Nama lengkapnya adalah abdullah bin ghafi bin samakh bin fa’i bin makhzum bin sahilah bin
kahil bin al-haris bin tamim bin sa’ad bin hudzai bin mas’ud, dan akrab juga dipanggil dengan abu
abdurrahman yang dihubungkan dengan nama ayahnya, ia juga dipanggil dengan nama ibn umm
‘abd(umm abdillah binti abu daudia di antara sahabat ke enam yang lebih dahulu masuk islam, dan
hijrah ke habsyah dua kali, selain itu ia juga mengikuti semua peperangan bersama rasulullah SAW .
termasuk perang badar, dan diriwayatkan berhasil membunuh abu jahal.
Ibn mas’ud merupakan seorang ahli fikih dan berwawasan luas, kedalaman ilmunya dan
keluasan pandangannya menyebabkan mampu mengemukakan hukum islam yang relevan dengan
kebutuhan zamannya. Di samping memiliki pandangan yang luas dalam hukum islam, ia juga
seorang terkenal cerdas dan fasih dalam bacaan al-qur’an, sebagaimana pengakuan rasulullah
saw. yang disampaikannya: “siapa yang ingin membacakan al-qur’an dengan baik seperti
diturunkan allah, bacalah seperti diturunkan allah, bacalah seperti bacaan ibn umm ‘abd.
Ibnu mas’ud tidak hanya memiliki kemampuan dari segi bacaan, tetapi dari segi
pemahaman dan keilmuannya. Dalam riwayat yang dikemukakan bahwa ketika umar
mengirimnya ke kuffah menjadi hakim dan pengurus baitul mal, ia berpesan agar mereka
mentaatinya karena apa yang di putuskannya dijamin oleh umar sebagai sesuatu yang benar.
Begitu pula dengan ali bin thalib pernah ditanya tentang sahabat rasul yang mampu
menyelesaikan problema masyarakat, maka ali menjawab:” ibnu mas’ud, karena ilmunya
adalah al-qur’an dan sunnah” disamping itu pengakuan umar bin khatab terhadap
keputusanya menunjukan ketinggian ilmu yang dimiliki oleh ibnu mas’ud karena dalam hal-
hal yang berhubungan dengan ijtihad dan fatwa dapat dikatakan ibnu mas’ud telah mewarisi
metode ijtihad umar.
Pengetahuan abdullah ibnu mas’ud tentang al-qur’an amat lengkap, suatu ketika, ia pernah
berkata ”demi allah, tiada tuhan selain dia, aku selalu tau di mana dan untuk apa ayat al-
1
Khalid muhammad khalid, karakteristik perihidup 60 sahabat rasulullah(bandung:cv.diponegoro,1988)hal,218
qur’an diturunkan. Jikalau aku tau ada seseorang yang lebih tahu dari pada aku tentang al-
qur’an, maka aku akan menemuinya”2
Abdullah ibnu mas’ud hidup sampai masa pemerintahan usman bin affan. Pada tahun
32 H ia kembali ke madinah dan wafat pada tahun itu dalam usia 60 tahun dan di makamkan
di baqi’. Kalifah usman ikut menshalatkan jenazahnya. Abdullah ibnu mas’ud memiliki
murid-murid di irak sebagai pengembang pola dan sistem penyelesaian masalah hukum yang
dihadapi di daerah itu, murid-muridnya kemudian disebut sebagai generasi thabi’in, bertindak
sebagai rujukan dalam menangani berbagai persoalan hukum di zaman dan daerahnya
masing-masing.
2
Kh. Ahmad Sunarto, ensiklopedi biografi nabi muhammad saw & tokoh-tokoh besar islam, (jakarta: widya
cahaya jakarta, januari 2013) p. 115
3
Andi Miswar,”perkembangan tafsir al-qur’an pada masa sahabat”, jurnal rihlah vol. V no. 2/2016, p.159
berita tentang perkara yang telah terjadi dan yang akan terjadi, semua yang halal dan yang
haram, semua yang dibutuhkan manusia, urusan dunia, agama, kehidupan, dan tempat
kembali mereka (akhirat){tafsir al-qur’an al adzhim, IV.594-595}