Anda di halaman 1dari 4

Nama : Syanindita Naratama Kania

NPM : 1821052
Kelas : A.4.2

KEDUDUKAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

A. Definisi Ilmu Pengetahuan


Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu ‘alima, ya’lamu, ilman dengan wazan fa’ila, yaf’alu,
fa’lan yang berarti mengerti, memahami benar-benar. Dalam bahasa Inggris ilmu disebut
science, dari bahasa latin scientia-scire (mengetahui), dan dalam bahasa Yunani adalah
episteme.
Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang
dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya.
Sedangkan ilmu pengetahuan adalah keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang telah
dibakukan secara sistematis. Ini berarti pengetahuan lebih spontan sifatnya, sedangkan ilmu
pengetahuan lebih sistematis dan reflektif. ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar
untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

B. Jenis Pengetahuan Manusia


Pengetahuan manusia terbagi beberapa macam diantaranya:
1. Pengetahuan Sains (Scientific Knowledge)
Pengetahuan sains ialah pengetahuan yang logis dan didukung oleh bukti empiris. Dalam
bantuknya yang telah baku pengetahuan sains itu mempunyai paradigma dan metode tertentu.
Paradigmanya dapat disebut paradigma positif (positivistic paradigm), dan metodenya
disebut metode ilmiah (scientific method). Formula utama dalam pengetahuan sains ialah
buktikan bahwa itu logis dan tunjukkan bukti empirisnya. Hal ini perlu kita perhatikan karena
terkadang kita menyaksikan ada bukti-bukti empiris namun tidak logis. Dan yang seperti itu
bukanlah pengetahuan sains (pengetahuan ilmiah).
2. Pengetahuan Filsafat
Para ahli menyebut hukum itu gene. Hukum itu tidak kelihatan, tidak empiris, tetapi akal
mengatakan hukum itu ada. Jambu berbuah jambu karena ada aturan yang mengaturnya
demikian. Ini adalah pengetahuan filsafat. Kebenarannya hanya dipertanggungjawabkan
secara logis, tidak secara empiris. Paradigmanya logis (logical paradigm), metodenya piker
(method of reason).
3. Pengetahuan Mistik
Beberapa orang yang nekat, yaitu orang yang ingin tahu siapa Tuhan, bahkan ingin
melihatnya. Bagian ini sudah tidak dapat dijangkau dengan menggunakan akal logis apalagi
dengan indera empiris. Bagian ini masih mungkin diketahui dengan menggunakan rasa.
Bergson mengatakan rasa itu adalah intuisi; Kant mengatakan rasa itu moral; orang-orang
islam menyebutnya dzauq,qalb, kadang-kadang dlamir. Pengetahuan jenis ini memang aneh.
Paradigmanya disebut paradigma mistis (myistical paradigm), metodenya saya sebut metode
latihan (riyadlah). Pengetahuan ini disebut pengetahuan mistik, yaitu sejenis pengetahuan
yang tidak dapat dibuktikan secara empiris, tidak juga secara logis. 

Menurut A Sonny Keraf dan Mikhael Dua (2001:33-36), macam-macam pengetahuan


adalah sebagai berikut.
1. Tahu bahwa
“Pengetahuan bahwa” adalah pengetahuan tentang informasi tertentu; tahu bahwa
sesuatu terjadi, tahu bahwa ini atau itu memang demikian adanya. Jenis pengetahuan ini
disebut juga pengetahuan teoritis, pengetahuan ilmiah, walaupun masih pada tingkat yang
tidak mendalam. Pengetahuan ini berkaitan dengan keberhasilan dalam mengumpulkan
informasi dan data tertentu.
2. Tahu bagaimana
Pengetahuan jenis ini menyangkut bagaimana melakukan sesuatu. Pengetahuan ini
berkaitan dengan keterampilan atau lebih tepat keahlian dan kemahiran teknis dalam
melakukan sesuatu.
3. Tahu akan/mengenai
Jenis pengetahuan ini adalah sesuatu yang sangat spesifik menyangkut pengetahuan akan
sesuatu atau seseorang melalui pengalaman atau pengenalan pribadi.
4. Tahu mengapa
Pengetahuan jenis ini berkaitan dengan “pengetahuan bahwa” tetapi lebih mendalam.
Dan serius karena pengetahuan ini berkaitan dengan penjelasa yang lebih kritis.
C. Pengetahuan Biasa dan Pengetahuan Ilmiah
1. Pengetahuan biasa
Pengetahuan biasa (common science) adalah pengetahuan yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari tanpa mengetahui asal usul dan seluk beluk yang mendalalam dan
seluas-luasnya.  Pengetahuan biasa ini merupakan pengetahuan yang turun-temurun dan
mentradisi dalam kehidupan manusia (masyarakat primitive). Pada pengetahuan ini diartikan
bahwa seseorang memiliki sesuatu dimana seorang tersebut dapat menerimanya secara baik.
Dengan common sense, semua orang sampai pada keyakinan secara umum tentang sesuatu,
dimana meraka akan berpendapat sama semuanya dari pengalaman sehari-hari yang
diperolehnya. Contohnya air dapat dapat dipakai untuk menyiram bunga, makanan dapat
memuaskan rasa lapar,dll.
2. Pengetahuan Ilmiah
Dapat dikatakan pengetahuan ilmiah merupakan pengetahuan yang teruji berdasarkan
penelitian dengan eksperiman, pengamatan dan analisa yang kebenarannya berlaku saat itu
dan menghasilkan tiori-tiori baru. Pengetahuan ilmiah ini bermanfaat bagi kehidupan
manusia dan atau menjadi awal dari penelitian-penelitian ilmiah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, A Sonny dan Mikhael Dua. 2001. Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Sadikun, Abdul. 2013. Ragam Pengetahuan Biasa, Ilmiah, dan Filsafat.


http://abdulsadikun68.blogspot.com/2013/05/ragam-pengetahuan-biasa-ilmiah-dan.html.
(Diakses 31 Maret 2020)

Setiawansyah, Ade Putra. 2016. Pengertian, tujuan, objek kajian dan Kedudukan
Filsafat ilmu. https://adeputrasetiawansyahblog.wordpress.com/2016/10/07/pengertian-
tujuan-objek-kajian-dan-kedudukan-filsafat-ilmu/. (Diakses 31 Maret 2020)

Anda mungkin juga menyukai