Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY.J GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS


DAN LATIHAN
DI WISMA CEMPAKA BPSTW DINAS SOSIAL DIY UNIT BUDI
LUHUR KASONGAN

Disusun oleh
NAFTA AURORA
P21004

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN GERONTIK
Dengan Judul
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.J DENGAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN
DI WISMA CEMPAKA BPSTW DINAS SOSIAL DIY UNIT BUDI LUHUR
KASONGAN

Bantul, 5 Mei 2023

Mengetahui, Menyetujui,
Mahasiswa CI BPSTW

NAFTA AURORA SRIHATINNOVMI, S.PI.,M.Si


NIM. P21004 NIP. 196911101998032005

Menyetujui,

Dosen pembimbing

NOOR PIPIT FITRIYANI,S.Kep,.Ns,.M.Kep

NIK.201187085
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA NY.J GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
AKTIVITAS DAN LATIHAN DI WISMA CEMPAKA BPSTW
DINAS SOSIAL UNIT BUDI LUHUR KASONGAN

Hari/Tanggal/Jam Pengkajian : Senin,1 Mei 2023,Pukul 08.30 WIB

Tempat : Wisma Cempaka.

I. BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.J
Alamat : Sleman,Yogyakarta
Umur : 69 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan: Cerai Mati
Pendidikan : Tidak tamat SD
Pekerjaan : Tidak bekerja/IRT
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : Dari pengkajian didapatkan data
pasien mengeluh tidak bisa berjalan,merasa lemah,serta
kemampuan untuk beraktivitas berkurang.
b. Riwayat penyakit sekarang :Pasien memiliki keterbatasan gerak
secara fisik dibagian kaki,tidak bisa digerakkan dan merasa lemah
dan tidak bisa menjalankan aktivitas sehari hari.
c. Riwayat penyakit dahulu : Pasien mengatakan dahulu pernah
mengalami jatuh dikamar mandi sehingga menyebabkan pasien
tidak dapat berjalan.pasien memiliki riwayat hipertensi 5 tahun
yang lalu,sebelumnya pasien juga tidak mengetahui penyakit yang
pernah diderita,pasien tidak memiliki riwayat alergi obat.
d. Riwayat kesehatan keluarga: Pasien mengatakan tidak ada keluarga
yang memiliki riwayat penyakit yang sama dengan pasien.
II. POLA FUNGSI KESEHATAN(GORDON)
1. Persepsi terhadap kesehatan
a. Tingkat pengetahuan kesehatan/penyakit
Sebelum sakit : Pasien mengatakan pasien kurang mengetahui
mengenai penyakit yang diderita pasien .
Selama sakit: selama sakit pasien dibantu dirawat untuk memenuhi
keperluan dari pasien oleh perawat yang ada dipanti wreda .
b. Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan : sebelum sakit untuk
mengatasi masalah kesehatan,pasien mengatakan sering
mengkonsumsi obat warung dan minuman herbal seperti
jamu.sesudah sakit pasien obat yang diresepkan dari dokter di panti
wreda.
c. Faktor-faktor resiko sehubungan dengan kesehatan : pasien yang
memiliki riwayat hipertensi dan jatuh dikamar mandi.
2. Pola Aktivitas dan Latihan
a. Pengkajian Katz
Pengkajian
A : Mandiri dalam makan,kontinensia(BAB/BAK),menggunakan
pakain,pergi ke toilet,berpindah & mandi.
B : Mandiri semuanya,kecuali salah satu dari fungsi yang diatas
C : Mandiri,kecuali mandi & salah satu fungsi dari yang diatas.
D : Mandiri,kecuali mandi,berpakaian, & salah satu fungsi yang
diatas
E : Mandiri,kecuali mandi,berpakaian,ke toilet,ke toilet & salah
satu fungsi diatas
F : Mandiri,kecuali mandi,berpakaian,ke toilet,berpindah &
salah satu fungsi yang diatas
G : Ketergantungan fungsi yang diatas
Keterangan :
Mandiri: Berarti tanpa pengawasan, pengarahan/ bantuan aktif dari
orang lain. Seseorang yg menolak untuk melakukan fungsi diangga
p tidak melakukan fungsi, meskipun individu dianggap mampu.
b. Indeks Barthel

No Kriteria Bantuan Mandiri Keterangan


1. Makan 10 Frekuensi : 3 kali
sehari
Jumlah : 4-5 sendok
makan
Jenis :
Karbohidrat:Nasi
Protein : Ayam,tahu
tempe
Vitamin :sayur
wortel,bayam,buah
pisang
Mineral : Air putih.
2. Minum 10 Frekuensi : sering
Jumlah : 1-4 gelas
sehari
Jenis : air putih.
3. Berpindah,kursi roda ke 5 Pasien dibantu saat
tempat tidur perawat saat
berpindah tempat.
4. Personal toilet(gosok gigi) 5 Frekuensi : 2 kali
sehari
5 Keluar masuk toilet(cuci 5 Tidak pernah .pasien
pakaian) tidak bisa berjalan
6 Mandi 5 Pasien membutuhkan
bantuan perawat.
7 Jalan dipermukaan datar 0 Frekuensi : jarang
dilakukan
8 Naik turun tangga 5 Tidak pernah .kondisi
pasien tidak bisa
berjalan
9 Mengenakan pakain 5 Pasien dibantu oleh
perawat
10 Kontrol Bowel(BAK) 5 Frekuensi : kali sehari
Konsistensi : kuning
jernih.
11 Kontrol Bladder(BAB) 5 Frekuensi : 3-4 kali
sehari
Warna : berwarna
kuning kecoklatan
12 OR/Latihan 10 Frekuensi :setiap pagi
Jenis : meregangkan
tubuh ditempat
tidur /kursi
roda(streching)
13 Rekreasi/Pemanfaatan 5 Frekuensi : 1 kali(pagi
waktu luang hari)
Jenis : berjemur sinar
matahari ,body
massage
Keterangan :

Pasien mendapatkan poin 75 yang menandakan bahwa Pasien memiliki


ketergantungan sebagian dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.

130 : Mandiri

65-125 : Ketergantungan sebagian

60 : Ketergantungan total
c.Morse fall scale

No Pengkajian Keterangan Nilai


1. Riwayat jatuh :apakah Tidak 0
lansia pernah jatuh dalam
3 bulan terakhir?
2. Diagnosa Sekunder : Tidak 0
apakah lansia memiliki
lebih dari satu penyakit?
3. Alat bantu jalan(Kursi Ya 15
roda)
4. Terapi Tidak 0
Intravena :Terpasang
infus atau tidak
5. Gaya berjalan/Berpindah Ya 30
-Lemah
-Gangguan tidak bisa
berjalan
6. Status Mental Lansia 0
menyadari
kondisinya
Nilai Total 45
Keterangan :

Tidak Beresiko 0-24 : Perawatan dasar

Risiko Rendah 25-50 : Intervensi Pencegahan jatuh standar

Resiko Tinggi >50 : Intervensi Pencegahan Jatuh Tinggi

3. Pola Istirahat dan tidur


a. Jam berapa kebiasaan mulai tidur dan bangun tidur
Siang : 12.00 – 13.00 WIB
Malam : 22.00 – 24.00 WIB tertidur kembali pukul 01.00-05.00
WIB.
b. Gangguan pola tidur
Pasien mengatakan tidak ada gangguan pola tidur.
c. Kualitas dan kuantitas jam tidur
Pasien mengatakan kualitas tidur sering terbangun akibat ingin
buang air dan klien mengatakan tidak mengetahui kuantitas tidurnya
secara pasti.
4. Pola Nutrisi dan Metabolik
a. Berapa kali makan sehari : 3 kali sehari. jenis makanan yang
sering dikonsumsi berupa nasi, sayur, tempe, tahu,ayam.,buah
pisang.
b. Makanan kesukaan : pasien mengatakan suka apa saja.
c. Berat badan : Tidak terkaji.
d. Frekuensi dan kuantitas minum sehari : sering tetapi hanya beberapa
tegukan dalam sekali minum.
5. Pola Eliminasi
a. Frekuensi dan kuantitas BAK dan BAB sehari :
BAK : 3-4 x sehari, tetapi di malam hari mengeluarkan banyak.
BAB : 1 x dalam sehari
b. Nyeri : Pasien mengatakan ketika BAB dan BAK tidak memiliki
keluhan .
c. Kuantitas : BAB dan BAK pasien sedang.
6. Pola Kognitif Perceptual
a. Pengkajian SPMSQ

B S No. Pertanyaan
˅ 1 Tanggal berapa hari ini ?
˅ 2 Hari apa sekarang ini ?
˅ 3 Apa nama tempat ini ?
˅ 4 Dimana alamat anda ?
˅ 5 Berapa umur anda ?
˅ 6 Kapan anda lahir ?(tahun terakhir )
˅ 7 Siapa presiden indonesia sekarang ?
˅ 8 Siapa presiden indonesia sebelumnya ?
˅ 9 Siapa nama ibu anda ?
˅ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tettap pengurangan 3 dari
setiap angka baru,semua secara menurun.
Nilai total : 8
Keterangan :
Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : Kerusakan intelektual ringan
Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat
b. MMSE
No Aspek Kognitif Nilai Nilai Kriteria
. Max klien
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
tahun,musim,tanggal,hari bulan.
5 5 Dimana kita sekarang berada ?
2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek.1 detik
untuk masing-masing objek.
Kemudian tanyakan kepda klien 3
objek tadi.
3. Perhatian & kalkulasi 5 0 Minta klien untuk memulai dari
angka 100 dikurangi 7 sampai
5x(jawaban : 93,86,79,72,65.)
4. Mengingat 3 2 Minta klien untuk mengulangi
objek pada nomor 2 tadi.Jika
benar,1 point untuk masing
masing objek.
5. Bahasa 9 8  Tunjukkan pada klien
suatu benda & tanyakan
pada klien
 Minta klien untuk
mengulang kata berikut :
Tidak
ada,jika,dan,atau,tetapi.bil
a benar nilai 1 poin.
 Minta klien untuk
mengikuti 3 langkah :
ambil kertas ditangan anda
lipat 2 dan taruh dilantai
Total Nilai 23
Keterangan :
>23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik.
<23 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental
7. Pola konsep/persepsi diri ( gambaran diri, identitas diri, peran diri,
ideal diri, harga diri)
a. Gambaran diri : Pasien nampak menutupi kedua kakinya
dengan selimut.
b. Identitas diri : Pasien dapat mengatakan bahwa dirinya adalah
seorang ibu yang memiliki satu orang anak. Pasien dapat
menyebutkan namanya dan nama keluarganya.
c. Peran diri : Pasien mengatakan saat ini posisinya sebagai
seorang Ibu dan menggantikan posisi sang Suami sebagai seorang
kepala keluarga.
d. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin untuk sembuh dengan
berbagai upaya hingga dirinya merasa bahagia karena saat ini
kondisi kedua kakinya yang tidak bisa digunakan untuk berjalan.
e. Harga diri : Pasien menerima kondisinya dan nampak bahagia
serta kooperatif ketika dilakukan pengkajian.
8. Pola Koping
Cara pemecahan masalah : Pasien mengatakan jika dalam keluarganya
terdapat masalah, maka seluruh keluarganya akan menanyakan
pendapatnya terlebih dahulu dan mendiskusikannya untuk
menyelesaikan persoalan tersebut.
Geriatric Depression Scale (Skala Depresi Geriatri)
Berikan nilai 1 pada jawaban ya !

No PERTANYAAN Ya Tidak
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda? V
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan V
minat atau kesenangan anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? V
4 Apakah anda sering merasa bosan? V
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? V
6 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi V
pada anda?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup V
anda?
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? V
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar V
dan mengerjakan sesuatu yang baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan V
daya ingat dibanding kebanyakan orang?
11 Apakah anda berpikir hidup anda sekarang ini V
menyenangkan?
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda V
saat ini?
13 Apakah anda merasa penuh semangat? V

14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada V


harapan?
15 Apakah anda berpikir bahwa orang lain lebih baik V
keadaannya daripada anda?
TOTAL NILAI 6
Keterangan:
Dari hasil Skala Depresi Geriatri pasien beresiko depresi dengan mendapatkan
poin 6.
0-4 : normal
5-9 : berisiko depresi
10-19 : depresi ringan
20-30 : depresi berat
9. Pola seksual – reproduksi
a. Adakah gangguan pada kelamin
Pada kelamin pasien tidak ada gangguan atau masalah
b. Anak berapa?
Pasien mengatakan memiliki 1orang anak.
c. Masih punya suami/ isteri
Pasien mengatakan suaminya telah meninggal dunia.
10. Pola peran hubungan
a. Hubungan dengan anggota keluarga
Tidak terkaji
b. Dukungan keluarga
Tidak terkaji
c. Hubungan dengan tetangga dan masyarakat.
Tidak terkaji
11. Pola Nilai dan kepercayaan
a. Persepsi keyakinan
Klien mengatakan dirinya beragama Islam dan mengatakan bahwa
hanya Tuhan yang dapat mendengarkan dan mengabulkan doanya.
b. Tindakan berdasarkan keyakinan
Klien mengatakan masih menjalankan sholat secara berbaring dan
berdoa kepada Tuhan untuk memohon kesembuhannya.
III. PENGKAJIAN FISIK
1. Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. GCS : E : 4 M: 6 V: 5
d. TTV : Suhu: 36°C,TD : 141/68 mmHg,
N:92x/Menit, RR : 20x/menit,SP02 : 96 %,BB/TB : tidak terkaji.
2. Keadaan Fisik
a. Kepala dan Leher
 Kepala
Bentuk : Simetris/Mesochepal
Rambut : ikal,putih
Lesi : tidak ada lesi.
Kebersihan : bersih.
 Mata
Kebersihan : Bersih tidak ada kotoran.
Reflek pupil : -/-(isokor)
Sklera : ikterik
Konjugtiva :an anemis
Kantung mata : Tidak ada kantung mata
Ketajaman penglihatan : tidak dapat melihat huruf atau benda
sejauh 6 meter baik besar maupun kecil, terasa kabur.
 Telinga
Serumen : Bersih
Fungsi pendengaran : Terdapat sedikit penurunan fungsi
pendegaran.
 Mulut dan Tenggorokan
Kebersihan : kurang bersih
Kondisi gigi : beberapa gigi sudah tanggal.
Kemampuan menelan : baik,tidak susah menelan.
 Leher
Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
Penonjolan vena jugularis : Tidak ada
b. Payudara dan Ketiak
 Kebersihan : Tidak terkaji
c. Dada
 Paru
Insepeksi : simetris
Palpasi : Vocal permitus dan ekspansi paru arterior dan
posterior dada normal
Perkusi : sonor
Aulkutasi : tidak ada bunyi tambahan
 Jantung
Inspeksi : gerak dada normal
Palpasi : Tidak dapat nyeri tekan
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni
d. Abdomen
Inspeksi : datar, tidak ada benjolan, berwarna sawo matang
Auskultasi : terdengar bising usus 17x/menit
Perkusi : timpani.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
e. Genitalia
Kebersihan : Tidak terkaji
f. Integumen( Pengkajian skala resiko dekubitus )
Keadaan umum (turgor kulit,oedem,pitting edema)
Turgor kulit kembali lambat, tidak ada oedem maupun pitting
edema
1) Menurut Norton

Keterangan 4 3 2 1
Kondisi Fisik Baik
Kesadaran Composmetis
Aktivitas Berjalan
dengan kursi
roda
Mobilitas Sangat
terbatas
Inkontensia Tidak ada
Keterangan :Pasien mendapatkan poin 16 yang memiliki arti pasien memiliki
risiko sedang.

< 10 : risiko sangat tinggi


10-13 : risiko tinggi
14-18 : risiko sedang
> 18 : risiko dekubitus masih rendah

g. Ekstremitas
Keterangan Atas Bawah
Kesemutan Tidak Ada Tidak Ada
Edema Tidak Ada Tidak Ada
Baal Tidak Ada Tidak Ada
Nyeri Tidak ada Tidak Ada
h. Muskuloskletal

Keterangan Atas Bawah


Nyeri sendi Tidak ada Tidak Ada
Kekuatan otot(ROM) 5,5 3,3
Osteoporosis Tidak ada Tidak ada

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1.Data Laboratorium yang berhubungan : Tidak terkaji
2.Pemeriksaan radiologi : Tidak terkaji
V. FAKTOR LINGKUNGAN
1. Luas Rumah : 300 m2
2. Keadaan lingkungan dalam rumah
a. Penerangan : cukup baik
b. Kebersihan dan kerapihan: Sedikit berantakan
c. Pembagian ruangan : 4 kamar,1 ruang tamu,1 toilet,1
dapur.
d. Sirkulasi udara : cukup
e. Keamanan : aman
f. Sumber air minum : air isi ulang galon
g. Ruang pertemuan : ada
3. Keadaan luar rumah
a. Pemanfaatan halaman : digunakan untuk tanaman pot dan
pohon buah.
b. Pembuangan air limbah : Pasien mengatakan jauh dari lokasi
pabrik
c. Pembuangan sampah :Pasien mengatakan jarak lokasi dengan
TPU jauh dari rumah.
d. Sanitasi: sanitasi lingkungan baik dan bersih
e. Sumber pencemaran : jauh dari sumber pencemaran
VI. PEMERIKSAAN FISIK
1) Sistem musculo skeletal : Keterbatasan gerak dalam melakukan
aktivitas dan kegiatan sehari hari dikarenakan kaki yang tidak bisa berjalan
akibat jatuh.
2) Sistim kardiovasculer : Tidak terdapat masalah pada kardiovaskular
klien.
3) Sistim Respirasi : Tidak terdapat masalah pada respirasi pasien.pasien
tidak merasakan sesak napas, nyeri, maupun terdapat suara tambahan.
4) Sistem integument : pasien terlihat mengalami kulit berkerut, tidak
elastis, dan kendur.
5) Sistim urinaria : frekueni BAK pasien yang sedikit tapi sering.
6) Sistim gastrointestinal : Tidak ada masalah pada sistem pencernaan
pasien.

VII. TERAPI MEDIS


Tidak terkaji.
VIII. ANALISA DATA
Nama :Ny.J
Umur : 69 tahun

No Hari/Tgl/Jam Data Fokus Problem Etiologi Ttd


Senin,1 Mei DS : Pasien Gangguan Gangguan Nafta
2023,pukul mengatakan Mobilitas Mobilitas
08.30 WIB mengeluh tidak bisa Fisik fisik
berjalan karena (D.0054)
pernah memiliki Penurunan
riwayat jatuh,pasien Kekuatan
merasa tidak otot pada
ektremitas
memiliki kekuatan. bawah
DO : Pasien tampak
lemah,pasien tampak
melakukan aktivitas
diatas tempat tidur.
Senin,1 Mei DS : Pasien Resiko Resiko Nafta
2023,pukul mengatakan usianya Jatuh jatuh
08.45 WIB 69 tahun,pasien (D.0143)
memiliki riwayat Pasca Jatuh
hipertensi ,Pasien
Riwayat
mengatakan pernah Hipertensi
jatuh.
DO : Pasien tampak
menggunakan alat
bantu jalan(Kursi
roda)

IX. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054) b.d Penurunan kekuatan otot d.d
mengeluh sulit menggerakan ektremitas,kekuatan otot menurun.
2.Resiko Jatuh (D.0143) d.d usia >65 tahun,riwayat jatuh
X. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Ny.J
Umur : 69 tahun

No.Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd

1. Mobilitas Fisik (L.05042) Dukungan Mobilisasi Nafta


Setelah dilakukan tindakan (I.05173)
keperawatan 3x7jam maka Observasi :
diharapkan Mobilitas Fisik 1. Identifikasi adanya
meningkat dengan kriteria hasil nyeri atau keluhan fisik
: lainnya.
1. Pergerakan ekstremitas 2. Identifikasi
meningkat. toleransi fisik
2. Kekuatan otot melakukan pergerakan.
meningkat. 3. Monitor frekuensi
3. Rentang gerak (ROM) jantung dan tekanan
meningkat. darah sebelum memulai
.. mobilisasi.
4. Gerakan terbatas 4. Monitor kondisi
menurun. umum selama
5. Kelemahan fisik melakukan mobilisasi.
menurun. Terapuetik :
1. Fasilitasi
melakukan pergerakan,
jika perlu
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi.
2. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis.
menggerakan tangan
dan kaki, menggeser
tubuh)
2. (L.14138)Tingkat Jatuh Setelah (I.14540) Pencegahan Nafta
dilakukan tindakan Jatuh
keperawatan 3 x 7 jam maka
Observasi
diharapkan Tingkat Jatuh
Menurun dengan Kriteria Hasil 1.Identifikasi faktor jatuh

: (Usia lansia >65 tahun)

2.Identifikasi resiko jatuh


1. Jatuh dari tempat tidur
setiap kali shift
menurun
2. Jatuh saat berdiri 3.identifikasi faktor
lingkungan yang
menurun meningkatkan resiko jatuh
3. Jatuh saat
4.Hitung Resiko Jatuh
duduk menurun
dengan Skala(Morse
4. Jatuh saat dipindahkan
Scale)
menurun
5.Monitor kemampuan
berpindah dari tempat
tidur ke kursi roda maupun
sebaliknya.

Terapeutik

1.Pastikan roda tempat


tidur dan kursi roda selalu
dalam kondisi terkunci

2.Atur tempat tidur


mekanis pada posisi
terendah

3.Pasang Handrall

Edukasi

1.Anjurkan memanggil
perawat jika membutuhkan
bantuan untuk berpindah

3Anjurkan berkonsentrasi
untuk menjaga
keseimbangan tubuh

XI. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI


Nama : Ny.J
Umur : 69 tahun

Hari/Tgl/Jam No.Dx Implementasi Respon Ttd


Senin,1 Mei 1 Observasi : S : Pasien Nafta
2023,pukul -Mengidentifikasi mengeluh tidak
09.00 adanya nyeri atau bisa beraktifitas
keluhan fisik lainnya. optimal secar
-Mengidentifikasi mandiri.karena
toleransi fisik sulit menggerakan
melakukan bagian kaki
pergerakan. pasien.
-Memonitor frekuensi O : Pasien tampak
jantung dan tekanan lemah,Pasien
darah sebelum nampak tidak
memulai mobilisasi. melakukan
(TTV) aktivitas.
-Memonitor kondisi
umum selama
melakukan mobilisasi.
Terapuetik :
-Memfasilitasi
melakukan
pergerakan, jika perlu
Edukasi :
-Menjelaskan tujuan
dan prosedur
mobilisasi.
-Mengajarkan
mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan
(mis. menggerakan
tangan dan kaki,
menggeser tubuh).
Selasa,2 Mei 1 Observasi S : Pasien Nafta
2023,pukul -Memonitor frekuensi mengeluh ingin
08.30 WIB jantung dan tekanan dan mengerakan
darah sebelum bagian tubuh
memulai mobilisasi. bagian kaki.
(TTV) O:Pasien tampak
Memonitor kondisi berbaring diposisi
umum selama tempat tidur
melakukan mobilisasi.
.(Td,RR,Spo2,Suhu)
Terapuetik :
-Memfasilitasi
melakukan
pergerakan, jika perlu
Edukasi :
-Mengajarkan
mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan
(mis. menggerakan
tangan dan kaki,
menggeser tubuh).
Rabu,3 Mei 1 Observasi S : Pasien Nafta
2023,pukul _Memonitor frekuensi mengatakan ingin
08.30 WIB jantung dan tekanan melatih
darah menggerakan
-Memonitor kondisi tubuhnya
umum selama O : pasien tampak
melakukan mobilisasi. dalam posisi
-Memfasilitasi duduk diatas bed
melakukan kamar.
pergerakan, jika perlu
-Mengajarkan
mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan
(mis. menggerakan
tangan dan kaki,
menggeser tubuh)
-Mengevaluasi hasil
latihan rentang gerak
pasien
Senin,1 Mei 2 Observasi S : Pasien Nafta
2023,pukul mengatakan
1.Mengidentifikasi
09.30 WIB pernah
faktor jatuh (Usia
mengalami jatuh.
lansia >65 tahun)
O : Pasien tampak
2.Mengidentifikasi berbaring
resiko jatuh setiap kali ditempat tidur
shift

3.Mengidentifikasi
faktor lingkungan
yang meningkatkan
resiko jatuh

Terapeutik

1.Memastikan roda
tempat tidur dan kursi
roda selalu dalam
kondisi terkunci

2.Mengatur tempat
tidur mekanis pada
posisi terendah

3.Memasang Handrall
tempat tidur

Edukasi
1.Menganjurkan
memanggil perawat
jika membutuhkan
bantuan untuk
berpindah

Selasa,2 Mei 2 Observasi S : Pasien Nafta


2023,pukul mengatakan ingin
1.Mengidentifikasi
09.10 WIB keluar dari kamar
resiko jatuh setiap kali
ruangan
shift
O : Pasien terlihat
2.Mengidentifikasi antusias dan
faktor lingkungan semangat
yang meningkatkan
resiko jatuh

3.Menghitung Resiko
Jatuh dengan
Skala(Morse Scale)

4.Memonitor
kemampuan
berpindah dari tempat
tidur ke kursi roda
maupun sebaliknya.

Terapeutik

1.Memastikan roda
tempat tidur dan kursi
roda selalu dalam
kondisi terkunci

2.Mengatur tempat
tidur mekanis pada
posisi terendah

3.Memasang Handrall

Edukasi

1.Menganjurkan
memanggil perawat
jika membutuhkan
bantuan untuk
berpindah

2.Menganjurkan
berkonsentrasi untuk
menjaga
keseimbangan tubuh

Rabu,3 Mei 2 Observasi S : Pasien Nafta


2023,pukul mengatakan ingin
1.Mengidentifikasi
09.00 WIB beraktivitas diluar
resiko jatuh setiap kali
ruangan
shift
O : Pasien
2.Mengidentifikasi nampak terlihat
faktor lingkungan
yang meningkatkan
resiko jatuh.

5.Memonitor
kemampuan
berpindah dari tempat
tidur ke kursi roda
maupun sebaliknya.

Terapeutik

1.Memastikan roda
tempat tidur dan kursi
roda selalu dalam
kondisi terkunci

2.Mengatur tempat
tidur mekanis pada
posisi terendah

3.Pasang Handrall

Edukasi

1.Menganjurkan
memanggil perawat
jika membutuhkan
bantuan untuk
berpindah

3Menganjurkan
berkonsentrasi untuk
menjaga
keseimbangan tubuh

XII. EVALUASI
Nama : Ny.J
Umur :69 tahun

No.Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd


1 Senin,1 Mei S : Pasien mengatakan masih belum bisa Nafta
2023,pukul 09.25 menggerakan tubuhnya.
WIB O : Pasien tampak masih belum bisa
beraktifitas,pasien tampak belum bisa
menggerakan kakinya. TTV Suhu: 36°C,TD
: 141/68 mmHg, N:92x/Menit, RR :
20x/menit,SP02 : 96 %,
A : Masalah Mobilitas Fisik belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi dukungan
mobilisasi fisik
2 Senin,1 Mei S :Pasien mengatakan takut untuk Nafta
2023,pukul 10.10 beraktivitas
WIB O :Pasien tampak belum berani melakukan
aktivitas sederhana dan berpindah tempat
A :Masalah tingkat jatuh belum teratasi
P :Lanjutkan intervensi Pencegahan jatuh
1 Selasa,2 Mei S :Pasien mengatakan masih mencoba Nafta
2023,pukul 08.55 untuk menggerakan bagian kakinya,pasien
WIB mengatakan bagian otot kaki tidak ada
kekuatan.
O : pasien tampak mengerti arahan untuk
diajakrkan melakukan gerakan aktivitas
sederhana,tetapi pasien terlihat belum bisa
menggerakan kakinya.TTV Suhu:
36,2°C,TD : 135/70 mmHg, N:90x/Menit,
RR : 21x/menit,SP02 : 95 %,
A : Masalah Mobilitas fisik belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi Dukungan
Mobilisasi fisik
2 Selasa,2 Mei S :Pasien mengatakan berani untuk diajak Nafta
2023,pukul 09.45 keluar ruangan dengan bantuan
O :Pasien tampak senang untuk dibantu
beraktivitas diluar ruangan.hasil skala
morse didapatkan dengan nilai 45 yang
berarti membutuhkan bantuan pencegahan
jatuh standar.
A : Masalah Tingkat jatuh belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi pencegahan jatuh
1 Rabu,3 Mei S : Pasien mengatakan sudah bisa Nafta
2023,pukul 09.05 melakukan gerakan aktivitas sederhana
WIB O : Pasien tampak mulai melakukan latihan
gerak yang dilakukan secara bertahap TTV
Suhu: 36°C,TD : 125/80 mmHg,
N:97x/Menit, RR : 22x/menit,SP02 : 95%,
A :Masalah mobilitas fisik teratasi
sebagaian
P : Lanjutkan intervensi dukungan
mobilisasi fisik
2 Rabu,3 Mei S : Pasien mengatakan mampu melakukan Nafta
2023,pukul 10.00 aktivitas dengan hati hati
WIB O :Pasien tampak senang,pasien mampu
untuk berhati hati dengan lingkungan yang
ada disekitarnya,pasien menerima setiap
arahan dari perawat.
A : Masalah tingkat jatuh teratasi sebagaian
P : Lanjutkan intervensi pencegahan jatuh.

XIII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan kepada Ny.J yang berumur
69 tahun di BPSTW Dinas Sosial DIY Unit Budi Luhur Kasongan selama
3 hari, diketahui Ny.J mengalami keterbatasan gerak dimana Ny.J tidak
bisa berjalan sehingga didiagnosa mengalami risiko jatuh yang cukup
tinggi. Oleh sebab itu, pengkaji melakukan intervensi berupa dukungan
mobilitas fisik dan pencegahan jatuh untuk menghindari kemungkinan
cedera pada pasien.
XIV. SARAN
a. Bagi BPSTW Dinas Sosial DIY Unit Budi Luhur Kasongan
Diharapkan kepada pihak BPSTW setelah mengetahui adanya
keterbatasan gerak pada pasien, untuk lebih memperhatikan
keamanan lingkungan sekitar pasien untuk menghindari risiko jatuh
dan cedera
b. Bagi Universitas Kusuma Husada
Diharapkan kepada pihak akademik untuk menambah referensi
terkait pencegahan dan penanganan risiko jatuh pada pasien yang
memiliki keterbatasan gerak.
c. Bagi Mahasiswa
Diharapkan kepada praktikan untuk tetap mengedukasi pasien
terkait pencegahan risiko jatuh, agar tidak terjadi cedera.

Anda mungkin juga menyukai