Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

PSORIASIS VULGARIS
Preseptor Agus Walujo dr., SpKK. M.Kes
Preseptor RSUD Soreang Hedi Hendrawan R dr., SpKK., M.Kes
Kelompok XLIX-E & L-C
Presentan:
Inka Nadya
4151151402
Ratu Ismy Furiasih 4151151511
Zahra Muhanariza 4151151479
Wenardy Dewanto 4151151518
Partisipan:
Alisya Noor Wijaya 4151151405
Praviyanti Ganingsih
4151151422
Habsy Jabbar R.A. 4151151521

IDENTITAS PASIEN
Nama : An. R
Umur : 14 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Mekargalih
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Status Marital : Belum Menikah, anak ke 1 dari 3
bersaudara
Jaminan Sosial : BPJS

KELUHAN UTAMA
Bercak-bercak merah yang bersisik tebal pada
kedua siku dan kedua lutut yang terasa sedikit
gatal.

PENJABARAN KELUHAN
UTAMA
Sejak 2 bulan yang lalu bercak-bercak merah
bersisik tebal yang sedikit gatal timbul kembali
pada kedua siku dan meluas ke kedua lutut
yang sedikit gatal sehingga os sering
menggaruknya.
Sejak 1 bulan yang lalu bercak-bercak merah
bersisik tebal melebar dari sebesar kepala
jarum pentul menjadi sebesar uang koin Rp.
500,-

Perjalanan Penyakit
Keluhan pertama kali timbul 2 tahun yang lalu
berupa bercak-bercak kemerahan bersisik tebal
pada punggung bawah, perut bawah, kedua siku
dan kedua lutut berukuran sebesar kepala jarum
pentul sampai plakat yang terasa sedikit gatal
sehingga os menggaruknya.
Sejak 1 bulan yang lalu bercak-bercak merah
bersisik tebal yang terasa gatal tersebut timbul
kembali pada kedua siku dan kedua lutut dari
ukuran kepala jarum menjadi berukuran sebesar
uang koin Rp. 500,-

Faktor Etiologi, Predisposisi,


Presipitasi
Os menyangkal bahwa orang tua, kakak, adik dan
saudara lainnya memiliki riwayat penyakit serupa.
Os mengaku tidak memiliki beban pikiran dan
kelelahan pada saat ini.
Os menyangkal memiliki infeksi gigi, infeksi
telinga, dan infeksi tenggorokan.
Os menyangkal sebelumnya pernah mengalami
trauma.
Os mengaku suka mengonsumsi makanan
berminyak.

Riwayat Pengobatan
Sejak 23 bulan yang lalu setelah keluhan
pertama kali timbul, Os memeriksakan
keluhannya ke dokter spesialis kulit di Poliklinik
Kulit dan Kelamin RSUD Soreang dan diberikan
2 jenis obat berupa tablet yang diminum 1x
sehari, dan satu lagi diminum 3x sehari. Selain
obat yang diminum, Os juga diberikan salep
berbentuk seperti odol, berwarna putih, tidak
berbau, dan tidak lengket yang dioleskan 2x
sehari dalam 7 hari. Setelah diberikan
pengobatan, Os merasakan keluhannya membaik
namun saat obat habis, keluhan timbul kembali.

Anamnesis Tambahan
Os
menyangkal
mengalami
nyeri
dan
pembengkakan pada sendi.
Os menyangkal memiliki riwayat penyakit
kuning, kelainan pada ginjal, kelainan darah,
penyakit lambung, dan batuk lama sebelumnya.
Os menyangkal pernah mengonsumsi alkohol
dan obat-obatan dalam jangka waktu lama.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum
Kesan Sakit : tampak sakit ringan
Tanda vital : TD=130/70mmHg, RR=20x/menit,
N=78x/menit, S=36,8C
Status gizi : BB=70kg
normoweight
TB=165cm
Kepala : Rambut : tidak ada kelainan
Mata : konjungtiva anemis (-/-)
sklera ikterik (-/-)
THT : Tonsil: T2 T3 tenang, detritus (-), kripta
tidak melebar
Faring: tidak hiperemis
Mukosa lidah : geografic tongue (-)

Leher
KGB

: inspeksi : tidak terlihat


palpasi : tidak teraba

Dada
Bentuk dan gerak simetris
Jantung : bunyi jantung I dan II murni reguler
Paru
: Pergerakan : Thorakoabdominal
VBS kanan = kiri, ronkhi -/-, wheezing
Abdomen : Datar lembut, BU (+) normal, NT (-)
Hepar dan Lien : tidak teraba
Ekstremitas:
Sendi-sendi interphalang kaki dan tangan: eritem (-), edema (-),
NT(-) Kuku kaki dan tangan: Pitting nail (-), Leukonychia (-),
nikolysis(-), Onikodystrofi (-)

Lampiran Foto

Lampiran Foto (2)

Lampiran Foto (3)

Status Dermatologikus
Distribusi : Regioner
Ad regio
: Kedua siku dan kedua lutut
Lesi
: multipel, sebagian diskret sebagian
konfluens, tidak teratur, milier hingga numular,
tegas, menimbul dari permukaan kulit, kering.
Efloresensi : plak hipopigmentasi, plak eritem
dengan skuama psoriasiformis, likenifikasi.

Pemeriksaan Penunjang
1. Fenomena Tetesan Lilin
Hasil : (+)

2. Auspitz

Hasil : (+)

3.

Fenomena Kobner tidak dilakukan pemeriksaan

Diagnosis Banding
Psoriasis vulgaris
Neurodermatitis

Diagnosis Kerja
Psoriasis vulgaris

Penatalaksanaan
Umum
Hindari garukan.
Hindari stress fisik dan psikis, dan makanan
berminyak.
Penyakit pasien dapat hilang timbul dan pengobatan
yang diberikan hanyan untuk meringanan gejala
yang dialami.
Khusus
Topikal: Unguentum LCD 5%, 2 kali sehari selama
7 hari (sehabis mandi)
Sistemik: Cetirizine 1 x 10mg (bila gatal).

Unguentum LCD
R/ Liq. Carb det 5%
As. Salisil 5%
Oxyd zinci 5%
Lanolin 5%
Vas alb ad 100
m.f.l.a ung
u.e

Antihistamin
R/ Cetirizine tab 10mg no VII
1 dd 1

Prognosis
Quo ad vitam: ad bonam
Quo ad functionam: ad bonam
Quo ad sanationam: dubia

Resume

Anak laki-laki berusia 12 tahun datang ke Poliklinik


Kulit dan Kelamin RSUD Soreang, diantar ibunya dengan
keluhan plak hipopigmentasi, plak eritema
dengan
skuama psoriasiformis pada kedua siku, dan kedua lutut
yang terasa sedikit gatal. Sejak 1 bulan yang lalu plak
eritema dengan skuama tebal yang sedikit gatal timbul
kembali pada kedua siku dan meluas ke kedua lutut yang
sedikit gatal sehingga os sering menggaruknya.
Sejak 1 bulan yang lalu plak eritema dengan skuama
tebal melebar dari sebesar kepala jarum pentul menjadi
sebesar uang koin Rp. 500,-

Resume (Lanjutan)
Keluhan pertama kali timbul 2 tahun yang lalu berupa
plak eritema dengan skuama kasar pada punggung
bawah, perut bawah, kedua siku dan kedua lutut
berukuran sebesar kepala jarum pentul sampai plakat
yang terasa sedikit gatal sehingga os menggaruknya.
Sejak 1 bulan yang lalu plak eritema dengan skuama
kasar yang terasa gatal tersebut timbul kembali pada
kedua siku dan kedua lutut dari ukuran kepala jarum
menjadi berukuran sebesar uang koin Rp. 500,-

Os menyangkal bahwa orang tua, kakak, adik dan


saudara lainnya memiliki riwayat penyakit serupa.
Os mengaku tidak memiliki beban pikiran dan
kelelahan pada saat ini.
Os menyangkal memiliki infeksi gigi, infeksi telinga,
dan infeksi tenggorokan.
Os menyangkal sebelumnya pernah mengalami
trauma.
Os mengaku suka mengonsumsi makanan berminyak.

Sejak 23 bulan yang lalu setelah keluhan pertama kali


timbul, Os memeriksakan keluhannya ke dokter spesialis kulit di
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Soreang dan diberikan 2
jenis obat berupa tablet yang diminum 1x sehari, dan satu lagi
diminum 3x sehari. Selain obat yang diminum, Os juga diberikan
salep berbentuk seperti odol, berwarna putih, tidak berbau, dan
tidak lengket yang dioleskan 2x sehari dalam 7 hari. Setelah
diberikan pengobatan, Os merasakan keluhannya membaik
namun saat obat habis, keluhan timbul kembali.
Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan

Os
menyangkal
mengalami
nyeri
dan
pembengkakan pada sendi.
Os menyangkal memiliki riwayat penyakit
kuning, kelainan pada ginjal, kelainan darah,
penyakit lambung, dan batuk lama sebelumnya.
Os menyangkal pernah mengonsumsi alkohol dan
obat-obatan dalam jangka waktu lama.

Status Dermatologikus
Distribusi : Regioner
Ad regio
: Kedua siku dan kedua lutut
Lesi
: multipel, sebagian diskret sebagian
konfluens, tidak teratur, milier hingga numular,
tegas, menimbul dari permukaan kulit, kering.
Efloresensi : plak hipopigmentasi, plak eritem
dengan skuama psoriasiformis, likenifikasi.

PEMBAHASAN

PENJABARAN KELUHAN
UTAMA
Keluhan pertama kali timbul 2 tahun yang lalu berupa bercakbercak kemerahan bersisik tebal pada punggung bawah, perut
bawah, kedua siku dan kedua lutut berukuran sebesar kepala
jarum pentul sampai plakat yang terasa sedikit gatal sehingga os
menggaruknya.
Psoriasis adalah penyakit peradangan kulit kronik dengan dasar genetik
yang kuat dengan karakteristik perubahan pertumbuhan dan
diferensiasi sel epidermis disertai manifestasi vaskuler, juga diduga
adanya pengaruh sistem saraf.
Pada psoriasis umumnya lesi berupa plak eritematosa berskuama
berlapis berwarna putih keperakan dengan batas yang tegas. Tempat
predileksi pada skalp, perbatasan daerah tersebut dengan muka,
ekstremitas bagian ekstensor, terutama siku serta lutut, dan daerah
lumbosakral.

Bercak yang terasa tidak begitu gatal lamalama menjadi semakin gatal, kulit dirasakan
makin bersisik dan terasa semakin menebal.
Pada psoriasis terjadi mitosis tujuh kali lebih
cepat dari orang normal yaitu 3 4 hari sehingga
terjadi penebalan stratum korneum yang
memberikan gejala klinis berupa skuama berlapislapis, kasar, dan berwarna putih seperti mika serta
transparan.

Pasien telah melakukan pengobatan ke dokter dan


keluhan terasa membaik.
Keluhan seperti ini dapat terjadi kekambuhan,
biasanya kambuh jika pasien mengalami kelelahan,
atau memiliki banyak beban pikiran.
Keluhan bercak-bercak merah bersisik tebal tidak
gatal, biasanya kambuh jika pasien mengalami
kelelahan.
Hal ini menunjukan bahwa perjalanan penyakit
psoriasis bersifat kronik residif.

PERJALANAN PENYAKIT

Sejak 1 bulan yang lalu bercak-bercak


merah bersisik tebal yang terasa gatal tersebut
timbul kembali pada kedua siku dan kedua lutut
dari ukuran kepala jarum menjadi berukuran
sebesar uang koin Rp. 500,Pada psoriasis umumnya lesi berupa plak
eritematosa berskuama berlapis berwarna putih
keperakan dengan batas yang tegas. Tempat
predileksi pada skalp, perbatasan daerah tersebut
dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor,
terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral.

PEMBAHASAN ANAMNESIS
TAMBAHAN
Pasien tidak mengalami nyeri dan
pembengkakan pada sendi.
Pada psoriasis dapat menyebabkan kelainan
pada sendi (artritis psoriatik), umumnya pada
sendi distal interfalang bersifat poliartikular.
Sendi membesar kemudian terjadi ankilosis dan
lesi kistik subkorteks.

Pembahasan Faktor Etiologi, Predisposisi,


dan Presipitasi
Os
mengaku
suka
mengonsumsi
makanan berminyak
Makanan berminyak merupakan salah satu
faktor predisposisi yang memperberat psoriasis
vulgaris

Pembahasan Riwayat
Sejak Pengobatan
23 bulan yang lalu setelah keluhan
pertama kali timbul, Os memeriksakan keluhannya ke
dokter spesialis kulit di Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUD Soreang dan diberikan 2 jenis obat berupa tablet
yang diminum 1x sehari, dan satu lagi diminum 3x
sehari. Selain obat yang diminum, Os juga diberikan
salep berbentuk seperti odol, berwarna putih, tidak
berbau, dan tidak lengket yang dioleskan 2x sehari
dalam 7 hari. Setelah diberikan pengobatan, Os
merasakan keluhannya membaik namun saat obat
habis, keluhan timbul kembali.
Pasien telah diberikan obat yang sesuai untuk
penatalaksanaan psoriasis vulgaris sehingga keluhan
dirasakan membaik.

Pemeriksaan Khusus
1. Tes Fenomena Tetesan Lilin (+)
Hal tersebut menunjukan bahwa pada
diagnosis pasti untuk kasus psoriasis vulgaris
dilakukan tes fenomena tetesan lilin
didapatkan skuama berubah menjadi warna
putih ketika digores dengan object glass.

Pemeriksaan Khusus
2. Tes Fenomena AUSPITZ (+)
Selain itu dilakukan tes fenomena AUSPITZ
ditemukan skuama putih yang meninggalkan
bintik bintik perdarahan ketika digores
dengan pinggiran object glass oleh karena
papilomatosis
(papila
dermis
yang
memanjang, bercabang dan berkelok kelok
hingga
stratum
corneum)
dan
hipervaskularisasi.

Diagnosis Banding dan Diagnosis Kerja


1.Psoriasis Vulgaris
Psoriasis Vulgaris karena lesi pada pasien sangat khas
yaitu plak eritema, berbatas tegas, skuama berlapis
kasar , putih transparan seperti mika. Letak terlokalisir
seperti siku, lutut atau menyerang hampir 100% luas
permukaan tubuh.
2. Neurodermatitis
Neurodermatitis kerena terdapat skuama pada lesi,
letak predileksi pada siku, lutut, tengkuk, leher,
pergelangan tangan dan kaki, dan punggung kaki.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai