JANTUNG
Anatomi Jantung
• Jantung t.d 4 ruang : 2 atrium dan 2 ventrikel
• Darah dari seluruh tubuh → atrium kanan →
ventrikel kanan → arteri pulmonal → paru-
paru (O2 x CO2) → Atrium kiri → Ventrikel
kiri → aorta → sistem sirkulasi
• Otot jantung = miokardium melingkupi
atrium dan ventrikel
Anatomi Jantung
• Perikardium = fibrous melingkupi seluruh
jantung, berfungsi untuk menjaga jantung
dari infeksi dan trauma
• Endokardium = membran 3 lapis sejajar
dengan bagian dalam ruang jantung
• Katup = 4 : 2 katup atrioventrikular
(trikuspid & mitral) dan 2 katup semilunar
(pulmonal & aortik) → mengontrol aliran
darah antara atrium dan ventrikel serta
arteri pulmonal dan aorta
Sistem Konduksi Jantung
• Konduksi = dihasilkan dan disebarkan
melalui miokardium (umumnya)
• Listrik berasal dari Sinoatrial (SA) node –
pace maker → atrioventrikular node (AV)
node) → Bundel HIS → serabut purkinye
→ jaringan otot ventrikel → kontraksi
ventrikel memompa darah ke paru dan
sistem sirkulasi
Fisiologi Jantung
• Sistem KV = jantung, pembuluh darah (arteri
dan vena) dan darah
• Darah kaya akan O2 dan nutrisi → arteri →
arteriol → kapiler (pertukaran O2 x CO2/ nutrisi x
ureum, kreatinin,amoniak) → Venule → Vena →
ekskresi ke ginjal dan paru
Fisiologi Jantung
• Rata-rata frekuensi jantung 60-100 kali per menit
• Rata-rata tekenan darah 120/80
• Tekanan darah arterial ditentukan oleh volume
Cardiac output (curah jantung) = volume yang
dipompa keluar dari jantung dalam waktu 1 menit
• Cardiac Output = Stroke volume (isi sekuncup) x
Heart Rate
• Rata-rata CO = 4-8 liter per menit
Isi Sekuncup
• Stroke Volume (SV) = jumlah darah yang dipompa dari
ventrikel kiri tiap kali jantung berkontraksi (rata-rata 70
ml/kontraksi)
• SV ditentukan oleh 3 faktor : preload, kontraktilitas dan
afterload
• Preload = tekanan pengisian yang menyebabkan
peregangan ventrikel
• Kontraktilitas = kekuatan kontraksi ventrikel
• Afterload = tahanan pada pembuluh darah aorta dan
sirkulasi sistemik saat darah dipompa keluar dari ventrikel
• Obat-obat tertentu dapat me↑ atau me↓ preload dan
afterload → mempengaruhi SV dan CO
Faktor yang mempengaruhi Performa Jantung
Dalam keadaan normal,
Cardiac Output (CO) sesuai dengan
kebutuhan metabolism tubuh.
CO = SV x HR
Contractility = strength of
Contractility (intotropic state)
2
Preload VS Afterload
• Preload = Beban awal • Afterload = Beban akhir
• Volume darah dalam ventrikel pada • Tenaga yg dibutuhkan untuk
akhir diastolik memompa darah ke dalam
• Tergantung alir balik vena sirkulasi sistemik
• Tergantung pada kapasitas • Tergantung tekanan darah arterial
pengisian (compliance) dan tekanan arteri paru
• Disebut juga ventrikel end • Tahanan yang harus dihadapi
diastolic volume saat darah dikeluarkan dari
• Berhubungan dengan panjang ventrikel
otot jantung, regangan, dan • Beban ventrikel untuk
volume
membuka katup semilunar
• Semakin regang serabut otot (aorta) dan mendorong darah
jantung maka semakin kuat selama fase sistolik/kontraksi.
kontraksinya (sampai fase • Dianalogikan dengan SVR
tertentu) (Systemic Vascular Resistance)
• Kardiotonik
• Antihipertensi
• Anti aritmia
• Anti anginal
Obat Kardiotonik
• Kardiotonik = obat yg meningkatkan kekuatan
kontraksi miokardium
• Terdiri dari
– Glikosida jantung : digoksin, metildigoksin,
digitoksin
– Obat Adrenergik/Dopaminergika : dopamin,
dobutamin, isoprenalin
– Penghambat fosfodiesterase : amrinom, milrinon
– Obat antikolinergik : atropin, skopolamin
– Xanthin : theophyilline, theobromine
Kardiotonik
• Digitalis : salah satu obat tertua (1200 SM)
• Efektif untuk pengobatan gagal jantung
kongestif (CHF)
• CHF : otot jantung lemah dan memanjang
→ kemampuan memompa darah ↓→ gagal
jantung → PD perifer dan PD paru
kongestif
Manifestasi Gagal Jantung
Glikosida Jantung
• = Digitalis glikosida
• Mekanisme kerja : menghambat pompa Na-K ATPase
→ peningkatan natrium intraseluler → lemahnya
pertukaran Na/K dan meningkatkan Ca intraseluler →
meningkatkan kekuatan kontraksi serat otot jantung
• 3 efek digitalis pada jantung :
– Inotropik positif → meningkatkan kekuatan kontraksi
miokardium
– Kronotropik negatif → menurunkan frekuensi denyut
jantung → CO ↓
– Dromotropik negatif → menurunkan konduksi sel-sel otot
jantung → irama sinus ↓ → Heart rate ↓ → (atrial fibrilasi
dan atrial flutter)
• Digoksin
– Terikat lemah dengan protein
– Waktu paruhnya 36 jam → dpt terjadi akumulasi obat
– Dimetabolisme di hati dan ekskresi di ginjal
– Indeks terapi/batas keamanan obatnya rendah → monitor
efek samping dan kadar dalam darah
– Tanda bahaya toksisitas digitalis : mual, muntah,
anoreksia, diare, bradikardia (HR<60 bpm), gangguan
penglihatan, letargi
• Digitoksin
– Terikat kuat dengan protein
– Waktu paruhnya panjang
– Jarang diresepkan
• Initial/loading dose :
– Rute IV : 0.5-1 mg
– Rute oral : 0.75-1.25 mg
• Dosis pemeliharaan :
– Rute IV : 0.25 mg
– Rute Oral : 0.125 – 0,5 mg
• Interaksi : Difeksilat → digoksin ↑
Dopaminergik
• Prekursor Noradrenalin
• Dua jenis reseptor dopamin di perifer :
– Reseptor DA1 → terutama berada di otot
jantung, otak dan ginjal (dilatasi arteriole)
– Reseptor DA2 → terdapat disaraf simpatis,
jantung dan kulit
Dopamin
• Pada dosis rendah bekerja terhadap reseptor DA1 (otot
polos jantung, otak dan ginjal) dengan efek vasodilatasi
dan dilatasi arteriole ginjal.
• Pada dosis tinggi bekerja secara tak langsung terhadap
reseptor alfa-1 adrenergik dengan efek vasokonstriksi dan
meningkatnya TD.
• Digunakan terutama pada keadaan shock antara sesudah
infark jantung dan bedah jantung terbuka dan gagal
jantung kronis.
• Dosis : infus IV pada shock 1-5 mcg/ kg/menit & secara
bertahap dinaikan. Dosis pemeliharaan 20 mcg/kg/menit
• E.S : Gangguan ritme jantung, nausea, muntah dan rasa
sesak
Dobutamin
• Mekanisme kerja : meningkatkan produksi
cAMP dengan mengikat reseptor adrenergik
beta → inotropik (+)
• Indikasi : syok kardiogenik akibat infark
miokard atau pada gagal jantung kronis
• Dosis : infus IV 2,5-10 mcg/kg/ menit max
40 mcg
• E.S : Tachycardia dan gangguan ritme
Isoprenalin
• Indikasi : blok jantung, bradikardia berat
• ES : takikardi, aritmia, hipotensi,
berkeringat, tremor, sakit kepala
• Dosis : oral, dosis awal 30 mg setiap enam
jam, rentang 90-840 mg per hari (tetapi cara
oral jarang digunakan); Infus intravena 0,5-
10 mcg/menit.
Penghambat Fosfodiesterase
• Mek. Kerja : menghambat enzim
fosfodiesterase → cAMP ↑ dalam sel
miokard → meningkatkan kadar kalsium
intrasel → inotropik positif
• Juga digunakan untuk memicu ereksi →
Viagra (sildenafil) → disfungsi ereksi
• Ada 2 jenis : milrinon dam amrinon
Amrinon
• Indikasi : adjuvan pada terapi
digoksin bila gagal jantung
menetap meskipun telah diberi
digoksin
• ES : intoleransi saluran cerna,
hepatotoksis, demam,
trombositopenia reversibe
• Potensi rendah
Milrinon
• Potensi 10 kali lebih besar dari amrinon
• Indikasi : gagal jantung akut, setelah bedah jantung;
pengobatan jangka pendek gagal jantung berat yang
tidak responsif terhadap pengobatan konvensional
(tidak segera setelah infark miokard).
• ES : denyut ektopik, takikardi ventrikular atau
aritmia supraventrikular (lebih mudah pada pasien
aritmia); hipotensi; nyeri dada; sakit kepala;
insomnia, mual dan muntah; diare; kadang-kadang
menggigil, oliguria, demam, retensi urin, nyeri di
lengan dan tungkai, nyeri dada, tremor,
bronkhospasme, anafilaksis dan rash.
Milrinon
• Dosis: injeksi intravena lambat
(selama 10 menit), diencerkan
terlebih dahulu, 50 mcg/kg bb
diikuti dengan infus
intravena 0,37-0,75 mcg/kg
bb/menit biasanya sampai 12 jam
setelah bedah jantung atau
selama 48-72 jam pada gagal
jantung kongestif, dosis
maksimal sehari 1,13 mg/kg bb.
Obat Lainnya
• Vasodilator :
– Menurunkan alir balik vena → menurunkan tekanan
pengisian atrium → menurunkan tekanan pengisian
ventrikel → menurunkan kebutuhan oksigen
• Angiotensin Converting Enzym Inhibitor (ACEI)
→ dilatasi arteriol dan venule → memperbaiki
aliran darah ginjal → mengurangi cairan plasma
darah → Tekanan Preload ↓
• Diuretik : pilihan pertama untuk mengurangi
volume cairan akibat edema
ACE inhibitor Dosis
39
Intoleransi aktivitas
Terapi aktivitas
Diskusikan dengan pasien frekwensi dan rentang aktivitas
Bantu pasien menilai makna dari aktifitas
Bantu dalam memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologis dan sosial
Bantu untuk berfokus pada kemampuan pasien, bukan
ketidakmampuan
………….
Manajemen energi
Tentukan tingkat pembatasan aktifitas fisik
Gali perasaan pasien tentang pembatasan aktivitas
Kaji penyebab2 keletihan
Monitor intake nutrisi untuk sumber energi yang adekuat
Monitor respon kardiopulmoner terhadap aktivitas
Observasi pola tidur, jam dan jumlah jam tidur pasien
Berikan bedrest
Ajarkan teknik-teknik untuk meminimalkan komsumsi O2
…………….
40