Resume Extreme Bradikardi + Hipoglikemia + Suspek CHF
Resume Extreme Bradikardi + Hipoglikemia + Suspek CHF
Oleh:
Afifatul Mukaromah, S. Kep.
NIM 222311101088
I Identitas Pasien
1. Inisial : Ny. M
2. Tanggal lahir/Umur : 16 – 03 – 1945
3. Tanggal Masuk RS : 25 April 2023/ 09.45 WIB
4. Alasan Masuk RS : sesak
5. Diagnosa Medis : bradikardi + hipoglikemia + suspek CHF
II Pengkajian
A. Primary Survey
1. Respon
Pasien saat ini sadar dan mengetahui berada dimana. Pasien dapat
menggerakkan mata dan ekstremitas sesuai perintah, pasien merasa
lemas dan sesak
2. Airway
Tidak terdapat sekret, tidak terdengar suara nafas tambahan
3. Breathing
RR: 27 x/menit; SpO2: 96% room air, tidak ada retraksi dada
4. Circulation
TD: 158/69 mmHg; Nadi: 47 x/menit; akral dingin, CRT >3 detik;
pitting oedem (+), oedem seluruh tubuh
5. Disability
Kesadaran pasien composmentis; GCS 4E5V6M; pupil isokor; refleks
cahaya positif
6. Exposure
Tidak terdapat perdarahan; Suhu 36oC
B. Secondary Survey
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak. Pasien merupakan rujukan dari
PKM Andongsari dengan keluhan awal penurunan kesadaran (GCS
111) dan hipoglikemik dengan GDA 19 mg/dL. Di PKM pasien
diberikan D40 3 flas dan GDA menjadi 106 mg/dL. Pasien dibawa ke
RSD dr. Soebandi dengan keluhan sesak, lemas, bengkak seluruh
tubuh, kesadaran composmentis GCS 456. Pasien sulit merespon
komunikasi sejak 1 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
2. Riwayat Kesehatan Terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami
Keluarga pasien mengatakan pasien menderita diabetes sejak 10
tahun yang lalu, pasien memiliki riwayat hipertensi
b. Alergi (obat, makanan, dll)
Pasien mengatakan tidak alergi dengan obat-obatan atau makanan
selama ini
c. Obat-obatan yang digunakan
Keluarga dan pasien mengatakan pasien mengkonsumsi obat-
obatan diabetes (glimepiride)
3. Pengkajian Head to Toe
Keadaan umum
Kondisi pasien lemas dan composmentis dengan GCS 456
Tanda-Tanda Vital dan Nyeri
TD : 158/69 mmHg Suhu : 36oC
RR : 27 x/menit Nadi : 47 x/menit
SpO2 : 96%
a. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala normocephal, warna rambut hitam tipis
dan tersebar rata, konjungtiva anemis, sklera putih
jernih, reflek cahaya positif
Palpasi : Tidak teraba massa atau benjolan. Tidak terdapat
nyeri tekan
b. Leher
Inspeksi : Tidak terlihat distensi vena jugularis. Tidak terlihat
adanya benjolan
Palpasi : Tidak teraba massa atau benjolan, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada distensi vena jugularis
c. Dada
Jantung
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dada, tidak
tampak ictus cordis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Pekak. Batas jantung kanan bawah ICS 6
Auskultasi : Bunyi S1 dan S2 tunggal
Paru-paru
Inspeksi : Irama napas reguler, bentuk dada simetris, tidak
terdapat retraksi dada, tidak terdapat otot bantu nafas
Palpasi : Taktil fremitus tidak teraba
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Tidak terdengar suara nafas tambahan, Vesikular
d. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada luka dan perdarahan, tidak ada jejas atau
bekas luka
Auskultasi : Terdengar bising usus
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
e. Urogenital
Inspeksi : Pasien tidak menggunakan kateter urin
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Ekstremitas
Inspeksi : nampak oedem diseluruh ekstremitas, CRT > 3
detik, pitting oedem (+)
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Kekuatan otot
5 5
5 5
g. Punggung
Inspeksi : Tidak ada jejas dan lesi, warna kulit merata
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
h. Keadaan lokal
Pasien GCS 456, pasien tampak lemas
4. Tindakan Prehospital
Keluarga pasien mengatakan bahwa saat pasien merasa sakit pasien
langsung pergi ke puskesmas atau rumah sakit
5. Terapi
IVFD D10 500 cc (7 tpm)
Injeksi furosemide 20 mg
Injeksi atropine sulfate 0,25 mg
6. Pemeriksaan Penunjang (25-04-23 /10.27 WIB)
Hasil
Jenis Pemeriksaan Normal Keterangan
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hemogoblin 7.9 13,5 – 17,5 Rendah
Laju Endap Darah - 0 – 15 Normal
Leukosit 4.9 4,5 – 11,0 Normak
Eosinofil 1 0–3 Normal
Basofil 0 0–1 Normal
Stab 0
Segmen 85
Limfosit 10 24 – 44 Rendah
Monosit 4 3–6 Normal
Hematokrit 24.2 41,0 – 53,0 Rendah
Trombosit 238 150 – 450 Normal
FAAL HATI
SGOT 11 10-31 Normal
SGPT 15 9-36 Normal
Albumin 2.9 3.4-4.8 Rendah
ELEKTROLIT
Natrium 138.3 135 – 155 Normal
Kalium 5.69 3,5 – 5,0 Tinggi
Klorida 111.9 90 – 110 Tinggi
FAAL GINJAL
Kreatinin Serum 8.6 0,5 – 1,1 Tinggi
BUN 84 6-20 Tinggi
Tekanan
intrapulmonal
meningkat
Edema paru
pengembangan
paru tidak optimal
Permeabilitas
glomerulus
meningkat
Kenaikan filtrasi
plasma protein
Hipoalbumin
Menurunnya
tekanan onkotik
plasma
Cairan berpindah
dari vaskuler ke
interstitial
Oedem
hypervolemia
Permeabilitas
glomerulus
meningkat
Kenaikan filtrasi
plasma protein
Hipoalbumin
Menurunnya
tekanan onkotik
plasma
Cairan berpindah
dari vaskuler ke
interstitial
Oedem
hypervolemia
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Tanggal Tanggal
No. Diagnosis
Perumusan Pencapaian
Pola napas tidak efektif b.d 25 April 2023 25 April 2023
hambatan upaya napas d.d klien
1 mengatakan sesak, RR 27 x/menit,
klien menggunakan NRBM,
pernapasan cuping hidupng
2 Hypervolemia b.d gangguan 25 April 2023 25 April 2023
mekanisme regulasi d.d dyspnea,
edema perifer, kadar hb turn, kadar
Ht turun
3. Perfusi perifer tidak efektif (D.0009) 25 April 2023 25 April 2023
b.d penurunan konsentrasi
hemoglobin d.d akral dingin, warna
kulit pucat, nadi perifer lemah, CRT
> 3 detik
IV Rencana Keperawatan
Observasi
Catatan Perkembangan
Diagnosa: Pola napas tidak efektif
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif Paraf
09.10 Memberikan terapi oksigen NRBM 12 lpm Pasien merasa nyaman dengan posisi saat ini A
WIB Afifa
09.15 Memposisikan semifowler Pasien merasa nyaman dengan posisi saat ini A
WIB Afifa
09.45 Memasang IVFD D10 (7 tpm) Pasien meringis saat pemasangan infus A
WIB Afifa
09.50 Mengambil sampel darah Pasien mengatakan agak nyeri saat disuntik A
WIB Afifa
10.30 Menginjeksi furosemide 20 mg Pasien tidak merasa nyeri ketika obat masuk A
WIB Afifa
11.00 Mengidentifikasi adanya hemokonsentrasi dan peningkatan Terjadi hipoalbumin, penrunan Hb, A
WIB tekanan onkotik pada hasil lab darah penurunan Ht Afifa