Anda di halaman 1dari 37

GOLONGAN OBAT PADA

KARDIOVASKULER
Afrizal Rio Mahendra 19121078
Ajad Giovani 19121079
Anggita Dwi Prastiwi 19121080
Risky Lufiana E.R.W 19121112
Farmakologi
Farmakon = obat logos = ilmu

Farmakologi mencakup semua ilmu yang berhubungan dengan


obat dengan definisi sebagai berikut : ilmu yang mempelajari
sejarah, asal-usul obat, sifat fisik dan kimiawi, cara mencampur
dan membuat obat, efek terhadap fungsi biokimiawi dan faal,
cara kerja absorbsi, distribusi, biotransformasi dan ekresi,
penggunaan dalam klinik dan efek toksiknya.
Kardiovaskuler
Cardiac = jantung Vaskuler = pembuluh darah

Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang


terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh
darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini
berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang
berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x / menit.
Obat kardiovaskuler adalah obat yang digunakan untuk
kelainan jantung dan pembukuh darah. Dibedakan
menjadi beberapa bagian :
1. Obat gagal jantung
2. Obat Antiaritmia
3. Obat Antihipertensi
4. Obat Hiper Lipidemik
5. Obat Antiangina
Obat gagal jantung
Ketidakmampuan jantung dalam memompa darah
dengan kecepatan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolik jaringan atau organ.

Gagal jantung kongestif (CHF) :


Tujuan umum terapi CHF :
• Mengurangi gejala akibat bendungan sirkulasi
• Memperbaiki kapasitas kerja dan kualitas hidup
• Memperpanjang harapan hidup
• Obat-obat untuk terapi CHF bekerja untuk :
• Menghilangkan gejala bendungan sirkulasi dengan
memperbaiki kontraktilitas miokard
• Mengurangi beban pengisian ventrikel (preload =
beban hulu, yaitu volume darah yang mengisi
ventrikel selama diastole)
• Menurunkan tahan perifer (after load = beban hilir,
yaitu tekanan darah yang harus diatasi jantung ketika
memompa darah ke system arterial)
Pendekatan awal terapi CHF untuk mengurangi
beban kardiovaskuler yang berlebihan :
• Mengobati hipertensi
• Mengobati anemia
• Mengurangi berat badan
• Memperbaiki stenosis (penyempitan) aorta
Obat-obat untuk tujuan ini adalah :

• Glikosida digitalis dan zat inotropik lainnya untuk


memperbaiki (meningkatkan) kontraktilitas jantung
• Diuretic untuk mengurangi beban hulu dan pada
akhirnya beban hilir dengan mengurangi kongesti
pulmonal dan edema perifer.
• Serta vasodilator yang mengurangi preload dan
afterload yang berlebihan. Dilatasi pembuluh darah
vena menyebabkan berkurangnya preload jantung
dengan meningkatnya kapasitas vena.
Obat Anti Aritmia

Kelainan irama jantung


• Berdenyut terlalu lambat
• Berdenyut terlalu cepat
• Berdenyut secara otomatis tanpa memperdulikan
impuls dari nodus SA (sinoatrial node)
• Impuls berjalan sepanjang jalur tamnahan ke daerag
jantung yang seharusnya tidak di depolarisasi saat itu.
Anti Aritmia
Kelas I (antagonis saluran Na+)
Mempunyai efek anastetik lokal dan memperlambat konduksi dan
memperpanjang repolarisasi. Terdiri dari 3 sub kelas :
 Kelas Ia (moderat) :
– memperpanjang masa refrakter (masa dimana membran sel saraf tidak
peka terhadap rangsang).
– Memperlambat konduksi listrik jantung
– Indikasi : PVC (prematur ventricular contraction), VT (Ventrikular
tachucardia)
– Contoh : kuinidin, prokainamid, disopiramid
– Efek samping : anorexia, nausea, headache
 Kelas Ib (lemah) :
– Memperpendek masa repolarisasi
– Memperlambat konduksi jantung
– Indikasi : VT
– Contoh : lidokain, meksiletin, fenition

 Kelas Ic (kuat) :
– Efek minimal terhadap masa repolarisasi
– Indikasi : VT
– Contoh : flekainid, propafenon, morisizin
Kelas II (antagonis reseptor Beta)
– Menurunkan konduksi listrik jantung
– Indikasi : AV ( Aritmia Ventrikel), AF (atrial fiblilasi)
– Contoh : propanolol, sotalol
Kelas III (antagonis saluran k+)
– Memperpanjang masa repolarisasi selama aritmia
ventrikular
– Memperpanjang masa aksi potensial
– Indikasi PSVT (paroxysmal Supra ventrikular
Tachycardia), SVT
– Contoh : amiodaron, adenosin
Kelas IV (antagonis saluran Ca2+)
– Memperlambat konduksi
– Menurunkan kontraktilitas
– Indikasi : PSVT, SVT
– Contoh : verapamil, diltiazem
Anti Hipertensi
Hipertensi : tekanan darah tinggi

Menurut WHO

Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik


Kategori
(mmHg) (mmHg)
Tekanan Darah Optimal 120 80
Tekanan Darah Normal 120 – 130 80 – 85
Pra Hipertensi  130 – 140 85 – 90
Hipertensi Ringan 140 – 160 90 – 100
Hipertensi Sedang 160 – 180 100 – 110
Hipertensi Berat > 180 > 110
Tekanan : tekanan jantung diperlukan agar darah mencapai
seluruh organ dan jaringan tubuh, dan kembali lagi ke
jantung.
5 macam obat yang penggunaannya tergantung pada pasien :
• Obat yang mempengaruhi resistensi perifer :
– a-blocker, calcium antagonist, golongan nitrat
• Obat diuresis (penurunan volume darah)
– thiazid, furosemid, diuresis hemat kalium
• Obat yang mempengaruhi sistem renin-angiotenin :
– ACE inhibitor, antagonist reseptor angiotensin II
• Obat yang mempengaruhi curah jantung :
– Non-selective beta blocker, selective beta blocker
• Obat bereaksi pada pusat (central blocker) :
– Klonidin, metildopa, guanabenz
Terapi non farmakologik (modifikasi pola hidup) juga
diperlukan untuk pengobatan hipertensi untuk
menurunkan tekanan darah (TD), meningkatkan efek
anti hipertensi obat seperti:
• Menurunkan berat badan bila gemuk
• Olah raga teratur
• Mengurangi makan garam
• Menghentikan minum alkohol
• Menghentikan merokok
• Diet kolestrol dan lemak jenuh
Obat Hiper Lipidemik
Obat – obatan yang dapat menurunkan kadar kolestrol
atau trigliserida darah yang tinggi.
• Kolestrol atau lopid (lemak) darah yang tinggi 
resiko terjadi penimbunan di pembuluh darah
• Tumpukan lemak di pembuluh darah pecah 
agregasi trombus  trombus ikut aliran darah dan
sampai di arteri koroner (arteri jantung)
menyumbat arteri koroner  suplai darah ke
jantung terhambat  jantung kekurangan suplai 02
 iskemia miokard nyeri dada PJK
Pasien PJK di rumah sakit, bisa dipastikan kadar
kolestrol dalam darahnya meningkat

Sehingga  dibutuhkan terapi


farmakologi yang dapat membantu
menurunkan kadar lemak dalam darah

HIPER LIPIDEMIK
Tujuan terapi :
• Mencegah penyakit aterosklerotik
• Mencegah infark / serangan tulang

Obat hiper lipidemik :


• Penghambat absorbsi lemak
• Inhibitor sintesis kolestrol
• Probukol
• Asam nikotinat/niasin
• Derivat asam fibrat
• Lain-lain : neomisin, sitosterol, orlistat
1. Penghambat absorbsi lemak
Kolestiramin dan kolestipol  mengikat asam empedu
dalam usus halus dan dikeluarkan melalui tinja  asam
empedu dalam plasma menurun  hati distimulasi lagi
untuk mensintesis asam empedu dengan bhan kolestrol
 kolestrol menurun
Tanpa asam empedu, kolestrol tidak dapat diserap
Efek samping :
• Kembung
• obstipasi
2. Inhibitor sintesis kolestrol
• Statin juga menaikkan HDL (lemak baik)
• Efek samping : nyeri otot, defisiensi koenzim Q10
• Golongan “statin”
– Simvastatin
– Lovastatin
– Pravastatin
– Fluvastatin
– Atorvastatin
• Mekanisme : menurunkan sintesis kolestrol endogen dalam
hati
3. Probukol
• Obat anti lipidemia yang memiliki sifat antioksidan dalam
menghambat aterosklerosis.
• Obat ini tidak terlalu disarankan karena jusru menurunkan
kadar HDL lebih besar dari pada LDL.
4. Asam nikotinat (Niasin)
• Menurunkan LDL dan VLDL (very-low-density
lipoprotein) dan menaikkan HDL .
• Efek samping :
• Flushing
• Gangguan salura cerna
• Pruritus
• hepatotoksik
5. Derivat asam Fibrat
4 mekanisme kerja obat golongan fibrat :
1. Meningkatkan lipolisis
2. Meningkatkan asupan asam lemak hati dan menurunkan
produksi trigliserida hati
3. Meningkatkan asupan LDL oleh reseptor LDL
4. Menstimulasi transport kolestrol balik sehingga
meningkatkan HDL
Sediaan obat :
– Simfibrat (cholesolvin)
– Fenofibrat (lipanthy)
– Bezafibrat (bezalip)
– Gemfibrozil (lopid, lipozil)
Efek samping :
– Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan ringan
– Litiasis : pembentukan batu empedu
– Keganasan : kematian
– Otot : miositis (peradangan otot polos)

Contoh dipasaran :
– Gemfibrozil (gevilon)
– Klofibrat (clofibrat STADA 500)
– Bezafibrat (cedur)
– Etofibrat (lipomerz)
– Fenofibrat (normalip)
Obat Anti Angina
Keadaan klinis yang ditandai dengan nyeri dada akibat iskemia
jaringan otot jantung.
Iskemia = kekurangan suplai 02
Nyeri buka merupakan “sebuah penyakit”
Nyeri adalah  suatu alarm yang me-warning tubuh, sebagai
pertanda adanya bahaya yang terjadi didalam tubuh.
Mengapa muncul Angina
Penyebab Penurunan Iskemia
(etiologi) suplay 02 ke jantung
jantung:
peningkatan
kebutuhan 02
jantung
1. Sindrom koroner akut Jantung berusaha
2. Emosi menggunakan jalur lain
3. Aktifitas fisik Angina pectoris non oksigen untuk tetap
4. hipertensi (nyeri dada) mendapatkan energi
(mekanisme anaerob)

Peningkatan Menghasilkan
derajat keasaman produks sisa 
otot jantung asam laktat
Jadi, apa yang di maksud
ANTI ANGINA?
Anti angin adalah agen (obat-obatan)
yang menghilangkan gejala angila
(nyeri dada)
• Tujuan :
– Mengurangi gejala nyeri
– Mencegah terjadinya serangan ulang
• Mekanisme kerja :
– Meningkatkan aliran darah koroner (vasodilator koroner)
 sehingga meningkatkan suplai oksigen ke jantung
– Menurunkan beban jantung  sehingga kebutuhan oksigen
miokard/otot jantung menurun
• Jenis obat :
– Nitrat organik (nitrovasodilator) : nitrogliserin, ISDN
(isosorbid dinitrat)
– Antagonis kalsium : amplidipin besilat, nifedipin
– Golongan beta blocker : propanolol hidroklorida,
asebutolol, atenolol, betaksolol, karvedilol, nadolol
1. Nitrat organik : vaodilator koroner ;
nitrovasodilator
Ada 2 jenis yaitu :
• Nitrogliserin
• ISDN (isosorbid dinitrat)
 Kedua jenis nitrat organik diatas
menimbulkan efek : merelaksasi otot polos, baik
di pembuluh drah maupun otot polos organ lain.
Sehingga menyebabkan vasodilatasi.
Bedanya apa ?

Nitrogliserin
• Bersifat short acting (mekanisme kerja jangka pendek/cepat)

ISDN
• Bersifat long acting (mekanisme kerjanya dalam jangka waktu lama)

Efek Samping :
• TD turun (Hipotensi)
• Nyeri kepala atau pusing
• Nausea
• Flushing (wajah memerah) yang disusul dengan wajah pucat)
2. Antagonis kalsium; ca antagonis

Mekanisme kerja obat :


ion Ca (calcium) diperlukan untuk kontraksi otot
polos dan jantung
• Ca antagonis  menghambat masuknya ca
kedalam membran sel (sarkolema) sehingga
kontraksi jantung menurun.
• Mekanisme anti angina calcium antagonis :
– Vasodilatasi perifer
– Pengurangan kontraktilitas miokard
– Penurunan frekuensi jantung
Farmakokinetik :
Nifedipin, verapamil dan diltiazen mudah larut dalam lemak mudah di
absorbsi pada pemberian per oral (PO) dan sublingual (bawah lidah)

Dosis dan sediaan obat :


• Nifedipin (3x10-20mg)
• Verapamil (3x80-120mg)
• Diltiazem (3-4x60mg)

Efek samping :
• Nyeri kepala berdenyut
• Muka merah
• Pusing
• Edema perifer
• Hipotensi
• takikardia
3. Beta blockers

Beta blocker adalah obat yang memblok reseptor


beta/menghambat efek adrenergik (epineprin &
norepineprin)
Efek sampingbeta blocker :
• Akibat efek farmakologi : bradikardi, blok AV, gagal
jantung, bronkospasme
• Saluran cerna : mual, muntah , diare
• Sentral : mimpi buruk, insomnia, halusinasi
• Alergi : rash, demam, purpura
• Dosis berlebih : hipotensi, bradikardi, kejang
Farmakokinetik beta blockers
• Beta blockers larut lemak/lipofilik (propanolol),
alprenolol, oksprenolol, labetalol, dan
metoprolol) diabsorbsi baik (90%)
• Beta blockers larut air/hidrofilik (sotolol,
nadolol, atenolol) kurang baik diabsorbsi
Sifat obat :
• Terlalu hidrofilik : obat sukar menembus
membran yang bersifat lipid
• Terllu lipofilik : obat tersebut kurang melarut
dan menembus lapisan air di sekitar sel
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai