Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA BERCERAI

KELOMPOK IV
ANGGI ARISTA : 201801007
ARISDIANTO : 201801006
CLAUDYA NATASHA : 201801010
NURFADILAH : 201801027
NURAINUN A : 201801026
RISQA AMALIA : 201801045
SILFANI A.MAHADALI : 201801039
SUKMAWATY : 201801044
UCI VIA DELFITA LARI : 201801045
Definisi perceraian

Perceraian merupakan kata yang terdiri dari cerai


yang berarti pisah, mendapatkan imbuhan per-an
sehingga secara bahasa berarti putusnya hubungan
suami isteri, talak, hidup perpisahan antara suami
isteri selagi kedua-duanya masih hidup.
Hal-hal yang dapat menyebabkan perceraian

Adapun hal-hal yang dapat mengakibatkan perceraian yaitu :


1. Perbedaan prinsip
2. Kekerasan
3. Perselingkuhan
4. Keuangan
5. Kecanduan
6. Komunikasi
7. Seks
Dampak perceraian

 Berdampak terhadap mantan pasangan Suami-Istri


 Berdampak terhadap Anak
Reaksi emosional anak terhadap perceraian orang
tuanya

menurut H. Rahayuningsih (2013) ada beberapa reaksi emosional anak


terhadap perceraian kedua orang tuanya, yaitu :
1. Penolakan
2. Ditinggalkan
3. Kemarahan dan permusuhan
4. Depresi
5. Ketidakdewasaan
6. Menyalahkan diri sendiri
Pengkajian keperawatan keluarga

1. Identitas umum keluarga


2. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
3. Pengkajian lingkungan
4. Fungsi keluarga
5. Stress dan koping keluarga
6. Keadaan gizi keluarga
7. Pemeriksaan fisik
8. Harapan keluarga
Diagnosa keperawatan

 HDR kronis b.d gg. psikologi: depresi


 Sindrom stress akibat perpindahan b.d perasaan
ketidakberdayaan
 Defisit perawatan diri b.d penurunan motivasi
Intervensi

Intervensi 1
HDR kronis b.d gg. psikologi: depresi

1. Pantau pernyataan pasien tentang harga diri


2. Tentukan rasa percaya diri pasien dalam penilaian diri.
3. Pantau frekuensi ucapan, peniadaan diri.
4. Ajarkan keterampilan untuk bersikap positif melalui bermain peran, model peran,
diskusi, dsb.
5. Beri informasi tentang pentingnya konseling dan ketersediaan sumber-sumber di
komunitas.
6. Kolaborasi dengan psikiater dan layanan keagamaan, jika diperlukan.
7. Tentukan batasan tentang ucapan negatif.
8. Bantu pasien mengidentifikasi respon positif dari orang lain.
9. Beri penghargaan/pujian atas kemajuan pasien dalam mencapai tujuan.
10. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang dapat meningkatkan harga diri.
Itervensi 2
 Defisit perawatan diri b.d penurunan motivasi
1. Dukung kemandirian dalam melakukan mandi dan higiene oral. Bantu hanya
jika diperlukan.
2. Fasilitasi pilihan dan kebutuhan pasien seoptimal mungkin. (mis. Mandi
shower/rendam, waktu mandi)

Anda mungkin juga menyukai