PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dalam makalah ini dibahas beberapa hal yang berhubungan dengan metode
konseling kelompok, yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang disebut Psikodrama ?
2. Siapa pemimpin Psikodrama ?
3. Bagaimana praktek Psikodrama ?
4. Menghasilkan apa Psikodrama ?
5. Perbedaan Sosiodrama ?
6. Implikasi terhadap bimbingan dan konseling kelompok ?
III.Tujuan
V. Sistematika Penulisan
Kata penghantar
Daftar Isi
BAB I : Pada BAB I Diuraikan mengenai latar belakang masalah mengapa
kita membahas, tentang metode Psikodrama yang digunakan dalam Konseling
Kelompok, dan manfaat yang kita peroleh setelah mempelajari permasalahan
tersebut. BAB I juga membahas mengenai tujuan pembahasan permasalahan yang
dilakukan oleh penulis. Metode dan sistematis penulisan dalam pembuatan
makalah ini.
BAB II : Pada BAB II Diuraikan mengenai pembahasan Psikodrama, dan
implikasi teknik psikodrama ini dalam konseling kelompok.
BAB III : Pada BAB III Diuraikan mengenai analisis, kesimpulan, dan
rekomendasi yang memaparkan tentang pembahasan masalah yang diangkat oleh
penulis.
Daftar Pustaka
Lampiran – lampiran
PEMBAHASAN
I. Psikodrama
Ia juga menambahkan bahwa ilmu pengetahuan yang luas tentang hidup dan
hakikat manusia, diharapkan sebagai piranti kerja khusus yang dimiilki seorang
sutradara, seperti dalam bidang pokok psikologi umum, proses kelompok,
psikologi humanistik, teori komunikasi, dan komunikasi nonverbal.
Secara lebih esensial, peserta psikodrama rela mengambil risiko dan terbuka
terhadap unpan yag diinginkan dari psikodrama adalah belajar menempatkan ketika
seseorang bukan peotagonist utama. Ada pengaruh pemindahan dari pendekatan ini
yang membantu atau memperhatikan karakter utama mencapai resolusi pada
BAB III
PENUTUP
Bermain peran merupakan salah satu aktivitas yang penting bagi pertumbuhan
anak karena dapat mengembangkan beragam potensi yang terdapat dalam diri sang
anak, kata pakar pendidikan Prof Dr.Arief Rachman. "Bermain peran adalah hal yang
penting bagi seorang anak karena dapat mengembangkan potensi spiritual, emosional,
intelektual, sosial, dan juga fisiknya ”. Bermain peran adalah bentuk permainan di
mana seorang anak dapat menjadi apa saja yang memiliki seperangkat perilaku
tertentu yang unik, seperti guru, dokter, dan juga orang tua. bermain peran memiliki
beragam keuntungan yaitu tidak membutuhkan banyak biaya dan membuat seorang
anak belajar untuk mempraktikkan sebuah perilaku atau keahlian. Bermain tidak
sekedar bermain-main. Bermain memberikan kesempatan pada anak untuk
mengembangkan kemampuan emosional, fisik, sosial dan nalar mereka. Melalui
interkasinya dengan permainan, seorang anak belajar
II. Kesimpulan