SLED Pada AKI DR - Nasir-1
SLED Pada AKI DR - Nasir-1
16/9/19 224 45
29/9/19 260 83
Pemeriksaan Penunjang
TGL Albumin
16/9/19 3,3
22/9/19 3,0
27/9/19 2,9
29/9/19 2,9
3/10/19 2,4
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal PT APTT
Kesimpulan
Massa kolon regio sigmoid
distal karekteristik
maligna dengan panjang
segmen 13 cm tidak
tampak infiltrasi lemak
perilesi.maupun obstruksi
usus akibat massa. multiple
lesi iso hipoden heterogen
yg memenuhi seluruh
segmen hepar sugestif
metastasis. Kista simplek
pole bawah ginjal kanan
sesuai dengan bosniak 1.
ascites dan hidrocele
Hasil PA
Kesimpulan
Histologik sesuai
dengan
adenokarsinoma
berdiferensiasi baik
MASALAH PASIEN
BB (kg) tidak
timbang
Kesadaran CM CM CM CM CM CM CM
TD (mmHg) 110/81 115/82 92/56 104/68 104/61 99/64 105/65
Tekanan 33 39 30 30 36 36
vena (mmHg)
a. Mesin dialisis
- Mesin yang digunakan untuk teknik SLED adalah mesin dialisis.
- Pada dasarnya semua mesin dialisis yang dapat memperlambat
aliran darah (Qb) dan aliran dialisis (Qd) dapat digunakan untuk
SLED.
- Lebih baik lagi kalau mesin tersebut dapat mengatur profil natrium
dan bikarbonat pada cairan dialisat (natrium and bicarbonat
profiling), serta dapat mengatur profil suhu cairan dialisis.
Pengaturan profil sangat berguna jika kondisi pasien tidak stabil
atau tekanan darah sistolik yang sangat rendah.
b. Lamanya dialisis
- Lamanya dialisis tergantung kebutuhan, berkisar antara 6
sampai 12 jam.
- Makin tidak stabil hemodinamik pasien akan makin kecil
ultrafiltrasi yang dapat dilakukan setiap jamnya (UF-rate).
Akibatnya akan makin panjang waktu dialisis yang
dibutuhkan.
- Pada penelitian yang dilakukan oleh Flieser dan Kielstein
(2004) dilaporkan bahwa SLED yang dilakukan selama 12
jam setiap hari sama efisiensinya dengan CVVH yang
dilakukan selama 24 jam.
c. Aliran darah (Qb), aliran dialisat (Qd) dan ultrafiltration rate
(UF-rate)
- Aliran darah (Qb) dilakukan serendah mungkin agar kondisi
hemodinamik pasien tetap stabil tetapi dijaga agar tidak terjadi
pembekuan darah dalam saluran dialisis atau ginjal buatan.
- Biasanya aliran diatur sebesar 100-150 cc/menit. Aliran dialisis (Qd)
diusahakan di antara 100-300 cc/menit.
- Pada beberapa merek mesin, Qd tidak dapat diturunkan < 300
cc/menit. Pada keadaan ini waktu dialisis sekurangnya dibuat 8 jam.
- Ultrafiltration rate (UF-rate) tergantung pada kondisi hemodinamik
pasien
- Bila kondisi pasien sangat tidak stabil maka UF-rate dimulai sangat
rendah (0-100 cc/jam) baru dinaikkan setelah kondisi hemodinamik
lebih stabil sebaiknya dilakukan setiap hari (SLEDD atau EDD).
Komposisi cairan dialisat
Time of dialysis = td
R/ td = 6 – 12 jam
Blood flow = Qb
Qb = 125 – 150 cc/mnt
Dialysate flow = Qd Qd = 300 cc/mnt
UFG = 1,5 liter
FILTRATION UFR jam ke 1 = 0
UF Goal = uf / seesion UFR jam ke 2 = 100-200 cc
UF rate = uf / hour UFR jam ke 3 = 300 – dst
Na jam ke 1 = 145 Meq
Conductivity = Natrium Na jam ke 2 = 143
Na jam ke 3 = 140
Base transport = Na Bicarbonat Na >jam ke 4 = 139
NaHCO3 = 3+ (35)
Stability – temperature Temp = 36’
TERIMA KASIH