Anda di halaman 1dari 3

ANALISA TINDAKAN

MEMINDAHKAN PASIEN DI ATAS TEMPAT TIDUR PADA TN.H


RUANG PERAWATAN INTERNA (L1AB)
DI RS WAHIDIN SUDIROHUSODO
TAHUN 2019

NAMA MAHASISWA : SAKINA


NIM : R014191049

PRESEPTOR KLINIK PRESEPTOR INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
ANALISA TINDAKAN

NAMA MAHASISWA: SAKINA

Tindakan yang Dikerjakan : Memindahkan pasien di atas tempat tidur

Justifikasi Tindakan yang Dilakukan

Memindahkan pasien Tn.H (K2/B5) dengan kondisi tirah baring dari tempat tidur ke
brangkar dan dari brangkar ke tempat tidur. Pemindahan ini dilakukan sebelum dan
setelah pasien mendapatkan tindakan endoskopi.

Teori Singkat Tindakan

Memindahkan pasien di atas tempat tidur ke brangkar atau sebaliknya yaitu


memindahkan pasien yang tidak berdaya, pasien yang tirah baring, pasien yang
mengalami imobilisasi, ketidakmampuan lain seperti fraktur. Pemindahan pasien dari
tempat tidur ke brangkar atau dari brangkar ke tempat tidur dilakukan agar pemindahan
pasien dilakukan secara aman serta menghindari resiko cidera saat berjalan (TIM
Penyusun SOP Keperawatan Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, 2019).

Hasil Tindakan

Pasien Tn.H (K2/B5) telah dipindahkan dari tempat tidur ke brangkar dan dari brangkar
ke tempat tidur. Setelah dilakukan tindakan tersebut, pasien dapat beristirahat kembali
dengan kondisi umum lemah.

Analisa Tindakan

Tindakan pemindahan dari tempat tidur ke brangkar dilakukan oleh dua orang perawat.
Sementara pemindahan dari brangkar ke tempat tidur dilakukan oleh satu orang perawat
yang dibantu oleh keluarga pasien. Analisis tindakan ini dilakukan berdasarkan dari buku
Standar Operasional Prosedur Keperawatan Jilid I (2019) dan perbandingan dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan. Salah satu tahapan yang harus dilakukan ialah mencuci
tangan sebagai upaya meminimalkan transmisi mikroorganisme, namun sebelum
tindakan dilakukan tidak dilakukan cuci tangan terlebih dahulu. Selain itu, prinsip
penting dalam memindahkan pasien yaitu sedikit meninggikan tempat asal pasien, hal ini
tidak dilakukan saat memindahkan pasien dari tempat tidur ke brangkar karena kondisi
tempat tidur yang tidak dapat diatur ketinggiannya. Memposisikan diri petugas untuk
pemindahan dan menggunakan seprei pengangkut sangat perlu dilakukan untuk pasien
tirah baring agar terjadi pemindahan yang aman dan pasien merasa nyaman, namun
selama tindakan pemindahan hal tersebut tidak dilakukan. Sementara tindakan yang
dilakukan yakni hanya mendekatkan brangkar di sampaing tempat tidur dan pasien
berpindah secara mandiri dengan tampak kesulitan, khususnya saat pemindahan dari
tempat tindur ke brangkar karena posisi brangkar sedikit lebih tinggi dari tempat tidur.
Hambatan

Hambatan yang didapatkan pada pemindahan dari tempat tidur ke brangkar yakni tempat
tidur yang tidak dapat ditinggikan dari brangkar, sehingga pasien kesulitaan saat
pemindahan.

Kesimpulan dan Saran

Pemindaha pasien merupakan salah satu upaya yang dilakukan pada pasien yang
mengalami ketidakmampuan dan keterbatasan mobilisasi untuk tujuan tertentu, misalnya
pemeriksaan diagnostik, pindah rungan, dan lainnya. Dalam teknik pemindahan pasien
sangat penting dilakukan prosedur yang tepat guna mencegah terjadinya kondisi yang
dapat memperburuk kondisi pasien serta agar pasien tetap merasa aman dan nyaman.

Daftar Pustaka

TIM Penyusun SOP Keperawatan Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar. (2019).
Standar Operasional Prosedur Keperawatan Jilid I. (Maryunis, W. Ramayana, & A.
Muhri, Eds.) Makassar.

Anda mungkin juga menyukai