GBE Alfianita
GBE Alfianita
METODE ANALISIS:
menggunakan analisis deskriptif berdasarkan data
yang diperoleh.....
Manfaat Penelitian
Memperoleh informasi mengenai faktor-faktor
lingkungan eksternal yang berpengaruh
terhadap kegiatan bisnis PT. Bogasari Flour Mills
dalam industri tepung terigu di Indonesia
PROFIL PERUSAHAAN
SejarahPT. BogasariFlour Mills
1 19 Mei 1969 4 1977 7 31 Juli 1992
Didirikansebagai PT Bogasari Flour Mills Divisi kemasan Bogasari didirikan di Citeureup PT Bogasari Flour Mills efektif diakuisisi
dengan fungsi sebagai pengolah yang dan mengoperasikan kapal-kapal pengangkut oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa
menggiling gandum menjadi tepung terigu. gandum yang dikelola oleh Divisi Maritim Bogasari. dan berganti status menjadi
BULOG bertindak sebagai importir gandum dan Divisi bukan lagi PT.
distributor tepung terigu.
Misi Perusahaan
Senantiasa meningkatkan kompetensi
karyawan, proses produksi dan teknologi.
Menyediakan produk berkualitas, inovatif
sesuai pilihan pelanggan dengan harga
terjangkau.
Memastikan ketersediaan produk bagi
pelanggan domestik maupun internasional.
Memberikan kontribusi dalam peningkatan
kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya
dalam bidang nutrisi.
Meningkatkan stakeholders value secara
berkesinambungan.
Produk PT. Bogasari Flour Mills
PEMBAHASAN
Rerangka Teori
1. Pembangunan dan Ekonomi Regional
Kontribusi Pertumbuhan PDB dari Industri Manufaktur
5,07%
5.56
Sumber : https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-tahunan/perekonomian/Pages/LPI_2017.aspx
1. Pembangunan dan Ekonomi Regional
Peluang :
1. Growth GDP meningkat, berdampak pada
economic welfare yang akan meningkatkan daya
beli konsumen.
2. Stabilitas Ekonomi akan menciptakan iklim
investasi yang kondusif.
3. Penyerapan tenaga kerja dan mendorong
pertumbuhan UKM di daerah sekitar pabrik
Ancaman :
Perekonomian yang tidak stabil memicu kebijakan
yang berubah-ubah ketidakpastian pasar
Implikasi Bisnis
Multiplier effect (katalis bagi perkembangan usaha
kecil dan pemasok)
2. Kebijakan Fiskal
Isu Utama :
• Bea Masuk Impor Gandum : 5% (Berdasarkan
Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan 7/2009)
• PMK 110/2018 disebutkan impor kedelai, gandum,
dan tepung terigu dikenakan PPh Pasal 22
sebesar 0,5%.
Peluang :
Pembangunan infrastruktur yang akan berpotensi
terjadinya reducing cost structure.
Ancaman :
Kenaikan tarif pajak dan bea masuk
Implikasi Bisnis :
Melakukan efisiensi biaya dalam proses produksi-nya,
serta melakukan inovasi dalam produk turunannya
2. Kebijakan Moneter
Nilai Tukar IDR terhadap USD
Peluang :
Penguatan nilai tukar rupiah
Ancaman :
1. Pelemahan nilai tukar
Rupiah
2. Peningkatan inflation rate
Implikasi Bisnis :
Cost structure pada PT.
Bogasari Flour Mills sangat
tergantunga pada volatilitas
kurs mata uang.
Sumber : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/22/berapa-impor-gandum-indonesia
3. Industry and Sectoral Policies
Isu Utama :
Market Share
Peluang :
1. Konsumsi tepung terigu yang terus meningkat
2. Jenis pasar tepung terigu adalah oligopoli
dimana Bogasari sebagai market leader
3. Kementerian perindustrian telah menetapkan
industri tepung terigu sebagai industri strategis
karena menopang kebutuhan pangan nasional.
Implikasi Bisnis :
Bogasari harus menjaga praktik persaingan usaha
yang sehat
4. Faktor Demografi
Sumber : https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/jumlah-penduduk-indonesia-dan-pertumbuhannya-2007-2016-1499396486
4. Faktor Demografi
Isu Utama :
Populasi masyarakat yang besar berbanding lurus
dengan kebutuhan tepung terigu
Peluang :
1. Peningatan jumlah populasi berpeluang pada
meningkatnya permintaan tepung terigu serta
produk turunannya.
2. Peningkatan permintaan memicu peningkatan
skala produksi.
3. Penambahan pabrik berpeluang pada
penyerapan tenaga kerja.
Ancaman :
Shortage in supply
Implikasi Bisnis :
Dibutuhkannya peningkatan kapasitas produksi
dan penambahan distribution channel.
5. Faktor Sosial Budaya
Isu Utama :
Kebijakan strategi perusahan selaras dengan tuntutan gaya hidup
masyarakat
Peluang :
1. Pergeseran selera konsumen terhadap produk “siap saji secara
mudah”.
2. Diversifikasi pangan (Pasokan terigu membantu mengurangi
ketergantungan pada beras).
Ancaman :
Meningkatnya gaya hidup sehat
Meningkatnya isu pelemahan produktivitas petani lokal
Implikasi Bisnis :
1. Diversifikasi produk yang dapat mengakomodasi seluruh
kebutuhan konsumen termasuk diversifikasi produk dari bahan
yang bersumber dari petani lokal seperti jagung, singkong, ubi, dll.
2. Konsisten menjalankan CSR.
6. Faktor Politik
Sumber : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/20/dari-mana-indonesia-impor-gandum
6. Faktor Politik
Isu Utama :
1. PILPRES 2019 Stabilitias politik domestik terhadap iklim usaha
2. Politik dagang internasional dalam kaitannya dengan impor gandum
Peluang :
1. Publik setengah dipaksa untuk ikut memikirkan politik kontemporer,
sehingga dibutuhkan kreativitas tingkat tinggi bagi komunitas-
komunitas untuk membawa angin segar lainnya ke dalam ranah
industri
2. Pemerintah Indonesia membangun kerjasama melalui perjanjian
perdagangan bebas Indonesia-Australia Comprehensive Economic
Partnership Agreement (IA-CEPA)
Ancaman :
Terjadi perubahan kebijakan sebagai akibat dari perubahan sistem
pemerintahan yang dapat mempengaruhi iklim usaha.
Implikasi Bisnis :
Mengikuti perkembangan politik dalam negeri dan kondisi perekonomian
Indonesia
7. Faktor Teknologi
Isu Utama :
Kemajuan teknologi
Peluang :
1. Kapasitas produksi yang mencapai 1200 ton perhari mampu
menghasilkan skala produksi yang lebih besar dibandingkan
pesaing.
2. Kepemilikan silo yang dapat menyimpan gandum dalam
kapasitas besar.
3. Pemanfaatan media sosial sebagai alat untuk meningkatkan
brand awareness
Ancaman :
1. Pengembangan teknologi membutuhkan biaya mahal
2. Kesiapan SDM dalam mengikuti perkembangan teknologi
Implikasi Bisnis :
1. Pelatihan karyawan
2. Kemudahan dalam komunikasi, integrasi dan akurasi data.
8. Faktor Lingkungan
Isu Utama :
1. Kondisi alam di Indonesia tidak cocok untuk melakukan
penanaman gandum yang merupakan bahan baku utama
perusahaan.
2. Bogasari Flour Mills menghasilkan limbah cair yang berasal
dari proses produksi dan laboratorium, namun tidak
menghasilkan limbah padat.
Peluang :
Produk yang dihasilkan Bogsari bukanlah produk yang berpotensi
terhadap kerusakan lingkungan
Ancaman :
Adanya tekanan penggunaan bahan pangan lokal
Implikasi Bisnis :
Melakukan kerjasama dengan IPAL (Instalasi Pengolahan Air
Limbah) untuk mengolah limbah produksi dan laboatorium lebih
lanjut.
9. Faktor
Pemerintah
Isu Utama :
Peraturan Menteri Perdagangan 23 Tahun 2014 :
- Pemerintah melakukan pengaturan Kuota
terhadap Impor Tepung Gandum
Bea Masuk Anti Dumping (BMAD)
Peluang :
Kebijakan Pemerintah yang mendukung impor gandum
Ancaman :
Pembatasan impor gandum ditengah kebutuhan tepung terigu yang terus
meningkat
Implikasi Bisnis :
Dengan adanya dorongan dari pemerintah berupa pemberian insentif dan
kebijakan, perusahaan senantiasa didorong untuk terus berkembang dan tumbuh
agar kontribusi industri berdampak besar dalam pembentukan PDB Negara.
PENUTUP
KESIMPULAN
PT. Bogasari Flour Mills menghadapi 3
faktor eksternal yang paling signifikan
dalam memberikan tekanan bisnis :
1. Faktor Kebijakan Fiskal dan Moneter
Bahan baku Bogasari mengandalkan
impor gandum sehingga kebijakan
besaran pajak dan bea masuk serta
volatility kurs mata uang sangat
berpengaruh terhadap cost structure
Bogasari.
2. Faktor Pemerintah
Berbagai macam regulasi berupa
pemberian insentif dan pembuatan
kebijakan atas izin impor gandum.
3. Faktor Teknologi
Bogasari sebagai market leader
membutuhkan teknologi canggih yang
mendukung skala produksi yang
diimbangi dengan kompetensi SDM.
SARAN
Konsisten dalam melakukan praktik
persaingan bisnis yang sehat.
Memperkuat struktur finansial melalui
peningkatan cash availability (mata
uang USD) guna pembayaran impor
bahan baku (gandum).
Melakukan perjanjian impor gandum
dengan negara produsen pada level
harga yang aman untuk memproteksi
volatility harga gandum dunia /
internasional.
Upgrade teknologi secara berkala untuk
meningkatkan skala ekonomis yang
dapat me-leverage keuntungan
perusahaan.
Melakukan diversifikasi produk pangan
yang berasal dari petani lokal seperti
jagung, singkong, ubi, dll.
Thank
You