Anda di halaman 1dari 2

A.

PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang memiliki ajaran sempurna. Kesempurnaan

Islam ditunjamg oleh sumber ajarannya yang berasal dari Al-Quran dan Hadist.

Islam memiliki tiga konsep dasar, yaitu iman, islam, dan ihsan yang ketiganya

didasarkan pada hadist Nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan oleh Umar bin

Khatab, hadist ini menceritakan dialog antara Malaikat Jibril dengan Nabi

Muhammad SAW. Ketika Jibril bertanya tentang konsep iman, nabi menjawab

dengan rukun iman, ketika bertanya tentang konsep islam, nabi menjawab dengan

rukun islam, dan ketika bertanya tentang konsep ihsan, nabi menjawab dengan

rukun ihsan.
Para ulama mengembangkan konsep ajaran islam mnjadi konsep kajian

ajaran islam yaitu: konsep iman melahirkan konsep kajian aqidah, konsep islam

melahirkan konsep kajian syariah, dan konsep ihsan melahirkan konsep kajian

akhlak. Dalam makalah ini akan diuraikan penjelasan tentang konsepsi iman dan

aqidah (syhadatin sebagai pilar agama Islam).

B. KONSEP IMAN
Para ulama mendefinisikan iman dengan Tasdikun Bil Qalbi Wa

Qaulu Bil Lisan Wa Amalu Bil Arkan. Tasdikun bil qalbi artinya meyakini

dalam hati, qaulu bil lisan artinya mengucapkan dengan lisan atau perkataan, dan

amalu bil arkan artinya melaksanakan dengan perbuatan. Ketika seseorang

menanyakan kepada Rasul : al-iiman?, Nabi menjawab : antumina...(apa itu

iman? Jawabnya: kamu mempercayainya, HR. Muttafaq Allaih). Hadist tersebut

menjelaskan bahwa iman itu perbuatan hati.


Adapun langkah iman selanjutnya adalah mengucapkan dengan lisan

yang mengacu pada ayat yang artinya: Sesungguhnya jawaban orang-orang

mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul
menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan. kami mendengar dan

kami patuh, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung, Qs. An Nur:51.

Rumusan iqrar setiap pengetahuan baru, perintah baru, larangan baru yang baru

saja dimengerti selalu mengucapkan samina wa athana (kami mendengar dan

kami patuh).
Terminal terakhir dari iman adalah melaksanakan dengan perbuatan

konkrit. Beriman berarti mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Jika semua larangan-Nya dapat ditinggalkan karena semata-mata mencari ridho

Allah, maka itu namanya beriman. Sebagaimana sabda Rasullullah SAW : laa

yaznii az-zaanii hiina yaznii wahuwa muminun, walaa yasyrabu al-khamra

hiina yasyrabuhaa wa huwa muminun, walaa yasriqu as-saariqu wahuwa

muminun. Wa zaada fii riwayatin: walaa yantahibu nuhbatan dzaata syarafin

yarfau an-naasau ilaihi abshaarahum fiihaa hiina yantahibuhaa wahuwa

muminun.
Makna dari sabda Nabi tersebut adalah Tidak akan berzina seorang

pelacur di waktu berzina jika ia sedang beriman. Dan tidak akan minum khamar,

di waktu minum jika ia sedang beriman. Dan tidak akan mencuri, di waktu

mencuri jika ia sedang beriman. Di lain riwayat: Dan tidakakan merampas

rampasan yang berharga sehingga orang-orang membelalakkan mata kepadanya,

ketika merampas jika ia sedang beriman. (HR. Muttafaq alaih).

C. sasa
D. N,

Anda mungkin juga menyukai