Anda di halaman 1dari 12

KITAB MUSNAD ABU YA’LA

Dosen Pengampu :

Dadi Nurhaedi, S.Ag, M.Ag.

Disusun Oleh :

Bagus Wicaksono (18105050071)

Fatur Novan Rahmatullah (18105050117)

Ulvantri Makuta (18105050121)

Program Studi Ilmu Hadis

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta

2019/2020
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................3

A. Latar Belakang....................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4

A. Biografi................................................................................................................4

B. Guru dan Murid...................................................................................................4

C. Karya Abu Ya’la.................................................................................................5

D. Pendapat Ulama’ Tentang Abu Ya’la.................................................................6

E. Pendapat Ulama’ Tentang Kitab Musnad Abu Ya’la..........................................6

F. Latar Belakang Penulisan Kitab..........................................................................7

G. Sistematika dan Metode Penyusunan Kitab........................................................7

H. Kelebihan dan Kekurangan Kitab.....................................................................10

BAB III KESIMPULAN..............................................................................................11

Daftar Pustaka..............................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kitab hadis dibagi menjadi dua yaitu sekunder dan primer, kitab hadis
sekunder merupakan kitab yang bukan menjadi rujukan utama para pengkaji
hadis karna kitab ini tidak memuat redaksi sanad dan matan secara lengkap
atau untuk mudah dipahami sanad dan matannya dipotong oleh penulis,
contohnya kitab hadis Arbain Nawawi, kitab Mukhtarul Hadis, dll,. Sedangkan
primer yang menjadi rujukan para pengkaji hadis menyajikan rekasi matan dan
sanad secara lengkap alias tidak dipotong sama sekali, seperti kitab Shahih
Bukhori, Shahih Muslim, dll.
Dalam dunia ilmu hadis terutama dalam studi kitab primer hadis yang
menjadi rujukan primer tidak hanya kitab yang kita kenal ada enam kitab
pokok atau hanya sembilan kitab pokok saja. Kitab primer yang ada padahal
bukan hanya kitab enam atau sembilan saja, bahwasannya kitab primer lebih
dari itu dan jumlahnya juga banyak. Dan yang akan pemakalah kaji ialah kitab
primer Musnad Abu Ya’la al-Muwasholi.

B. Rumusan Masalah
1. Siapa Abu Ya’la al-Muwasoli itu?
2. Bagaimana karakteristik kitab ini?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi
Imam Abu Ya’la mempunyai nama lengkap Ahmad bin Ali bin al-
Musanna bin Yahya bin Isa bin Hilal at-Tamimi al-Mushili. Beliau
mempunyai nama kunyah yaitu Abu Ya’la. Lahir pada tanggal 3 Syawal tahun
210 H, dan beliau wafat pada tanggal 14 Jumadil Awal tahun 307 H. Imam
Abu Ya’la tumbuh pada lingkungan perkotaan, beliau sejak kecil sudah
melakukan kunjugan bersama bapak dan pamannya yang bernama Muhammad
bin Ahmad bin Abi al-Musanna, yang mereka kunjungi ialah pusat-pusat ilmu
pengetahuan seperti, Mesir, Hamzan, Abdan, Makkah, Madinah, Bagdad,
Kuffah, Basrah, dll1.

B. Guru dan Murid


Tentu saja seorang ulama’ besar seperi Imam Abu Ya’la mempunyai
guru dan murid yang banyak, berikut guru dan murid Abu Ya’la,

Guru

1. Ahmad bin Hatim at-Tawil

2. Ahmad bin Jamil

3. Ahmad bin Isa at-Tastari

4. Ahmad bin Ibrohim al-Muwasholi

5. Ahmad bin Mani’

6. Ahmad bin Muhammad bin Ayuub

7. Ibrahim bin al-Hajjaj as-Sami

8. Ibrahim bin al-Hajjaj an-Naili

9. Ibrahim bin Muhammad

10. Ishaq bin Musa

11. Ishaq bin Abi Isroil

.‫ مسند ابو يعلى‬,‫ احمد بن علي‬1


4
12. Ishaq bin Ismail

13. Abi Ibrahim Ismail at-Tarjamani

14. Ayub bin Yunus

15. Wahib

16. dll

Murid

1. Abu Zakariya bin Muhammad

2. Abu Hatim bin Hibban

3. Abu al-Fath al-Azdi

4. Abu Ali al-Husain

5. Hamzah bin Muhammad al-Kinani

6. at-Thobroni

7. Abu Bakar Muhammad bin Ibrahim

8. Abu Ahmad Abdullah bin Addi

9. Ibnu as-Sunni

10. Abu Amr bin Hamdan

11. Muhammad bin an-Nadhr

12. dll

C. Karya Abu Ya’la


1. Musnad Abu Ya’la
2. Mu’jam Abu Ya’la
3. al-Mafarid li Abi Ya’la

D. Pendapat Ulama’ Tentang Abu Ya’la


Abu Abdullah bin Mundhab berkata dan ia telah berihlah kepada Abi
Ya’la “Sesungguhnya aku berihlah kepada-mu karena kesepakatan para ahli
dizaman ini akan ketsiqotanmmu dan itqonan Mu”.

5
Yazid bin Muhammad berkata : “Keadaannya, jujur dan amanah,ahli
agama, dan murah hati, keadaanya pintar, penyabar, bagus adabnya, banyak
hadisnya, semua kota turut brerduka cita ketika wafatnya, yang menghadiri
jenazahnya sangat banyak sekali.”

Ibnu Addi berkata: “Aku tidak pernah musnad seperti ini kecuali
musnad Abi Ya’la, karena sesungguhnya ia meriwayatkan hadis karena Allah
Azza Wajalla.”

Al-hafidz Ibnu Katsir berkata: “Abu Ya’la bin Ali bin Al-mutsanna,
adalah seorang penyusun kitab yang mahsyur, ia mendengar dari imam ahmad
bin hanbal dan thabaqoh-tabaqohnya, keadaanya sebagai seorang hafidz, orang
yang baik, penyusunannya, kitabnya bagus adil dalam meriwayatkan hadis dan
dhabith ketika menerima hadis darinya.”

E. Pendapat Ulama’ Tentang Kitab Musnad Abu Ya’la


Imam Ibnu Atsir mengatakan dalam kitab al-Kamil fi Tarikh
bahwasannya Abu Ya’la Ahmad bin Ali bin al-Matsna al-Muwasoli adalah
pemilik kitab musnad.

Imam ad-Dzahabi dalam kitab Tadkirotul Huffadz mengatakan


bahwasannya Imam Abu Ya’la ialah pemilik kitab besar yang berarti kitab ini
memiliki kedudukan yang besar. Bahkan dalam kitab Thobaqotul Muhadisiin
beliau juga mengatakan bahwasannya Imam Abu Ya’la adalah pemilik kitab
musnad.

Komentar Imam asy-Syuyuti dalam kitab Thobaqotul Huffadz sama


halnya yang dikatakan oleh ad-Dzahabi dalam kitab Tadkirotul Huffadz yaitu
bahwasannya Imam Abu Ya’la merupakan pemilik kitab yang besar atau
agung.

Imam Ibn Katsir juga berkomentar dalam kitab Bidayah wa Nihayah


mengatakan Abu Ya’la adalah pemilik kitab musnad yang masyhur, dan masih
banyak lagi ulama’ yang berpendapat mengenai kitab musnad ini.

F. Latar Belakang Penulisan Kitab


Pada masa nabi seperti yang kita ketahui bahwasannya pembukuaan
hadis-hadis Nabi belum dilakukan, karna yang dikhawatirkan kemurniaan al-
Qur’an akan bercampur dengan hadis. Permulaan pengkodifikasiaan hadis
6
adalah pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz yang menyurati Abu Bakr
bin Hazm yang diperintahkan untuk meneliti hadis dan kemudian
membukukannya.
Kemudian gerakan pembukuan hadis ini diikuti oleh banyak ulama’
seperti Ibnu Jarir dan Sufyan ats-Tsauri. Mereka memisahkan antara perkataan
nabi dengan perkataan sahabat dan tabi’in, dan mereka akhirnya membuat
kitab hadis yang mereka urutkan berdasarkan huruf hijaiyah nama-nama
sahabat, atau disandarkan pada nama qobilah, nasab, atau yang lainnya.
Seperti halnya musnad Abu Bakar, dll.
Setelah banyak ulama’ yang mulai menuliskan kitab hadis yang
disandarkan pada nama sahabat atau yang lainnya, kemudia ulama’ yang lain
mulai menulis kitab dengan nama yang disandarkan pada dirinnya sendiri,
seperti halnya Musnad Ahmad, dll. Hal inilah yang melatarbelakangi Imam
Abu Ya’la mulai menulis kitab musnad dan kemudian disandarkan pada
namannya sendiri, dan jadilah sebuah kitab hadis musnad Abu Ya’la.

G. Sistematika dan Metode Penyusunan Kitab


Abu Ya’la menyusun kitabya sesuai dengan urutan masuknya para
sahabat kedalam Islam serta sesuai dengan keutamaan para sahabat. Beliau
juga tidak hanya menyusunnya dalam bentuk musnad tetapi juga dalam bentuk
susunan fikh, bentuk lain dalam penyajiannya ini dapat ditemukan tiap bab
dalam kitab ini dimana dibab pertama riwayat Abu Bakr ditemukan hadis
urutan pertama yaitu hadis tentang Wudhu’ dan selanjutnya hadis tentang
warisan atau sedekah demikian ini berurutan dalam tiap bab.

Kitab yang menjadi objek kajian ini adalah berbentuk manuskrip atau
softcopy yang berbentuk PDF Program, kitab yang diteliti penulis di tahkik
oleh Khalil bin Ma’mun Syaikhan berjumlah satu jilid, dengan jumlah
halaman sebanyak 1501, diterbitkan oleh Dar Ma’rifah, Beirut, Libanon. Pada
penyajiannya buku ini memulai dengan muqaddima muhakkik kemudian
dilanjutkan dengan biografi penulis yaitu Abu ya’la al-Mawasoli dan
keshahihan periwayatan kitab Musnad Abu Ya’la, perkembangan hadis pada
masa Abu Ya’la, serta penjelasan pengertian musnad.

Dalam kitab ini terdapat 211 sahabat nabi yang meriwayatkan hadis
langsung dari nabi Muhammad SAW dan terhimpun didalamnya 7555 hadis,

7
tidak dijelaskan secara lengkap tentang kualitas hadis yang diriwayatkan Abu
Ya’la al-Muwasoli namun ketika peneliti menggunakan software Maktabah
Syamilah dengan mencari hadis berdasarkan kualitasnya didapati bahwa
mayoritas hadis dalam kitab ini adalah shahih, juga terdapat sekitar 2130 hadis
da’if dan terdapat 790 hadis yang berstatus hasan menurut pentahkik Husain
Salim asad.

Imam Abu ya’la menyusun rawi-rawinya berdasarkan musnad sahabat


yang paling luhur, dan mulia. Lalu ia menyusun berdasarkan rawi yang paling
banyak meriwayatkan hadits di antara mereka, yaitu beliau mendahulukan atau
meniggikan bardasarkan bilangan riwayat dari mereka, biasanya ia
memperhatikan.

Ia memulai dengan rijal hadits dengan rawi-rawi yang sepuluh (yang di


jamin masuk surga) kecuali Utsman, kecuali Utsman bin Affan radiyallahu
anhu, kemudian ia menyusun berdasarkan sahabat-sahabat yang terpandang
sebagai orang yang banyak meriwayatkan hadits, di antaranya: Jabir bin
Abdillah, kemudian Ibnu Abbas, lalu Anas bin Malik, kemudian Aisyah,
Abdullah bin Mas’ud, Ibnu Umar, kemudian ia melanjutkan dengan
menyusunnya berdasarkan karib kerabat Nabi Saw, dan Ahlu Baitnya, mereka
adalah: al-Fadhl bin al-Abbas, Fatimah, Hasan dan Husain, Abdullah bin
Ja’far, Abdullah bin Jubair Radiyallahu anhum, lalu ia menyusunnya
berdasarkan sahabat yang terpandang luhur dan mulia juga, yaitu mereka yang
dijelaskan sebagai pemilik/pemimpin bagi kabilah-kabilah diantara mereka,
dan disebutkan pula bersama rawi-rawi ini sebagian rawi yang mubham,
kemudian ia kembali menyusun berdasarkan rawi-rawi dari kalangan wanita,
dan Abu Ya’la memulai menyusun rawi-rawi wanita itu dengan meriwayatkan
hadits-hadits dari Ummul Mukminin, menurut kebiasaan, kecuali Aisyah,
kemudian ia menyusun berdasarkan orang yang paling banyak meriwayatkan
hadits, kemudian baqiyah dari rawi-rawi wanita, mubham, kemudian kembali
menyusun berdasarkan rawi laki-laki.

Dalam urutan penulisannya beliau memulai dari Sahabat Abu Bakar,


Umar bin Khotob, Ali, Tholhah, Zubair bin Awwam, Saad bin abi Waqos, dan
kemudian dibagian akhir beliau menuliskan hadis yang diriwayatkan oleh

8
‫‪Abdullah bin Salam, Jarir bin Abdullah, dan yang terakhir ialah Sahl bin Saad‬‬
‫‪ash-Saidii. Untuk simbol-simbol yang beliau gunakan sama halnya dengan‬‬
‫‪simbol umum yang digunalan oleh banyak ulama. Seperti‬‬ ‫‪ menunjukan‬خ‬
‫‪ terdapat dalam‬م ‪bahwasannya hadis tersebut ada di kitab Shahih Bukhori,‬‬
‫‪ terdapat dalam kitab Abu‬د ‪ terdapat dalam kitab at-Tirmidzi,‬ت ‪kitab Muslim,‬‬
‫‪Dawud, dll.‬‬
‫‪Seperti yang sudah disebutkan diawal, bahwa kitab ini memang tidak‬‬
‫‪disebutkan kualitas hadisnya, akan tetapi didalam kitab ini terdapat hadis yang‬‬
‫‪derajatnya shohih, hasan, dan dhoif. Seperti contoh dibawah ini,‬‬

‫‪Hadis Shohih,‬‬

‫يرينَ [ص‪ ،]177:‬أَ َّن َر ُجاًل ‪ ،‬بِ ْال ُكوفَ ِة‪،‬‬ ‫َح َّدثَنَا هُ ْدبَةُ‪َ ،‬ح َّدثَنَا هَ َّما ٌم‪ ،‬ع َْن قَتَا َدةَ‪ ،‬ع َْن ُم َح َّم ِد ْب ِن ِس ِ‬
‫ض{ َي هَّللا ُ‪،‬‬‫ي هَّللا ُ‪َ ،‬ع ْنهُ قُتِ َل َش{ ِهيدًا فَأ َ َخ َذ ْت{هُ ال َّزبَانِيَ{ةُ فَ َرفَ ُع{{وهُ إِلَى َعلِ ٍّي َر ِ‬ ‫َش ِه َد أَ َّن ع ُْث َمانَ َر ِ‬
‫ض َ{‬
‫َع ْنهُ َوقَ{{الُوا‪ {:‬لَ{{وْ اَل أَ ْن تَ ْنهَانَ{{ا ‪ -‬أَوْ نَهَ ْيتَنَ{{ا ‪ -‬أَ ْن اَل نَ ْقتُ{ َل أَ َح{ دًا لَقَت َْلنَ{{اهُ‪ .‬هَ{ َذا َز َع َم أَنَّهُ يَ ْش{هَ ُد أَ َّن‬
‫ض َي هَّللا ُ َع ْن{هُ‪َ :‬وأَ ْنتَ ت َْش {هَدُ‪ .‬أَتَ{ ْ{ذ ُك ُر‬ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ قُتِ َل َش ِهيدًا‪ ،‬فَقَا َل ال َّر ُج ُل لِ َعلِ ٍّي‪َ ،‬ر ِ‬ ‫ع ُْث َمانَ َر ِ‬
‫ْت أَبَا بَ ْك ٍر َر ِ‬
‫ض { َي هَّللا ُ َع ْن {هُ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَ َسأ َ ْلتُهُ فَأ َ ْعطَانِي‪َ ،‬وأَتَي ُ‬
‫ُول هَّللا ِ َ‬ ‫أَنِّي أَتَي ُ‬
‫ْت َرس َ‬
‫ْت ع ُْث َم{{انَ َر ِ‬
‫ض{ َي هَّللا ُ‬ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ فَ َس{أ َ ْلتُهُ فَأ َ ْعطَ{{انِي‪َ ،‬وأَتَي ُ‬
‫ْت ُع َم َر َر ِ‬‫فَ َسأ َ ْلتُهُ فَأ َ ْعطَانِي‪َ .‬وأَتَي ُ‬
‫ُول هَّللا ِ‪ ،‬ا ْد ُ‬
‫ع‬ ‫ت‪ :‬يَا َرس َ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَقُ ْل ُ‬
‫ْت َرسُو َل هَّللا ِ َ‬ ‫ال‪ :‬فَأَتَي ُ‬
‫َع ْنهُ فَ َسأ َ ْلتُهُ فَأ َ ْعطَانِي‪ ،‬قَ َ‬
‫ك لَ{{كَ َوأَ ْعطَ{{ا َ‬
‫ك نَبِ ٌّي‬ ‫ص{لَّى هللاُ َعلَ ْي{ ِه َو َس{لَّ َم‪َ « :‬ك ْي{{فَ اَل يُبَ{ َ‬
‫{ار ُ‬ ‫{ال النَّبِ ُّي َ‬
‫ك لِي‪ ،‬فَقَ{ َ‬ ‫هَّللا َ أَ ْن يُبَ{ ِ‬
‫{ار َ‬
‫َان؟»‬‫ق َو َش ِهيد ِ‬‫صدِّي ٌ‬‫ق َو َش ِهيدَا ِن‪َ ،‬وأَ ْعطَاكَ نَبِ ٌّي َو ِ‬ ‫ق َو َش ِهيدَا ِن‪َ ،‬وأَ ْعطَاكَ نَبِ ٌّي َو ِ‬
‫صدِّي ٌ‬ ‫صدِّي ٌ‬‫َو ِ‬
‫[حكم حسين سليم أسد] ‪ :‬إسناده صحيح‬
‫‪Hadis Dhoif‬‬
‫يل ْال ِعجْ لِ ِّي‪،‬‬ ‫‪َ - 1603‬ح َّدثَنَا ْال َح َسنُ بْنُ ع ََرفَةَ‪َ ،‬ح َّدثَنَا ْال َولِي ُد بْنُ ْالفَضْ ِل ْال َع ْن{ ِ‬
‫{زيُّ ‪ ،‬ع َْن إِ ْس { َم ِ‬
‫اع َ‬
‫اس{{ ٍر‪،‬‬ ‫خَع ِّي‪ ،‬ع َْن ع َْلقَ َمةَ ب ِْن قَ ْي ٍ‬
‫س‪ ،‬ع َْن َع َّم ِ‬
‫ار ب ِْن يَ ِ‬ ‫ع َْن َح َّما ِد ْب ِن أَبِي ُسلَ ْي َمانَ ‪ ،‬ع َْن إِب َْرا ِهي َم النَّ ِ‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‪ " :‬يَ{{ا َع َّما ُر أَتَ{{انِي ِجب ِْري{ ُل آنِفًا فَقُ ْل ُ‬
‫ت‪ :‬يَ{{ا ِجب ِْري{ ُل‬ ‫قَا َل‪ :‬قَا َل َرسُو ُ{ل هَّللا ِ َ‬
‫ضائِ ِل ُع َم{ َر ِم ْث{ َل‬ ‫ب فِي ال َّس َما ِء‪ .‬فَقَا َل‪ :‬يَا ُم َح َّم ُد لَوْ َح َّد ْثتُكَ بِفَ َ‬
‫ضائِ ِل ُع َم َر ْب ِن ْالخَطَّا ِ‬ ‫َحد ِّْثنِي بِفَ َ‬
‫{ر لَ َح َس{نَةٌ‬‫ضائِ ُل ُع َم{ َر‪َ ،‬وإِ َّن ُع َم{ َ‬ ‫َت فَ َ‬ ‫ث نُو ٌح فِي قَوْ ِم ِه أَ ْلفَ َسنَ ٍة إِاَّل خَ ْم ِسينَ عَا ًما َما نَفِد ْ‬ ‫َما لَبِ َ‬
‫ت أَبِي بَ ْك ٍر "‬
‫ِم ْن َح َسنَا ِ‬
‫[حكم حسين سليم أسد] ‪ :‬إسناده ضعيف‬
‫‪Hadis Hasan‬‬

‫‪9‬‬
ُ ‫{ال َس{ ِمع‬
‫ْت‬ ِ {‫ ع َْن َع ْم‬،ُ‫ َح َّدثَنَا ُش{ ْعبَة‬،‫ َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد يَ ْعنِي ُغ ْن َدرًا‬،ٌ‫ َح َّدثَنَا بُ ْندَار‬-
َ {َ‫ ق‬،َ‫{رو ب ِْن ُم{ َّرة‬
َ‫آخ{ ًذا ْال َحرْ بَ{ة‬ َ ُ‫صفِّي ِن َش{ ْي ًخا ط‬
ِ ‫{وااًل آ َد َم‬ ِّ ‫ار ْبنَ يَا ِس ٍ{ر يَوْ َم ال‬ َ ‫ْت َع َّم‬ُ ‫ َرأَي‬:ُ‫ يَقُول‬،َ‫َع ْب َد هَّللا ِ ْبنَ َسلَ َمة‬
ُ‫ص{لَّى هللا‬ َ ِ ‫ول هَّللا‬ ُ ‫«والَّ ِذي{ نَ ْف ِسي بِيَ ِد ِه لَقَ ْد قَ{{ات َْل‬
ِ {‫ت بِهَ{ ِذ ِه الرَّايَ{ ِة َم{ َع َر ُس‬ َ :‫بِيَ ِد ِه َويَ ِد ِه تُرْ َع ُد فَقَا َل‬
َ ْ‫ َوالَّ ِذي نَ ْف ِس{ي بِيَ{ ِد ِه لَ{{و‬،ُ‫ َوهَ{ ِذ ِه الرَّابِ َع{ ة‬،‫ت‬
‫ض{ َربُونَا َحتَّى بَلَ ُغ{{وا بِنَ{{ا‬ َ ‫َعلَ ْي ِه َو َس{لَّ َم ثَاَل‬
ٍ ‫ث َم{ رَّا‬
َّ ‫ َوإِنَّهُ ْم َعلَى ال‬،ِّ‫ت ه ََج َر لَ َع َر ْفنَا{ أَ َّن ُمصْ لِ ِحينَا َعلَى ْال َحق‬
»‫ضاَل لَ ِة‬ ِ ‫َش َعفَا‬
‫ إسناده حس‬: ]‫[حكم حسين سليم أسد‬
H. Kelebihan dan Kekurangan Kitab
Kelebihan
1. Bukunya menjadi rujukan banyak ulama hadis.
2. Susunan dalam kitab ini berdasarkan susunan nama sahabat sehingga jika
ingin mencari hadis maka cukup melihat nama rawi a’la nya dan mencari
dalam kitab.
3. Bukunnya juga dilengkapi dengan catatan kaki yang menunjukan bahwa
hadis tersebut juga diriwayatkan dari kutubu tis’ah.
4. Kitabnya juga mengandung hadis-hadis fikih atau hadis tematik dan untuk
memudahkan mencarinya secara tematik dan dapat ditemukan dalam
daftar isi.
5. Kitab ini sangat sistematis
6. Nomer hadis dan jumlah hadis didalam kitab juga sudah disebutkan,
bahkan jumlah nama sahabat juga

Kekurangan

1. Jika dalam kitab pdf status kualitas hadis tidak disebutkan.

BAB III
KESIMPULAN

10
Kitab Musnad Abu Ya’la merupakan sebuah kitab yang sangat menarik dan
mudah untuk pemula dalam memahami kitab ini, karna jumlah hadis, nama sahabat
semua ditulis secara sistematis. Kitab ini juga merupakan kitab musnad yang masyhur
dikalangan banyak ulama’ hadis, jadi kualitasnya juga mendukung untuk menjadi
rujukan dalam pencarian hadis. Hanya saja memang perlu dicermati lebih deltai
mengenai kualitas hadis yang ada didalamnya. Kita butuh kitab musnad Abu Ya’la
dengan pentahqiq yang lain agar lebih mudah dalam menilai kualitas hadis dalam
kitab musnad Abu Ya’la.

Daftar Pustaka

.2005 ,‫ دار المعرفة‬:‫ بيروت‬.‫ االول‬.‫ مسند ابو يعلى‬.‫ ابي يعلى‬,‫احمد بن علي‬

11
12

Anda mungkin juga menyukai