimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hukum administrasi negara?
2. Bagaimana hubungan HAN dengan cabang ilmu hukum lainnya?
3. Apa saja sumber-sumber hukum administrasi negara?
4. Apa saja fungsi hukum administrasi negara?
1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan memahami hukum administrasi negara.
2. Untuk mengetahui dan memahami hubungan HAN dengan cabang ilmu
hukum lainnya.
3. Untuk mengetahui dan memahami sumber-sumber hukum administrasi
negara.
4. Untuk mengetahui dan memahami fungsi hukum administrasi negara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
lapangan pekerjaan administrasi Negara. Bagian lain diatur oleh hukum
tata Negara (hokum negara dalam arti sempit), Hukurn Private dan
sebagainya.
4
lain serta hubungan dengan masyarakat sebagai warga Negara.
Pada pihak yang satu terdapatlah hukum tata negara sebagai suatu
kelompok peraturan hukum yang mengadakan badan-badan kenegaraan,
4
Ahmad Sukardja, Hukum Tata Negara dan Administrasi Negara, (Jakarta:Sinar Grafika,2012)
hal.7
5
yang memberi wewenang kepada badan-badan itu, yang membagi
pekerjaan pemerintah serta memberi bagian-bagian itu kepada masing-
masing badan tersebut yang tinggi maupun yang rendah. Hukum Tata
Negara menurut Oppenheim yaitu memperhatikan negara dalam keadaan
tidak bergerak (staat in rust).
Tidak ada pemisahan tegas antara hukum tata Negara dan hukum
administrasi. Terhadap hukum tata Negara, hukum administrasi
merupakan perpanjangan dari hukum tata Negara. Hukum administrasi
melengkapi hukum tata Negara, disamping sebagai hukum instrumental
(instrumenteel recht) juga menetapkan perlindungan hukum terhadap
keputusan – keputusan penguasa.
6
operasional yang dicipta oleh Pemerintah dan Administrasi Negara
sendiri). Ketika melihat kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan
kalau HAN OTONOM sebagai pengopersionalisasian kewenangan
bersumber pada HAN HETERONOM.
7
secara harfiah berarti ada racun di ekor/buntut).
8
hukum dan memberikan pengaruh pada kebijakan publik (public policy);
sebagai suatu proses, administrasi negara adalah seluruh langkah-langkah
yang diambil dalam penyelesaian pekerjaan; dan sebagai suatu bidang
kemampuan, administrasi negara mengorganisasikan dan mengarahkan
semua aktivitas yang dikerjakan orang-orang dalam lembaga-lembaga
publik. Kegiatan administrasi negra tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
politik pemerintah, dengan kata lain kegiatan-kegiatan administrasi negara
bukanlah hanya melaksanakan keputusan-keputusan politik pemerintah
saja, melainkan juga mempersiapkan segala sesuatu guna penentuan
kebijaksanaan pemerintah, dan juga menentukan keputusan-keputusan
politik.
1) Pemerintahan
2) Peradilan
3) Kepolisian
9
1) Hukum Pemerintahan
2) Hukum Peradilan
1. Sumber hukum material, yaitu sumber hukum yang turut menentukan isi
kaidah hukum. Sumber hukum material ini berasal dari peristiwa-peristiwa
dalam pergaulan masyarakat dari peristiwa-peristiwa itu dapat
mempengaruhi bahkan menentukan sikap manusia. Peristiwa-peristiwa
tersebut diberi penilaian oleh masyarakat dan penilaian itu akan menjadi
petunjuk hidup yang diterima masyarakat dan diberi perlindungan oleh
pemerintah
2. Sumber hukum formal yaitu sumber hukum yang sudah diberi bentuk
tertentu. Agar berlaku umum, suatu kaidah harus diberi bentuk sehingga
pemerintah dapat mempertahankannya. Penilaian dan penghargaan
manusia terhadap petunjuk hidup itu dipositifkan sehingga akhirnya
dijadikan hukum positif.
10
yang isinya mengikat setiap penduduk. Di Indonesia yang dimaksudkan
dengan UU dalam arti materiil atau UU dalam arti yang luas meliputi
semua peraturan perundang-undangan yang tertuang dalam TAP MPRS
No.XX/MPRS/1966 sebagaimana telah disempurnakan dengan TAP MPR
No.II Tahun 2000 mengenai Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan
Perundang-Undangan, yaitu :
a. UUD 1945
b. Ketetapan MPR;
c. UU;
e. Peraturan Pemerintah;
f. Keputusan Presiden;
g. Peraturan Daerah;
11
Undang-undang dalam arti materiil) yang abstrak sifatnya. Keputusan-
keputusan alat Administrasi Negara ini sering dikenal dengan istilah
beschikking atau UU Peradilan Tata Usaha Negara menyebutnya dengan
istilah Keputusan Tata Usaha Negara. Di dalam mengeluarkan keputusan-
keputusan/ketetapan-ketetapan inilah timbul praktek administrasi negara
yang melahirkan Hukum Administrasi Negara kebiasaan atau HAN yang
tidak tertulis.
12
Alasan mengapa doktrin dapat dipakai sebagai sumber hukum formil
HAN, adalah karena doktrin/pendapat para ahli tersebut dapat melahirkan
teori-teori baru dalam lapangan HAN, yang kemudian dapat mendorong
atau menimbulkan kaidah-kaidah HAN. Sebagai contoh ajaran functionare
de fait,yaitu suatu ajaran yang menyatakan dianggap sah keputusan-
keputusan yang dihasilkan atau dikeluarkan oleh seorang alat Administrasi
Negara yang sebetulnya secara yuridis formil kewenangannya untuk
mengeluarkan atau menrbitkan keputusan-keputusan dianggap tidak sah.
Doktrin sebagai sumber hukum formil HAN, berlainan dengan sumber-
sumber hukum yang lain karena doktrin ini diakui sebagai sumber hukum
formil HAN memerlukan waktu yang lama dan proses yang panjang.
Undang-undang begitu diundangkan (sudah mengikat umum),
langsung dapat dipakai sebagai sumber hukum. Yurisprudensi begitu
mempunyai kekuatan hukum yang tetap langsung bisa menjadi sumber
hukum. Begitu juga kebiasaan/praktek administrasi negara, setelah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap langsung bisa dipakai sebagai
sumber hukum. Akan tetapi doktrin atau pendapat para ahli HAN, baru
dapat dipakai sebagai sumber hukum HAN apabila doktrin tersebut sudah
diakui oleh umum.
13
D. Fungsi Hukum Administrasi Negara
1. Menjamin Kepastian Hukum
Menjamin kepastian hukum yang menyangkut masalah bentuk dari
hukum.
2. Menjamin Keadilan Hukum
Keadilan hukum yang dimaksud adalah keadilan yang telah ditentukan
oleh undang-undang dan peraturan tertulis.
3. Hukum Administrasi Berfungsi Sebagai Pedoman dan Ukuran
Pedoman artinya sebagai petunjuk arah dari perilaku manusia yaitu
perilaku yang baik dan benar, ukuran maksudnya untuk menilai apakah
pelaksanaan tersebut telah dilaksanakan dengan benar atau tidak
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Sukardja, Ahmad. 2012. Hukum Tata Negara dan Administrasi Negara. Jakarta:Sinar
Grafika.
Yanto, nur. 2015. Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia. Jakarta: Mitra
Wacana Media.