Anda di halaman 1dari 2

Filosofi ki hajar dewantara

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan


bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu insan
yang beriman serta bertaqwa terhadap yang kuasa yang Maha Esa serta
berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan serta keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yg mantap serta berdikari
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan serta kebangsaan.

Tujuan pendidikan nasional di atas wajib diupayakan bisa dicapai


sang seluruh penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, terutama
pendidikan yang bersifat formal. buat mencapainya membutuhkan saat
yang lama dan memerlukan analisis tujuan yang lebih khusus asal setiap
jenjang pendidikan diadaptasi menggunakan tingkat kemampuan serta
kebutuhan siswa.

Ki Hajar Dewantara termasuk salah satu yang tergerak hatinya


untuk memperjuangkan pendidikan yang bebas, bermutu dan
terjangkau bagi rakyat Indonesia pada masa itu. Perhatian terhadap
nasib rakyat sudah diperlihatkannya saat memprakarsai pendirian
Indsche Partij bersama EFW Dewwes Dekker dan Cito Mangunkusumo
pada tahun 1912.

Dalam pandangan Ki hajar pendidikan dan pengajaran merupakan


usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup
manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya
dalam arti yang seluas-luasnya. Ki Hadjar menjelaskan bahwa tujuan
pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat.
Untuk menumbuhkan potensi-potensi dalam diri anak, proses
pendidikan harus diberi kebebasan seluas-luasnya kepada anak dalam
belajar tanpa pernah merasa tertekan dan takut melakukan kesalahan.

Dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara ini perlu ada perubahan


sistem pembelajaran. Dari pembelajaran yang selama ini berorientasi
kelas menuju sekolah yang berorientasi individu. Ke depan, setiap siswa
harus diberi keleluasaan untuk mengambil mata pelajaran sesuai
dengan minat dan bakatnya. Sekolah diharapkan lebih menghargai
keunikan dan otonomi setiap siswa.

Anda mungkin juga menyukai