Dosen Pengampu :
DR. Yulastri Arif, M.Kep
KELOMPOK 1:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Creative Problem Solving,
Menentukan Dan Menetapkan Arah Organisasi, Rencana Strategik (6 M)”
sebagai landasan utama bahan pembelajaran pada mata kuliah Manajemen Strategi.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini dapat teratasi. Oleh karena itu,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Terutama bagi teman-teman keperawatan, dan diharapkan agar dapat
memberikan masukan dan saran untuk makalah ini sehingga menjadi lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. TUJUAN........................................................................................................................2
C. MANFAAT....................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................3
A. CREATIVE PROBLEM SOLVING.............................................................................3
a. Proses Intervensi Sistem Total (Tsi)...........................................................................4
b. Filosofi, Prinsip dan Fase (TSI)..................................................................................5
B. MENENTUKAN DAN MENETAPKAN ARAH ORGANISASI...............................7
a. Merancang Disain Strategic.........................................................................................7
b. Visi, Misi, Tujuan Dan Objektif Organisasi..............................................................7
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi arah Organisasi...............................................11
d. Kebijakan, Prosedur, Peraturan.................................................................................12
C. RENCANA STRATEGIC SDM (MAN), KEUANGAN (MONEY), PEMASARAN
(MARKETING), SIM (METHOD AND MACHINE), DAN FASILITAS (MATERIAL)
PELAYANAN KEPERAWATAN..............................................................................13
BAB III..................................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................15
A. KESIMPULAN............................................................................................................15
B. SARAN........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada
masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan
dan pusat penelitian medik (WHO). Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit mempunyai
tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan
kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Era globalisasi rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya
saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang
diembannya, rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis
antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus
mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif,
inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan dan berfokus pada kepuasan pasien.
(Barata, 2004)
Berpikir kreatif merupakan cara berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang
baru dalam konsep, pengertian dan penemuan. Syarat dalam berpikir kreatif ada
2, yakni yang pertama sesuatu yang dihasilkan harus dapat memecahkan
persoalan secara realistis, atau dengan kata lain masuk akal. Yang kedua yakni,
merupakan upaya mempertahankan suatu pengertian atau pengetahuan murni,
dengan kata lain bukan tiruan. Masalah adalah formulasi jawaban baru, keluar
dari aplikasi peraturan yang dipelajari sebelumnya untuk menciptakan solusi.
Pemecahan masalah adalah apa yang terjadi ketika respon rutin dan otomatis
tidak sesuai dengan kondisi yang ada.(Anita, 2004)
Aplikasi metode pemecahan masalah secara kreatif lahir dari satu bentuk
pemikiran yang menerobos kelaziman paradigm tertentu. Dengan demikian,
1
2
3
4
4. Menengok ke belakang
Melakukan penilaian terhadap solusi yang didapat.
Keempat tahap ini lebih dikenal dengan See (memahami masalah, plan
(menyusun rencana), Do (melaksanakan rencana) dan Check (menguji jawaban).
2. Pilihan
Fase pilihan memanfaatkan SOSM, grid dikembangkan disekitar situasi
bermasalah, bersama dengan asumsi yang mendasari berbagai masalah
metodologi. Penggunaan SOSM didasarkan pada anggapan bahwa semua
metodologi memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda dan tidak ada
metodologi yang dapat diterapkan dan efektif dalam semua situasi. SOSM
dikembangkan untuk memungkinkan manager untuk memilih metodologi
yang sesuai untuk menangani suatu situasi bermasalah tertentu.
3. Pelaksanaan
Hasil dari fase ini adalah serangkaian usulan perubahan. Tugas pelaksanaan
tahap ini adalah untuk menetapkan rencana untuk mengatur penerapan
metodologi yang dipilih di Indonesia sesuai dengan tujuan yang disepakati.
Setiap metodologi yang diberikan dapat dipertimbangkan dominan atau
tergantung pada waktu tertentu selama intervensi. TSI adalah mode siklis
dari penyelidikan, dan diharapkan bahwa aka nada gerakan maju mundur
tiga fase, dan antara metodologi, saat intervensi berlanjut.
3) Pelaksanaan
Metodologi diimplementasikan dalam sebuah cara yang tepat.
dasar yang berfungsi sebagai kerangka kerja praktis untuk mengevaluasi dan
menuliskan pernyataan misi. Ada 4 Proses perumusan visi yaitu :
1) Tentukan rentang waktu dan lingkup analisis secara tepat
2) Identifkasi trend sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang akan
mempengaruhi masa depan
3) Identifkasi kondisi persaingan
4) Evaluasi sumber daya dan kapabilitas internal.
2. Misi
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi
pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang(Akdon, 2006). Misi
Organisasi (perusahaan), merupakan gambaran tujuan tentang keberadaan
perusahaan. misi ini meliputi type, ruang lingkup serta karakteristik tindakan
yang akan dijalankan.
Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi
juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.
Adapun perumusan misi perusahaan dapat dilakukan dengan cara berikut :
1) Melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan.
Yang perlu dipahami adalah pentingnya visi dan misi perusahaan sebagai
elemen utama bagi suatu strategi untuk mencari pencapaian hasil yang lebih
tinggi atau lebih baik.
10
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi antara lain :
1) Pernyataan misi harus menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
hendak dicapai oleh sekolah.
3) Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.
Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau
terdapat benang merahnya secara jelas.
5) Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing
yang tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi organisasi.
3. Tujuan
6. Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan
penting dalam mendapatkan komitmen dari anggota tim.
C. RENCANA STRATEGIC SDM (MAN), KEUANGAN (MONEY), PEMASARAN (MARKETING), SIM (METHOD AND
MACHINE), DAN FASILITAS (MATERIAL) PELAYANAN KEPERAWATAN
Program merupakan rangkaian kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa
instansi pemerintah atau pun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat, atau yang merupakan partisipasi masyarakat guna
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Tabel. 2.4
Rencana Strategis Berdasarkan Man, Money, SIM, Material serta Iindikator Kinerja Utama
Perspektif Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Program
SDM (Man) Optimalisasi SDM dan Rata-rata peningkatan kompetensi Pelatihan kompetensi sesuai kebutuhan pelayanan
pelaksanaan SOP serta tenaga kegiatan kegiatan siang klinik, journal reading, laporan
standar yg ada untuk perawat kasus sulit, audit mutu profesi keperawatan, supervisi
memenuhi permintaan klinik
dan harapan masyarakat Rata-rata pengembangan metode Asuhan Pelaksanaan clinical pathway
Keperawatan Pelaksanaan metode ISBAR
Money (Keuangan) Terwujudnya Rat-rata produktivitas pelayanan klinik Pengembangan ruang perawatan khusus
produktivitas revenue peningkatan pendapatan klinik revenue terhadap
pertumbuhan layanan pendapatan klinik revenue tahun sebelumnya
klinik
Efisiensi layanan klinik
Terwujudnya efisiensi biaya dengan Program penerapan Clinical Pathway
menilai kepatuhan
terhadap CP
Marketing Tingkat pertumbuhan Rata-rata peningkatan dan pertumbuhan Program pengembangan pelayanan unggulan
(Pemasaran) segmen pelanggan pelanggan layanan unggulan
Melakukan Program promosi kesehatan Mencetak brosur dan leaflet untuk promosi kesehatan
14
A. KESIMPULAN
Total Systems Intervention (TSI) pada awalnya diperkenalkan pada tahun 1991
oleh Flood dan Jackson sebagai metodologi yang dimaksudkan untuk
memungkinkan praktisi manajer melakukan operasionalisasi filosofi dan prinsip
Critical Systems Thinking (CST). Gerakan CST adalah berdasarkan lima
komitmen: kesadaran kritis, kesadaran sosial, complementarisme di Indonesia
tingkat teoritis, complementarisme pada tingkat metodologis, dan komitmen
untuk kesejahteraan manusia dan emansipasi. Filosofi ini harus diwujudkan oleh
mereka yang mengklaim CST dalam kegiatan pemecahan masalah mereka;
Namun, menempatkan seperti itu Komitmen kompleks dalam praktik jelas
bukan tugas yang sederhana. Makanya TSI begitu dikembangkan sebagai
seperangkat pedoman metodologis untuk mendukung usaha ini. Awal Versi TSI
dikembangkan lebih lanjut oleh Flood, yang mengaku telah menyampaikan
gagasan tersebut untuk "Kritik Postmodern". Versi TSI yang paling baru
dikembangkan disebut sebagai Local Systemic Intervention (LSI).
D. SARAN
1. Dibutuhkan dukungan yang kuat dari pemerintah dan masyarakat agar
RSUD Lubuk Sikaping dapat tumbuh dan berkembang sesuai rencana yang
telah dirumuskan
2. Penyusunan makalah ini merupakan suatu bahan dalam mencapai
kompetensi rancangan tugas, sehingga dalam proses tahap penyusunan
tersebut akses bahan rujukan dan refrensi masih sangat terbatas. Pembaca
diharapkan mampu mengembangkan materi yang ada di makalah lebih rinci
dengan menggunakan bahan rujukan atau refrensi yang lebih baku dan
menggunakan kajian ilmiah yang berbasis evidance based practice
15
DAFTAR PUSTAKA