Anda di halaman 1dari 32

28

BAB IV

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil

4.1.1 Sejarah RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja

Rumah sakit umum Dr. Ibnu Sutowo Baturaja dibangun pada tahun

1936 pada zaman pemerintahan Belanda dengan kesepakatan 13 marga dan

di bangun dari hasil pungutan cukai para pemimpin oleh seorang dokter

Belanda. Seorang Zr. Josi dari Rumah Sakit Pring Sewu pada tahun 1948

datang ke Rumah Sakit Charitas Palembang kemudian ia pindah ke Rumah

Sakit Budiman yang sekarang berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum

Baturaja dan bertugas selama 3 tahun sampai tahun 1951. Rumah Sakit ini

terdiri dari Poliklinik, UGD, zaal khusus penyakit Jiwa, dan kamar mayat,

ketenagaan terdiri dari 1 dokter dari Belanda dan beberapa perawat dan

setelah penyerahan Republik Indonesia Rumah Sakit Budiman Menjadi

Rumah Sakit Umum Daerah Baturaja.

Rumah Sakit Umum Daerah Baturaja menjadi pusat rujukan kesehatan

di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), diresmikan menjadi fasilitas

pelayanan kesehatan pada tanggal 24 Oktober 1987 dan ditetapkan menjadi

kelas C januari 1993, waktu dan jarak yang ditempuh untuk mencapai

Rumah sakit Provinsi (RSUP Dr. Muhammad Hoesin) ± 3,5 – 4 jam (±195

Km).

28
29

Luas area RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja sekitar 17. 663, 75 m² dan

luas Bangunan sekitar 6.701,01 m² dan rumah sakit ini berdiri di tengah-

tengah kota Baturaja.

Wilayah RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja berbatasan dengan

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Rumah Penduduk.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan A. Yani

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Dr. Moh Hatta

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Ogan.

4.1.2 Visi Dan Misi RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja

a. Visi

Visi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Ibnu Sutowo Baturaja yaitu

menjadi Rumah Sakit yang Bermutu, Profesional, Aman, Nyaman,

Berorientasi Kepada Kepuasan Pelanggan

b. Misi

Misi RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo Baturaja yaitu:

1) Memberikan Pelayanan Yang Cepat, Tepat, Aman Dan Nyaman

Terjangkau Oleh Masyarakat

2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya Manusia

3) Mengupayakan tingkat kesejahteraan karyawan lebih baik

4) Mewujudkan Rumah Sakit Yang Asri, Bersih, dan Peduli

Lingkungan

Misi Seksi Keperawatan RSUD Dr. Ibnu Sutowo Yaitu:


30

1) Memberikan pelayanan keperawatan yang cepat, tepat, aman,

nyaman, terjangkau oleh masyarakat

2) Meningkatkan professional sumber daya manusia keperawatan

3) Mengupayakan tingkat kesejahteraan perawat menjadi lebih baik.

4) Mewujudkan rumah sakit memberikan suasanan lingkungan

perawat yang terapeutik bagi pasien dan keluarga.

4.1.3 Tenaga Medis RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja

Jumlah Tenaga Medis RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja terdiri dari 40

Orang Dokter, 12 orang Dokter Spesialis, 2 orang Dokter Gigi, 26 Dokter

Umum, 371 Perawat dan Bidan, 122 Medik Non Perawat dan 180 Non

Medik (RSUD Ibnu Sutowo, 2018)


31

4.2 Asuhan Keperawatan

4.2.1 Pengkajian Keperawatan Kasus I

A. Biodata

1. Identitas klien

Nama : Tn.B

Umur : 75 Tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Alamat : Terusan

Agama : Islam

Suku : Ogan

No. Registrasi : 28 43 82

Diagnosa Medis : Broncitis

Tanggal Masuk : Selasa, 09 Februari 2021 (11.30 WIB)


Tanggal Pengkajian: Rabu, 10 Februari 2021 (14.00 WIB)

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn.T

Umur : 33 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan :-

Pekerjaan : Tani

Alamat : Terusan

Hubungan dengan klien : Anak Klien


32

B. Keluhan Utama

Klien mengatakan batuk sudah lebih dari 1 bulan.

C. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada saat dilakukan pengkajian tanggal , 09 Februari 2021

Pukul 14.00 WIB

P : Klien mengatakan susah bernafas

Q : Klien merasakan sakit tenggorokan saat batuk, susah

: mengeluarkan dahak, kadang-kadang sesak napas.

R Sesak dirasakan sangat menggangu .

S : Klien susah untuk mengeluarkan dahak

T : Sesak yang dirasakan pasien timbul saat pasien

melakukan aktivitas

2. Riwayat Perjalanan Penyakit

Klien merasakan sakit tenggorokan saat batuk, susah

mengeluarkan dahak, kadang-kadang sesak napas, klien sudah

diperiksa oleh pelayanan kesehatan terdekat, tetapi tidak ada

perubahan. Akhirnya klien dibawa ke poli RSUD , kemudian

oleh dokter disarankan untuk rawat inap di ruang Rindu III

3. Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan sebelumnya klien tidak pernah

merasakan sakit seperti ini, klien mengatakan hanya sakit

kepala, flu, dan batuk.


33

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai

riwayat penyakit keturunan, dan penyakit menular.

D. Riwayat Spiritual

Klien meyakini kalau sakitnya adalah cobaan yang diberikan

Allah SWT untuk menguji kesabaran diri Klien.

E. Data Biologis

Tabel 4.1 Daily Activity Living (ADL)

No ADL Sebelum sakit Saat sakit


1 Nutrisi
a. Makan
- Jenis Menu - Nasi, Lauk, Buah - Terpasang infus
- 3x Sehari
- Frekuensi - 1 Piring
- Porsi - Tidak ada
- Pantangan - Tidak ada
- Keluhan - Terpasang infus
b. Minum - Air Mineral
- Jenis Minuman - 8 gelas / 2 L per hari
- Jumlah - Tidak ada
- Pantangan - Tidak ada
- Keluhan
2 Istirahat dan Tidur
a. Malam
- Berapa Jam - 7 Jam - 4 Jam
- Dari Jam sd - 22.00-05.00 WIB - 01.00-05.00 WIB
Jam. - Tidak ada - Merasa sesak dan sulit
- Kesukaran beradaptasi dengan
lingkungan yang baru
b. Siang
- Berapa Jam - 1 Jam - Tidak tidur
- Dari Jam ..sd. - 13.00-14.00
Jam ..
- Kesukaran
3 Eliminsai
a. BAK
- Frekuensi - 4x/ hari
34

- Jumlah - 1.100 cc/hari - 1100 cc/ hari


- Warna - Kuning - Kuning
- Bau - Normal (Bau khas - Normal (Bau khas
- Kesulitan urine) urine)

b. BAB
- Frekuensi - Tidak ada - Tidak ada
- Konsistensi - 2x/ hari
- Warna - Lunak
- Kuning - Belum BAB
- Bau
- Khas Feces
- Kesulitan
- Tidak ada

4 Personal Hygiene
a. Mandi
- Frekuensi - 2x/ hari - 2x/ hari
- Sabun - Menggunakan sabun - Tidak menggunakan
- Gosok Gigi batangan (dilap)
b. Berpakaian - 2x/ hari
- Ganti Pakaian - 2x/ hari - 1x/ hari
5 Mobilitas dan
Aktifitas - Sebagai Petani - Tidur di tempat tidur
- Aktifitas - Tidak ada - Ada
- Kesulitan
6 Ketergatungan
- Alkohol - Tidak menggunakan - Tidak menggunakan
- Obat-obatan - Tidak menggunakan - Tidak menggunakan
- Rokok - Tidak menggunakan - Tidak menggunakan
- Kopi - Tidak mengkonsumsi - Tidak mengkonsumsi

Tabel 4.2. Pemeriksaan Fisik


No Aspek Tn.B
1 Penampilan Sehat
2 Kesadaran Composmentis
3 Tanda tanda Vital
- TD 130/80 mmHg
- Puls 80 x / menit
- Temp 36,6 0C
- RR 21 x / menit
4 Kepala
35

- Rambut Hitam
- Kulit kepala Bersih
- Massa nyeri Tidak ada
5 Mata
- Konjungtiva An Anemis
- Sklera An Inkterik
- Lensa Jernih
- Pupil Isokor
- Penglihatan Baik, dibuktikan bisa membaca papan nama
dengan jarak+ 6 meter
6 Hidung
- Bentuk Simetris
- Keadaan Tampak bersih
Dapat membedakan bau minyak kayu putih
- Fungsi
dan kopi
7 Mulut
- Keadaan Bersih
- Bentuk Simetris
8 Telinga
- Fungsi Dapat mendengar dengan baik
- Keadaan Bersih, tidak terdapat serumen
9 Leher
- JVP Tidak teraba, tidak terjadi peningkatan
- KGB Tidak teraba
11 Abdomen
- Bentuk Datar
- Skala Nyeri Nyeri dengan skala 3
- Letak luka -
12 Ektremitas Atas
- Keadaan Baik bisa digerakkan
13 Ektremitas Bawah
- Keadaan Baik bisa digerakkan
36

1. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 4.3. Laboratorium
Jenis Hasil Normal Interpretasi
HGB 13,7 g/dL 12.0-18.0 Normal
WBC 7,10x10^3/Ul 4.00-10.00 Normal
HCT 42,2 % 37.0-54.0 Normal
PLT 198x10^3/Ul 150-400 Normal
KEP 68
Ureum 20,5 15-45mg/dL Normal
Kreatinin 0,55 0.6-1.1 mg/dL Normal
SGOT 51 37o 30o 25o Normal
<37 <25 <18
SGPT 37 37o 30o 25o Normal
<40 <29 <22

a. Rontgent

Jenis pemeriksaan : thoraks AP/PA dewasa (film besar)

dan abdomen dewasa (film besar)

b. Thorax :

- COR : besar dan bentuk baik

- Pulmo : Hillus baik, tidak tampak infiltrat sinus,

diafragma baik.

- Kesan : COR dan Pulmo dalam batas normal.

c. Abdomen (BNO)
37

- Preperitoneal flat line tampak udara, usus baik, tidak

tampak bayangan opak dikedua paravertebra – tulang

lunak

- Kesan : tidak tampak batu opak sepanjang trantus


urinarius.

4.2.2 Analisa Data Data dan Diagnosa Keperawatan


Tabel 4.4. Analisa Data
No. Data Kasus I Kemungkinan Penyebab Masalah
1. DS:
- Klien mengatakan Merokok,polusiudara,infeksi Bersihan jalan
batuk disertai sesak Virus nafas tidak efektif

DO:
Asap/ virus influenza
- Klien Tampak susah
bernafas mengiritasi jalan napas
- TTV
TD : 130/80 mmHg Hipersekresi lendir + inflamasi
Temp : 36,6 ºC
Puls : 80 x/mnt Fungsi silia menurun
RR : 21 x/mnt
Produksi sekret meningkat

Mukus kental

Batuk berdahak

Bersihan jalan napas tidak


efektif

1. Diagnosa Keperawatan

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan

peningkatan produksi secret dengan penerapan batuk efeketif

nafas dalam
38

4.2.3 Intervensi, Implementasi Dan Evaluasi


Tabel 4.5. Rencana Keperawatan
Diagnosa Perencanaan
No Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi
Bersihan jalan nafas Tupan:
tidak efektif Setelah dilakukan tindakan - Mengobservasi TTV S: klien mengatakan
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 jam - Observasi TTV - Dengan dengan hasil sesaknya sudah berkurang
peningkatan jalan nafas kembali efektif mengobservasi TD : 120/90 mmHg O:
produksi secret dengan TTV dapat temp : 36,4 ºC - Wajah tampak meringis
dengan penerapan mengetahui RR : 21 x/mnt Temp : 36 ºC
batuk efeketif nafas keadaan klien Puls: 80 x/mnt TD : 110/70 mmHg
dalam Tupen: Puls: 84 x/mnt
DS: Setelah dilakukan tindakan - Ajarkan teknik - Dengan - Mengajarkan teknik nafas RR : 20 x/mnt
- Klien keperawatan selama 2x24 jam relaksasi nafas mengajarkan tehnik dalam bila rasa nyeri
mengatakan jalan nafas kembali efektif dalam relaksasi nafas datang Dengan hasil: Klien A: masalah teratasi
dengan Kriteria hasil: dalam dapat nampak tarik nafas melalui sebagian
batuk disertai
mengurangi/sesak hidung dan
sesak - pasien mengatakan sesak mengeluarkannya melalui P: Pertahankan intervensi
nafas berkurang” mulut - pemberian obat
DO: - Kolaborasi dengan - Dengan - berkolaborasi dengan
- Pasien mengatakan dapat mukolitik
- Klien Tampak dokter dalam Dokter dalam pemberian
mengeluarkan lendir” memberikan obat - menganjurkan tehnik
susah bernafas pemberian obat analgetik sesuai indikasi
analgetik dapat relaksasi nafas dalam
- TTV Ketorolac 30mg 3x1 (IV)
mengurangi rasa di rumah
TD : 130/80 TTV nyeri klien
mmHg S : 38
Temp : 36,6 ºC x/mn
Puls : 80 x/mnt

48
38
RR : 21 x/mnt
39

6
4
40

4.2.4 Catatan Perkembangan


Tabel 4.6. Catatan Perkembangan
Hari/tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan TTd
Catatan Bersihan S : klien mengatakan nafasnya masih
perkembangan jalan nafas sesak dahak susah keluar
dilakukan tidak efektif O:
berhubungan Wajah tampak meringis
09-02-2021 dengan TTV
1x24 jam peningkatan TD : 110/70mmHg
Jam: 14.00 produksi Temp : 36 ºC
secret dengan Puls : 80 x/mnt
penerapan RR RR : 21 x/mnt
batuk efeketif A: masalah belum teratasi
nafas dalam P: intervensi dilanjutkan
- kaji tingkat nyeri
- observasi TTV
- anjurkan pasien melakukan tehnik
relaksasi nafas dalam
- kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat
Catatan Bersihan
perkembangan jalan nafas S: klien mengatakan sesanya sudah
dilakukan tidak efektif mulai berkurang dahaknya sudah mulai
10-02-2021 berhubungan keluar
1x24 jam dengan O:
Jam: 14.15 peningkatan - Wajah tenang
produksi TTV
secret dengan TD : 120/90
penerapan Temp : 36 ºC
batuk efeketif Puls : 80 x/mnt
nafas dalam RR RR : 21 x/mnt
A: masalah teratasi Sebagian
P: intervensi dilanjutkan
- observasi TTV
- anjurkan pasien melakukan tehnik
relaksasi nafas dalam
- kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat
Catatan Bersihan
perkembangan jalan nafas S: klien mengatakan nafasnya sudah
dilakukan tidak efektif mulai lancar dahaknya sudah banyak
11-02-2021 berhubungan keluar
1x24 jam dengan O:
Pada hari peningkatan Wajah tampak tenang dan Tidak
Jam :11.30 produksi meringis
41

secret dengan TTV


penerapan TD : 120/80mmHg
batuk efeketif Temp : 36 ºC
nafas dalam Puls : 80 x/mnt
RR RR : 21 x/mnt
A: Masalah Teratasi
P: Intervensi dilanjutkan dirumah
- menganjurkan tehnik relaksasi nafas
dalam di rumah
- Pasien pulang

4.2.5 Pengkajian Keperawatan Kasus II


A. Biodata

1. Identitas klien

Nama : Tn H.

Umur : 84 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Talang Jawa

Agama : Islam

Suku : ogan

No. Registrasi : 28 79 93

Diagnosa Medis : bronchitis

Tanggal Masuk : 15 Februari 2021

Tanggal Pengkajian: 16 Februari 2021, Pukul 14.00 WIB

Tanggal Operasi : 16 Mei 2019, Pukul 10.00 WIB

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. S

Umur : 40 Tahun

Agama : Islam
42

Pendidikan :-

Pekerjaan : IRT

Alamat : Talang Jawa

Hubungan dengan klien : anak klien

B. Keluhan Utama

Batuk disertai nafas sesak lebih dari 2 bulan

C. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 16 Mei 2019 Pukul

14.00 WIB

P : Klien mengatakan dadanya sesak

Q : Sesaknya sangat menggangu pernafasan

R : sesak yang dirasakan pasien letaknya di area ronki

S : sesak yang dirasakan pasien sangat menggangu

T : sesak yang dirasakan pasien terasa ketika banyak

melakukan aktifitas dan cuaca dingin

2. Riwayat Perjalanan Penyakit

Klien mengalami sesak sudah 2 bulan yang lalu hanya

diberi obat-obat seadanya saja seperti pereda sesak. Akibat nyeri

klien sulit beraktifitas


43

3. Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan sebelumnya klien tidak pernah

merasakan sakit seperti ini, klien mengatakan hanya sakit

kepala, flu, dan batuk.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai

riwayat penyakit keturunan, dan penyakit menular.

D. Riwayat Spiritual

Klien termasuk orang yang taat beribadah, klien meyakini kalau

sakitnya adalah cobaan yang diberikan Allah SWT untuk menguji

kesabaran diri Klien dan untuk intorpeksi diri klien, klien selalu

berdoa agar klien segera diberikan kesembuhan.

E. Data Biologis
Tabel 4.7. Daily Activity Living (ADL)
No ADL Sebelum sakit Saat Sakit
1 Nutrisi
a. Makan
- Jenis Menu - Nasi, Lauk, Buah - Terpasang infus
- Frekuensi - 3x Sehari
- Porsi - 1 Piring
- Pantangan - Tidak ada
- Keluhan - Tidak ada
b. Minum
- Jenis Minuman - Air Mineral - Terpasang infus
- Jumlah - 8 gelas / 2 L per hari
- Pantangan - Tidak ada
- Keluhan - Tidak ada
2 Istirahat dan Tidur
a. Malam
- Berapa Jam - 7 Jam - 4 Jam
- Dari Jam ..sd. Jam.. - 22.00-05.00 WIB - 01.00-05.00 WIB
- Kesukaran - Tidak ada - Merasa sesak dan sulit
44

beradaptasi dengan
lingkungan yang baru
b. Siang
- Berapa Jam - 1 Jam - Tidak tidur
- Dari Jam ..sd. Jam .. - 13.00-14.00
- Kesukaran
3 Eliminsai
a. BAK
- Frekuensi - 5x/ hari
- Jumlah - 1.200 cc/hari - 1200 cc/ hari
- Warna - Kuning - Kuning
- Bau - Normal (Bau khas urine) - Normal (Bau khas urine)
- Kesulitan - Tidak ada - Tidak ada
b. BAB
- Frekuensi - 1x/ hari - Belum BAB
- Konsistensi - Lunak
- Kuning
- Warna
- Khas Feces
- Bau
- Tidak ada
- Kesulitan
4 Personal Hygiene
a. Mandi
- Frekuensi - 2x/ hari - 2x/ hari
- Sabun - Menggunakan sabun cair - Tidak menggunakan
- Gosok Gigi - 2x/ hari (dilap)
b. Berpakaian
- Ganti Pakaian - 2x/ hari - 1x/ hari
5 Mobilitas dan Aktifitas
- Aktifitas - Sebagai Petani - Tidur di tempat tidur
- Kesulitan - Tidak ada - Ada
6 Ketergatungan
- Alkohol - Tidak menggunakan - Tidak menggunakan
- Obat-obatan - Tidak menggunakan - Tidak menggunakan
- Rokok - Tidak menggunakan - Tidak menggunakan
- Kopi - Tidak mengkonsumsi - Tidak mengkonsumsi

Tabel 4.8. Pemeriksaan Fisik

No Aspek Tn.H
1 Penampilan Sehat
2 Kesadaran Composmentis
3 Tanda Vital
- TD 120/70 mmHg
45

- Puls 80 x / menit
- Temp 37 0C
- RR 21 x / menit
4 Kepala
- Rambut Hitam
- Kulit kepala Bersih
- Massa nyeri Tidak ada
5 Mata
- Konjungtiva An Anemis
- Sklera An Inkterik
- Lensa Jernih
- Pupil Isokor
- Penglihatan Kurang Baik, dibuktikan tidak bisa membaca
papan nama dengan jarak+ 3 meter
6 Hidung
Kebersihan (+), tidak ada serumen, tidak ada
Inspeksi
massa/ luka.
Palpasi Tidak ada nyeri tekan
Dapat membedakan bau minyak kayu putih
Fungsi
dan kopi
7 Mulut
- Keadaan Bersih
- Fungsi Bisa mengunyah tanpa gangguan
8 Telinga
- Fungsi Dapat mendengar dengan baik
- Keadaan Bersih, tidak terdapat serumen
9 Leher
- JVP Tidak teraba, tidak terjadi peningkatan
- KGB Tidak teraba
11 Abdomen
- Bentuk Datar
- Skala Nyeri -
- Letak luka -
12 Ektremitas Atas
- Keadaan Baik bisa digerakkan
13 Ektremitas Bawah
46

- Keadaan Baik bisa digerakkan


1. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 4.9.Laboraurium
Jenis Hasil Normal Interpretasi
HGB 11.6 9/ dl 12.0-18.0 Normal
WBC 1.6 L 103/ mm3 4.00-10.00 Normal
HCT 30.8 L% 37.0-54.0 Normal
PLT 147 L 10/mm3 150-400 Normal
KEP 68
Ureum 20,5 15-45mg/dL Normal
Kreatinin 0,55 0.6-1.1 mg/dL Normal
SGOT 51 37o 30o 25o Normal
<37 <25 <18
SGPT 37 37o 30o 25o Normal
<40 <29 <22
a. Rontgent

Jenis pemeriksaan : thoraks AP/PA dewasa (film besar)

dan abdomen dewasa (film besar)

b. Thorax :

- COR : besar dan bentuk baik

- Pulmo : Hillus baik, tidak tampak infiltrat sinus,

diafragma baik.

- Kesan : COR dan Pulmo dalam batas normal.

c. Abdomen (BNO)

- Preperitoneal flat line tampak udara, usus baik, tidak

tampak bayangan opak dikedua paravertebra – tulang

lunak

- Kesan : tidak tampak batu opak sepanjang trantus

urinarius.
47

d. Pengobatan

Cara
Jenis Dosis Frekuensi
pemberian
IVFD RL 500 ml/8jam Gtt 20 x/menit IV
Ceftriaxone 1 gr + 5 cc aquabides 2x1 gr IV
Ondansetron 2cc/4mg 2x4gr IV
Ranitidine 2 cc/50 mg 3x1 IV
Ketorolac 30 mg 3x1 IV

4.2.6 Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan


Tabel 4.10. Analisa Data
No. Data Kasus I Kemungkinan Penyebab Masalah
1. DS:
Klien mengatakan Merokok,polusiudara,infeksi Bersihan jalan nafas
nafasnya sesak, batuk Virus tidak efektif

DO:
Asap/ virus influenza
- Klien Tampak
meringis menahan mengiritasi jalan napas
sesak
- TTV Hipersekresi lendir + inflamasi
Temp : 37 ºC
TD : 120/70mmHg Fungsi silia menurun
Puls : 21 x/mnt
RR : 80x/mnt
Produksi sekret meningkat

Mukus kental

Batuk berdahak

Bersihan jalan napas tidak


efektif

1. Diagnosa Keperawatan

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan

produksi secret dengan penerapan batuk efeketif nafas dalam


48

.
49

4.2.7 Intervensi, Implementasi dan Evaluasi


Tabel 4.11.Rencana Keperawatan
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Tujuan Intervensi Rasional Implementasi
1 Bersihan jalan nafas Tupan:
tidak efektif Setelah dilakukan tindakan - Observasi TTV - Dengan mengobservasi - Mengobservasi TTV S: klien mengatakan
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 Temp: 36,8 ºC TTV dapat mengetahui dengan hasil batuk dan sesaknya
peningkatan produksi jam jalan nafas kembali TD : 130/80 keadaan klien Temp: 36,8 ºC sudah berkurang
secret dengan penerapan efektif dengan mmHg TD : 130/80 mmHg O:
batuk efeketif nafas RR : 20 x/mnt RR : 20 x/mnt - Wajah tampak
dalam Puls : 80 x/mnt Puls : 80 x/mnt meringis
: Tupen: Temp : 37 ºC
DS Setelah dilakukan tindakan - Ajarkan teknik - Dengan mengajarkan - Mengajarkan teknik TD : 120/80 mmHg
Klien mengatakan batuk keperawatan selama 2x24 relaksasi nafas tehnik relaksasi nafas relaksasi nafas dalam RR : 24 x/mnt
disertai sesak jam jalan nafas kembali dalam dalam dapat Puls : 88 x/mnt
DO: efektif dengan Kriteria mengurangi/mengalihkan A: masalah teratasi
- Klien Tampak hasil: rasa nyeri - Berkolaborasi dengan tim sebagian
meringis menahan - Kolaborasi dengan - Dengan memberikan obat dokter dalam pemberian
batuk dan sesak - pasien mengatakan dokter dalam analgetik dapat analgetik sesuai indikasi P: intervensi dilanjutkan
TTV sesak nafas berkurang” pemberian obat mengurangi rasa nyeri dengan pemberian IF RL
Temp : 37 ºC - Pasien mengatakan klien 0,5/28tpm
TD : 120/70 mmHg dapat mengeluarkan
RR : 21 x/mnt lendir”
Puls : 80x/mnt
S : 38,6 ºC
TD : 120/70 mmHg
P : 21 x/mnt
ND : 80 x/mnt
50

47
51

4.2.8 Catatan Perkembangan


Tabel 4.12. Catatan Perkembangan
Hari/tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan TTD
Catatan Bersihan jalan S : klien mengatakan batuk disertai
perkembangan nafas tidak efektif nafas sesak dan susah membuang
dilakukan berhubungan dahak
1x24 jam dengan O:
Pada hari peningkatan Wajah tampak meringis
16-2-2021 produksi secret TTV
Jam: 14.00 dengan penerapan TD : 120/80 mmHg
batuk efeketif nafas Temp : 37 ºC
dalam Puls : 88 x/mnt
RR RR : 24
x/mnt
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- kaji tingkat batuk
- observasi TTV
- anjurkan pasien melakukan
tehnik relaksasi nafas dalam
- kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
Catatan Bersihan jalan
perkembangan nafas tidak efektif S: klien mengatakan masih merasa
dilakukan berhubungan sesak dahaknya sudah mulai
1x24 jam dengan keluar
Pada hari peningkatan O:
17-2-2021 produksi secret - Wajah tampak meringis
Jam: 14.15 dengan penerapan TTV
batuk efeketif nafas Temp : 37 ºC
dalam TD : 130/80 mmHg
Puls : 20 x/mnt
RR : 82 x/mnt
A: masalah teratasi Sebagian
P: intervensi dilanjutkan
- kaji tingkat batuk
- observasi TTV
- anjurkan pasien melakukan
tehnik relaksasi nafas dalam
- kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
Catatan Bersihan jalan
perkembangan nafas tidak efektif S: klien mengatakan batuknya
dilakukan berhubungan sudah mulai berkurang
1x24 jam dengan O:
52

Pada hari peningkatan Wajah tampak tenang dan Tidak


Senin produksi secret meringis
18-02-2021 dengan penerapan TTV
Jam 09.00 batuk efeketif nafas TD : 120/80mmHg
dalam Temp : 36,5 ºC
Puls : 80 x/mnt
RR RR : 21
x/mnt
A: Masalah Teratasi
P: Intervensi dilanjutkan dirumah
- menganjurkan tehnik relaksasi
nafas dalam di rumah
- Pasien bersiap untuk pulang

4.3 Hasil Penelitian

Pasien 1

Pengkajian dilakukan pada tanggal 08 Februari 2021 Data umum

penelitian ini meliputi karakteristik responden berdasarkan usia, pasien

dengan Bronkitis, pasien yang dirawat inap di rumah sakit. Hasil pengkajian

klien yang di dapat pada pasien 1 yaitu pasien berinisial nama Tn.B dengan

umur 73 tahun beralamat di Desa Terusan. dengan keluhan batuk disertai

sesak, Keluhan utama saat pengkajian Klien mengatakan nafasnya sesak

batuk dan dahaknya tidak keluar, tekanan darah 130/80mmHg,nadi

80x/menit, pernafasan 21x/menit, suhu 36,6 0


C,. Pada hari pertama

penelitian dilakukan dengan mengajarkan pasien cara melakukan teknik

relaksasi nafas dalam dan pasien mendemonstrasikan ulang cara melakukan

relaksasi nafas dalam. Setelah klien melakukan relaksasi nafas dalam, klien

mengatakan batuk dan sesaknya sudah mulai berkurang dahaknya sudah

mulai keluar dengan tekanan darah 130/80 mmHg.


53

Pasien 2

Pengkajian pada pasien 2 pada tanggal 16 Februari. Hasil pengkajian

pasien dengan bronkitis yang didapat pada pasien 2 yaitu berinisial nama Tn

“H” dengan umur 83 tahun beralamat di Talang Jawa pada saat pengkajian

Klien mengatakan batuk disertai sesak dan susah mengeluarkan dahak,

tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 21x/menit, suhu

37 0C,. Pada saat penelitian dilakukan dengan mengajarkan pasien cara

melakukan teknik relaksasi nafas dalam dan pasien mendemonstrasikan

ulang cara melakukan relaksasi nafas dalam. Setelah dilakukan teknik

relaksasi nafas dalam klien mengatakan batuk dan sesaknya berkurang

dengan tekanan darah 120/80 mmHg.

Tabel 1.

Latihan penerapan batuk efeketif nafas dalam untuk mengurangi secret


pada bronchitis pada pengkajian pertama

Responden Jumlah Item Latihan relaksasi nafas dalam Yang Dicapai Persentase

Pasien 1 12 item 6 50 %

Pasien 2 12 item 8 66,66 %

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa pada hari pertama latihan

relaksasi nafas dalam pasien 1 kurang kooperatif dan kurang menunjukkan

minat dalam latihan relaksasi nafas dalam dengan persentase yang didapat

saat latihan yaitu 50%. Pada pasien 2 lebih memiliki minat untuk latihan
54

relaksasi nafas dalam dibuktikan dengan persentase saat latihan melebihi

pasien 2 yaitu 66,66%.

Tabel II.
Latihan penerapan batuk efeketif nafas dalam untuk mengurangi secret
pada bronchitis

Responden Jumlah Item Latihan relaksasi nafas dalamYang Dicapai Persentase

Pasien 1 12 item 8 66,66%

Pasien 2 12 item 10 83,33 %

Berdasarkan Tabel 2. Latihan relaksasi nafas dalam pada pasien 1

menunjukkan peningkatkan kemapuan relaksasi nafas dengan persentasi

yang didapat 66,66%. Pada pasien 2 selalu menunjukkan peningkatan

dalam melakukan relaksasi nafas dalam yaitu dengan persentase yang

didapat saat latihan 83,33%.

4.4 Pembahasan

4.3.1 Pengkajian

Kasus I

Dari hasil pengkajian didapatkan data tahap perkembangan Tn.B Dari

hasil pengkajian Didapatkan data Tn.B seorang laki-laki berumur 73 tahun

pengkajian pukul 14.00 WIB didapatkan TTV TD.130/80 mmHg, Temp

36,6 ºC, Puls 80 x/mnt, RR 21 x/mnt, aktivitas dibantu oleh Anaknya,

konjungtiva tidak anemis, edema tidak ada, warna urine kuning saat dikaji

klien merasakan nafas sesak batuk dan secret tidak keluar.


55

Kasus II

Dari hasil pengkajian didapatkan data tahap perkembangan Tn.H

didapatkan data Tn.H seorang laki-laki berumur 83 tahun, pengkajian pada

pukul 14.00 WIB didapatkan TTV TD.120/70 mmHg, Temp 37 ºC, Puls

80 x/mnt, RR 21 x/mnt, aktivitas dibantu oleh anaknya, konjungtiva tidak

anemis, edema tidak ada, warna urine kuning batuk disertai nafas sesak,

saat dikaji klien mengatakan batuk disertai sesak nafas dahak susah keluar.

4.4.1 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Tn.B dan Tn.H yaitu

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan

produksi secret dengan penerapan batuk efeketif nafas dalam

4.4.2 Intervensi

Intervensi keperawatan yang dilakukan pada Tn.B, kaji karakteristik

batuk dan sesak, observasi tanda-tanda vital klien, ajarkan tehnik relaksasi

nafas dalam serta kolaborasi pemberian obat analgetik untuk mengurangi

batuk dan sesak.

Intervensi keperawatan yang dilakukan pada Tn.H kaji karakteristik

nyeri, observasi tanda-tanda vital klien, ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam

serta kolaborasi pemberian obat analgetik untuk mengurangi batuk dan

sesak
56

4.4.3 Implementasi

Kasus I

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Tn.b pada pukul 14.00 WIB,

mengkaji karakteristik batuk dan sesak bronkus, mengobservasi tanda-tanda

vital TD:100/70 mmHg, Puls : 84x/Menit, RR : 20x/menit Temp:36 oC,

mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam dengan cara meminta pasien

mengikuti intruksi menarik nafas lewat hidung dan mengeluarkan lewat

mulut sebanyak 4x, respon dari klien terlihat wajah rileks batuk dan sesak

berkurang sementara, berkolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat

Kasus II

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Tn.H pada tanggal 16-05-

2019 pukul 14.00 WIB, mengkaji karakteristik batuk dan sesak , ldiagnosa

bronkitis, mengobservasi tanda-tanda vital TD:120/80 mmHg, RR :

24x/Menit, Puls : 88x/menit Temp:37oC, mengajarkan teknik relaksasi nafas

dalam dengan cara meminta pasien mengikuti intruksi menarik nafas lewat

hidung dan mengeluarkan lewat mulut sebanyak 4x, respon dari klien

terlihat wajah rileks nyeri berkurang sementara, berkolaborasi dengan tim

medis untuk pemberian obat

4.4.4 Evaluasi
57

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali kunjungan

rumah, hasil evaluasi dengan metode SOAP, didapatkan catatan

perkembangan nyeri sudah berkurang, pasien tampak tenang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien I dan II kooperatif

dalam tindakan, tetapi dilihat dari perkembangan pasien bahwa batuk dan

sesak hanya berkurang sementara dengan tehnik relaksasi nafas dalam,

sehingga perlu tindakan penujnag lainnya seperti pengobatan farmakologik

dengan memberikan obat

4.4.5 Keterbatasan

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

studi kasus yang bertujuan untuk menganalisis relaksasi nafas dalam untuk

mengurangi batuk dan sesak. Peneliti hanya melihat Hubungan antara

Relaksasi Nafas Dalam Untuk Mengurangi batuk dan seak, Karena

penelitian ini hanya menggambarkan relaksasi nafas dalam untuk

mengurangi batuk dan sesak maka hasil yang di dapat adalah berkurangnya

batuk dan sesak pada pasien berdasarkan prosedur yang dapat di capai

pasien.
58

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pengkajian dan penerapan teknik relaksasi

nafas dalam pada Tn.B dan Tn.H Dengan Bronkitis di RRI Penyakit Dalam

Ruang Rindu III RSUD Ibnu Sutowo Baturaja. Dengan mengaplikasikan

Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Untuk Mengurangi batuk dan

sesak. Proses terjadi batuk dan sesak karena aliran darah keotak berkurang

sehingga O² tidak terpenuhi maka terjadilah metabolisme anaerob dan

mengakibatkan penumpukan asam laktat. Proses relaksasi nafas dalam O² ke

paru-paru saluran nafas berkembang terjadi difusi pembuluh darah sehingga

untuk mengagkut O² ke otak lebih banyak sehingga terpenuhi kebutuhan

oksigen dan nyerinya berkurang. pasien yang tidak kooperatif melakukan

teknik relaksasi nafas dalam batuk dan sesaknya hanya berkurang sedikit

50%-66,66%. dan pasien yang kooperatif melakukan teknik relaksasi nafas

dalam batuk dan sesaknya lebih banyak berkurang yaitu 66,66%-83,33%

5.2 Saran
59

Setelah penulis melakukan penerapan teknik relaksasi nafas dalam

untuk mengurangi batuk dan sesak pada klien bronkitis penulis

memberikan masukan positif terutama dalam bidang kesehatan antara lain

5.2.1 Penulis
55
Setelah melakukan tindakan keperawatan pada pasien bronchitis di

harapkan penulis dapat lebih mengetahui dan menambah wawasan

tentang cara penerapan teknik relaksasi nafas dalam.

5.2.2 Rumah sakit

Di harapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan dan

mempertahankan hubungan kerja sama baik bagi tim kesehatan

maupun klien sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan yg

optimal pada umumnya yaitu dengan menerapan teknik relaksasi

nafas dalam pada pasien bronkitis.

5.2.3 Bagi perawat

Diharapkan kepada perawat dapat menerapkan tindakan mandiri

keperawatan seperti teknik relaksasi nafas dalam, dalam mengatasi

batuk dan sesak pada pasien sebagai alternatif tindakan non

farmakologi, relaksasi nafas dalam terhadap penurunan sesak dan

batuk

Anda mungkin juga menyukai