Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY “R”

DENGAN AKSEPTOR SUNTIKAN DEPOPROGESTIN


DI PUSKESMAS MALILI, KAB. LUWU TIMUR
TANGGAL 15 DESEMBER 2021

No. Register : xx.xx.xx


Tgl. Kunjungan : 15 Desember 2021 Jam 11.00 wita
Tanggal Pengkajian : 15 Desember 2021 Jam 11.05 wita
Nama Pengkaji : Nila Kusumawati

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Klien/Suami
Nama : Ny ”R” / Tn. “R”
Umur : 25 Tahun / 35 Tahun
Nikah : 1x / ±5 Thn
Suku : Bugis / Luwu
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SMP
Pekerjaan : IRT/ Nelayan
Alamat : Balantang

B. Data Biologis/Fisiologis
a. Ibu ingin menjadi akseptor dan ingin menjarangkan kehamilannya
b. Ibu mempunyai 2 orang anak
c. Ibu melahirkan secara spontan pada tanggal 01 November 2021
d. Ibu ingin menunda kehamilan berikutnya
e. Usia anak terkecilnya 45 hari
C. Riwayat kesehatan
o Ibu tidak pernah menderita penyakit endokrin
o Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi, ginjal, TBC,
gangguan fungai hati, gastritis, dll.
o Ibu tidak pernah dioperasi dan tidak pernah mendapat transfuse
o Ibu tidak memiliki riwayat alergi
o Ibu tidak pernah merokok, minum atau menggunakan obat-obatan
terlarang.

D. Riwayat Reproduksi
a. Riwayat haid
1. Menarche umur 16 tahun
2. Siklus haid 28-30 hari, teratur
3. Lamanya haid 5-7 hari
4. Dismenorhoe tidak ada
b. Riwayat obstetric ( kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu )
Ana Tahu Gestas Penolon Jenis BB J Perlangsunga
k ke n i g persalina K n
n
I 2018 Aterm Bidan Normal 290 ♂ Baik
0
gra
m
II 2021 Aterm Bidan Normal 280 ♀ Baik
0
gra
m

c. Riwayat ginekologi
1. Ibu tidak pernah mengalami gangguan haid
2. Ibu tidak ada riwayat penyakit PMS
E. Riwayat KB
Ibu belum pernah menjadi akseptor

F. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar


1. Nutrisi
a. Pola makan : Nasi, sayur dan lauk pauk
b. Frekuensi : 3 x sehari
c. Nafsu makan : Baik
d. Kebutuhan minum : 6 – 8 gelas sehari
2. Eliminasi
- BAB
- Frekuensi : 1 x sehari
- Warna : kuning kecoklatan
- Konsistensi : Lunak
- Bau : amoniak
- BAK
- Frekuensi : 3-4 x sehari
- Warna : kuning muda
- Bau : amoniak
3. Istrahat
- Tidur siang : ± 2 jam
- Tidur malam : ± 8 jam
4. Personal hygiene
- Mandi 2x sehari dengan memakai sabun
- Sikat gigi 2-3 x sehari sehabis mandi dan makan
- Keramas 3 x seminggu dengan memakai syampoo

G. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum ibu baik
b. Kesadaran : composmentis
c. BB sekarang 59 kg TB: 159 cm
Tanda-tanda Vital
TD: 110/70 mmHg P: 24 x/i
N : 80 x/i S: 36,50C
d. Tidak ada oedema pada wajah, konjungtiva merah muda, sclera tidak
ikterus
e. Fungsi penciuman dan pernapasan baik, tidak ada polip pada hidung
f. Mulut dan gigi bersih, tidak ada caries, gusi berwarna merah muda
g. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran limfe pada leher
h. Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol.
i. Abdomen: tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan dan tidak
ada benjolan.
j. Ekstremitas : tidak ada oedema, tidak terdapat varises, simetris kiri dan
kanan
k. Telinga simetris kiri dan kanan, terdapat 2 lubang telinga kiri dan kanan.

H. Data Psikologis, Sosial, dan Ekonomi


- Ibu senang ber-KB
- Ibu dapat berkomunikasi dengan baik terhadap tenaga kesehatan
- Suami sebagai pengambilan keputusan dalam keluarga
- Penghasilan suami mencukupi untuk kebutuhan keluarga
- Ibu rajin beribadah kepada ALLAH SWT

I. Data Spiritual
1. Ibu rajin beribadah sesuai dengan keyakinannya
2. Menurut ibu agamanya tidak melarang ber KB.
3. Ibu memilih jenis kontrasepsi yang tidak mengganggu proses laktasi

LANGKAH II: IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL


Diagnosa: Akseptor KB suntikan depoprogestin
DS:
- Ibu mengatakan ingin menggunakan suntikan depoprogestin
- Ibu mengatakan ingin punya anak setelah 3,5 tahun
- Ibu mengatakan ini kunjungannya yang pertama
DO:
- Pemeriksaan fisik
TTV: TD: 110/70 mmHg P: 24 x/i BB: 50 kg
N : 80 x/i S: 36,50C TB:159cm
Analisa dan interpretasi data:
Suntikan depoprogestin (Andalan) dapat menghambat ovulasi dengan cara
kerja menekan pembentukan LH dan Fsh kemudian Rf merubah lender serviks
menjadi kental sehingga dapat menghambat penetrasi sperma, dan menimbulkan
perubahan pada endometrium sehingga tidak memungkinkan terjadi nidasi selain
itu juga dapat merubah kecepatan transportasi ovum melalui tuba.
(Sinopsis Obstetri Jilid 2).

LANGKAH III. ANTISIPASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


(Tidak ada data yang menunjang)

LANGKAH IV. TINDAKAN EMERGENCY


(Tidak ada data yang menunjang)

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN


Diagnosa : Akseptor KB dengan interval 3 bulan
Tujuan : Ibu tetap menjadi akseptor KB dan dapat memahami adanya
perubahan yang terjadi setelah menggunakan KB Hormonal (suntik)
Ktiteria :
- Tidak terjadi efek samping yang berat/komplikasi
- Ibu dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi setelah
menggunakan KB (suntik)
- Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan oleh bidan kembali
sesuai waktu yang ditentukan.
Rencana Tindakan:
1. Senyum, salam, sapa dan sentuh kepada klien
Rasional : Dengan senyum, salam, sapa dan sentuh terhadap klien, klien akan
merasa senang dan merasa bahwa ia sangat diperhatikan, selain itu
dapat menjalin hubungan yang lebih dekat dan baik antara klien dan
petugas kesehatan (Bidan). Sehingga klien akan merasa nyaman
serta aman dalam berkonsultasi tentang masalah yang dihadapi.
2. Mengukur TTV, BB dan TB pasien
Rasional : Merupakan suatu metode/indikator untuk menentukan keadaan
umum ibu serta dapat diketahui tindakan selanjutnya.
3. Melakukan konseling pada ibu tentang mekanisme kerja kontrasepsi hormonal
dan efek samping yang ditimbulkan.
Rasional : Informasi yang didapatkan secara jelas dan edukatif oleh pasien
akan membuat klien mengerti tentang cara kerja alat kontrasepsi
yang diinginkan tanpa ada paksaan sehingga klien mendapatkan
inisiatif untuk melanjutkan metode kontrasepsi yang ia pilih
selanjutnya.

4. Memberikan suntikan KB dengan injeksi Depoprogestin 150 mg/3 ml di


daerah gluteur atau deltoid secara intramuskuler agak dalam massae
Rasional : Suntikan Depoprogestin 150 mg/3 ml dengan pemberian secara IM
agak dalam tanpa massae dapat memberikan efek kontrasepsi yang
baik (mencegah terjadinya kontrasepsi)
Menentukan jadwal/waktu pemberian suntikan berikutnya (12
minggu yang akan datang)
Rasional : Masa kerja efek KB Depoprogestin 150 mg/3 ml akan menurun
setelah pemakaian lewat dari 12 minggu penyangkutan.
5. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan diri kembali jika terjadi komplikasi
yang berat
Rasional : Resiko yang ditimbulkan bila terlambat disuntik yaitu, akan
menyebabkan hormon yang terjadi secara alamiah akibat dari
estrogen dan progesterone sehingga dapat terjadi ovulasi.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal 15 Desember 2021
Diagnosa: Akseptor KB dengan interval 3 bulan.
1. Menyambut klien dengan senyum, salam, sapa dan sentuh
2. Mengukur TTV, BB dan TB pasien
3. Melakukan konseling pada ibu tentang mekanisme kerja kontrasepsi hormonal
dan efek samping yang ditimbulkan.
4. Memberikan suntikan KB dengan injeksi Depoprogestin 150 mg/3 ml di
daerah gluteur atau deltoid secara intramuskuler agak dalam massae
5. Menentukan jadwal/waktu pemberian suntikan berikutnya (12 minggu yang
akan datang)
6. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan diri kembali jika terjadi komplikasi
yang berat

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 15 Desember 2021
Diagnosa: Akseptor KB dengan interval 3 bulan
1. Ibu dapat mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh bidan
2. Ibu dapat mengerti maksud dan tujuan dari penggunaan KS yang dipilih
3. Ibu bersedia datang lagi untuk suntik ulang sesuai jadwal yang ditentukan
4. Ibu tetap ingin menjadi akseptor KB dengan menggunakan metode
suntikan KB hormonal.
Palopo, Desember 2021

MENGETAHUI

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(dr. Hadidman Rante) ( )


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN
PADA NY “R” DENGAN AKSEPTOR SUNTIKAN DEPOPROGESTIN
DI PUSKESMAS MALILI, KAB.LUTIM
TANGGAL 15 DESEMBER 2021

No. Register : xx.xx.xx


Tgl. Kunjungan : 15 Desember 2021 Jam 11.00 wita
Tanggal Pengkajian : 15 Desember 2021 Jam 11.00 wita

Identitas Klien/Suami
Nama : Ny ”R” / Tn. “R”
Umur : 25 Tahun / 35 Tahun
Nikah : 1x / ±5 Thn
Suku : Bugis / Luwu
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SMP
Pekerjaan : IRT/ Nelayan
Alamat : Balantang

SUBJEKTIF (S)
1. Ibu mengatakan ingin memperpanjang jadwal suntikan KB interval 3 bulan
dengan metode kontrasepsi hormonal DMPA
2. Ibu mengatakan ini kunjungannya yang Pertama
3. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit endokrin
4. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi, ginjal,
TBC, gangguan fungsi hati dan gastritis.
5. Ibu mengatakan tidak pernah dioperasi dan tidak pernah mendapat transfuse
6. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi
7. Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum atau menggunakan obat-obatan
terlarang.
OBJEKTIF (O
1. Ibu tampak ceria
2. Keadaan umum ibu baik
3. Kesadaran komposmentis
4. BB: 59 kg dan TB: 159 cm
5. TTV:
TD : 110/70 mmHg P: 24 x/i
N : 80 x/i S: 36,50C
6. Tidak ada oedema pada wajah, conjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus
7. Fungsi penciuman dan pernafasan baik, tidak ada polip pada hidung
8. Mulut dan gigi bersih, tidak ada caries, gusi berwarna merah muda, tidak
icterus
9. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran limfe pada leher
10. Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol.
11. Abdomen: tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
benjolan.
12. Ekstremitas : tidak ada oedema, tidak terdapat varises, simetris kiri dan kanan
13. Telinga simetris kiri dan kanan, terdapat 2 lubang telinga kiri dan kanan.

ASSESMENT (A)
Akseptor KB dengan interval 3 bulan

PLANNING (P)
1. Menyambut klien dengan senyum, salam, sapa dan sentuh
2. Mengukur: BB: 59 kg dan TB: 159 cm
TTV:
TD : 110/70 mmHg P: 24 x/i
N : 80 x/i S: 36,50C
3. Melakukan konseling pada ibu tentang mekanisme kerja kontrasepsi
hormonal dan efek samping yang ditimbulkan.
4. Memberikan suntikan KB dengan injeksi DMPA 150 mg/3 ml di daerah
gluteur atau deltoid secara intramuskuler agak dalam massae
5. Menentukan jadwal/waktu pemberian suntikan berikutnya (12 minggu
yang akan datang)
6. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan diri kembali jika terjadi
komplikasi yang berat.
Palopo, Desember 2021

MENGETAHUI

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(dr. Hadidman Rante) ( )

Anda mungkin juga menyukai