SAZOL
SULFONAMID
Resistensi :
Sulfa dapat menimbulkan resistensi :
1. Alamiah, contoh karena mutasi gen
2. Yang didapat : - persisten (menetap)
- irrevelsibel
- Karena dosis tidak cukup
- Penggunaan yang tidak tepat
▪ Sebab-sebab terjadinya resistensi :
Perubahan sistem enzim yang meningkatkan daya yang
menginaktivasi obat
Distribusi :
Keseluruh jar tubuh → bentuk terikat protein plasma
Dalam cairan otak : kadar << kecuali dalam keadaan tertentu,
mis : meningitis
▪ Metabolisme : di hati
- Asetilasi : bentuk asetil sukar larut dalam air → kristaluri
- Oksidasi
Gol III
Sedikit abs melli usus pada pemberian oral, aktif terutama
terhadap usus
- Suksinil sulfatiazol
- Ftalil sulfatiazol
Gol IV topikal
-Sulfazetamid
-Ag Sulfadiazin
Sulfisomidin
Daya larut lebih baik
Sulfametazin
Penggunaan :
-Terutama untuk sistemik
- Sulfasetamid penggunaan lokal pada mata
- Disentri basiller
- Meningitis
- Trachoma
- Infeksi sal. Kemih
- Jamur : - Nokardia
- Aktinomikosis
-Toksoplasmosis
TRIMETOPRIM SULFAMETOKSAZOL (Kotrimoksazol)
- Menghambat reaksi enzimatik obligat pada 2 tahap yang
berurutan pada bakteri
- Kombinasi ke 2 obat → efek sinergistik
- Mekanisme kerja obat telah diketahui sebelum diketahui
manfaat klinisnya
Kimia :
Sulfametoksazol
- Telah dibicarakan termasuk SA antara gol I dan II
Trimetoprim
- Basa lemah
- < larut dalam air
Mekanisme kerja :
Pada 2 tahap yang berurutan : Reaksi enzimatik untuk
pembentukan Asam tetra hidro folat
PABA
SA enzim dihidrofolat reduktase
dihidrofolat
TMP enzim tetrshidrofolat reduktase
tetrahidrofolat
Untuk sintesis DNA, RNA, dan protein
TETRAHIDROFOLAT:
- Penting untuk reaksi pemindahan 1 atom C
- Pembentukan basa pourin : Adenin, Guanin, Timidin
- Asam amino : Metionin dan lisin
- Bekerja selektif hanya pada enzim mikroba
Trimetoprim :
Spektrum antibakteri
-Sama dengan Sulfametoksazol
- Daya anti bakterinya: 2- -100x SM
-Bakteri yang sensitif terhadap TMP-SM
- Strep- pneumoniae - Strain Stafilokokus aureus
- Strep viridans - C. diphteriae - Staf epidermisdis
- Strep faecalis -N. meningitidis - Strep pyogenes
- Enterobacter
- Salmonella
- Shigella
- Serratia alkaligenes sp.
-Brucella abortus
- Pasteurella haemolyticus
- Nokardia aseroides
Farmakokinetik :
- Pemberian per os abs TMP-SM > SM
-Kadar puncak : TMP dalam darah : stelah 2 jam
SM dalam darah setelah 4 jam
(pemeberian dosis tunggal
Pemberian 400 mg SM + 80 mg TMP (5:1)
Distribusi TMP
- Tepat keseluruh jar tubuh
- Obat mudah masuk ke cairan otak dan saliva dengan
mudah
- Masing-masing komponen ditemukan dalam kadar↑
dalam empedu
Ekskresi
- Via urine : TMP 60%
SM 25-50% dalam 24 jam