Dosen Pengampu:
Ns. Sang Ayu Made Adyani, M.Kep., Sp.Kep.Kom
Ns. Nourmayansa Vidya Anggraini, M.Kep., Sp.Kep.Kom
Ns. Ritanti, M.Kep., Sp.Kep.Kom
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tanpa
pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Sekolah ini ditulis untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga. Makalah ini akan membahas tentang
Asuhan Keperawata Keluarga dengan Anak Sekolah berdarkan teori dan membahas asuhan
keperawatan berdasarkan teori dan kasus.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penyusun makalah menyampaikan rasa hormat
dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang tulus ikhlas telah memberikan bantuan dan
dorongan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penulisan 4
E. Data Fokus dan Analisa Data Dari Kasus Keluarga Dengan Anak Sekolah 10
G. Diagnosa Keperawatan 19
H. Intervensi Keperawatan 22
A. Simpulan 35
B. Saran 35
DAFTAR PUSTAKA 36
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara nasional, menurut data Riskesdas 2018 sebanyak 57,6% penduduk Indonesia
bermasalah gigi dan mulut selama 12 bulan terakhir. Sedangkan berdasarkan kelompok
umur, proporsi terbesar dengan masalah gigi dan mulut adalah anak sekolah kelompok
umur 5-9 tahun (67,3%). Sebanyak 92,6% anak sekolah kelompok umur 5-9 tahun
mengalami karies gigi.
Karies gigi adalah suatu penyakit jaringan keras gigi yang ditandai dengan terjadinya
demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organik yang
dapat menyebabkan rasa ngilu sampai dengan rasa nyeri (Moynihan, 2005). Karies
merupakan penyakit paling umum dan paling banyak dialami oleh orang di dunia. Karies
disebabkan karena konsumsi gula berlebihan, kurangnya perawatan kesehatan gigi, dan
sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan gigi yang sesuai standar (Widiantini, 2019)
Penyakit karies bersifat progresif dan kumulatif, dan kelainan ini bila dibiarkan tanpa
disertai perawatan dalam kurun waktu, dimungkinkan akan bertambah parah. Gigi yang
sudah terkena menjadi cacat tidak dapat kembali seperti sediakala (Kidd, 2002). Karies
gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang dibiarkan menempel di gigi, yang pada
akhirnya menyebabkan pengapuran pada gigi. Gigi menjadi keropos dan akhirnya
berlubang atau patah. Anak-anak yang giginya mengalami karies gigi akan kehilangan
daya kunyah, sehingga menyebabkan pencernaan anak tergangu (Machfoedz, 2005)
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan makalah ini dibuat merupakan jawaban atas sasaran yang ingin dicapai
penulis. Oleh karena itu, tujuan makalah ini adalah untuk memperoleh data dan
pengetahuan tentang : Asuhan Keperawatan Keluarga dengan anak sekolah.
2. Tujuan Khusus
A. Karies Gigi
4
Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang menyebabkan demineralisasi
progresif pada jaringan keras permukaan mahkota dan akar (Angela, 2005). Karies
disebabkan oleh adanya interaksi antara bakteri plak, diet, dan gigi. Plak gigi
merupakan suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme dan
berkembang biak dalam suatu matriks. Plak gigi melekat erat pada permukaan gigi
yang tidak dibersihkan dan gusi serta permukaan keras lainnya dalam rongga mulut.
a. Klasifikasi Karies Gigi
GV Black membuat klasifikasi berdasarkan lokasi karies, tidak mengukur
besar atau kecilnya luas kavitas, tidak mengukur perkembangan (progres) karies,
dan tidak mengukur kedalaman karies sampai lapisan mana. Berikut ini adalah
klasifikasi karies gigi menurut GV Black:
● Kelas I : Pit fissure, bagian oklusal pada gigi posterior, dan bagian
foramen caecum pada gigi anterior;
● Kelas II : Bagian proksimal gigi posterior;
● Kelas III : Bagian proksimal gigi anterior, tapi belum mencapai incisal
edge;
● Kelas IV : Bagian proksimal gigi anterior, sudah mencapai incisal edge;
● Kelas V : Pada bagian 1/3 servikal permukaan bukal/labial (facial), lingual
gigi anterior dan posterior;
● Kelas VI : Kavitas pada bagian ujung cusp atau pada bagian incisal edge.
5
Karies terjadi bukan disebabkan karena satu kejadian saja seperti penyakit
menular lain, tetapi disebabkan serangkaian proses yang terjadi selama beberapa
kurun waktu. Karies dinyatakan sebagai penyakit multifaktorial yaitu adanya
beberapa faktor yang menjadi penyebab terbentuknya karies (Chemiawan dkk,
2004). Karies akan terjadi jika kondisi setiap faktor tersebut saling mendukung
yaitu tuan rumah (host) yang rentan, mikroorganisme yang kariogenik, substrat
yang sesuai dan waktu yang lama (Chemiawan dkk, 2004).
a. Faktor Host Atau Tuan Rumah
Ada beberapa faktor yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan
rumah terhadap karies yaitu faktor morfologi gigi, struktur email, faktor
kimia dan kristalografis. Gigi pada anak lebih mudah terserang karies
dibanding gigi orang dewasa. Hal ini disebabkan karena email gigi
mengandung lebih banyak bahan organik dan air sedangkan jumlah
mineralnya lebih sedikit. Selain itu, secara kristalografis kristal-kristal gigi
pada anak-anak tidak sepadat gigi orang dewasa. Mungkin alasan ini
menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi karies pada anak-anak
(Chemiawan dkk, 2004).
b. Faktor Agen Atau Mikroorganisme
Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya
karies. Plak adalah suatu lapisan lunak terdiri atas kumpulan
mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks dimana
matriks tersebut terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang
tidak dibersihkan. Mikroorganisme yang menyebabkan karies gigi adalah
kokus gram positif, merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti
Streptococcus mutans, Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis dan
Streptococcus salivarius serta beberapa strain lainnya.
c. Faktor Substrat Atau Diet
Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena
membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada
pada permukaan email. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme
bakteri dalam plak dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan
untuk memproduksi asam serta bahan lain yang aktif yang menyebabkan
timbulnya karies.
6
d. Komplikasi Karies Gigi
Karies gigi apabila dibiarkan tanpa diatasi maka akan terjadi beberapa
komplikasi seperti timbulnya peradangan dan nanah pada gusi, abses pada
jaringan gusi dan otot, sehingga tidak bisa membuka mulut, bahkan dapat
menyebabkan jantung (Ramadhan,2010).
e. Prevalensi Karies Gigi
Berdasarkan The Global Burden of Disease Study 2016 masalah
kesehatan gigi dan mulut khususnya karies gigi merupakan penyakit yang
dialami hampir dari setengah populasi penduduk dunia (3,58 milyar jiwa).
Penyakit pada gusi (periodontal) menjadi urutan ke 11 penyakit yang paling
banyak terjadi di dunia. Sementara di Asia Pasifik, kanker mulut menjadi
urutan ke 3 jenis kanker yang paling banyak diderita. Hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah
gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%). Sedangkan
masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah
gusi bengkak dan/atau keluar bisul (abses) sebesar 14%.
B. Diare
Diare adalah perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat
kandungan air di dalam tinja melebihi normal (10ml/kg/hari) dengan peningkatan
frekuensi defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari
(Tanto dan Liwang, 2014). Berdasarkan ketiga definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa diare adalah buang air besar dengan bertambahnya frekuensi yang lebih dari
biasanya 3 kali sehari atau lebih dengan konsistensi cair.
a. Klasifikasi Diare
a) Diare akut
Diare akut yaitu diare karena infeksi usus yang bersifat mendadak,
berhenti secara cepat atau maksimal berlangsung sampai 2 minggu, namun
dapat pula menetap dan melanjut menjadi diare kronis. Hal ini dapat
terjadi pada semua umur dan bila menyerang bayi biasanya disebut
gastroenteritis infantil. Penyebab tersering pada bayi dan anak-anak adalah
intoleransi laktosa.
b) Diare kronis
7
Diare kronis yaitu diare yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih.
Sedangkan berdasarkan ada tidaknya infeksi, dibagi diare spesifik dan non
spesifik. Diare spesifik adalah diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri,
virus, atau parasit. Diare yang disebabkan oleh makanan disebut diare non
spesifik.
b. Etiologi Diare
Etiologi menurut Ngastiyah (2014) antara lain:
a) Faktor Infeksi
1) Infeksi enternal: infeksi saluran pencernaan makanan yang
merupakan penyebab utama diare pada anak.
2) Infeksi eksternal sebagai berikut :
a. Infeksi bakteri: Vibrio’ E coli, Salmonella, Shigella,
Campylobacter, Yersinia, aeromonas, dan sebagainya.
b. Infeksi virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsacki,
Poliomyelitis) Adeno-virus, Rotavirus, astrovirus, dan lain-
lain.
c. Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxcyuris,
Strongyloides) protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia
lamblia, Trichomonas hominis), jamur (Candida albicans).
3) Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan
seperti: otitits media akut (OMA), tonsillitis/tonsilofaringitis,
bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya. Keadaan ini
terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun.
b) Faktor malabsorbsi
1) Malabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi laktosa, maltose
dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa,dan
galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering
(intoleransi laktosa).
2) Malabsorbsi lemak
3) Malabsornsi protein
c) Faktor makanan, makanan basi,beracun, alergi, terhadap makanan.
c. Komplikasi Diare
a) Dehidrasi ringat hingga berat.
8
b) Sepsis, infeksi berat yang bisa menyebar ke organ lain.
c) Malnutrisi terutama pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, yang dapat
mengakibatkan menurunnya kekebalan tubuh anak.
d) Ketidakseimbangan elektrolit karena elektrolit ikut terbuang bersama air
yang keluar saat diare, yang dapat ditandai dengan lemas, lumpuh, hingga
kejang.
e) Kulit di sekitar anus mengalami iritasi karena pH tinja yang asam.
d. Prevalensi Diare
Di Indonesia kematian anak dan balita masih sangat tinggi yang disebabkan
oleh diare dengan prevalensi tertinggi terdeteksi pada anak balita (1-4 tahun) yaitu
16,7%. Pada tahun 2003 hingga 2010, berdasarkan survei morbiditas yang
dilakukan oleh Subdit diare, insiden diare cenderung naik yakni tahun 2003
sebanyak 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan
tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk (Kemenkes RI, 2011). Berdasarkan data
dan informasi Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016, terlihat bahwa penemuan
kasus diare ditangani menurut provinsi Sulawesi Utara tercatat berjumlah 6.337
orang (9,7%) dan perkiraan diare difasilitas kesehatan berjumlah 65.127 orang
(Kemenkes RI, 2017).
9
Keluarga Bpk I masih belum bisa memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
anggota keluarganya terbukti dengan anak-anak Bpk I tidak mau sikat gigi,
padahal Ibu H selalu meminta anaknya untuk sikat gigi. Meskipun gigi
anaknya berlubang, berwarna kuning dan menghitam Ibu H tidak pernah
memeriksakan anaknya ke puskesmas.
D. Data Fokus
11
E. Analisa Data
● Keluarga terlihat
mengalihkan pandangan
● Keluarga terlihat lebih
sering diam
● Tubuh anak terlihat
kurus
● Anak A tidak mau
makan makanan rumah,
hanya mau makan mie
instan dan nasi
13
gigi
● Ibu mengatakan Anak B.
mempunyai gigi hitam
dibagian depan karena
kelamaan minum susu
dengan dot
● Anak A mengatakan
malas menyikat gigi
karena sikatnya keras
dan pasta gigi yang
digunakan terasa pedas.
● Ibu H mengatakan
bahwa hal wajar gigi
kekuningan pada anak,
dan mengatakan tidak
perlu membawa ke
puskesmas karena
merasa akan sembuh
dengan sendirinya
Do:
14
kekuningan pada gigi
hal yang biasa bagi
anak-anak, apalagi ada
gigi susu
● Ibu mengatakan belum
pernah memeriksakan
anaknya ke puskesmas
● Ibu H mengatakan tidak
tahu tentang masalah
gigi pada anaknya
Do:
F. SKORING
DX I: Defisiensi Pengetahuan
Kemungkinan masalah
15
2. dapat diubah 2/2x2=2 2 Tingkat pengetahuan kurang dan
Ibu H memiliki motivasi yang
Seluruhnya
cukup kuat untuk meningkatkan
pengetahuan keluarga terhadap
penyakit anak A dan B
Menonjolnya masalah
4. 1/2x1=1/2 1
Tidak segera diatasi Ibu H mengatakan bahwa
masalah yang terjadi pada
anaknya merupakan hal wajar
dan nanti akan sembuh dengan
sendirinya
Jumlah:
4 1/6
16
diare, namun keluarga
menunjukan upaya untuk
berubah.
Jumlah: 4
17
terjadi. Berdasarkan hasil data
pengkajian dapat disimpulkan
Aktual
bahwa An. A dan B mengalami
kerusakan pada gigi namun
keluarga menunjukan upaya
untuk berubah.
1/2x1= 1
Tingkat pengetahuan ibu H
Kemungkinan masalah dapat
2. 2 terkait masalah gigi kurang
diubah
Hanya sebagian
Masalah kesehatan yang terjadi
pada An A dan B sudah cukup
2/3x1= 2/3
lama, Ibu H belum berupaya
3. Potensial masalah untuk 1 mengubah pola perawatan gigi
dicegah dan pola konsumsi makanan
anak-anaknya.
Cukup
Jumlah: 3 2/3
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisiensi Pengetahuan pada keluarga Tn. I khususnya Ibu H b.d
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah keluarga dengan kurang sumber
pengetahuan d.d ibu H tidak memeriksa anak ke fasilitas kesehatan dan tidak
khawatir dengan keadaan anaknya.
18
2. Ketidakefektifan Dinamika Makan pada keluarga Bp. I khususnya An. A dan
An. B b.d Ketidakmampuan keluarga memberikan perawatan terhadap
keluarga yang sakit dengan tidak mampu mendukung pola makan sehat d.d
anak mengeluh sakit perut, sering jajan sembarangan.
3. Kerusakan Gigi pada keluarga Tn. I khususnya An. A dan An. B b.d
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah keluarga dengan kurangnya
pengetahuan mengenai kesehatan gigi d.d anak sakit gigi, gigi berlubang, gigi
menghitam.
19
20
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
21
memeriksakan penyakit (SDM, waktu, tempat,
anaknya ke dipertahankan pada 2 peralatan, dana)
puskesmas ditingkatkan ke 4 h) Tentukan strategi pendidikan
Ibu H mengatakan tidak - 180307: Pengetahuan yang efektif dan antraktif
tahu tentang masalah gigi keluarga tentang sehingga menarik perhatian
pada anaknya perjalanan penyakit keluarga
dipertahankan pada 2 i) Kembangkan materi sesuai
ditingkatkan ke 4 level pendidikan anggota
- 180309: Pengetahuan keluarga
keluarga tentang
potensi komplikasi
2.Kemampuan keluarga dalam
penyakit memutuskan
dipertahankan pada 1 5250: dukungan membuat
ditingkatkan ke 4 keputusan
- 180315: Pengetahuan a) Identifikasi dan klarifikasi
keluarga tentang adanya perbedaan
manfaat menejemen pandangan dalam melihat
penyakit masalah karies gigi antara
dipertahankan pada 2 keluarga dan perawat.
ditingkatkan ke 4 b) Fasilitasi klien untuk
mengklarifikasi nilai dan
2.Keluarga mampu harapan yang akan
memutuskan mempengaruhi
Domain IV: Pengetahuan
kesehatan dan perilaku pengambilan keputusan
Kelas Q: Perilaku Sehat c) Bantu klien
1606 : Partisipasi dalam mengidentifikasi
keputusan perawatan keuntungan dan kerugian
kessehatan masing-masing alternatif
22
Indikator: pemecahan masalah.
160602: Menunjukkan d) Berikan informasi yang
pengarahan diri dalam sesuai kepada klien dan
membuat keputusan
keluarga
dipertahankan pada 2
ditingkatkan ke 4
160103: Mencari informasi 3. Kemampuan keluarga dalam
yang terpercaya merawat
dipertahankan pada 3 Pengajaran proses penyakit
ditingkatkan ke 4 (5602):
160609: menyampaikan niat a) Berikan penilaian tentang
untuk bertindak terkait tingkat pengetahuan
dengan keputusan pasien tentang proses
dipertahankan pada 2 penyakit yang spesifik
ditingkatkan ke 4 b) Jelaskan patofisiologi dari
160610: mencari pelayanan penyakit dan bagaimana
perawatan kesehatan untuk
hal ini berhubungan
memenuhi luaran
dipertahankan pada 2 dengan anatomi dan
ditingkatkan ke 4 fisiologi, dengan cara yang
tepat.
3.Keluarga mampu c) Gambarkan tanda dan
melakukan perawatan gejala yang biasa muncul
Domain VI: Kesehatan pada penyakit, dengan
Keluarga
cara yang tepat
Kelas X: Kesejahteraan
Keluarga d) Gambarkan proses
2605: Partisipasi keluarga penyakit, dengan cara
dalam perawatan yang tepat
Indikator e) Identifikasi kemungkinan
260501: Berpartisipasi dalam penyebab, dengna cara
perencanaan perawatan yang tepat
23
dipertahankan pada 1 f) Sediakan informasi pada
ditingkatkan ke 4 pasien tentang kondisi,
260502: Berpartisipasi dalam dengan cara yang tepat
menyediakan perawatan g) Sediakan bagi keluarga
dipertahankan pada 2 informasi tentang
ditingkatkan ke 4
kemajuan pasien dengan
Domain IV cara yang tepat
Kelas Q: Perilaku sehat h) Diskusikan perubahan
1602 : Prilaku promosi gaya hidup yang mungkin
kesehatan diperlukan untuk
Indikator mencegah komplikasi di
160201: Menggunakan masa yang akan datang
perilaku yang mengurangi dan atau proses
resiko dipertahankan pada 1 pengontrolan penyakit
ditingkatkan ke 5 i) Diskusikan pilihan terapi
110001: Memonitor perilaku atau penanganan
personal terkait resiko j) Dukung pasien untuk
dipertahankan pada 2 mengeksplorasi atau
ditingkatkan ke 5 mendapatkan second
110027: Melakukan perilaku opinion dengan cara yang
kesehatan secara rutin tepat atau diindikasikan
dipertahankan pada 2 k) Eksplorasi kemungkinan
ditingkatkan ke 5 sumber atau dukungan,
110023: Menggunakan dengan cara yang tepat
dukungan sosial untuk l) Rujuk pasien pada grup
meningkatkan kesehatan atau agensi di komunitas
dipertahankan pada 2 dan lokal, dengan cara yang
ditingkatkan ke 5 tepat
24
m) - Instruksikan pasien
4. Keluarga mampu mengenai tanda dan gejala
memodifikasi lingkungan untuk melaporkan pada
Domain IV : pengetahuan pemberi perawatan
kesehatan dan perilaku kesehatan, dengan cara
Level 2: Kelas H: keamanan yang tepa
1910; keamanan lingkungan
rumah 4.Keluarga mampu
Indikator: memodifikasi lingkungan
191030: Kebersihan hunian Manajemen Lingkungan (6480):
dipertahankan pada 3 a) Ajarkan keluarga untuk
ditingkatkan ke 5 menciptakan lingkungan
191028: Pencahayaan interior yang aman bagi klien dan
dipertahankan pada 3 keluarga
ditingkatkan ke 5 b) Sesuaikan pencahayaan
191020: ketersediaan air dan udara supaya tidak
bersih pengap
191038: Persiapan makanan
yang aman dipertahankan 5.Keluarga mampu
pada 2 dan ditingkatkan ke 5 memanfaatkan fasilitas
kesehatan
5.Keluarga mampu Konsultasi (7190):
memanfaatkan fasilitas a) Mengumpulkan data serta
kesehatan mengidentifikasi masalah
Domain IV yang menjadi fokus
Kelas Q: Perilaku sehat Sediakan pengetahuan seorang
2015: Perilaku memahami ahli bagi kelurga
kesehatan
Indikator:
25
201517: Dapat mengakses
pelayanan kesehatan
perawatan sesuai dengan
kebutuhan dipertahankan
pada 3 ditingkatkan ke 5
2. Data Objectif Domain 2: Nutrisi Keluarga 1. Keluarga mampu 1.Keluarga mampu mengenal
- Keluarga selalu Kelas 1: mampu mengenal masalah masalah
mengalihkan pandangan Ketidakefektifan memberikan Domain IV: Pengetahuan Domain 3: Perilaku
- Keluarga lebih sering dinamika makan anak perawatan kesehatan dan perilaku Kelas S: Pendidikan pasien
diam terhadap Kelas S: Pengetahuan 5510: Pendidikan Kesehatan
- Tubuh anak A kurus Ketidakefektifan keluarga yang kesehatan Kegiatan:
- Tinggi An.A : 128 cm, Dinamika Makan pada sakit dan 1802: Pandangan keluarga ● Identifikasi kebutuhan
- BB An.A : 21Kg keluarga Bp. I mampu tentang informasi pada anak informasi kesehatan yang
- Umur An.A : 9 th khususnya An. A dan mendukung pola sesuai label makanan (2-4) diperlukan klien dan keluarga
- Anak A tidak mau An. B b.d makan sehat 1803: Pengetahuan keluarga ● Identifikasi faktor internal dan
makan makanan rumah, Ketidakmampuan terutama pada mengenai proses penyakit eksternal yang mempengaruhi
hanya mau makan mie keluarga memberikan anak usia (proses terjadinya Diare) pada motivasi untuk perubahan
instan dan nasi perawatan terhadap sekolah anak (2-4) perilaku
keluarga yang sakit ● Tentukan tujuan program
Data Subjectif dengan tidak mampu Kelas T: Kontrol resiko dan pendidikan kesehatan
- Anak A dan Anak B mendukung pola keamanan ● Identifikasi sumber daya
mengatakan sering makan sehat 1908: Deteksi Resiko (SDM, waktu, tempat,
mengeluh sakit perut Indikator: peralatan, dana)
- Ibu H mengatakan tidak 190801: Mengenali tanda dan ● Tentukan strategi pendidikan
pernah mengontrol gejala nutrisi kurang pada yang efektif dan antraktif
makanan anak yang anak (1-4) sehingga menarik perhatian
penting anaknya 190802: mengidentifikasi keluarga
kenyang kemungkinan resiko ● Kembangkan materi sesuai
- Anak A mengatakan Kesehatan pada anak dengan level pendidikan anggota
tidak pernah sarapan nutrisi yang kurang (1-4) keluarga
dirumah, dan tidak
membawa bekal 2. Kemampuan keluarga
26
makanan dari rumah 2.Keluarga mampu dalam memutuskan
- Anak mengatakan lebih memutuskan Domain 3: Perilaku
suka membeli makanan Domain IV: Pengetahuan Kelas R: Bantuan koping
yang dijual dipinggir kesehatan dan perilaku 5250: Dukungan pengambilan
sekolah Kelas Q: Perilaku kesehatan. keputusan
- Ibu H mengatakan Hasil: ● Identifikasi dan klarifikasi
jarang membawakan 1606: Partisipasi dalam adanya perbedaan pandangan
bekal, kadang memutuskan perawatan dalam melihat masalah nutrisi
membawakan bekal mie kesehatan. antara keluarga dan perawat.
instan dan nasi, dirumah Indikator : ● Fasilitasi klien untuk
juga lebih sering makan 160602 Menunjukukan mengklarifikasi nilai dan
mie instan dan nasi. pengarahan diri dalam harapan yang akan
- Ibu H mengatakan membuat keputusan mempengaruhi pengambilan
bahwa sakit perut yang memenuhi nutrisi anak (2-4) keputusan
dialami anaknya 160605 Menentukan pilihan ● Bantu klien mengidentifikasi
merupakan hal yang yang diharapkan terkait keuntungan dan kerugian
wajar, dan hanya dengan outcome kesehatan masing-masing alternatif
memberikan minyak (2-4) pemecahan masalah.
kayu putih ketika 160609 Menyampaikan niat
anaknya sakit perut untuk bertindak terkait 3. Kemampuan keluarga
- Ibu H mengatakan tidak dengan keputusan (2-4) dalam merawat
pernah menimbang BB 160614 identifikasi tingkat Domain 1 : Fisiologi dasar
anak secara rutin pencapaian outcome (1-4) Kelas D: Dukungan nutrisi
Manajemen Berat Badan
3.Keluarga mampu 1260:
melakukan perawatan ● Diskusikan dengan keluarga
Domain IV: Pengetahuan hubungan antara intake
kesehatan dan perilaku nutrisi, aktivitas, terhadap
Kelas S: Pengetahuan penurunan BB
kesehatan ● Diskusikan kondisi kesehatan
1841: Pengetahuan: anak yang dapat
Manajemen berat badan mempengaruhi Kesehatan
27
Indikator berkaitan dengan pemenuhan
184101: Kisaran berat badan nutrisi
yang optimal optimal(2-4) ● Diskusikan dengan keluarga
184103: Strategi untuk remaja pola hidup dan budaya
mencapai berat badan optimal yang berpengaruh tehadap
(2-4) Kesehatan anak
184109: Praktik gizi yang ● Diskusikan faktor resiko yang
sehat (1 – 4) berhubungan dengan
184118: perubahan gaya pemunuhan nutrisi pada anak
hidup untuk meningkatkan ● Tentukan berat badan yang
berat badan yang optimal (1 – sesuai untuk anak usia sekolah
3) ● Ajarkan cara mengembangkan
atau merencanakan modifikasi
1805: Pengetahuan: menu yang sesuai untuk
Perilaku sehat kebutuhan anak usia sekolah
Indikator ● Pantau BB secara berkala
180501: Praktik gizi yang ● Berikan pujian atas usaha Ibu
sehat (1 – 4) dalam menaikan4 BB sesuai
BB normal
Domain VI : Kesehatan
keluarga 4. Keluarga mampu
Kelas DD: Pengasuhan memodifikasi lingkungan
2905 : Kinerja Domain 7: Komunitas
Pengasuhan : Anak usia Kelas D: Manajemen resiko
pertengahan komunitas
290526: Menyediakan nutrisi 8880: Perlindungan lingkungan
yang tepat (1-4) yang beresiko
Tindakan:
● Kaji faktor resiko yang ada di
4. Keluarga mampu lingkungan yang berkaitan
memodifikasi lingkungan dengan diare pada anak
Domain IV : pengetahuan misalnya kebersihan
28
kesehatan dan perilaku lingkungan, air, makanan, cuci
Kelas T: kontrol resiko dan tangan)
keamanan ● Berikan informasi kepada
1910 : Keamanan keluarga terkait faktor resiko
lingkungan rumah yang ada dalam keluarga yang
Indikator: mempengaruhi kurangnya
191038 : Persiapan makanan nutrisi pada anak usia sekolah.
yang aman bagi anak-anak
(2-4) 5. Keluarga mampu
191024 : Tempat memanfaatkan fasilitas
penyimpanan obat yang aman kesehatan
(2-4) Domain 6: Sistem kesehatan
Kelas B: Manajemen informasi
7910: Konsultasi
5.Keluarga mampu ● Berikan konsultasi kepada
memanfaatkan fasilitas klien (orang tua) dengan hasil
kesehatan skrining yang abnormal untuk
Domain IV : pengetahuan rencana tindak lanjut yang
kesehatan dan perilaku harus dilakukan
Kelas Q: Perilaku sehat ● Pengenalan terapi KOSIDAH
1626: Perilaku: menambah (Kombinasi Sugesti Diri dan
berat badan Gaya Hidup)
Indikator : ● Anjurkan meningkatkan
162606 : Berkomitmen kemandirian menyelesaikan
dengan rencana makanan masalah
yang sehat setelah mendapat ● 8100: rujukan: Rujuk klien
anjuran dari petugas ke pelayanan kesehatan bila
kesehatan (1-4) perlu
162617: Memperoleh
pengobatan untuk
ketidakseimbangan elektrolit
(2 – 4)
29
3 Data Objektif : Domain 11: Setelah dilakukan 6. Keluarga mampu 1.Keluarga mampu mengenal
- Gigi An. B terlihat Keamanan/perlindung tindakan selama mengenal masalah masalah
hitam dibagian depan an 1x seminggu Domain IV: Pengetahuan 5510: Pendidikan Kesehatan
- Gigi An. A terlihat Kelas 2: cidera fisik masalah kesehatan dan perilaku Kegiatan:
Kerusakan gigi
berlubang dan warna Kelas S: Pengetahuan kondisi ● Identifikasi kebutuhan
dapat teratasi
kekuningan Kerusakan Gigi pada kesehatan informasi kesehatan yang
keluarga Tn. I 1803: Pengetahuan diperlukan klien dan keluarga
Data Subjektif : khususnya An. A dan keluarga mengenai proses ● Identifikasi faktor internal dan
- Anak A. sering An. B b.d penyakit (proses terjadinya eksternal yang mempengaruhi
Ketidakmampuan
mengeluh sakit karies gigi) motivasi untuk perubahan
keluarga mengenal
gigi, dan ada Indikator: perilaku
masalah keluarga
beberapa gigi yang dengan kurang ● Mengenali faktor ● Tentukan tujuan program
berlubang, dan ada pengetahuan mengenai penyebab dan faktor pendidikan kesehatan
warna kekuningan kesehatan gigi risiko Karies gigi (2-5) ● Identifikasi sumber daya
pada gigi ● Mengenali tanda dan (SDM, waktu, tempat,
- Ibu mengatakan gejala penyakit karies peralatan, dana)
gigi pada anaknya gigi (2-5) ● Tentukan strategi pendidikan
rusak karena suka ● Mengenali proses yg yang efektif dan antraktif
makan permen dan terjadinya penyakit sehingga menarik perhatian
jarang sikat gigi karies gigi (2-5) keluarga
- Ibu mengatakan ● Kembangkan materi sesuai
Anak B. 1855: pengetahuan: gaya level pendidikan anggota
mempunyai gigi hidup sehat keluarga
hitam dibagian Indikator:
depan karena ● Pentingnya perawatan 7. Kemampuan keluarga
kelamaan minum kesehatan mulu (3-5) dalam memutuskan
susu dengan dot 5250: dukungan pengambilan
- Anak A 2.Keluarga mampu keputusan
mengatakan malas memutuskan ● Tentukan apakah terdapat
menyikat gigi Domain IV: Pengetahuan perbedaan pandangan dalam
karena sikatnya kesehatan dan perilaku melihat masalah karies gigi
keras dan pasta Kelas Q: Perilaku kesehatan. antara keluarga dan perawat.
30
gigi yang 1606: berpartisipasi dalam ● Bantu klien untuk
digunakan terasa memutuskan perawatan mengklarifikasi nilai dan
pedas. kesehatan. harapan yang akan
- Ibu H mengatakan ● Identifikasi prioritas mempengaruhi pengambilan
bahwa hal wajar luaran kesehatan (2-5) keputusan
gigi kekuningan ● Membuat keputusan ● Bantu klien mengidentifikasi
pada anak, dan terkait perawatan (2-5) keuntungan dan kerugian dari
mengatakan tidak ● Mencari pelayanan setiap alternatif pilihan.
perlu membawa ke perawatan kesehatan
puskesmas karena untuk memenuhi luaran 3. Kemampuan keluarga dalam
merasa akan yang diinginkan (2-5) merawat
sembuh dengan ● Menggunakan teknik 1710: Pemeliharaan Kesehatan
sendirinya penyelesaian masalah Mulut
untuk mencapai luaran ● Lakukan perawatan mulut
yang diinginkan (2-5) secara rutin
● Monitor gigi yang meliputi
3.Keluarga mampu warna, kebersihan, dan ada
melakukan perawatan tidaknya debris
Domain I: Fungsi Kesehatan ● Instruksikan dan bantu pasien
Kelas D: Perawatan Diri untuk membersihkan mulut
0308: Perawatan Diri: setelah makan dan sesering
Kebersihan Mulut mungkin, sesuai dengan
Indikator kebutuhan
● Menyikat gigi (3-5) ● Rekomendasikan penggunaan
● Membersihkan mulut, sikat gigi yang berbulu lembut
gusi, dan lidah (3-5) ● Instruksikan pasien untuk
● Mendapatkan perawatan menyikat mulut, gigi, dan lidah
gigi secara reguler (3-5) ● Susun jadwal pemeriksaan
1100: Kesehatan mulut gigi, sesuai dengan kebutuhan
Indikator
● Kebersihan mulut (3-5) 1730: Pemulihan Kesehatan
● Kebersihan gigi (3-5) Mulut
31
● Kesesuaian peralatan gigi ● Monitor kondisi mulut pasien,
(3-5) termasuk karakter dan
● Sakit gigi (2-5) abnormalitas
● Karies gigi (2-5) ● Tentukan frekuensi yang
diperlukan terkait dengan
4. Keluarga mampu perawatan mulut, dorong
memodifikasi lingkungan pasien dan keluarga untuk
Domain V : Kondisi mengikuti jadwal atau
Kesehatan yang dirasakan membantu dalam perawataan
Kelas U: kualitas kesehatan mulut sesuai kebutuhan
dan kehidupan ● Instruksikan pasien untuk
2009: Status kenyamanan: menjaga kebersihan sikat gigi
Lingkungan dan alat pembersih lain
Indikator:
● Suplai dan peralatan yang 4. Keluarga mampu
dibutuhkan berada dalam memodifikasi lingkungan
jangkauan (3-5) 6480: Manajemen Lingkungan
● Perabotan yang nyaman Tindakan:
(4-5) ● Fasilitasi penggunaan barang-
barang pribadi seperti
5. Keluarga mampu perlengkapan mandi
memanfaatkan fasilitas ● Letakkan benda yang sering
kesehatan digunakan dalam jangkauan
Domain IV: Kesehatan yag pasien
diterima
Kelas U: kesehatan dan 5. Keluarga mampu
kualitas hidup memanfaatkan fasilitas
2015: Perilaku memahami kesehatan
kesehatan 7910: Konsultasi
Indikator ● Identifikasi tujuan
● Mengidentifikasi berknsultasi
penyedia pelayanan ● Libatkan pihak keluarga
32
kesehatan (3-5) dalam keseluruhan proses
Mengakses pelayanan konsultasi
kesehatan perawata kesehatan ● Dukung kemampuan
yang sesuai dengan keluarga dalam mencari
dibutuhkan (3-5) pertolongan untuk
melangkah lebih baik
8100: Rujukan
● Identifikasi perawatan
yang diperlukan
● Tentukan apakah tesedia
perawatan pendukung
dirumah
● Rujuk pasien ke fasilitas
kesehatan sesuai indikasi
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karies gigi adalah suatu penyakit jaringan keras gigi yang ditandai dengan terjadinya
demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organik yang dapat
menyebabkan rasa ngilu sampai dengan rasa nyeri (Moynihan, 2005). Karies merupakan
penyakit paling umum dan paling banyak dialami oleh orang di dunia. Karies disebabkan
karena konsumsi gula berlebihan, kurangnya perawatan kesehatan gigi, dan sulitnya akses
terhadap pelayanan kesehatan gigi yang sesuai standar (Widiantini, 2019)
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
34
Angela, A., 2005. Pencegahan Primer Pada Anak Yang Berisko Karies Tinggi. Maj.
Kedokteran Gigi. Dend.J. Vol.38 No.3.
Chemiawan E., dan Gartika M., I.R. 2004. Perbedan Prevalensi Karies Pada anak Sekolah
Dasar dengan Program UKGS dan Tanpa UKGS Kota Bandung. Universitas
Padjajaran.
Harnilawati. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Penerbit Pustaka As Salam.
Marlyn M., Bowden, Vicky R; Jones, Elaine G. 2003. Buku Ajar Keperawatan Keluarga:
Riset, Teori & Praktik, Ed. 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI tahun 2018.
35