Morbus Hansen
Definisi :
Penyakit infeksi kronik
Mycobacterium leprae
Obligat aerob
Positif gram
Ukuran 3 8 Um x 0,5 Um
Pemeriksaan sensibilitas
Dengan menggunakan kapas di pilin
Saraf Perifer perlu dinilai
N. aurikularius magnus
N. medianus
N. poplitea lateralis
-Pembesaran
N. tibialis posterior
-Konsistensi
-Nyeri +/-
Gambaran Klinis
KERUSAKAN SARAF
1. Pemeriksaan Bakterioskopik
Membantu menegakkan diagnosis
M. leprae terlihat merah
solid : batang utuh hidup
fragmented : batang terputus
granular : butiran mati
Globus : batang utuh atau fragmented
berkelompok 40-60 BTA dan 200-300BTA
Clumps : granular berkelompok
>500BTA
Kerokan jaringan diambil dari 2 atau 3
tempat
Cuping telinga kanan dan kiri
Lesi paling aktif
Indeks Bakteri :
- Kepadatan BTA ( solid + non solid ) pada satu
sediaan
- Nilai 0 6+
Indeks Morfologi
- Persentase bentuk solid dibandingkan dgn jumlah
solid dan non solid
Pemeriksaan Penunjang
2. Pemeriksaan Histopatologik
Untuk memastikan gambaran klinis
Penentuan klasifikasi kusta
3. Pemeriksaan Serologis
Tes ELISA (Enzyme Linked Immuno-sorbent Assay)
Tes MLPA (Mycobacterium Leprae Particle Aglutination)
Tes ML dipstick (Mycobacterim Leprae dipstick)
DIAGNOSIS
Pemberian MDT
Mencegah dan mengobati resistensi
Memperpendek masa pengobatan
Mempercepat pemutusan mata rantai penularan
Pengobatan
Obat alternatif :
Ofloksasin
Minosiklin
Klaritromisin
Pengobatan
MB PB
Rifampisin 600mg/bln Rifampisin 600mg/bln
Lampren 300mg/bln DDS 100mg/bln
DDS 100mg/bln +
+ DDS 100mg/hari
Lampren 50mg/hari
DDS 100mg/hari Lama pengobatan 6-9
bulan
Lama pengobatan 12-18
bulan
Pedoman praktis untuk pemberian MDT bagi penderita kusta tipe PB
digunakan bagan sebagai berikut :
Pedoman praktis untuk pemberian MDT bagi penderita kusta
tipe MB digunakan bagan sebagai berikut :
Dosis bagi anak berusia dibawah 5 tahun
disesuaikan dengan berat badan
Rifampisin : 10-15 mg/ kg BB
DDS : 1-2 mg/ kg BB
Clofazimin : 1 mg/ kg BB
Pengobatan
Pembagian :
Reaksi tipe I ~ reversal hipersensitifitas tipe IV
Reaksi tipe II ~ ENL hipersensitifitas tipe III
Ke-2 tipe reaksi ini dpt berlangsung ringan - berat
Pengobatan Reaksi
Tatalaksana reaksi ringan
Berobat jalan, istirahan di rumah
Pemberian analgetik/antipireik, obat penenang bila perlu
MDT diberikan terus dengan dosis tetap