Anda di halaman 1dari 9

Adapun dalil Naqli

Artinya :
“Dan Tuhan itu, Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada
Tuhan selain Dia. Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang.”
1.Pengertian Iman kepada Allah Swt

Iman kepada Allah Swt adalah kepercayaan kepada Allah Tuhan Yang
Maha Esa. Syahadatain (dua persaksian: bersaksi bahwa tiada Tuhan
yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah)
merupakan suatu pernyataan sebagai kunci dalam memasuki gerbang
Islam. Pernyataan bahwa hanya Allah (Yang Esa) satu-satunya Tuhan
yang wajib disembah, merupakan pokok ajaran yang menjadi misi
segala Nabi yang pernah diutus oleh Allah ke bumi di sepanjang
sejarah kehidupan manusia.

2
Menurut Ar-Raghib al-Ashfahani (ahli kamus Al-quran)
mengatakan, iman didalam Al-quran ada 3 golongan :

1. Sebatas dibibir saja sedang hati dan perbuatannya tidak


beriman.

2. Sebatas pada perbuatannya saja, sedang hati dan


ucapannya tidak beriman dan

3.Diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan di


amalkan dalam perbuatan sehari-hari.

“Tashdiqun bil qolbi ikrarun bil lisan wa 'amalun bil arkan”


2
Iman itu perkataan dan perbuatan, yaitu perkataan hati dan
lisan, dan perbuatan hati, lisan, dan anggota badan. Ia
bertambah karena ketaatan dan berkurang karena maksiat,
dan orang yang beriman itu bertingkat keimanannya.
Perkataan dan perbuatan adalah makna syahadatain
(persaksian tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad
utusan Allah), yang seseorang tidak sah memeluk agama
Islam tanpa dua kalimat syahadat ini. Ia merupakan
amalan hati dengan mengitikadkannya dan amalan lisan
dengan mengucapkannya dengan segala konsekuensi.
Beriman kepada Allah berarti membenarkan dan meyakini
dengan cara mentauhidkanNYA, bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah

3
Menurut Mutakalliman bahwa Tauhid dibagi menjadi beberapa
macam, diantaranya sebagai berikut :

Tauhid Rububiyah adalah berasal dari salah satu nama Allah al Rabb,
yang memiliki beberapa makna pemelihaaan, pengasuh, penguasa,
pendamai, dan pelindung. Secara syar’i tauhid rububiyah bermakna iman
kepada Allah SWT sebagai pencipta, penguasa, dan pengatur segala
urusan yang ada di alam semesta, menghidupkan dan mematikan dan hal-
hal yang termasuk perkara taqdir, dan menetapkan hukum alam
(sunnatullah).

Tauhid Uluhiyyah berasal dari kata al-illah yang artinya sesuatu yang
disembah (sesembahan) dan sesuatu yang ditaati secara mutlak. Kata illah
ini diperuntukkan bagi sebutan sesembahan yang benar (haq).
Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS.Al Baqoroh: 163.
Artinya : “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan
melainkan Dia, yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.

5
Tauhid Mulkiyah

Secara bahasa kata Mulkiyah berasal dari akar kata


mulk, yang dengannya terbetuk pula kata malik.
Tauhid mulkiyah berarti sebuah pandangan yang
meyakini bahwa Allah sebagai satu-satunya zat
yang menguasai alam semesta ini, dengan hak
penuh penetapan peraturan atas kehidupan. Tidak
ada sekutu atas kekuasaan Allah di alam semesta
ini.
6
> Tauhid Asma’ wa al Sifat
Pengertian Tauhid Asma’ wa al Sifat adalah penetapan dan
pengakuan yang kokoh atas nama-nama dan sifat-sifat Allah
SWT yang luhur berdasarkan petunjuk Allah SWT dalam Al-
Qur’an dan petunjuk Rosulullah dalam sunnahnya.

ۚ ‫ُهَو ٱُهَّلل ٱْلَٰخ ِلُق ٱْلَباِر ُئ ٱْلُم َص ِّو ُر ۖ َلُه ٱَأْلْس َم ٓاُء ٱْلُح ْس َنٰى‬
‫ُم‬‫ي‬ ‫ِك‬ ‫َح‬ ‫ْل‬‫ٱ‬ ‫ُز‬‫ي‬ ‫ِز‬ ‫َع‬ ‫ْل‬‫ٱ‬ ‫َو‬ ‫ُه‬ ‫َو‬ ۖ ‫ْر‬‫َأْل‬
‫ُيَسِّبُح َل ۥُه َم ا ِفى ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱ ِض‬
Arti: Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang
Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna.
Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan
Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. — Quran
Surat Al-Hasyr Ayat 24

6
 Tauhid Rahmaniyah

Secara bahasa Rahmaniyah berasal dari kata Rahman atau Rahmat


yang memiliki arti kasih sayang, yaitu suatu nilai yang paling
mendasar sekaligus merupakan kebutuhan paling asasi bagi
manusia dalam kehidupannya. Terkait hubungannya dengan
tauhid Rahmaniyah adalah meyakini sepenuh hati bahwa kasih
saying (rahmat) Allah sangatlah luas dan meluputi alam semesta.

6
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jauziah Ibnu Qayyim, Mendulang Faidahdari Lautan Ilmu, Pustaka Al kautsar,
Jakarta, 1998.
Habanakah, Abdurrahman, Pokok-Pokok Aqidah Islam, Geme Insani, Jakarta,
1998.
Didiek Ahmad Supadie, Pengantar Studi Islam, Rajawali Pers, Jakarta, 2012.
Hakim Atang ABD, Metodologi Studi Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
1999.
Kaelany, Islam dan Aspek-aspek Kemasyarakatan, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2005.
Rauyan Sa’dullah, Risalah, BPPMNU Banat, Kudus, 2007.
Sutoyo, Fiqih, Al-Kautsar, jepara, 2007.
Syekh Hafizh Hakimi, 200 Tanya Jawab Akidah Islam, Gema Insani Press, Jakarta,
1998.
Syukur Amin, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010.
http://Pustaka_Online_Media ISNET-Nadirsyah.html (Di akses tanggal 28-03-15, 01:20
AM)

Anda mungkin juga menyukai