CEREBRAL PALSY
Disusun Oleh
SAFFIN AZIZA FATHIA
220221220051
Bell’s Palsy merupakan kelemahan atau kelumpuhan saraf fasialis perifer, bersifat akut (onset dalam waktu kurang dari 72 jam), dan penyebabnya
idiopatik atau belum diketahui secara pasti (Baugh, 2013).
Pembengkakan N. Fasialis
Pembengkakan telinga Kelemahan otot- Mati rasa di wajah, Kurang mengerti dan
tengah pada bagian yang otot mengunyah telinga, dan lidah mengetahui tentang
terbatas penyakit yang
diderita
Bunyi pendengaran lebih Nafsu makan Cemas
kuat pada satu bagian menurun
Kurangnya pengetahuan
Intervensi:
Nyeri akut Nutrisi kurang dari - Identifikasi tingkat
kebutuhan ansietas (kondisi, Intervensi:
waktu, stresor) - Identifikasi
- Monitor tanda ansietas kesiapan dan
Intervensi: Intervensi: baik verbal maupun kemampuan
- Identifikasi lokasi, - Identifikasi status nonverbal menerima
karakteristik, durasi, nutrisi - Ciptakan suasana informasi dari
frekuensi, kualitas, - Identifikasi terapeutik untuk keluarga pasien
dan intensitas nyeri kebutuhan kalori dan menumbuhkan - Sediakan materi
- Identifikasi skala jenis nutrien kepercayaan dan media
nyeri - Monitor asupan - Gunakan pendekatan pendidikan
- Identifikasi respons makanan yang tenang dan - Berikan
nyeri non verbal - Berikan makanan menyakinkan kesempatan
- Berikan teknik tinggi serat dan - Diskusikan perencanaan untuk bertanya
nonfarmakologis tinggi protein realistis tentang - nyeri
untuk mengurangi - Ajarkan diet yang kondisi yang akan - Kolaborasi
rasa nyeri diprogramkan datang pemberian
- Jelaskan strategi - Kolaborasi - Kolaborasi pemberian anelgesik
meredakan nyeri pemberian medikasi obat antiansietas jika
- Kolaborasi sebelum makan perlu
pemberian anelgesik - Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrien
Asfiksia
Spasme otot
Kelumpuhan otot-otot wajah Risiko gangguan pertumbuhan
Nyeri Akut Gangguan mobilitas fisik Risiko gangguan perkembangan Intervensi: skrining kesehatan
Identifikasi target skrining kesehatan
Intervensi: manajemen nyeri Intervensi: dukungan mobilisasi Intervensi: promosi perkembangan Lakukan informed consent skrining
Identifikasi lokasi, Identifikasi adanya nyeri anak kesehatan
karakteristik, durasi, frekuensi, atau keluhan fisik lainnya Identifikasi kebutuhan khusus anak Sediakan akses layanan skrining
intensitas, skala, respon non Identifikasi toleransi fisik dan kemampuan adaptasi anak Jadwalkan waktu skrining kesehatan
verbal, faktor yang melakukan pergerakan Dukung anak berinteraksi Gunakan instrumen skrining yang valid
memperberat dan Monitor kondisi umum dengan anak lain dan dan akurat
selama melakukan mobilisasi mengekspresikan perasaannya Sediakan lingkungan yang nyaman
memperingan nyeri
Fasilitasi aktivitas selama prosedur skrining kesehatan
Identifikasi pengaruh nyeri secara positif
mobilisasi dengan alat bantu Lakukan anamnesis riwayat kesehatan,
pada kualitas hidup Berikan mainan yang sesuai dengan
Fasilitasi melakukan pergerakan faktor risiko, dan pengobatan
Berikan dan ajarkan teknik Libatkan keluarga untuk usia anak
nonfarmakologis untuk Ajarkan pengasuh milestones Lakukan pemeriksaan fisik sesuai
membantu pasien dalam
mengurangi rasa nyeri perkembangan dan perilaku indikasi
meningkatkan pergerakan
Kontrol lingkungan yang Anjurkan melakukan yang dibentuk Jelaskan tujuan dan prosedur skrining
memperberat nyeri mobilisasi dini Ajarkan anak cara meminta kesehatan
Fasilitasi istirahat dan tidur Ajarkan mobilisasi sederhana yang bantuan dari anak lain Informasikan hasil skrining kesehatan
Kolaborasi pemberian dan harus dilakukan Demonstrasikan kegiatan yang
ajarkan penggunaan meningkatkan perkembangan
analgetik pada pengasuh