Relaps
Oleh :
Bianca Naila Najah-1102018278
Pembimbing :
dr. Evy Aryanti, Sp. KK
Agama Islam
Status Menikah
Dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien
Anamnesis tanggal 8 desember 2022 pukul 11.00 WIB di ruang
tunggu poli kulit dan kelamin RSUD Kabupaten
Bekasi.
Tn. C, laki-laki usia 33 tahun rujukan dari puskesmas cikarang datang ke RSUD
Kabupaten Bekasi dengan keluhan terdapat bentol merah ditangan yang menyebar ke muka sejak 8
bulan yang lalu. Pasien dirujuk atas dasar telah berobat sejak 8 bulan yang lalu namun tidak
kunjung membaik. Di puskesmas pasien diberikan obat prednisone, setelah 3 minggu berobat
keluhan membaik lalu diturunkan dosisnya tetapi keluhan muncul kembali.
Pasien mengeluhkan adanya benjolan baru setiap ½ bulan, pasien merasakan hawa
badan yang panas dan demam setiap muncul benjolan yang baru. Benjolan terasa nyeri ketika
ditekan dan tidak ada rasa gatal maupun baal pada benjolan. Pasien memiliki benjolan terbaru
dibagian muka yang baru muncul 1 hari SMRS, pasien juga mengeluhkan kurangnya nafsu makan.
Riwayat penyakit Sekarang
Pasien merupakan buruh pabrik yang bekerja 3 kali shift dalam sehari sehingga pasien
mudah kelelahan dan hal ini menjadi salah satu faktor timbulnya bentol merah pada tubuh pasien.
Pasien memiliki Riwayat penyakit yang sama 3 tahun yang lalu dengan keluhan adanya kelainan
kulit berwarna kehitaman, tidak bentol dan baal ketika disentuh, BTA kulit pasien (+) pasien rutin
kontrol serta minum MDT dan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Riwayat keluarga tidak ada
yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien. Keluhan lemas dan kelemahan pada anggota
badan disangkal.
Riwayat penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Serupa • Pasien mengeluhkan hal yang sama 3
tahun lalu, keluhan kulit tidak bentol
dan berwarna hitam pekat, rutin
kontrol ke puskesmas dan sudah
dinyatakan sembuh
Riwayat DM • Disangkal
Riwayat DM • Disangkal
Tanda Vital
Tekanan
Darah
Nadi
Suhu
Pemeriksaan Fisik
Kanan Kiri
Raba Halus
Ekstremitas Superior Normal Normal
Ekstremitas Inferior Normal Normal
Sensasi Nyeri
Ekstremitas Superior Normal Normal
Ekstremitas Inferior Normal Normal
Gambar 1. Regio Antebrachii Bilateral : Makula dan nodul
eritematosa, multiple, ukuran nummular, sirkumskrip, diskret-
konfluens
Gambar 2. Regio Zygomatica
Regio orbitalis sinistra
Unilateral sinistra : Makula
macula dan nodul
dan eritematosa, multiple,
eritematosa, soliter,
nummular, sirkumskrip,
nummular, sirkumskrip,
diskret dan Regio Nasalis :
diskret
Nodul eritematosa, soliter,
nummular, sirkumskrip,
diskret
Regio Manus Bilateral :
Makula dan nodul
eritematosa, multiple, ukuran
nummular, sirkumskrip,
diskret
Laboratorium 06-12-2022
Laboratorium 06-12-2022
Hematologi
BTA Kulit Telinga kanan BTA -
Telinga kiri BTA -
Lengan kanan 1 BTA -
Lengan kanan 2 BTA -
Lengan kiri 1 BTA -
Lengan kiri 2 BTA -
Resume
Tn. C, laki-laki usia 33 tahun rujukan dari puskesmas cikarang datang ke RSUD
Kabupaten Bekasi dengan keluhan terdapat bentol merah ditangan yang menyebar ke muka
sejak 8 bulan yang lalu. Pasien mengeluhkan adanya benjolan baru setiap ½ bulan, pasien
merasakan hawa badan yang panas dan demam setiap muncul benjolan yang baru. Benjolan
terasa nyeri ketika ditekan dan tidak ada rasa gatal maupun baal pada benjolan. Pasien
memiliki benjolan terbaru dibagian muka yang baru muncul 1 hari SMRS, pasien juga
mengeluhkan kurangnya nafsu makan.
Pasien merupakan buruh pabrik yang bekerja 3 kali shift dalam sehari sehingga pasien
mudah kelelahan dan hal ini menjadi salah satu faktor timbulnya bentol merah pada tubuh
pasien. Pasien memiliki Riwayat penyakit yang sama 3 tahun yang lalu dengan keluhan adanya
kelainan kulit berwarna kehitaman, tidak bentol dan baal ketika disentuh, BTA kulit pasien (+)
pasien rutin kontrol serta minum MDT dan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan status dermatologikus Pada pemeriksaan penunjang didapatkan :
- Regio Antebrachii Bilateral : Makula dan nodul - Darah lengkap : Hemoglobin, Hematokrit, Eritrosit,
eritematosa, multiple, ukuran nummular, sirkumskrip, MCH, MCHC menurun dan leukosit meningkat
diskret-konfluens - Hitung jenis : Eosinofil menurun, sedangkan laju
- Regio Manus Bilateral : Makula dan nodul eritematosa, endap darah dan monosit meningkat
multiple, ukuran nummular, sirkumskrip, diskret - BTA kulit –
- Regio Zygomatica Unilateral sinistra : Makula dan
nodul eritematosa, multiple, nummular, batas tegas, Pada pemeriksaan neurologis didapatkan :
diskret - Raba halus : tidak terdapat kelainan ekstremitas
- Regio Nasalis : Nodul eritematosa, soliter, nummular, superior inferior dextra sinistra
sirkumskrip, diskret - Sensasi nyeri : : tidak terdapat kelainan ekstremitas
- Regio orbitalis sinistra macula dan nodul eritematosa, superior inferior dextra sinistra
soliter, nummular, sirkumskrip, diskret
D. Banding
• Morbus Hansen relaps
Diagnosa Kerja multibasiler borderline
lepromatosa
Morbus Hansen Relaps • Morbus Hansen relaps
Multibasiler Borderline
tuberkuloid
Lepromatosa
Edukasi
• Tentang penyakit &
reaksi gejala
• Minum obat & kontrol
Tatalaksana • Evaluasi kondisi kulit dan
kekuatan otot
• 2 Kapsul rifampisin • Edukasi tentang obat
300 mg yang tersedia
• 3 Tab. Lampren 100
mg
• 1 Tab. Dapson 100 mg
(hari ke 2-28)
• 1 Tab lampren 50 mg
1 Tab. Dapson 100 mg
•
Prognosis
• Quo ad vitam : Ad
Bonam
• Quo ad functionam : Ad
bonam
• Quo ad sanactionam :
Ad bonam
02
Tinjauan
Pustaka
Definisi
Usia
Faktor social 3 thn – 70 thn
ekonomi
Gender Kasus
• Indonesia berada di peringkat ketiga kasus kusta
Laki-laki dan • Os jenis kelamin
terbanyak
perempuan laki-laki
• tahun 2017 mencapai 15.910 Penderita Kusta
seimbang • Usia 30 tahun
• Faktor ekonomi :
menengah
Etiologi : Mycobacterium Leprae
Tipe 1 Tipe 2
Reaksi reversal : Terjadi pada : borderline (BL, Reaksi sering disebut sebagai reaksi ENL
BB, BT), (eritema nodusum leprosum)
tipe tidak stabil, sehingga mudah berubah pada tipe LL dan BL
respons imun seluler berperan penting, yaitu gambaran klinis munculnya nodus di kulit
terjadi peningkatan SIS mendadak
Reaksi terjadi pada masa pengobatan MDT 6 Reaksi ENL dapat terjadi sebelum pengobatan,
bulan pertama saat pengobatan ataupun setelah selesai,
namun banyak terjadi di tahun kedua
pengobatan MDT
bertambah aktifnya sebagian atau seluruh lesi reaksi tipe 2 yang berperan penting adalah
yang sudah ada, munculnya lesi baru dalam respons imun humoral
waktu yang singkat.
nodus eritem disertai nyeri yang terutama
muncul pada kulit lengan dan tungkai
Tatalaksana
Paubasiler Multibasiler
2 kapsul rifampisin @ 300 mg 2 kapsul rifampisin @ 300 mg
1 tablet dapson/DDS 100 mg Pengobatan 3 tablet lampren @ 100 mg
harian : hari ke-2 hingga 28.
1 tablet dapson/DDS 100 mg Satu blister 1 tablet dapson/DDS 100 mg Pengobatan
untuk 1 bulan. Dibutuhkan 6 blister yang harian: hari ke-2 hingga 28
diminum selama 6-9 bulan .
1 tablet lampren 50 mg
1 tablet dapson/DDS 100 mg.
Tatalaksan Reaksi Kusta
Berat
Ringan a) Mobilisasi lokal/istirahat di rumah.
b) Pemberian analgesik, sedatif.
a) Berobat jalan, istirahat di rumah c) Mencari dan menghilangkan faktor pencetus.
b) Pemberian analgetic/antipiretik d) Jika dalam pengobatan, MDT tetap diberikan
c) MDT diberikan terus dengan dosis dengan dosis tidak berubah.
tetap e) Reaksi tipe 1 dan tipe 2 berat diobati
d) Menghindari/menghilankan faktor dengan prednisone sesuai skema.
pencetus f) Bila ada indikasi rawat inap Penderita Kusta
dikirim ke rumah sakit.
g) Reaksi tipe 2 berat berulang diobati dengan
prednison dan Klofazimin.
Non Farmakologis
1) Konseling
2) Edukasi Kesehatan
Kriteria
1. penduduk yang menetap paling singkat
3 (tiga) bulan pada daerah yang Pemberian Kemoprofilaksis
memiliki Penderita Kusta; Kusta dilaksanakan 1 (satu) kali
2. berusia lebih dari 2 (dua) tahun; dan dapat diulang kembali
3. tidak dalam terapi rifampisin dalam setelah 2 (dua) tahun
kurun 2 (dua) tahun terakhir;
4. tidak sedang dirawat di rumah sakit;
Prognosis
Prognosis kusta tergantung pada beberapa faktor, yang
meliputi: stadium penyakit saat diagnosis, inisiasi pengobatan
dini, akses pasien terhadap pengobatan, dan kepatuhan
terhadap terapi.