2 Dosen Program Studi Magister Pendidikan Guru Madsarah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Email: asmuri@uin-suska.ac.id
Abstrak :
Dewasa ini santer terdengar istilah revolusi industri yang sudah mengubah cara pandang dan
sistem kerja manusia yang mulanya manual menjadi digitalisasi melalui berbagai cipta dan
inovasi dalam berbagai bidang teknologi. Tentunya, semakin majunya era revolusi 4.0 wajib
diikuti dengan peningkatan kulitas dan kuantitas materi pendidikan demi menyiapkan
generasi yang berpotensi di era globalisasi yang ber revolusi industi 4.0. Keberadaan
revolusi industri menimbulkan keuntungan untuk kehidupan masyarakat. Revolusi akan
melahirkan masyarakat kompetitif dari segala aspek kehidupan. Namun, bekal pendidikan
agama yang minim di khawatirkan akan menetaskan manusia yang tidak religius. Untuk
itulah artikel ini bertujuan memaparkan betapa pentingnya Pendidikan Agama Islam di era
Revolusi Industri 4.0. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah literatur review, yaitu
penelitian kepustakaan dengan menggunakan tela’ah dan analisis buku dari teori-teori yang
ada juga berdasarkan sumber-sumber yang berkaitan langsung maupun tidak langsung
dengan Pendidikan Agama Islam, dan Revolusi Industri 4.0.
Kata Kunci : Islam, Pendidikan Agama Islam, Era Revolusi Industri 4.0
Abstract:
Nowadays the term of the industrial revolution is widely heard which has changed the
outlook and the system of human work that was originally a manual into digitization through
various inventions and innovations in various fields of technology. Of course, the more
advanced era of the revolution 4.0 must be followed by an increase in the quality and quantity
of educational material in order to prepare potential generations in the globalization era with
the industrial revolution 4.0. The existence of the industrial revolution led to benefits for
people's lives. The revolution will give birth to a competitive society from all aspects of life.
However, the provision of minimal religious education is feared to incubate people who are
not religious. For this reason, this article aims to explain the importance of Islamic Religious
Education in the Industrial Revolution 4.0 era. The type of research used is literature review,
namely library research using the study and analysis of books from existing theories also
based on sources directly or indirectly related to the Islamic Religious Education and the
Industrial Revolution 4.0.
Keywords: Islam, Islamic Religious Education, Industrial Revolution Era 4.0
A. PENDAHULUAN
D. TEMUAN
Revolusi industri 4.0 dengan disruptive interpretasi, yang lebih kontekstual bersifat
innovation-nya menempatkan pendidikan kreatif dan progresif. Namun,
Islam di persimpangan jalan. kontesktualisasi pembelajaran PAI pada
Persimpangan tersebut membawa lembaga pendidikan umum merupakan
implikasi masing-masing. Pendidikan sebuah angin segar, karena peserta didik
Islam bebas memilih. Jika ia memilih dapat mengeksplor kemampuannya tanpa
persimpangan satu yakni bertahan dengan harus terjebak sakralisai penafsiran para
pola dan sistem lama, maka ia harus rela ulama terdahulu. ( Asmuri : 2014, 35-36)
dan legowo bila semakin tertinggal. Pelaksanaan pendidikan Islam
Sebaliknya jika ia membuka diri, mau menempati posisi yang sangat urgen dan
menerima era disrupsi dengan segala strategis dalam menciptakan situasi dan
konsekuensinya, maka ia akan mampu kondisi masyarakat yang sejahtera, adil,
turut bersaing dengan yang lain.
Globasliasai dan revolusi industri 4.0 dan makmur. Mengapa demikian? Karena
melalui sedert kemajuan sains pendidikan Islam akan membimbing
memunculkan tantangan serius terhadap manusia dengan bimbingan wahyu Ilahi,
pandangan agama, teologi klasik hasil hingga terbentulmya individu-indjvidu
pemikiran para ulama terdahulu yang memjliki kepribadian yang Islami.
mendoktrin tanpa mengupayakan
Pendidikan Islam memfasilitasi bekas yang tak bisa dihapus pada pola
manusia untuk belajar dan berlatih pikir dan sistem nilai di dunia muslim saat
mengaktualisasikan segenap potensi yang ini. Oleh sebab itu, dalam upaya
dimilikinya, baik yang bersifat fisik merekonstruksi pendidikan Islam kita
(jasmaniah) maupun nonfisik (rohaniah), perlu memperhatikan prinsipprinsip
yang profilnya digambarkan Allah dalam pendidikan Islam, yang meliputi: (1)
al-Quran sebagai sosok ulil albab, sebagai pendidikan Islam merupakan bagian dari
manusia muslim paripurna, yaitu manusia sistem kehidupan Islam, yaitu suatu proses
yang beriman, berilmu, dan selalu internalisasi dan sosialisasi nilai-nilai
produktif mengerjakan amal saleh sesuai moral Islam melalui sejumlah informasi,
dengan tuntunan ajaran Islam . Manusia pengetahuan, sikap, prilaku dan budaya;
lahir tidak mengetahui apa pun, tetapi ia (2) pendidikan Islam merupakan sesuatu
dianugerahi oleh Allah Swt. pancaindra, yang in tegrated, artinya mempunyai
pikiran, dan rasa sebagai modal untuk kaitan yang membentuk suatu kesatuan
menerima ilmu pengetahuan, memiliki yang integral dengan ilmu-ilmu yang lain;
keterampilan dan mendapatkan sikap (3) pendidikan Islam merupakan life long
tertentu melalui proses kematangan dan process; (4) pendidikan Islam berlangsung
belajar terlebih dahulu. Permasalahan- melalui suatu proses yang dinamis, yakni
permasalahan yang dihadapi masyarakat harus mampu menciptakan iklim dialogis
muslim dunia saat ini tidak lepas dari dan interaktif antara pendidik dan peserta
faktor modernisasi dan globalisasi yang didik; (5) pendidikan Islam dilakukan
berdampak pada semua aspek kehidupan: dengan memberi lebih banyak mengenai
ekonomi, sosial, politik, dan juga pesanpesan moral pada peserta didik.
pendidikan. Pengaruh modernitas Sangat urgen sekali pendidikan islam bagi
mempunyai andil best dalam membah manusia, dari masih kecil hingga dewasa,
gaya dan pola hidup pada hampir semua pendidikan islam sudah harus diterapakan.
lapisan masyarakat, termasuk masyarakat Sebagaimana islam mengenal adanya
muslim. Tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan sepanjang masa. Manusia
anak-anak kita belajar sistem nila selalui dikelilingi oleh pendidikan, baik itu
kebanyakan dari budaya populer dan secara formal, nonformal bahkan informal.
media massa. Oleh karena itu, pendidikan sesungguhnya
Pengaruh kolonialisme yang sudah ditanam dari lingkungan
membawa: materialisme dan sekularisme keluarganya sebelum masuk pada tatanan
selama berabad-abad telah meninggalkan sosial lebih jauh. Suksesnya pendidikan
islam ini tidak hanya stagnan pada teori kalimat islam, kita akan menemukan
dan tujuan pendidikan islam, melainkan pemahaman bahwa islam memiliki makna
juga didukung dengan sistem yang berserah diri, tawakkal, dan senantiasa
seharusnya berkembang untuk mengangkat mengembalikan seganya pada ketentuan
pontensi fitrah manusia. Dalam hal ini, Ilahi. Serta menjaga hubungan baik dengan
pendidikan islam harusnya bisa menyentuk manusia lainnya.
berbagai aspek manusia, spritualitasnya, Oleh karena itu, dapat ditarik suatu
intelektual dan Psikomorik harus dibina konsep pemahaman Islam sebagai agama
dengan serangkaan sistem pendidikan yang mengakui dan meyakini tuhan satu
islam secara meyeluruh. Pastinya kita bisa (Allah) lalu islam juga yang membawa
memahami pendidikan islam secara kedamain, mengajarkan kepatuhan dan
definitif melalui satu kata yang dismbung memerintahkan menjaga hubungan baik
yaitu Pendidikan Islam secara utuh. antar sesama. Penanaman ajaran Islam
Namun alangkah baiknya jika memahami harus diberikan sejak dini, mulai dari usia
kata islam secara sekilas yang menjadi kanak-kanak, remaja. Bahkan sampai
label pendidikan islam. Namun tidak dewasa. Dalam Islam dikenal dengan
mencakup keseluruhan hanya menjadi istilah pendidikan sepanjang hayat (long
pengantar pemahaman saja. Islam pada life education). Artinya selama ia hidup
dasarnya adalah suatu ajaran atau agama tidak akan lepas dari pendidikan, karena
yang menyatakan bahwa Allah adalah setiap langkah hidup manusia hakikatnya
tuhannya, serta segala sesuatu adalah adalah belajar,“ baik langsung maupun
kehendak dan jalan Allah swt. Dia yang tidak langsung. Jadi pendidikan agama
menciptakan segalanya, menguasai dan islam adalah ikhtiar manusia dengan jalan
mengatur alam semesta ini. bimbingan dan pimpinan untuk membantu
Pada dasarnya, Islam sudah dikenal dan mengarahkan fitrah agama si anak
sebagai ajaran yang dibawa oleh nabi didik menuju terbentuknya kepribadian
Muhammad dan nabi-nabi tertahulu. Al- utama sesuai dengan ajaran agama.
qur’an sebagai kitab sucinya dan ajarannya Probelematika yang dihadapi pendidikan
senantiasa merujuk pada sumber kitab suci islam saat ini tidak lepas dari faktor
dan as-sunnah. Islam ini yang meyakini modernisasi dan globalisasi yang
bahwa segala sesuatu yang ada di alam berdampak pada semua aspek kehidupan:
semsta adalah milik Allah semata, karena ekonomi, sosial, dan juga pendidikan.
Dia yang menguasai seluruh penjuru alam Pengaruh modernisasi mempunyai andil
ini. Jika dipandang secara makna di balik besar dalam mengubah gaya dan pola
hidup masyarakat. Pendidikan islam pendidikan utama yang sangat penting dan
merupakan tonggak utama yang dapat membawa dampak yang sangat besar di
dijadikan sandaran utama dalam dunia pendidikan saat ini, diataranya,
membentuk generasi yang siap diterjunkan dengan bertambah canggihnya teknologi
ke dunia global yang penuh dengan apalagi sekarang ini sudah masuk era
tantangan. Dari uraian diatas jelaslah revolusi industri 4.0 yang semula masih
betapa penting pendidikan agama islam, 1.0,2.0 Dan 0,3. Revolusi industri 4.0 telah
dalam mendidik pribadi-peribadi yang mengubah kerja manusia menjadi kerja
sesuai dengan syariatnYa, apalagi di era mesin atau cyber system yang tentunya
globalisasi saat ini, yang semuanya serba akan ada positif dan negatif khususnya
cepat dan tepat, tantangan pun tak dapat bagi pendidikan islam itu sendiri. Dengan
dihindarkan, pendidikan islam pesatnya laju revolusi ini, pendidikan
mempesiapkan generasi yang siap islam harus dapat menjadi filter di era
menghadapi era 4.0 yang berbeda dengan kecanggihan teknologi sehingga anak-anak
era kita dulu yakni era klasik yang tidak terjebak dalam dunia yang
semuanya serba dikerjakan oleh tangan menyesatkan, pendidikan Islam yang
manusia. Demikian pula pendidikan Islam sekarang dihadapi adalah aspek-aspek
yang bercita-cita membentuk insan kamil kehidupan modernisasi yang meliputi
yang sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan faktor-faktor ekonomi, sosial, pendidikan
sunnah. Secara lebih spesifik pendidikan dan sebagainya, yang dituntut untuk
Islam adalah pendidikan yang berdasarkan diimplementasikan menurut cara-cara yang
Islam atau sistem pendidikan yang Islami, lebih demokratis, manusiawi dan modern
yakni pendidikan yang dipahami dan sesuai dengan konsep masyarakat berbasis
dikembangkan serta disusun dari ajaran al-Qur‘an dan Sunnah Nabi. Pendidikan
dan nilai fundamental yang terkandung islam saat ini mempunyai tantangan
dalam sumbernya, yaitu al Qur’an dan tersendiri dalam menjalankan roda
Hadits. Sehingga pendidikan Islam dapat pendidikan, karena berkembangnya era ini
berwujud pemikiran dan teori pendidikan tentunya persaingan media tidak bisa
yang mendasarkan diri dan dibangun dari dihindari, jadi sekarang bagaimana
alQur’an dan Hadits34 . lembaga khususnya pendidikan islam
merevetalisasi dan mengimplementasikan
E. KESIMPULAN perubahan ini di dunia pendidikan
Di era revolusi industri 4.0 sehingga pendidikan islam tidak menjadi
sekarang ini, pendidikan islam menjadi pendidikan yang berkembang tapi menjadi
pendidikan yang maju yang siap bersaing
dikancah interasional.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan al-Banna, Aqidah Islam, terj. M. Hasan Baidaei, (Bandung: Al-Ma‟arif, 1980),
Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Ulasan Tuntas Tentang Tiga Prinsip Pokok, terj. Zainal
Abidin Syamsuddin,
Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, (Bogor: Pustaka
Imam Asy-Syafi‟i, 2006).
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan
Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 1993),