Anda di halaman 1dari 19

Pembaharuan Pendidikkan

Islam dan Integrasi Ilmu


Oleh: Esih Sumarsih & Fadhilah Putri Andhika

Dosen Pengampu: Sabilil Muttaqin, Ph.D


Pembaharuan
Pendidikan Islam
Sesungguhnya Islam sangatlah memperhatikan dan mementingkan
pendidikan. Sebab pendidikan merupakan wadah untuk membentuk
manusia yang sempurna.
Selain itu dengan pendidikan yang baik dan berkualiatas, individu-
individu yang beradab akan terbentuk dan pada akhirnya akan
memunculkan kehidupan sosial yang bermoral. Pendidikan merupakan
proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia
yang berlangsung sepanjang hayat.
Pendidikan selalu berkembang dan selalu dihadapkan pada
perubahan zaman. Untuk itu, mau tidak mau pendidikan harus
didesain mengikuti irama perubahan tersebut.
Pembaharuan merupakan suatu usaha perbaikan keadaan, baik
dari segala cara, konsep, serangkaian metode yang
membawanya menjadi lebih baik.

Dengan begitu, dapat diartikan bahwa pembaharuan


pendidikan Islam adalah suatu upaya melakukan proses
perubahan kurikulum, cara, metodologi, situasi dan kondisi
pendidikan Islam dari yang tradisional menuju yang lebih
rasional, dan profesional sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat itu.
Faktor yang mendorong terjadinya pembaharuan
pendidikan Islam:
Faktor Faktor kebutuhan pragmatis umat islam yang sangat
Internal diperlukan satu sistem pendidikan islam yang betul-betul bisa
dijadikan referensi dalam rangka mencetak manusia-manusia
muslim yang berkualitas, bertaqwa, dan beriman kepada
Allah.
Faktor Adanya kontak islam dengan barat juga merupakan faktor
Eksternal terpenting yang bisa kita lihat. Adanya kontak ini paling tidak
menggugah dan membawa perubahan pragmatis umat Islam
untuk belajar terus terus menerus kepada barat, sehingga
ketertinggalan yang selama ini akan dirasakan bisa
terminimalisir.
Bagaimana Masa Pembaharuan Pendidikan
Islam?
Sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketertinggalan kaum muslimin dari
bangsa-bangsa Eropa dalam berbagai bidang kehidupan ini, telah timbul mulai abad
ke 11 H/17 M dengan kekalahan-kekalahan yang diderita oleh kerajaan Turki
Usmanı dalam peperangan dengan negara-negara Eropa.

Kemudian kekalahan-kekalahan tersebut mendorong raja- raja dan pemuka-


pemuka kerajaan untuk menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka dan rahasia
keunggulan lawan. Mereka mulai memperhatikan kemajuan kebudayaan Eropa,
terutama Perancis yang merupakan pusat kemajuan kebudayan Eropa pada masa itu
dan mengirim duta-duta untuk mempelajari kemajuan Eropa, terutama di bidang
militer dan kemajuan Ilmu pengetahuan.
Selanjutnya dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan
modem dari Barat, untuk pertama kali dalam dunia Islam
dibuka suatu percetakan di Istambul pada tahun 1727 M. Guna
mencetak berbagai macam buku ilmu pengetahuan yang
diterjemahkan dari buku-buku ilmu pengetahuan barat. Al-
Qu'ran dan ilmu-ilmu pengetahuan agama lainnya.
Pola-pola Pembaharuan Pendidikan Islam
01 Pola Pendidikan Modern di Barat
Pembaharuan ini, mulanya muncul di Turki Usmani pada akhir abad
ke 11 H/17 M. Mereka berpendapat bahwa apa yang dicapai oleh
bangsa-bangsa Barat sekarang, tidak lain adalah merupakan
pengembangan dari ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang pernah
berkembang di dunia Islam. Oleh karena itu, mereka bertekad untuk
mengembalikan kekuatan dan kejayaan umat Islam, sumber
kekuatan dan kesejahteraan tersebut harus dikuasai kembali.
Pola Pembaharuan Pendidikan Islam yang Berorientasi pada
02 Sumber Islam yang Murni

Pola ini berpandangan bahwa sesungguhnya Islam itu sendiri merupakan


sumber bagi kemajuan dan perkembangan peradaban dan juga ilmu
pengetahuan modern.
Pola pembaharuan ini telah dirintis oleh Muhammad bin Abd al Wahab,
Menurut analisis mereka, di antara sebab-sebab kelemahan umat Islam adalah
karena mereka tidak lagi melaksanakan ajaran agama Islam sebagaimana
mestinya. Ajaran-ajaran Islam yang menjadi sumber kemajuan dan
kekuatannya ditinggalkan, dan menerima ajaran-ajaran islam yang tidak
murni lagi.
Pola Pembaharuan Pendidikan yang Berorientasi pada
03 Nasionalisme
Rasa nasionalisme timbul bersama dengan berkembangnya pola kehidupan
modern, dan mulai dari Barat. Bangsa-bangsa Barat mengalami kemajuan
rasa Nasionalisme yang kemudian menimbulkan kekuatan-kekuatan politik
yang berdiri sendiri, keadaan tersebut mendorong bangsa-bangsa Timur dan
bangsa terjajah lainnya untuk mengembangkan nasionalisme.
Disamping itu, adanya keyakinan dikalangan pemikir-pemikir pembaharuan
di kalangan umat Islam. bahwa pada hakikatnya ajaran Islam bisa diterapkan
dan sesuai dengan segala zaman dan tempat. Oleh karena itu, ide
pembaharuan yang berorientasi pada nasionalisme ini pun bersesuaian dengan
ajaran Islam.
Integrasi Ilmu
Di zaman modern ini, sangat dibutuhkan, apalagi pada
pendidikan Islam penggabungan antara pelajaran
berbasis agama dan umum.
Lembaga pendidikan yang mumpuni dan mampu
menampung integrasi kelimuan itupun harus
diperhatikan serta dapat diwujudkan melalui penerapan
Integrasi Ilmu Agama dan Sains Terhadap Pendidikan
Islam di Era Modern ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring,
integrasi adalah pembaharuan hingga kesatuan yang utuh
atau bulat.

Adapun secara terminologis, integrasi ilmu adalah


pemaduan antara ilmu-ilmu yang terpisah menjadi satu
kepaduan ilmu, dalam hal ini penyatuan antara ilmu-ilmu
yang bercorak agama dengan ilmu-ilmu yang bersifat
umum.
Integrasi ilmu agama dan ilmu umum ini adalah upaya untuk meleburkan
polarisme antara agama dan ilmu yang diakibatkan pola pikir pengkutupan
antara agama sebagai sumber kebenaran yang independen dan ilmu sebagai
sumber kebenaran yang independen pula.
Seperti yang dirasakan oleh negara-negara di belahan dunia sebelah Barat yang
terkenal canggih dan maju di bidang keilmuan dan teknologi, mereka tergugah
dan mulai menyadari akan perlunya peninjauan ulang mengenai dikotomisme
ilmu yang terlepas dari nilai-nilai yang di awal telah mereka kembangkan,
terlebih nilai religi. Agama sangat bijak dalam menata pergaulan dengan alam
yang merupakan ekosistem tempat tinggal manusia.
Konsep Integrasi Ilmu Agama dan Sains (Umum)

1. Filosofis
Integritas dan interkoneksitas Misalnya ilmu fiqh, di samping makna
pada level filosofis dalam fundamentalnya sebagai filosofi membangun
wacana keilmuan bahwa di hubungan antara manusia, alam dan Tuhan
dalamnya harus diberikan nilai dalam ajaran Islam, dalam pengkajian fiqh
fundamental eksistensial dalam harus disinggung pula bahwa eksistensi fiqh
kaitannya dengan disiplin tidaklah berdiri sendiri atau bersifat mandiri,
keilmuan lain dan dalam melainkan berkembang bersama sikap
hubungannya dengan nilai- akomodatifnya terhadap dislipin keilmuan
nilai humanistik. lainnya seperti filsafat, sosiologi, psikologi dan
lain sebagainya.
2. Materi
Implementasi integrasi dan interkoneksi pada bagian materi bisa
dilakukan dengan tiga model pengejawantahan interkoneksitas
keilmuan antar disiplin keilmuan, yaitu :

 Model pengintegrasian ke dalam paket kurikulum


 Model penamaan disiplin ilmu yang menunjukkan hubungan antara
disiplin ilmu umum dan keislaman.
 Model pengintegrasian ke dalam pengajaran disiplin ilmu.
3. Metodologi

Ketika sebuah disiplin ilmu diintegrasikan atau diinterkoneksikan


dengan disiplin ilmu lain, misalnya psikologi dengan nilai-nilai Islam,
maka secara metodologis ilmu interkonektif tersebut harus
menggunakan pendekatan dan metode yang aman bagi ilmu tersebut.
Sebagai contoh pendekatan fenomenologis yang memberi apresiasi
empatik dari orang yang mengalami pengalaman, dianggap lebih aman
ketimbang pendekatan lain.
4. Strategi
Yang dimaksud level strategi di sini adalah level pelaksanaan atau
praksis dari proses pembelajaran keilmuan integratif-interkonektif.
Dalam konteks ini, setidaknya kualitas keilmuan serta keterampilan
pengajar menjadi kunci keberhasilan pembelajaran berbasis paradigma
interkoneksitas. Di samping kualitas-kualitas ini, pengajar harus
difasilitasi dengan baik menyangkut pengadaan sumber bacaan yang
harus beragam serta bahan-bahan pengajaran di kelas. Demikian pula
pembelajaran dengan model pembelajaran active learning dengan
berbagai strategi dan metodenya menjadi keharusan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai