Anda di halaman 1dari 24

TERAPI GIZI:

HITUNG
KEBUTUHAN
KALORI,
PROTEIN,
LEMAK
dr. Basuki Widodo, SpGK
PENDAHULUAN
 Gizi/nutrisi= zat yang
diperlukan tubuh dalam
jumlah adekuat dan didapat
dari makanan yang kita
makan
 Terdiri dari makronutrien dan
mikronutrien
 Makronutrien= diperlukan
dalam jumlah besar
 Mikronutrien= diperlukan
dalam jumlah kecil
Karbohidr
Protein Lemak
at
1 gr=4 kkal 1 gr=9 kkal
1 gr=4 kkal

Sumber tenaga ●
Bahan bakar kedua

Zat pembangun

Jika tidak terpakai ●
Bentuk terbanyak di
disimpan dalam

Sumber asam makanan:
bentuk glikogen amino trigliserida

Jika glikogen ●
Berkaitan ●
Yang penting: asam
berlebih  lemak esensial
dengan
disimpan menjadi (harus didapat dari
lemak imunitas tubuh luar) = omega-3
Status Gizi
 Status gizi= Anamnesis + SGA
keadaan kesehatan
yang ditentukan
oleh zat gizi yang Pemeriksaan fisik
diterima dan
dimanfaatkan oleh Pemeriksaan antropometri
tubuh

Laboratorium

Diagnosis gizi
Subjective Global Assessment (SGA)
 Skrining awal gizi saat
pasien masuk dirawat
 Interpretasi:
 A: tanpa risiko malnutrisi
 B: berisiko malnutrisi
 C: malnutrisi
Komponen penilaian
Penurunan asupan
Penurunan berat badan
Gangguan saluran cerna
Sifat metabolik penyakit
Kapasitas fungsional
Kehilangan massa lemak
Kehilangan massa otot
Edema
Pemeriksaan Fisik terkait Gizi

Keadaan umum

tanda vital, hemodinamik, status hidrasi


Pemeriksaan Antropometri
Tinggi Badan
1. Metode 2. Metode
aktual Tinggi Lutut

Rumus
TB♂=(2.02xTL)-(0.04xusia)
+64.19
TB♀=(1.88xTL)-(0.24xusia)
+84.88

3. Metode
Arm Span

Rumus
TB=AS
Pemeriksaan Antropometri

Berat Badan
2. Metode
1. Metode 3. Untuk
Lingkar Lengan
aktual obesitas:
Atas
tentukan BB
ideal

(TB-100) - 10%

BB dari LLA
L (LLA:26,3) x (TB-100)
P (LLA: 25,7) x (TB-100)

+ ukur Lingkar Pinggang


♂ <90 cm ♀ <80 cm
Klasifikasi IMT
(Indeks Massa Tubuh)
Pemeriksaan Laboratorium
terkait Gizi

Laboratorium Intepretasi terkait Gizi

Hb Anemia, defisiensi Fe

Leukosit, CRP, Inflamasi


RDW

Elektrolit Status hidrasi, status elektrolit

Albumin Inflamasi, status gizi

Ureum, creatinin Fungsi ginjal

Uji fungsi hati Fungsi hati

BGA Hemodinamik
Penegakan Diagnosis Gizi

 Kriteria malnutrisi menurut ASPEN


(American Society of Parenteral and Enteral
Nutrition) Penurunan Penurunan Loss of
subcutaneous fat
asupan BB
 6 kriteria:
Muscle Penurunan
Akumulasi
 Interpretasi: wasting
kapasitas
fungsional cairan/edema

 Malnutrisi ringan: <2


 Malnutrisi sedang: 2
 Malnutrisi berat: >2
Penghitungan Kebutuhan
Energi
40-45 kkal/kgBB/hari

Luka bakar, multipel


trauma, demam,
infeksi, keganasan,
Normal kakeksia
30-35
kkal/kgBB/hari Obesitas, penyakit kritis,
refeeding syndrome

10-25 kkal/kgBB/hari
Gottschlich, M. The A.S.P.E.N Nutrition Support Core: A Case-Based Approach –
The Adult Patient. American Society of Parenteral and Enteral Nutrition, 2017.
Perhitungan Kebutuhan
Protein
 Mempertimbangkan:
 demand protein oleh tubuh
 fungsi ginjal
1.2-1.5 gram/kgBB/hari

Luka bakar, multipel


Normal trauma, demam, infeksi,
0.8-1 keganasan, kakeksia
gram/kgBB/hari
Azotemia, Gangguan
fungsi ginjal (CKD)
cek eGFR

0.6-0.8 gram/kgBB/hari
Perhitungan Kebutuhan
Karbohidrat
 Mempertimbangkan:
Kemampuan metabolisme karbohidrat (diabetes)
Kemampuan ventilasi paru (PPOK)

50-55%
Normal
pada diabetes,
60% TEE PPOK

Gottschlich, M. The A.S.P.E.N Nutrition Support Core: A Case-Based Approach –


The Adult Patient. American Society of Parenteral and Enteral Nutrition, 2017.
Perhitungan Kebutuhan Lemak

 Mempertimbangkan:
Profil lipid
Respiratory quotient
30-40% TEE
PPOK eksaserbasi
Normal akut, pro weaning
ventilator
20-30% dari <20% TEE
TEE Hipertrigliseridemia,
sindrom metabolik

Gottschlich, M. The A.S.P.E.N Nutrition Support Core: A Case-Based Approach –


The Adult Patient. American Society of Parenteral and Enteral Nutrition, 2017.
Perhitungan Kebutuhan Cairan

 Mempertimbangkan:
Klinis (tanda-tanda status hidrasi)
Diuresis, balans cairan
Obat-obatan
Dehidrasi, diare,
fistula enterokutan,
Normal ulkus dekubitus
30-40
cc/kgBB/hari Edema, CHF,
CKD
Gottschlich, M. The A.S.P.E.N Nutrition Support Core: A Case-Based Approach –
The Adult Patient. American Society of Parenteral and Enteral Nutrition, 2017.
Preskripsi Diet Khusus
Jenis diet
Diet DM Tinggi serat, rendah lemak DM
Diet RG Rendah garam Hipertensi
Diet Rendah Lemak Tanpa gorengan, tanpa santan Dislipidemia
Jenuh/Cholesterol
Diet Rendah Protein Rendah protein Gagal ginjal
Diet Rendah Purin Rendah purin Hiperurisemia
Diet Hati Tinggi BCAA Penyakit hati kronik
Diet Jantung Rendah serat, rendah lemak CHF, PJK
Diet TKTP Tinggi KH, tinggi protein Luka bakar, trauma
multipel
Cair/sonde Berupa formula enteral Pasien dengan NGT
Lunak Bubur nasi/sumsum Pasien dengan gangguan
asupan per oral

Biasa Nasi Diet per oral


Contoh Kasus 1
 Perempuan 45 tahun dengan TB 155 cm, BB 68
kg (IMT 28 kg/m2) dirawat dengan DM. TD
120/80, GDS saat ini 220 mg/dl, HbA1c 8%, GFR
90. Keluhan saat ini pegal-pegal, sering
kesemutan. Penurunan asupan disangkal, BB
dahulu sebelum diabet 75 kg. Loss fat (+),
muscle wasting (-), lingkar pinggang 95 cm.
Pasien biasa minum susu.
 Bagaimana tatalaksana gizinya?
Langkah-langkah terapi gizi
 SGA
 Penurunan BB (+)
 Penurunan asupan (-)
 Gejala GI (-)
 Penurunan kapasitas fungsional (-)
 Sifat metabolik penyakit: meningkat
 SGA: B
 Pemeriksaan fisik
 Loss of subcutaneous fat (+)
 Muscle wasting (-)
 Edema (-)
 Pemeriksaan antropometri
 Obesitas
 Obesitas sentral
 Pemeriksaan laboratorium
 Hiperglikemia
 DM tak terkontrol
Diagnosis dan Terapi Gizi
 Diagnosis Gizi
 SGA B (risiko malnutrisi)
 Malnutrisi sedang
 Terapi Gizi
 Tentukan berat badan ideal (155 cm-100 cm)-10%=50 kg
 Penentuan energi= rule of thumb 30 kkal/kgBB/hari= 1500 kkal
 Penentuan protein 1.5 gr/kgBB/hari=75 gr P = 300 kkal (20%)
 Karbohidrat: 55% x 1500 kkal = 825 kkal = 206 gram
 Lemak: 1500 kkal – 300 kkal – 825 kkal = 375 kkal~41 gr (25%)
 Jalur: per oral
 Preskripsi: Diet biasa DM 1300 kkal/65 gr P + susu formula DM
1x malam hari
Contoh Kasus 2
 Laki-laki 50 tahun, TB 170 cm, BB 50 kg
(IMT 17 kg/m2) dirawat dengan
hipertensi, asam urat, PPOK.
Kebiasaan merokok (+), TD 170/100,
asam urat 9,2 mg/dl, Cr 1.5, GFR 53.
Keluhan saat ini nyeri kepala, mual (-),
muntah (-). Saat ini pasien tidak sesak.
Makan pasien berkurang karena pusing
selama 1 minggu terakhir, BB tidak
timbang lagi, 2 th yang lalu 65 kg.
Lengan dan paha kendor, bengkak (-)
 Bagaimana tatalaksana gizinya?
Langkah-langkah terapi gizi
 SGA
 Penurunan BB (+)
 Penurunan asupan (+)
 Gejala GI (-)
 Penurunan kapasitas fungsional (-)
 Sifat metabolik penyakit: hipermetabolik
 SGA: B
 Pemeriksaan fisik
 Loss of subcutaneous fat (+)
 Muscle wasting (+)
 Edema (-)
 Hipertensi
 Pemeriksaan antropometri
 Underweight
 Pemeriksaan laboratorium
 Hiperurisemia
 Azotemia
Diagnosis dan Terapi Gizi
 Diagnosis Gizi
 SGA C (risiko malnutrisi)
 Malnutrisi berat
 Terapi Gizi
 Penentuan energi= rule of thumb 35 kkal/kgBB/hari= 1750
kkal
 Penentuan protein 0.8 gr/kgBB/hari=56 gr P = 224 kkal
 Karbohidrat: 60% x 1750 kkal = 1050 kkal = 260 kkal
 Lemak: 1750 kkal – 224 kkal – 1050 kkal = 475 kkal = 53 gr
 Jalur: per oral
 Preskripsi: Diet biasa RG, rendah purin 1750 kkal/56 gr
protein
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai