PRAKTIKUM
Disusun oleh:
MALANG
2021
Standard Operating Procedure
(Pembelian Bahan Makanan)
Unit Pembelian
(BECAL “Be Calorie Less”)
2021
LEMBAR IDENTIFIKASI
Hal. 1
DAFTAR ISI
LEMBAR IDENTIFIKASI……………………………………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………….. ii
A. Tujuan……………………………………………………………………………………………….……………………….3
E. Urutan Prosedur………………………………………………………………………………………………………...4
F. Bagan Alir……………………………………….………………………………………………………………………..…....6
G. Referensi…………………………………………………………………………………………………………………..…...7
H. Lampiran......……………………………………………………………………………………………………………….….8
Hal. 2
A. Tujuan
Sebagai acuan langkah-langkah untuk melakukan pembelian bahan
makanan sesuai standart kualitas.
- Bagian keuangan
- Pedagang/distributor di Pasar Blimbing
Unit terkait
- Unit penerimaan
- Unit penyimpanan
E. Urutan Prosedur
1. Mengidentifikasi kebutuhan
Berdasarkan standar menu pesanan yang akan diproduksi, kebutuhan
bahan makanan untuk tiap minggunya dicatat pada hari penutupan PO
(tiap Hari Jumat).
2. Menentukan spesifikasi
Menentukan spesifikasi barang sebagai bentuk pengontrolan untuk
menjamin bahwa bahan makanan yang dibeli sesuai standar kualitas,
diantaranya:
No. Jenis Detail Spesifikasi Jumlah Jumlah
Bahan per yang
Makanan unit dibutuhkan
1. Beras Butir beras utuh, lapisan 5 Berdasarkan
sekam terkelupas secara kg/karu hasil
menyeluruh, tidak ng pemesanan
patah, tidak mengapur, PO minggu
warna putih/bening, ke-1
tidak memiliki bintik
lebih dari satu, aroma
khas beras, tidak berbau
apek, tidak ada benda
asing (kerikil,pasir,dll)
2. Daging Segar, Aroma khas Dalam
Ayam daging ayam, tidak kg
busuk, tidak ada memar,
pendarahan, freeze burn
dan atau perubahan
warna lainnya yang
disebabkan oleh
mikroorganisme atau
zat-zat kontaminan,
bersih dari bulu,
Hal. 4
3. Telur Ayam Bulat, Kerabang halus, Dalam
tebal, utuh, tidak retak, kg
bersih, bebas bercak
darah/benda asing.
Mulai
(Unit pembelian
Identifikasi kebutuhan
dan penyimpanan) Spesifikasi bahan
baku yang
dibutuhkan
disesuaikan
(Unit pembelian) Penentuan spesifikasi dengan standar
menu
Memilih
(Unit pembelian) Survei penjual / distributor pasar/supermarke
t tergantung
ketersediaan
bahan yang dicari
Petugas
Bahan makanan penerimaan
(Unit penerimaan)
diserahkan kepada petugas memeriksa
penerimaan kesesuaian
(Unit pembelian)
Evaluasi dan tindak lanjut
Selesai
Hal. 6
G.Referensi
(Online) https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=2129
(Online) https://bsn.go.id
(Online) SOP (Standar Operasional Prosedur) Pengelolaan Makanan Catering
Koprasi Pelita Nusantara.
(Online) SOP Pembelian Bahan Makanan RSU Bina Kasih 2016.
https://bit.ly/SOPpembelianbahanmakanan
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 1096/MENKES/PER/VI/2011.
Hal. 7
H. Lampiran
1. Form Belanja
Hal. 8
2. Referensi
Hal. 9
Hal. 10
Standard Operating Procedure
(Penerimaan Bahan Makanan)
Unit Penerimaan
(BECAL “Be Calorie Less”)
2021
LEMBAR IDENTIFIKASI
Antonia Renata
Disahkan oleh : Amelia Febiyolanda Irianto
Hal. 1
DAFTAR ISI
LEMBAR IDENTIFIKASI i
DAFTAR ISI ii
A Tujuan 3
E Urutan Prosedur 4
F Bagan Alir 5
G Referensi 5
H Lampiran 6
Hal. 2
A. Tujuan
1. Untuk mengukur waktu kegiatan pengadaan bahan makanan bagi
konsumen.
2. Untuk memastikan kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima
adalah baik.
3. Untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian jumlah, jenis, ukuran,
ukuran maupun harga antara bahan makanan yang dipesan dengan yang
diterima.
Hal. 3
Tujuannya adalah tersedianya bahan makanan siap pakai dengan kualitas
dan kuantitas yang tepat sesuai dengan perencanaan
2. Menurut Haryanto (2006), invoice adalah suatu catatan yang
menggambarkan barang-barang yang dikirim kepada pembeli beserta
harga untuk meminta pembayaran atau hanya untuk menginformasikan
tagihan apabila pembayaran akan dilakukan dengan dasar kredit.
E. Urutan Prosedur
1. Petugas penerimaan memastikan bahan makanan/ barang yang datang
dari petugas beli sesuai dengan form pemesanan yang dibuat oleh
penyelenggaraan makanan.
2. Petugas penerimaan memastikan bahan makanan/ barang yang datang
dari petugas beli sesuai dengan invoice yang dibuat oleh penjual.
3. Petugas penerimaan menerima bahan makanan/ barang yang datang
tersebut hanya jika semuanya sesuai dengan spesifikasi baik dari segi
kualitas dan kuantitas yang telah disepakati di awal.
4. Apabila tidak sesuai, petugas penerimaan mengembalikan bahan makanan
kepada petugas pembelian.
5. Petugas penerimaan menandatangani invoice/ faktur pembelian bahan
makanan sesuai dengan yang diterima.
6. Petugas penerimaan mengisi formulir penerimaan dengan lengkap, serta
membuat laporan penerimaan harian dan membuat berita acara
penerimaan bahan makanan secara tertulis
7. Petugas penerimaan mengirimkan bahan makanan/ barang yang telah
dicek tersebut ke ruang penyimpanan dengan mengisi formulir serah
terima.
Hal. 4
F. Bagan Alir
G. Referensi
1. Srinawati, Penulis, and Evi Kusumawati. GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN DI
RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA. Diss. Poltekkes
Kemenkes Kendari, 2018.
2. https://www.scribd.com/document/351872353/263120573-Sop-
Penerimaan-Bahan-Makanan-Fix-doc-docx
Hal. 5
H. Lampiran
Hal. 6
Hal. 7
Standard Operating Procedure
Penyimpanan dan Inventory
Hal. 1
DAFTAR ISI
LEMBAR IDENTIFIKASI i
DAFTAR ISI ii
A Tujuan 3
E Urutan Prosedur 4
F Bagan Alir 5
G Referensi 7
H Lampiran 7
Hal. 2
A. Tujuan
1. Memastikan persediaan bahan makanan dalam macam jumlah dan
mutu yang memadai
2. Mengecek dan mesortir barang yang baru di beli dari luar, termasuk
tanggal kadaluwarsa
3. Mengurangi resiko bahan makanan yang rusak
4. Menyiapkan bahan makanan yang akan digunakan dalam jumlah dan
kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan
5. Menjaga kualitas dan mutu bahan makanan
Hal. 3
- Food labeling = semua bahan makanan yang mempunyai potensi bahaya,
bahan makanan siap jadi dan bahan makanan yang telah dipersiapkan
untuk diolah dalam jangka waktu 24 jam mendatang atau lebih, setiap
keterangan mengenai produk pangan, baik yang berbentuk gambar,
tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada
produk pangan, dimasukkan ke dalam atau ditempelkan pada bagian dari
kemasan pangan.
- Perputaran barang = memastikan barang yang lebih lama harus digunakan
terlebih dahulu, menggunakan metode FIFO (First In First Out)
E. Urutan Prosedur
1. Setelah bahan makanan di periksa di penerimaan bahan, setiap bahan
makanan yang baru dibeli dicatat dalam buku stock
2. Memasukkan bahan makanan sesuai dengan jenis bahan makanan yaitu untuk
bahan kering di lemari atau rak, sayuran dan buah-buah di chiller atau wadah
penampungan yang tertutup, dan untuk daging-dagingan di freezer
3. Melakukan pemeriksaan bahan makanan secara berkala untuk memastikan
tidak ada bahan makanan yang kadaluarsa dan rusak pleh petugas
penyimpanan
4. Penyimpanan bahan makanan kering :
● cek stok bahan makan di buku stok bahan makanan sebelum bahan
makanan yang baru dimasukkan
● susun bahan makanan beraturan sesuai dengan jenisnya dan beri
pembatas
● beri label tanggal bahan diterima untuk bahan yang pemakaiannya
lebih dari sehari (food labeling)
● bahan yang akan segera dipakai diletakkan di tempat yang mudah
terjangkau
● bahan baku yang berbau tajam dipisahkan agar tidak kontaminasi dan
tidak di dekatkan ke bahan makanan yang mudah menyerap bau
● hitung bahan yang masuk dan total stok yang ada kemudian catat di
buku stok
● setiap bahan makanan yang dikeluarkan atau dipakai harus di catat di
buku stok
● pemakaian bahan makanan berdasarkan prinsip FIFO (First In First
Out)
● cacat bahan makanan yang diambil
5. penyimpanan makanan bahan basah
● bahan makanan disimpan dalam wadah tertutup dan dipisahkan sesuai
jenisnya untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi
● beri label pada bahan makanan yang penyimpanannya lama (food
labeling)
● untuk daging dapat dilakukan proses persiapan awal sebelum disimpan
● daging disimpan di freezer dengan suhu -5oC
● buah dan sayur disimpan di chiller dengan suhu 10-15oC
● hitung bahan yang masuk dan total stok yang ada kemudian catat di
buku stok
● setiap bahan makanan yang dikeluarkan atau dipakai harus di catat di
buku stok
Hal. 4
● pemakaian bahan makanan berdasarkan prinsip FIFO (First In First
Out)
F. Bagan Alir
Mulai
Unit penyimpanan mengecek stok bahan makan Pada buku stok bahan
makanan sebelum
bahan makanan yang
baru dimasukkan
Hal. 5
Pengecekan bahan makanan Memastikan bahan
Unit penyimpanan secara berkala makanan tidak
kadarluarsa / rusak
Inventory
Hal. 6
G. Referensi
1. Kepmenkes RI No 1096/MenKes/Per/VI/2011 tentang Persyaratan Higiene
Sanitasi Jasaboga
2. Bakri, Bachyar dkk. 2018. Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi.
Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
H. Lampiran
CHECKLIST
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
BECAL
Tanggal/Bulan/Tahun :.....................................................
No PROSEDUR YA TIDAK
1. Mengecek stock bahan makanan di buku stock sebelum bahan makanan
baru masuk ke dalam ruang penyimpanan
2. Petugas memberikan food labeling pada bahan makanan yang masuk
kedalam ruang penyimpanan di wadah penyimpanan yang berisi
tanggal pembelian
3. Mengecek terlebih dahulu bahwa lemari es, freezer, dan chiller dalam
kondisi baik dan suhu sesuai. Untuk penyimpanan di lemari es 1-4o C,
chiller 10oC-15Oc, dan freezer -5oC
4. Untuk bahan makanan kering, ruangan harus dalam keadaan bersih,
kering, lantai, dinfing tidak lembab, platform tertutup, rak berjarak
minimal 20 cm dari lantai dan 60 cm dari langit-langit atap. Serta rak
mudah dipindahkan dan dibersihkan
5. Perputaran barang yaitu penempatan dan pengambilan barang
menggunakan metode FIFO (First In First Out)
6. Memastikan bahan makanan dalam keadaan baik, mutu terjaga, tidak
rusak, tidak busuk, dan tidak kadaluwarsa
7. Untuk bahan makanan seperti daging, ikan, ayam dilakukan persiapan
(dibersihkan, dicuci) dahulu sebelum disimpan di freezer
8. Bahan makanan yang memiliki bau tajam harus dipisahkan dari
makanan yang mudah menyerap bau dan diletakkan di wadah tertutup
rapat agar baunya tidak keluar
9. Cara penyimpanan bahan makanan basah harus sesuai, baik perlakuan,
tempat suhu, dan lama penyimpanan
10. Bahan makanan kering disusun sesuai jenisnya dan di beri pembatas
11. Melakukan perhitungan bahan makanan yang masuk dan total stock
yang ada. Dicatat pada buku stock
12. Bahan makanan yang keluar atau yang di pakai di catat di buku stock
TTD PETUGAS
(...................................)
Hal. 7
Hal. 8
Standard Operating Procedure
(Pembelian Bahan Makanan)
Unit Pembelian
(BECAL “Be Calorie Less”)
2021
LEMBAR IDENTIFIKASI
i
DAFTAR ISI
LEMBAR IDENTIFIKASI i
DAFTAR ISI ii
A Tujuan 1
E Urutan Prosedur 2
F Bagan Alir 3
G Referensi 4
H Lampiran 4
ii
A. Tujuan
Sebagai acuan langkah-langkah untuk melakukan pembelian bahan
makanan sesuai standart kualitas.
- Bagian keuangan
Unit terkait - Pedagang/distributor
- Unit penerimaan
- Unit penyimpanan
1
D.Istilah dan Definisi
- Pembelian bahan makanan adalah suatu proses pengadaan bahan makanan
yang dibutuhkan dalam proses penyelenggaraan makanan.
- Jasaboga adalah usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat
usaha atas dasar pesanan yang dilakukan oleh perseorangan atau badan
usaha.
- Bahan makanan adalah semua bahan baik terolah maupun tidak yang
digunakan dalam pengolahan makanan, termasuk bahan tambahan
makanan.
- Higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya
kontaminasi terhadap makanan, baik yang berasal dari bahan makanan,
orang, tempat dan peralatan agar aman dikonsumsi.
- Karkas merupakan bagian tubuh yang tertinggal setelah darah, kepala, ekor,
kaki, kulit, saluran pencernaan, kantong urin, organ kelamin, jantung,
trakea, paru-paru, ginjal, limfa, hati, dan jaringan lemak (lemak yang
melekat pada bagian organ dalam tersebut).
- Organik adalah istilah pelabelan yang menyatakan bahwa suatu produk
telah diproduksi sesuai dengan standar produksi organik (menghindari
penggunaan pupuk dan pestisida) dan disertifikasi oleh otoritas lembaga
sertifikasi resmi.
- Menteri kesehatan adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan.
E. Urutan Prosedur
1. Mengidentifikasi kebutuhan
Berdasarkan standar menu pesanan yang akan diproduksi
2. Menentukan spesifikasi
Menentukan spesifikasi barang sebagai bentuk pengontrolan untuk
menjamin bahwa bahan makanan yang dibeli sesuai standar kualitas
3. Melakukan survei distributor/penjual
Memilih penjual yang mampu menyediakan bahan sesuai spesifikasi
4. Meminta daftar harga produk
Melakukan permintaan dan penawaran harga bahan makanan kepada
penjual
5. Membeli bahan baku makanan
Membeli bahan makanan secara langsung berdasarkan spesifikasi
6. Menerima bukti pembayaran produk
Melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan dan meminta bukti
pembayaran kepada penjual/toko
7. Menerima produk
Bahan makanan diterima unit penerimaan untuk diproses lebih lanjut
8. Evaluasi dan tindak lanjut
Pembelian yang telah dilakukan dievaluasi sebagai pertimbangan kualitas
bahan makanan dan toko tempat pembelian
2
F. Bagan Alir
(Unit pembelian)
(Unit pembelian)
(Unit pembelian)
(Unit pembelian)
(Unit pembelian)
(Unit penerimaan)
(Unit pembelian)
3
G. Referensi
(Online)https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=2129
(Online) https://bsn.go.id
(Online) SOP (Standar Operasional Prosedur) Pengelolaan Makanan Catering
Koprasi Pelita Nusantara
(Online) SOP Pembelian Bahan Makanan RSU Bina Kasih 2016.
https://bit.ly/SOPpembelianbahanmakanan
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 1096/MENKES/PER/VI/2011
Yudi, A. W., Laksmi, K. T., & Eva,.P.A.(2020). Managemen Operasional
Penyelenggaraan Makanan Massal. Malang:UB Press
H. Lampiran
1.
4
2.
5
6
Standard Operating Procedure
(Distribusi dan Service Makanan)
Hikmayati Prabandini
Dikendalikan : Cesarina Ayu Fitriani
oleh
Hal. 1
DAFTAR ISI
LEMBAR IDENTIFIKASI i
DAFTAR ISI ii
A Tujuan 3
E Urutan Prosedur 3
F Bagan Alir 4
G Referensi 4
H Lampiran 5
Hal. 2
A. Tujuan
1. Memastikan makanan sampai kepada konsumen sesuai dengan yang
dipesan
2. Menjaga mutu makanan agar tetap berkualitas
3. Memastikan konsumen menerima makanan sesuai dengan pesanan yang
telah dibuat sebelumnya
B. Ruang Lingkup dan Unit yang Terkait
ruang lingkup - penentuan metode distribusi
- penentuan jadwal distribusi
- penentuan pengiriman produk
F. Bagan Alir
G. Referensi
Bakri, B., & Intiyati, A. (2017). Sistem Penyelenggara Makanan Institusi.
Hal. 4
H. Lampiran
Hal. 5