Anda di halaman 1dari 12

MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT

Dampak Kuliah Daring terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa Pada


Era Pandemi

DOSEN PENGAMPU
Nurmaladewi, S.KM., M.P.H.

DISUSUN OLEH :
Nasywa Rasyifa (J1A121167)
Kelas C

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah sebagai Ujian
Tengah Semester mata kuliah Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat yang berjudul
“Dampak Kuliah Daring terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa pada Era
Pandemi” yang bentuk maupun isinya masih sangat sederhana.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu, demi kesempurnaan makalah ini
saya sangat berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila
terdapat kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
memenuhi harapan berbagai pihak. Aamiin.

Kendari, 20 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

A. Konsep Kesehatan Mental....................................................................... 3


B. Dampak Kuliah Daring Terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa .......... 3
C. Penyebab Munculnya Stressor Pada Mahasiswa .................................... 6
D. Solusi Yang Dapat Dilakukan Melalui Pendekatan Kesehatan
Masyarakat .............................................................................................. 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 8

A. Kesimpulan ............................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
World Health Organization telah menyatakan bahwa COVID-19 atau SARS-
CoV-2 sebagai pandemi global terhitung sejak Maret 2020. Mengikuti kebijakan
physical distancing untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang diterapkan di
Indonesia, kegiatan akademis pun dialihkan dari metode tatap muka ke metode
daring. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran
Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 yang menyatakan bahwa
pembelajaran secara daring dari rumah bagi mahasiswa.
Bagi mahasiswa semester awal, kondisi pembelajaran daring bukanlah sebuah
kondisi yang menyenangkan karena belum sempat mengenal situasi dan kondisi
kampus secara menyeluruh. Terlebih, perubahan status dari siswa menjadi
mahasiswa adalah sebuah harapan yang tidak semua orang diberi kesempatan untuk
itu.
Mayoritas mahasiswa tidak menyukai pembelajaran secara daring karena
jaringan internet dan jumlah kuota internet yang dimiliki diharuskan stabil dan
cukup, serta penyampaian materi perkuliahan kadang tidak sejelas perkuliahan
tatap muka. Selain masalah yang berhubungan langsung dengan proses perkuliahan,
terdapat juga stressor dari kehidupan sehari-hari mahasiswa itu sendiri. Tentu saja
hal itu dapat mengakibatkan stres hingga depresi yang dapat memengaruhi
kesehatan mental mahasiswa yang bersangkutan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tentang tema diatas, maka saya
merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apa konsep kesehatan mental?
2. Apa saja dampak-dampak dari kuliah daring terhadap kesehatan mental
mahasiswa?
3. Apa saja penyebab munculnya stressor pada mahasiswa?
4. Apa saja solusi yang bisa dilakukan menggunakan pendekatan kesehatan
masyarakat?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah agar mengetahui apa konsep kesehatan mental, apa saja dampak-dampak
dan penyebab munculnya stressor yang dihadapi oleh mahasiswa, serta solusi apa
yang bisa dilakukan menggunakan pendekatan kesehatan masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Kesehatan Mental


Sehat secara mental adalah keadaan dimana seseorang dapat tumbuh serta
berkembang secara positif. Individu tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara
baik, matang dalam hidupnya, bersedia menerima tanggung jawab, serta
menemukan penyesuaian dalam berpartisipasi dalam memelihara aturan sosial dan
tindakan terhadap budayanya. Kesehatan mental tentunya memiliki peran penting
dalam kehidupan, terutama pada bidang kesehatan. Kesehatan tidak hanya tentang
sehat fisik, tetapi juga sehat mental. Jika kedua hal ini tidak selaras, maka seseorang
tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori sehat.
Undang-undang kesehatan No. 23 tahun 1992 menyatakan: kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pengertian kesehatan menurut WHO
(World Health Organization) merupakan kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan
sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kecacatan. Kesehatan jiwa dapat
diartikan sebagai terbentuknya hal-hal positif yang ada di dalam jiwa atau diri
seseorang. Berdasarkan definisi tadi, dapat disimpulkan bahwa mental merupakan
salah satu penunjang kesehatan sehingga kesehatan mental tidak dapat diabaikan
begitu saja.

B. Dampak Kuliah Daring Terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa


Kuliah daring atau biasanya disebut sebagai kuliah online merupakan
pelaksanaan pembelajaran di perguruan tinggi yang dilaksanakan secara jarak jauh
melalui platform atau media dan terhubung dengan jaringan. Perguruan tinggi
merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan dan
mempersiapkan diri menjadi tenaga-tenaga profesional yang akan mengarahkan
para mahasiswa menjadi sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya
masing-masing. Dilaksanakannya kuliah daring yaitu disebabkan oleh terjadinya

3
COVID-19 di Indonesia. Kuliah daring dilaksanakan dengan maksud untuk
mencegah serta mengurangi angka dari orang yang terkena COVID-19.
Dalam perkuliahan daring, tentunya platform sangat dibutuhkan dalam
perkuliahan. Platform yang biasanya digunakan oleh dosen dan mahasiswa untuk
melakukan pembelajaran daring yaitu Zoom, Google Meet, Google Classroom, E-
Learning, dan sebagainya. Tanpa adanya platform tersebut, maka pembelajaran
kuliah daring akan sulit dan bahkan tidak dapat untuk dilaksanakan. Kuliah daring
tentunya memiliki dampak positif dan dampak negatif terhadap mahasiswa.
Dampak positif dengan adanya kuliah daring yaitu diantaranya:
a. Memiliki waktu lebih banyak untuk mengerjakan tugas
Selama perkuliahan daring, tentunya mahasiswa diberi lebih banyak tugas oleh
dosen dibandingkan perkuliahan luring. Tugas-tugas yang diberikan pun sebagian
besar merupakan tugas individu karena agak sulit bagi mahasiswa untuk
mengerjakan tugas kelompok ketika di masa pandemi seperti ini. Dengan adanya
kuliah daring, maka mahasiswa memiliki waktu lebih banyak untuk mengerjakan
tugas karena saat kuliah daring seperti ini mahasiswa biasanya hanya diberikan
tugas individu dan walaupun ada tugas kelompok pun, mahasiswa hanya perlu
mengerjakan tugas tersebut di rumah masing-masing tanpa harus berkumpul
dengan teman-teman kelompoknya.
b. Tidak perlu pergi ke kampus
Dikarenakan pihak universitas tidak memperbolehkan untuk melakukan
pembelajaran di kampus, maka mahasiswa tidak perlu pergi ke kampus dan hanya
perlu mengikuti perkuliahan melalui platform yang telah disediakan. Hal ini
memiliki dampak positif karena mahasiswa hanya perlu mengeluarkan sedikit
tenaga ketika hendak melaksanakan pembelajaran. Mahasiswa hanya perlu
membuka laptop atau handphone serta membuka platform yang akan digunakan,
lalu mahasiswa pun bisa mengikuti pembelajaran tanpa mengeluarkan banyak
tenaga.
c. Perkuliahan dapat dilakukan dimana dan kapan saja
Selama kuliah daring, semua aktivitas perkuliahan dilakukan melalui jejaring
sosial. Mahasiswa hanya perlu melakukan perkuliahan melalui platform dan tidak

4
perlu pergi ke kampus. Hal ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk tetap
dapat mengikuti perkuliahan walaupun mahasiswa tersebut sedang sibuk atau
sedang berada di luar rumah.
Dampak negatif dengan adanya kuliah daring yaitu diantaranya:
a. Sulit untuk memahami materi
Bagi mahasiswa, pemberian materi ketika perkuliahan luring tentunya lebih
mudah diterapkan serta dicerna oleh mahasiswa. Sulit untuk mahasiswa memahami
materi ketika perkuliahan daring karena mahasiswa tidak dapat diawasi secara
langsung ketika perkuliahan sehingga menyebabkan mahasiswa dapat lebih mudah
mengalihkan perhatiannya ke objek lain, contohnya handphone.
b. Sulit untuk berkomunikasi dengan teman
Komunikasi akan menjadi lebih mudah jika dilakukan dengan bertemu
langsung dan dilakukan secara tatap muka. Dengan jarak yang jauh antara
mahasiswa dengan mahasiswa lainnya, maka mereka akan sulit untuk saling
melakukan komunikasi. Kesulitan dalam hal komunikasi akan lebih terasa ketika
mahasiswa bekerja dalam kelompok. Mahasiswa akan lebih sulit untuk bertukar
pendapat dan mengerjakan tugas kelompok karena terkadang ada beberapa
mahasiswa yang terkendala jaringan, sehingga itu menyebabkan mereka kesulitan
ketika hendak berdiskusi.
c. Tugas menjadi lebih banyak
Mahasiswa dituntut untuk bersikap kritis, bertanggung jawab, dewasa, mandiri,
memiliki prestasi yang baik, serta dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan
baik, dimana tujuan diberikannya tugas-tugas tersebut yaitu untuk mengetahui
sejauh mana kompetensi atau kemampuan mahasiswa tersebut dalam bidang
akademik. Akan tetapi, tugas yang diberikan oleh dosen selama perkuliahan daring
menjadi lebih banyak dan deadlinenya pun cenderung singkat. Hal ini
menyebabkan mahasiswa kesulitan untuk membagi waktu dan bingung hendak
mengerjakan tugas yang mana terlebih dahulu.

5
C. Penyebab Munculnya Stressor Pada Mahasiswa
Stressor adalah faktor-faktor dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan
terjadinya respon stres. Stressor dapat berasal dari berbagai sumber, baik dari
kondisi fisik, psikologis, maupun sosial dan juga muncul pada situasi kerja,
dirumah, dalam kehidupan sosial, dan lingkungan luar lainnya. Istilah stressor
diperkenalkan pertama kali oleh Selye (dalam Rice, 2002).
Menurut Lazarus Dan Folkman (1986) stressor dapat berwujud atau berbentuk
fisik (seperti polusi udara) dan dapat juga berkaitan dengan lingkungan sosial
(seperti interaksi sosial). Pikiran dan perasaan individu sendiri yang dianggap
sebagai suatu ancaman baik yang nyata maupun imajinasi dapat juga menjadi
stressor.
Secara tidak langsung, kondisi pandemi COVID-19 telah menyerang kesehatan
mental bagi mahasiswa. Beberapa di antaranya seperti merasakan perasaan cemas,
takut, jenuh, stres, hingga depresi. Adapun stressor yang dihadapi disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya karena masalah ekonomi, kekhawatiran tentang masa
depan yang tidak jelas, masalah dan peluang sosial, harapan akan dirinya sendiri,
jarak jauh dari orang tua dan sanak saudara, serta permasalahan pribadi lain.
Faktor akademik juga menyumbangkan potensi stres, misalnya bagi
mahasiswa semester awal yang kesulitan karena perubahan gaya belajar dari
sekolah menengah ke pendidikan tinggi, tugas-tugas perkuliahan, target pencapaian
nilai, serta prestasi akademik. Tingkat stres yang meningkat di kalangan mahasiswa
dapat mengakibatkan penurunan prestasi akademis dan dapat mempengaruhi
kesehatan fisik dan mental mahasiswa

D. Solusi Yang dapat Dilakukan Melalui Pendekatan Kesehatan Masyarakat


Sebagai bagian dari kesehatan masyarakat, untuk mencari solusi dari
permasalahan tersebut yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan
beberapa pendekatan kesehatan masyarakat. Hal yang pertama adalah dengan
memahami apa penyebab permasalahan kesehatan yang terjadi, yakni pada masalah
kesehatan mental terhadap mahasiswa. Dapat dilihat bahwa faktor penyebab
terjadinya masalah kesehatan mental tesebut berkaitan dengan permasalahan

6
kehidupan sehari-hari mahasiswa itu sendiri. Seperti masalah ekonomi,
kekhawatiran tentang masa depan yang tidak jelas, masalah dan peluang sosial,
harapan akan diri sendiri, serta faktor akademik, seperti perubahan gaya belajar dari
sekolah menengah ke pendidikan tinggi, tugas-tugas perkuliahan, dan lain-lain.
Berdasarkan penyebab masalah kesehatan mental tersebut, tentu saja hal itu
akan menyebabkan berbagai permasalahan mental yang dapat mempengaruhi
kehidupan sehari-hari hingga kesehatan fisik mahasiswa. Maka dari itu, diperlukan
upaya untuk mengatasi hal tersebut dengan menggunakan solusi pendekatan yakni
berupa pendekatan promotif, preventif, dan kuratif yang diselenggarakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Upaya promotif bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, keterlibatan, dan
penerimaan akan permasalahan kesehatan mental. Oleh karena itu penting untuk
melaksanakan upaya promotif yang dapat dilakukan dengan mengadakan
penyuluhan atau sosialiasi secara daring seperti Webinar melalui platform seperti
Zoom atau Youtube secara gratis.
Upaya preventif bertujuan untuk mengedukasikan bagaimana cara mencegah
terjadinya berbagai masalah kesehatan mental, seperti stress atau gangguan
kecemasan dengan cara mencegah timbul dan/atau kambuhnya faktor penyebab
tersebut.
Upaya kuratif dilaksanakan melalui kegiatan pemberian pelayanan konsultasi
kesehatan mental terhadap mahasiswa secara gratis yang mencakup proses
diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat. Tujuan upaya kuratif adalah untuk
penyembuhan dan pemulihan, serta pengendalian tanda-tanda masalah kesehatan
mental. Kegiatan penatalaksanaan tersebut dapat dilaksanakan secara daring atau
luring di fakultas kesehatan masyarakat dengan mematuhi protokol kesehatan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terdapat banyak masalah psikologis yang dirasakan oleh mahasiswa terutama
bagi mahasiswa semester awal terhadap pembelajaran daring. Dapat diketahui
bahwa mahasiswa merasakan dampak positif dan negatif selama dilaksanakannya
kuliah daring. Akan tetapi, tidak sedikit mahasiswa yang hanya merasakan dampak
negatif saja dari perkuliahan daring. Dampak negatif yang ditimbulkan dari kuliah
daring tersebutlah yang dapat menyerang mental mahasiswa. Jika seorang
mahasiswa hanya memikirkan dampak negatif dari perkuliahan daring, maka
mahasiswa akan menjadi stres dan dapat menyebabkan mahasiswa untuk memiliki
permasalahan mental. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk mengatasi masalah-
masalah tersebut melalui pendekatan kesehatan masyarakat, yakni berupa
pendekatan promotif, preventif, dan kuratif.

B. Saran
Dengan banyaknya dampak negatif yang dirasakan oleh mahasiswa terhadap
pembelajaran daring, diharapkan mahasiswa dapat mengetahui pentingnya menjaga
kesehatan mental, dimulai dari mengetahui tanda-tanda adanya masalah kesehatan
mental dan bagaimana cara menjaga kesehatan mental yang baik dan benar agar
mahasiswa bisa mengendalikan stres sehingga dapat mencegah atau mengurangi
masalah psikologis yang sedang mahasiswa alami.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bantul, Dinas. (2014). Stress Dan Penyebabnya. Diakses pada 22 November 2021,
dari https://dinkes.bantulkab.go.id/berita/355-stress-dan-penyebabnya
Rochimah, Fitria Amaliah. (2020). Dampak Kuliah Daring Terhadap Kesehatan
Mental Mahasiswa Ditinjau Dari Aspek Psikologi. Diakses pada 22
November 2021, dari https://psyarxiv.com/s5m9r/
Fitria, Putri Ayu dan Saputra, Desma Yuliadi. (2020). Dampak Pembelajaran
Daring Terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa Semester Awal. Jurnal
Riset Kesehatan Nasional, Volume : 4, No.2, hal 61 dan 65.
Fauziyah, Rifa., Awinda, Rinka Citra., dan Besral. (2021). Dampak Pembelajaran
Jarak Jauh terhadap Tingkat Stres dan Kecemasan Mahasiswa selama
Pandemi COVID-19. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika
Kesehatan, Volume 1, No. 2, hal 114 dan 119.
Ayuningtyas, Dumilah., Misnaniarti., dan Rayhani, Marisa. (2018). Analisis Situasi
Kesehatan Mental Pada Masyarakat di Indonesia Dan Strategi
Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jilid 9 No.1, hal
5-6.

Anda mungkin juga menyukai