MILIA
DISUSUN OLEH :
SUPERVISOR PEMBIMBING:
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing,
2
BAB I
PENDAHULUAN
Milia adalah kista epidermoid kecil, dilapisi epidermis dan diisi dengan
keratin. Milia merupakan lesi bawaan dan dapat muncul pada bayi dan orang
dewasa. Milia diduga merupakan hasil dari penyumbatan saluran keringat
pilosebaceous atau ekrin. Lesi superfisial ini bisa bersifat primer atau sekunder,
dengan yang terakhir akibat cedera pada membran dasar kulit. Lesi sekunder
sering terjadi pada penyakit subepidermal blistering seperti epidermolysis bullosa
dan porphyria cutanea tarda, luka bakar, setelah dermabrasi atau pelapisan
kembali laser ablatif, atau bersamaan dengan terapi topikal seperti terapi
glukokortikoid atau terapi 5-fluorouracil.
Patologi milia mirip dengan kista epidermoid, tetapi ukuran kecil dan
koneksi sesekali ke saluran ekrin atau folikel rambut vellus membedakan kedua
entitas ini. Bakteri biasanya tidak terlihat dalam milia.
Milia kongenital cenderung sembuh secara spontan. Milia yang diperoleh
juga dapat sembuh secara spontan, tetapi juga dapat dihilangkan dengan
mengganggu epidermis di atasnya dengan elektro-desikasi atau sayatan ringan,
biasanya dengan pisau 11 dan mengekspresikan isi keratin.1
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Milia adalah kista epidermoid kecil, dilapisi epidermis dan diisi dengan
keratin. Milia sangat kecil, berwarna putih mutiara atau benjolan kekuningan pada
kulit. Milia paling sering terlihat di kulit sekitar pipi, hidung, mata dan kelopak
mata, dahi dan dada. Namun, dapat terjadi di mana saja pada tubuh.1,2
Milia sangat umum pada bayi baru lahir tetapi dapat mempengaruhi orang-
orang dari segala usia. Pada bayi, milia dapat hilang sendiri dan tidak ada
pengobatan spesifik yang dibutuhkan. Pada beberapa kasus, mungkin
membutuhkan waktu lebih lama untuk menghilangkannya. Dalam kasus yang
persisten, pengobatan mungkin disarankan.2
2.2 Epidemiologi
Milia dapat ditemukan pada berbagai populasi dan umur. Milia primer
ditemukan pada bayi baru lahir (50% dari semua bayi lahir) yang diperkirakan
merupakan normal. Milia sekunder lebih sedikit ditemukan pada bayi tetapi
mungkin akan muncul jika ada trauma pada kulit. Milia adalah lesi bawaan dan
didapat pada bayi dan orang dewasa. Presentasi milia pada pria dan wanita
sama.1,3
4
kulit. Milia primer dipercaya timbul di kelenjar sebacea yang tidak berkembang
Lesi sekunder timbul mengikuti trauma atau kulit lepuh oleh karena
dapatan, liken planus bulosa, porphyria cutanea tarda dan luka bakar. Trauma
pada saluran kelenjar ekrin sehingga mempermudah timbulnya milia. Iklim panas
yang memacu banyak keringat juga mempermudah timbulnya penyakit. Tidak ada
Orang dewasa bisa timbul milia di wajah. Kista dan benjolan juga bisa
timbul di bagian tubuh yang mengalami inflamasi atau trauma sebelumnya. Iritasi
kulit oleh karena kain atau baju yang kasar mungkin menyebabkan kemerahan
5
ringan pada sekitar benjolan tetapi bagian tengah berwarna putih. Milia yang
terhadap sinar matahari. Milia juga sering muncul setelah terapi leishmaniasis
cutaneus dan setelah pemberian salep topical nitrogen untuk plaque mycosis
Dupr e-Christol). Milia primer dan erupsi milia multiple telah dilaporkan
6
di telinga. milia yang didapat dapat ditemukan di mana saja trauma predisposisi
atau faktor lain telah terjadi.1
7
ditemukan di kepala, leher dan tubuh bagian atas. Milia juga bisa ditemukan di
langit-langit mulut.4,5,6
Lokasi-lokasi yang paling sering dijumpai milia primer pada bayi: 6
Sekitar hidung
Sekitar mata (periorbital area)
Pipi
Dagu
Dahi
Lokasi-lokasi jarang dijumpai milia pada bayi, tetapi bisa muncul walaupun
jarang 6
Badan
Milia en plaque memberi gambaran plaque yang berbeda di wajah dan leher.
8
2.5 Klasifikasi
Milia neonatal. Ini adalah milia yang terlihat pada bayi muda segera setelah
sekitar area hidung tetapi juga dapat terjadi pada kulit kepala, pipi, tubuh
bagian atas dan di dalam mulut. Diperkirakan timbul dari kelenjar keringat
yang tidak sepenuhnya berkembang atau dewasa. Sekitar setengah dari semua
Milia Primer Ini adalah milia yang dapat terjadi pada anak-anak dan orang
dewasa. Milia ini dapat terjadi di area kulit yang memiliki sebaliknya normal
Milia sekunder. Ini adalah milia yang berkembang di area kulit, di mana saja
atau ruam yang melepuh. Milia berkembang saat kulit sembuh dan
Milia en plaque. Milia jenis ini sangat langka. Milia berkembang pada kulit
yang meradang dan terangkat yang dikenal sebagai plak yang mungkin
Ini biasanya terjadi di belakang telinga, pada kelopak mata, atau di daerah pipi
atau rahang. Jenis milia ini cenderung mempengaruhi wanita paruh baya.
9
Multiple eruptive milia. Milia muncul dalam tanaman, atau bercak milia yang
muncul di wajah, lengan atas dan batang atas. Milia jenis ini juga sangat
langka.2
Acne Vulgaris
Syringoma
10
2.7 Pemeriksaan Penunjang
milia sekunder. Biopsy kulit dilakukan bila perlu pada pasien dengan diagnosis
yang masih diragukan. Jika curiga adanya milia en plaque, biopsy adalah tindakan
dan trichoepitheliomata multiple. Pada orang yang lebih tua dengan kerusakan
kulit akibat sinar matahari, sindrom Favre-Rachouchet (nodul elastosis pada kulit)
kista lebih kecil. Milia biasanya terletak di dermis superficial dan mempunyai
garis epithelial (dengan lapisan sel bergranula). Kista berisi keratin lamellated
dalam jumlah bervariasi. Milia primer yang sering dijumpai pada bayi dan anak-
anak ditemukan di rambut sebacea yang mengelilingi folikel rambut vellus. Milia
sekunder di area kulit lepuh ditemukan pada duktus kelenjar ekrin keringat.4
2.8 Terapi
juga dapat sembuh secara spontan, tetapi juga dapat dihilangkan dengan
11
Tidak ada terapi topikal maupun sistemik yang efektif untuk milia primer
Milia dapat dibiarkan begitu saja, tetapi jika pasien meminta pengangkatan, insisi
dengan jarum cutting-edge dan pengeluaran isi biasanya efektif. Tindakan ini
dapat dilakukan tanpa anestesi local. Paper clip dilaporkan berhasil digunakan
untuk mengeluarkan isi kista. Milia en plaque dapat diterapi dengan efektif
Bedah listrik
Elektrolisis
Elektrofulgurasi
Milia tidak berbahaya dan, dalam banyak kasus, mereka pada akhirnya akan
bersih sendiri. Pada bayi, mereka bersih setelah beberapa minggu. Namun, dalam
beberapa orang, milia dapat bertahan selama berbulan-bulan atau terkadang lebih
lama. Milia sekunder terkadang permanen. Karena biasanya mereka bersih sendiri,
milia biasanya tidak memerlukan perawatan apa pun. Namun, beberapa orang
Namun, tidak disarankan untuk memeras atau mencoba mengobati milia sendiri.
Ini dapat menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan parut atau infeksi.
12
Jika milia menjadi sangat luas dan persisten, berbagai perawatan lain dapat
Perawatan laser.
Dermabrasi: prosedur yang menghilangkan lapisan paling atas dari kulit yang
terkena.
Pada jenis milia langka yang disebut milia en plaque, krim tertentu seperti
2.9 Komplikasi
2.10 Prognosis
Milia yang ditemukan pada bayi biasanya akan menghilang spontan dalam
pada anak-anak dan dewasa biasanya menetap. Milia sekunder pada kulit lepuh
jarang sembuh. 4
13
DAFTAR PUSTAKA
2. Milia.https://medical.azureedge.net/pdf/13822.pdf?v=6367589000619956
57. Acces : 2019
3. Del Giudice P. Milia and cutaneous leishmaniasis. Br J Dermatol. May
2007;156(5):1088
4. Bolognia, Jean L., ed. Dermatology. New York: Mosby, 2003.
5. Siregar, R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta; 2005
6. Morelli JG. Diseases of the Neonate. In: Kliegman RM, Behrman RE,
Jenson HB, Stanton BF, eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed.
Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2011:chap 639.
14