Titi Wartiah - Universitasbhamadaslawi - PKM - K
Titi Wartiah - Universitasbhamadaslawi - PKM - K
Diusulkan Oleh
Titi Wartiah
Umi Salamah, S.Pd.MH
NIPY. 196912076004 NIM.C1122027
Dosen Pembimbing
.....................................................
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Proposal Business Plan, untuk memenuhi tugas mata kuliah
kewirausahaan
Adapun Proposal Business Plan ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan proposal ini , khususnya kepada ibu umi salamah selaku dosen mata
kuliah kewiausahaan.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki proposal ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari Proposal Business Plan ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi
terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PEMBUKAAN
1.1 Latar Belakang
Tempe merupakan makanan tradisional dari Indonesia yang selama ini
sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Masyarakat gemar
mengkonsumsi tempe selain karena harga yang murah, juga karena kandungan
gizi dan sumber protein nabati yang begitu besar . Bahan dasar pembuatan tempe
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam kacang kacangan, seperti
jagung, kacang tolo (benguk), lamtoro, kacang hijau (Vigna radiata), untuk itu
terdapat pula berbagai macam nama tempe dengan nama yang berasal dari bahan
dasarnya seperti tempe jagung, tempe lamtoro, tempe tunggak dan lain lainnya.,
sehingga tempe dapat dijadikan lahan industri rumahan. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan
dimanfaatkan tubuh. Hal ini dikarenakan kapang yang tumbuh pada kedelai
menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang
mudah dicerna oleh manusia (Kasmidjo, 1990).
1
yang apabila dimakan tidak hanya mengenyangkan tetapi juga akan berdampak
positif pada tubuh manusia karena dapat meredam radikal bebas (Wijaya, 2007).
Disamping itu ketergantungan akan kedelai dapat teratasi. Keadaan ini akan
mengakibatkan terjadinya effisiensi produksi tempe yang meningkat karena tidak
semata mata untuk memproduksi tempe tergantung dari adanya kedelai sebagai
bahan dasar. Kondisi ini akan mendorong masyarakat dalam pemenuhan
kebutuhan gizi serta dihasilkannya bahan makanan tempe yang beraneka ragam
dengan nilai tambah berupa pangan fungsional, yang disebabkan oleh adanya
komponen antioksidan yang terdapat dalam tempe termodifikasi sehingga
nantinya keadaan gizi buruk tidak akan terjadi di masyarakat, disamping program
diversifikasi.
1.2 Tujuan
a. Bisnis Plan ini dibuat untuk memenuhi tugas Kewirausahaan.
b. Bisnis ini dipilih karena produk jenis ini belum populer di masyarakat
sehingga prospek kedepannya sangat bagus, biaya modal dan produksi cukup
murah , dan bahan baku yang mudah .
c.
2
BAB II
PEMBAHASAN
JUDUL KEGIATAN
Produk yang kami buat berjudul Tempe dari kacang hijau (TJo). Sebuah
inovasi produk olahan kacang hijau menjadi produk tempe yang sehat , bergizi
dan memiliki citra rasa yang tinggi.
DISKRIPSI PRODUK
Tabel 1. Tabel Diskripsi Produk
No Indikator Keterangan
1. Jenis Usaha Usaha Baru (barang)
TJO (Tempe dari kacang hijau )”
Citra rasa Tempe Indonesia !
2. Produk
3. Merk TJo
4. - Bergizi dan Cocok memenuhi kebutuhan vitamin
Kekuatan Utama Tiap kemasan TJo mengandung karbohidrat , protein ,lemak ,
Usaha/Produk vitamin A 9 IU ; vitamin B1 150-400 IU dan juga mineral
seperti kalsium, belerang, mangan dan besi
Inovatif
Selama ini masyarakat kebanyakan hanya mengenal tempe
kedelai, untuk itu kami membuat trobosan baru dengan tempe
dari kacang hijau yang tidak kalah dari segi kandungan gizi dan
citra rasa, sehingga dapat mengurangi ketergantungan
masyarakat terhadap kedelai, dan juga menambah
3
keanekaragaman kuliner.
- Praktis
Cara penyajian cukup praktis, hanya dengan memotong tempe
menjadi ukuran yang diingin kan kemudian dapat dimasak
langsung (digoreng direbus , dibakar ) atau bisa dikombinasikan
dengan sayur dan makanan lain
- Berbahan buah Alami yang berkualitas
Produk ini berbahan dasar kacang hijau yang langsung dibeli
dari produsen dan kemudian disortir terlebih dahulu agar tidak
ada rusak atau jelek untuk produksi .
- Minat masyarakat tinggi
Animo masyarakat cukup tinggi terhadap makanan praktis,
apalagi sehat dan menarik salah satunya buah yang sudah biasa
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
- Murah dan Mudah terjangkau
Produk ini dibandrol dengan harga yang terjangkau bagi
mahasiswa dan masyarakat umum. Produk ini sangat mudah
dijumpai karena penjualan berada di tempat – tempat strategis
seperti di sekitar area publik dan berbagai lapisan pasar.
Kelemahan
- Inovasi usaha yang belum sertifikasikan
5. Utama
- Bahan agak kurang tahan lama
Usaha/Produk
4
Kebutuhan bahan makanan pokok khususnya tempe yang meningkat tiap
tahun nya, apalagi ketergantungan akan kacang kedelai dan ketersediaannya yang
tidak menentu, juga merupakan salah satu factor yang membuat bisnis ini lebih di
pertimbangkan lagi. Ditambah penjual olahan tempe dari kacang hijau yang masih
minim di Indonesia dan variasi produk tempe yang terbatas.Berdasarkan uraian diatas
T - Jo dapat menjadi solusi yang tepat
Tabel 2. Tabel Analisis Kompetisi dan Peluang Pasar Produk
No Indikator Keterangan
1 Daerah Pasar tradisional , pasar swalayan , penjual keliling , cafe ,
Pemasaran warung makan dan tempat produksi makanan ringan,
langsung ke konsumen, dll
2 Pasar Sasaran Masyarakat luas, khususnya yang memiliki memiliki masalah
dengan cita rasa , ketersediaan tempe kedelai
3 Harga Jual Rp. 10.000
Harga Untuk produksi sebesar Rp. 6.714 biaya @ basoka
pabrik / Biaya
Produksi
(Harga
Pokok)
4 Volume 100 x 30 = 3000 kemasan (200 gram )
Penjualan /
bulan
5 Sistem 1. konsumen membeli dan membayar secara langsung
Penjualan dan 2. diantar ke konsumen
Pembayaran
6 Saluran produsen-pengecer-distributor-konsumen
Distribusi
7 Promosi Social media / internet , mulut ke mulut , bazaar and event,
foodfest, pengenalan produk di tempat - tempat makan
8 Jumlah 1 % dari seluruh penjual tempe
Pesaing
sejenis di
lingkungan
5
usaha
6
media langsung dalam berkomunikasi dengan calon pembeli. Berikut pemasaran
langsung yang akan dilakukan oleh perusahaan kami :
Mengikuti Events
Memperbanyak pengnalan dan pemberian tester produk ke konsumen
Social Media Marketing
Terjun langsung ke jalan dengan tujuan “mencari nama”
Mouth to Mouth (Mulut ke Mulut)
7
Tabel 5. Rincian Dana Iventarisasi Bahan Baku (Harian)
Harga per
No Nama Alat Jumlah Satuan Total
satuan
1 Kacang Hijau 20 Kilogram Rp 20.000 Rp 400.000
2 Asam cuka 2 100 mililiter Rp 4.000 Rp 8000
3 Air Bersih 4 Meter kubik Rp 2000 Rp 8000
4 Air galon 2 Galon Rp 10.000 Rp 20.000
Rp
5 Ragi 2 Bungkus Rp 20,000
10,000.00
6 Kemasan Tempe 2 50 Bungkus Rp.30.000 Rp 60.000
Total Rp 516,000.00/hari
Rp
15.480,000.00/bulan
No Keterangan Harga
1 Transportasi Rp 100,000.00
2 Promosi Rp 60,000.00
3 Gaji Rp 4.000.000
4 Listrik Rp 100,000.00
5 Biaya Perbaikan alat Rp. 100.000
Biaya Investasi dan
6 Rp.300.000
pengembangan usaha
Total Ro 4,660,000.00
Keterangan : Penjelasan Gaji ada pada Subbab (- -)
Biaya Investasi Awal/Bulan : Biaya Investasi Peralatan Tetap + Biaya Bahan
Baku bulan Pertama + Biaya Lain
= Rp 24.780,000.00
8
BEP (Unit) = Biaya Investasi awal/(Harga Jual – Ongkos Produksi)
= 7541 kemasan
BEP (Harga) = Biaya Investasi awal/ (1-(Ongkos Produksi/Harga
Jual))
= Rp 75.410.000
Asumsi : Jumlah Penjualan Sehari = 100 kemasan dan
terjual sepenuhnya selama 30 hari
BEP Akan tercapai dalam jangka waktu 2,5 bulan
No Indikator Keterangan
1 Besarnya kebutuhan modal Rp 4,640,000.00 (Investasi awal)
Investasi Rp20.140,000.00 (Biaya Produksi Awal)
Total dana yang dibutuhkan =
Kebutuhan investasi awal + Biaya Produksi
pertama
= Rp.24.780.000
2 Sumber Modal 1. Modal Usaha Rp 10.000.000
2. Penanam saham : Rp.9.780.000
3. Pinjaman bank : Rp.5.000.000
3 Pembukuan Arus Kas dibukukan setiap harinya., dan
9
dievaluasi setiap bulan
4 Analisa Titik Pulang (BEP) Perhitungan BEP menggunakan harga jual
terendah yaitu Rp 10,000.00. Dengan Asumsi
jumlah penjualan minimun 100kemasan /hari/.
Butuh 2,5 bulan untuk mencapai BEP.
5 Dana Pendamping -
6 Iktisar Rugi Laba Keuntungan terjadi apabila target penjualan
setiap harinya mencapai 100 buah. Kerugian
terjadi apabila banyak tempe yang tidak terjual
dan mengalami pengurangan mutu (busuk> 32
kemasan).
10
produk.
Quality Control Manager: bertanggung jawab atas produksi,
kualitas produk dan packaging
Marketing Manager: memilih saluran pemasaran produk dan
memasarkan produk
Financial Manager: mengatur keuangan perusahaan, menata
pembukuan dan menyiapkan laporan keuangan
4. Sistem Balas Jasa Upah pegawai bekerja selama 6 jam per hari dengan kapasitas
(Imbalan/Upah)
produksi 100 kemasan adalah 1.000.000 /orang/bulan.
Penanam saham akan mendapat 20% dari hasil bersih
(laba/rugi) dan sisanya akan menjadi hak CEO setelah
dikurangi tagihan pinjaman bank sebanyak (2%/bulan x 5
juta)/bulan selama 1 tahun .
Jadwal Kegiatan
Kegiatan bisnis ini dilaksanakan dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No Bulan
Indikator
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan
a. Koordinasi antar
anggota
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Pembelian Alat
b. Pembelian Bahan
c. Promosi dan
Pemasaran
3. Evaluasi
a. Analisis
b. Pengembangan
Pemasaran
4. Penyusunan Laporan
Akhir
11
12