Kesimpulannya :
- Saccaka Nigantha menyatakan kepuasan dan kesepakatan atas penjelasan dan
sabda dari Sang Buddha.
- Sang Buddha menyampaikan tentang tiga perumpamaan yang berkaitan dengan
pengetahuan yang benar.
- Sang Buddha menyampaikan tentang berbagai kondisi praktek ekstrim dan da
lam kondisi lengah atau tidak lengah.
Catatan :
Pokok permasalahan pada bagian ini ialah pendifinisian istilah “latihan jasmani”
dan “latihan batin”. Menurut golongan Nigantha, yang dimaksudkan latihan jasman
i ialah penyiksaan tubuh kendati belakang ini prakteknya kendur. Dalam pengulasa
n ini dinyatakan bahwa pengertian dalam agama Buddha berbeda dengan itu. Yang di
maksudkan dengan latihan jasmani ialah pelaksanaan meditasi pandangan terang (Vi
passana), yaitu menyadari segala gerak-gerik tubuh maupun batin, sedangkan latih
an batin ialah pelaksanaan meditasi ketenangan (Samatha). Perlu dipahami ; bahwa
istilah “kaya” tidak selamnya mengacu pada tubuh jasmani belaka, melainkan juga
bisa berarti “nanakaya” yaitu cara batiniah yang muncul bersama-sama dengan kes
adaran yang belakangan dikenal dengan sebuah cetasika. Sang Buddha tampaknya ber
niat untuk menjelaskan pendifinisian itu supaya pembahasan tidak menjadi kacau d
an tak terarah.
MAHA ASSAPURA SUTTA
Tempat : Kotapraja Assapura, Angga
Latarbelakang : Sang Buddha mengarahkan dan membimbing para bhikkhu agar berting
kahlaku layaknya seorang pertapa karena masyarakat telah mengetahui dan mengen
alnya agar menjadi pertapa yang sesungguhnya.
Persembahan yang dipergunakan membawa pahala yang besar.
Penglepasan keduniawian membuahkan dan perkembangan
Inti : Sang Buddha menguraikan dhamma yang menjadikan pertapa yang sesungguhnya
:
1. Mempunyai rasa malu dan takut berbuat jahat.
2. Mempunyai tindakan yang bersih, terbuka dan tanpa cela.
3. Tidak mengangkat diri dan merendahkan orang lain.
4. Mempunyai ucapan yang bersih
5. Mempunyai pikiran yang bersih
6. Mengendalikan enam indera
7. Tahu batas dalam makan
8. Mempunyai perhatian dan kewaspadaan
9. Tinggal di tempat yang sunyi
PERUMPAMAAN SEORANG SAMANA MELIHAT KERANG DAN KERUMUNAN IKAN DI AIR JERNIH
Memperoleh kemampuan dlm menelusuri kehidupan masa lampau.
Kemampuan dalam melenyapkan noda batin
Mampu melihat 4 kebenaran mulia
Seorang pantas disebut :
Samana : Tenang dari semua kejahatan
Brahmana : Mengapungkan segala kejahatan
Pemandi : Membersihkan dari semua kejahatan
Ahli Veda : Menamatkan segala kejahatan
Cendekia : Menidurkan segala kejahatan
Ariyawan : terjauhkan dari segala kejahatan
Arahat : bebas dari segala kejahatan