K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
ANGKATAN 91
KELOMPOK 2 :
1. ANDY SUMARNA
2. CLARA ALPIONITA
3. DIMAS KAMADANU
5. NURUL FITRIYAH
PENYELENGGARA
DAFTAR PUSTAKA
REFERENSI
2
P
A
G
BAB I E
PENDAHULUAN 1
0
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk menciptakan
lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja
/penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi produktivitas kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disebut K3 Konstruksi adalah
segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan konstruksi. K3 di
bidang Ketenagalistrikan adalah suatu sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
bertujuan untuk melindungi para pekerja dan masyarakat umum dari bahaya listrik yang
berpotensi menyebabkan kecelakaan dan gangguan kesehatan.
Tujuan K3 selain memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja dan orang lain yang
berada di tempat kerja agar terjamin keselamatannya, tujuan K3 juga dapat mengendalikan resiko
terhadap bahaya nya peralatan kontruksi , kelistrikan , peralatan , aset , kebakaran , dan sumber
produksi sehingga dapat digunakan secara aman aman dan efisien agar terhindar dari kecelakaan
akibat kerja.
PT. Manunggal Perkasa adalah perusahan yang bergerak di bidang Industri Tepung Terigu (Flour
Mills) yang mempersembahkan tepung terigu berkualitas premium untuk Indonesia dengan menggunakan
bahan baku terbaik dari berbagai negara. Konsistensi dalam mempertahankan kualitas produk melalui
proses produksi dengan teknologi yang maju, dan standar prosedural yang tinggi adalah prinsip dasar etos
kerja.
1. Para Calon Ahli K3 (AK3U) dapat mempelajari atau melihat lansung penerapan K3 di lapangan
dengan menerapkan Undang – Undang K3 yang telah di pelajari di kelas pelatihan ,sehingga untuk
menjadi ahli K3 dapat terwujud . Dilaksanakan PKL ini bertujuan sebagai acuan dasar atau bekal
dasar pengetahuan untuk para calon ahli K3 untuk bisa mengimplementasikannya ke perusahaan
kelak nanti.
3
P
2. Dapat Mengidentifikasi kondisi kerja yang berpotensi mengakibatkan bahaya kerja serta A
G
penerapan K3 di bidang Kontruksi , Kelistrikan , dan Penanggulangan Kebakaran di tempat kerja
E
sesuai dengan perundang-undangan K3 yang berlaku. 1
C. RUANG LINGKUP 0
D. DASAR HUKUM
1) Undang – Undang Nomor. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2) Undang - Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3) Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja;
5) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.01/MEN/1980 tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan;
6) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 1980 tentang Syarat-
syarat Pemasangan dan Pemeliharaan alat Pemadam Api Ringan;
7) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 2 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Automatik;
8) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 1984 tentang Syarat-
Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan;
9) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.01/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur
Petir;
10) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Listrik di Tempat Kerja;
11) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 31 Tahun 2015 tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir;
12) Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor KEP-
174/MEN/1986 dan Nomor 104/KPTS/1986 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Tempat Kegiatan Konstruksi;
13) Keputusan Menteri Tenaga Kerja 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
di Tempat Kerja;
14) Instruksi Menaker Nomor Inst.01/1992 tentang pemeriksaan keberadaan unit organisasi K3;
4
P
A
15) Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI Nomor Ins.11/m/B/1997 tentang Pengawasan Khusus
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Penanggulangan Kebakaran;
G
E
16) Keputusan Dirjen. PHI dan Wasnaker Nomor 20/DJPPK/VI/2004 Tentang Sertifikasi 1
Kompetensi K3 Bidang Konstruksi Bangunan; 0
17) Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor KEP-
89/PPK/XII/2012 tentang Pembinaan Calon Ahli K3 spesialis listrik;
18) Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Nomor
Kep.47/PPK&K3/VII/2015 tentang Pembinaan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Bidang Listrik;
19) Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Nomor
Kep.48/PPK&K3/VIII/2015 tentang Pembinaan Calon Teknisi K3 Listrik;
20) Surat Dirjen Binawas Nomor 147/BW/KK/IV/1997 tentang wajib lapor pekerjaan proyek
kontruksi;
21) Surat Edaran Dirjen Binawas Nomor 13/BW/1998 tentang akte pengawasan proyek
kontruksi bangunan;
5
P
BAB 2 A
G
KONDISI PERUSAHAAN E
1
0
A. Tinjauan Umum Perusahaan
Indonesia merupakan rumah bagi 270 juta lebih penduduk, ribuan kelompok etnis,
dan beragam makanan tradisional, di mana tepung sebagai bahan utamanya.
Pada tahun 1995, PT. Manunggal Perkasa didirikan untuk menjembatani
kesenjangan yang ada antara meningkatnya kebutuhan akan tepung gandum berkualitas
tinggi dengan harga yang terjangkau dan ketersediaan suplai yang terbatas. Cilacap, Jawa
Tengah dipilih sebagai lokasi strategis untuk didirikannya fasilitas premium penggilingan
tepung.
PT. Manunggal Perkasa adalah perusahan yang bergerak di bidang Industri Tepung
Terigu (Flour Mills) yang mempersembahkan tepung terigu berkualitas premium untuk
Indonesia dengan menggunakan bahan baku terbaik dari berbagai negara. Konsistensi
dalam mempertahankan kualitas produk melalui proses produksi dengan teknologi yang
maju, dan standar prosedural yang tinggi adalah prinsip dasar etos kerja.
PT. Manunggal Perkasa mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat dengan mempersembahkan tepung terigu berkualitas tinggi, berstandar SNI,
dan jaminan halal melalui sertifikasi. Produk tepung yang diproduksi juga bervariasi,
seperti Kantil, Aster, Melati, Bakung, Raflesia, Dahlia, dan Soka.
Kehadiran PT. Manunggal Perkasa senantiasa memberikan kontribusi yang penting
dalam pemenuhan kebutuhan akan tepung terigu berkualitas di Indonesia.
B. Sejarah Perusahaan
PT. Manunggal Perkasa didirikan pada tahun 1995 dan diresmikan pada tanggal 17
April 1997 oleh presiden kedua Indonesia, Bapak Soeharto. Pada bulan Febuari 1997,
fasilitas penggilingan tepung Manunggal Perkasa mulai beroperasi. Cilacap, Jawa Tengah
dipilih sebagai lokasi strategis untuk didirikannya fasilitas penggilingan tepung karena
beberapa pertimbangan, salah satunya adalah belum adanya fasilitas penggilingan tepung
di bagian bawah Pulau Jawa.
6
P
A
serta lebih aman dari arus ombak samudra selatan, dengan demikian dapat menyediakan
G
akses pelabuhan yang berkelanjutan di sepanjang tahun. E
1
0
Sejak saat itu ekspansi fasilitas penggilingan tepung Manunggal Perkasa terus
berlangsung. Silo - silo diperbesar dari 75.000 MT menjadi 90 MT, kapasitas gudang dari
3.750 MT menjadi 9.000 MT. Sistem transportasi gandum yang terintergrasi juga dibangun
untuk memindahkan gandum dari kapal induk ke silo menggunakan mesin penghisap biji
gandum dan crane. Dalam 1 bulan, Pelabuhan Tanjung Intan mampu melayani 3 kapal
secara berurutan.
Sebagai hasilnya, 96.000 MT gandum dapat dipindahkan secara efisien dan terus
menerus tanpa ada demurrage, dan kapasitas produksi meningkat dari 1.000 MT per hari
menjadi 1.200 MT perhari.
7
P
A
G
E
1
0
C. Visi
D. Misi
Menghasilkan produk-produk tepung terigu bermutu tinggi dengan harga bersaing untuk
kepuasan pelanggan.
8
P
A
gandum berkualitas tinggi yang harganya terjangkau dengan keterbatasan suplai yang
G
tersedia. E
1
0
F. Profil Perusahaan
PT. Manunggal Perkasa selalu mengutamakan kualitas produk dan halal untuk
dikonsumsi dalam memproduksi tepung terigu, seperti yang tercantum dalam Kebijakan
Mutu dan Keamanan Pangan PT. Manunggal Perkasa yaitu “Mengutamakan kepuasan
pelanggan serta menjamin produk sesuai mutu, kelaiakan, dan jaminan halal yang
dipersyaratkan dengan mengupayakan peningkatan secara berkesinambungan.”
G. Peraturan
9
P
H. Observasi A
G
Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan secara virtual maka ditemukan E
1
hasil sebagai berikut :
0
1. Dalam penerapan K3 penanggulangan kebakaran, PT. Manunggal Perkasa sudah
dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran aktif seperti APAR, Hydrant dan
Detektor kebakaran. Namun dari hasil observasi ini kami menemukan beberapa hal
yang tidak sesuai harus menjadi perhatian pihak PT. Manunggal Perkasa seperti :
a. Terdapat unit APAR yang Expired
b. Terdapat unit APAR yang tidak memiliki tanda pemasangan.
c. Adanya APAR yang terhalang
d. Unit hydrant halaman diberi pagar pengaman
e. Tidak adanya unit APAR di dapur kantin
f. Serta tidak adanya instalasi detector kebakaran di area Gudang bahan jadi.
2. Untuk penerapan K3 Kelistrikan PT. Manunggal Perkasa sudah dilengkapi penyalur
petir yang sudah di uji riksa oleh PJK3, kabel-kabel kelistrikan sudah dilengkapi
dengan protector serta ruang panel kontrol yang terawat. Terlepas dari itu masih
terdapat hal yang harus diperhatikan kembali seperti pemasangan sign berbahaya pada
panel-panel kelistrikan.
3. Sedangkan dalam penerapan K3 Konstruksi masih harus mendapatkan perhatian lebih
dari pihak Perusahaan karena masih terdapat pekerja yang melakukan pekerjaan
diketinggian tidak menggunakan APD (Helm). Selain itu hal lain yang harus
diperhatikan yaitu mengenai rambu/line/jalur yang mengatur keluar masuk kendaraan
dan pejalan kaki
10
P
A
G
BAB 3 E
1
ANALISA
0
Berdasarkan dari hasil observasi di PT. Manunggal Perkasa dilakukan Analisa positif dan negative berdasarkan peraturan yang berlaku khususnya K3
di bidang Kontruksi Bangunan , Listrik dan Kebakaran yaitu
TEMUAN POSITIF
NO FOTO LOKASI ANALISIS REKOMENDASI DASAR HUKUM
1 Gerbang masuk Kawasan Mengetahui Peraturan Tetap dilakukan pengecekan - UU No 13 tahun 2003 tentang
Sebelum memasuki sebelum memasuki Kawasan ketenagakerjaan Pasal 86 dan Pasal
Perkasa Perkasa
2 Gerbang masuk kawasan Mengetahui Akses jalan Rambu di tempatkan harus - Pedoman Konstruksi dan Bangunan
yang boleh dilalui rapih agar terlihat bagi Nomor 04/BM/2006 tentang Pedoman
11
P
3. Semua lokasi departemen Penanggulangan A
Lebih di perhatikan - Intruksi Mentri no 11 : 1997
G
/ Gedung kebakaran (Hydrant) maintenance
E perawatannya Tentang pengawasan khusus K3
1 penanggulangan kebakaran
0
- PermenPU No. 26 Tahun 2008
4. Area Luar Pabrik Perusahaan sudah Memperhatikan instalasi Peraturan Menteri Tenaga Kerja no
memiliki instalasi penyalur petir tetap 12 tahun 2015 Tentang K3 Listrik
penyalur petir yang di terpasang sesuai aturan K3 di Tempat kerja
pasang di atas SILO lalu yang ditetapkan
di arahkan lansung Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI
menuju tanah Grounding area tanah No. 31 Tahun 2015 Tentang
sebaiknya di buat kotak atau Perubahan Atas Peraturan Menteri
tercover dalam tempat agar Tenaga Kerja RI No. Per-
rapih 02/Men/1989 Tentang Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir
5. Semua Lokasi Sesuai dengan standar Memperhatikan pemeriksaan Permenaker No.04/Men/1980 Pasal
regulasi. dan pemeliharaan APAR 4 ayat 5 Tentang Syarat- Syarat
agar dapat digunakan Ketika Pemasangan Dan Pemeliharaan
keadaan darurat Alat Pemadam Api Ringan
12
P
6. Area Trafo Mengetahui rambu A
Memperhatikan Peraturan Menteri No. 12 : 2015 K3
G
kelistrikan peringatan pengendalian
E isolasi dengan Listrik Pasal 3 Melindungi
yang membahayakan mengunakan1 sistem LOTO ,Menciptakan dan Memberikan K3
0
yang diterapkan Teknik Kelistrikan
7. Konveyor Bahan Baku Pekerjaan Ketinggian Lebih di perhatikan untuk Permenaker No 9 tahun 2016
Dengan regulasi K3 pengerjaan ketinggian Tentang Keselamatan Dan
dengan APD lengkap seperti Kesehatan Kerja Dalam Pekerjaan
body harness selalu harus di Ketinggian
cek
8. Titik Kumpul Mengatahui Titik Kumpul Dilakukan pemberitahuan Peraturan Menteri PUPR No.14
Pekerja/ Lapangan berkala perihal titik kumpul tahun 2017 tentang Persyaratan
untuk mengantisipasi bila Kemudahan Bangunan Gedung
nanti adanya bahaya
9. Area Produksi Penggunaan thermometer Penambahan unit Permen No. 5 Tahun 2018 Pasal 40
guna mengetahui suhu thermometer di lokasi ayat 1, 2 dan 3
ruangan strategis di ruang kerja
10. Simulasi Kebakaran Tempat praktek Dilakukan simulasi setiap Keputusan Menteri Tenaga Kerja No
dilapangan PT. tahun agar mengantisipasi KEP.186/MEN/1999 tahun 1999
Manunggal Perkasa kebakaran tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran Di Tempat Kerja
13
P
TEMUAN NEGATIF A
G
NO FOTO LOKASI TEMUAN ANALISA E REKOMENDASI DASAR HUKUM
1
0
Pemasangan tanda
Tidak ada pemberian tanda Permenakertrans No :
Garasi Alat Pemasangan unit pemasangan APAR
1 pemasangan APAR pada unit PER.04/MEN/1980
Berat APAR tidak sesuai. yang sesuai dengan
APAR tersebut. Pasal 4 ayat 1
peraturan.
- Permenakertrans No :
APAR terhalang box yang
PER.04/MEN/1980
Salah satu unit tidak terpakai dapat
Pemindahan box tidak Pasal 4 ayat 1
2 Area Produksi APAR terhalang mengakibatkan unit APAR
terpakai. - PermenPU No. 26
box. tidak bisa terlihat jelas dari
Tahun 2008
kejauhan.
Pemasangan instalasi
Kepmenaker No. 186
Gudang Tidak ada instalasi fire fire detector yang
3. Instalasi fire detector Tahun 1999 Pasal 2
Bahan Jadi detector di area tersebut disesuaikan
Ayat 2 huruf (b)
kebutuhannya
14
P
4. Area loading Pilar hydrant Dapat mengganggu A Sesuai dengan PermenPU No. 26
G
barang menggunakan penggunaan Hydrant pada E peraturan bahwa Tahun 2008
pengaman/pagar saat keadaan darurat 1 semua alat proteksi
0
besi kebakaran harus bebas
hambatan dan tidak
terhalang aksesnya.
5. Dapur Kantin Tidak terdapat Tidak ada proteksi Menambahkan APAR Peraturan
APAR kebakaran bila terjadi yang sesuai dengan Menteri Tenaga Kerja
bahaya kebakaran diarea jenis dan ketentuannya. Dan Transmigrasi
tersebut No : Per.04/Men/1980
Pasal 4
15
P
Ruang Tidak ada Dapat berpotensi terjadinyaA Pemasangan Peraturan Menteri No.
G
Produksi sign/display tanda bahaya pada pekerja dan E sign/display peringatan 12 : 2015 K3 Listrik
7. bahaya pada panel orang lain 1 pada panel tersebut Pasal 3
0
kelistrikan
16
P
A
BAB 4 G
E
PENUTUP
1
B. SIMPULAN 0
Secara umur perusahaan PT. Manunggal Perkasa sudah menjalankan program program-
K3 antara lain :
C. SARAN
17
P
A
DAFTAR PUSTAKA G
E
PT. Manunggal Perkasa. Diakses pada 22 November 2023 dari https://1
https://www.manunggalperkasa.co.id/ 0
18
16. Keputusan Dirjen. PHI dan Wasnaker Nomor 20/DJPPK/VI/2004 Tentang Sertifikasi
P
Kompetensi K3 Bidang Konstruksi Bangunan;
A
17. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor KEP-G
E
89/PPK/XII/2012 tentang Pembinaan Calon Ahli K3 spesialis listrik;
1
18. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Nomor
0
Kep.47/PPK&K3/VII/2015 tentang Pembinaan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Bidang Listrik;
19. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Nomor
Kep.48/PPK&K3/VIII/2015 tentang Pembinaan Calon Teknisi K3 Listrik;
20. Surat Dirjen Binawas Nomor 147/BW/KK/IV/1997 tentang wajib lapor pekerjaan
proyek kontruksi;
21. Surat Edaran Dirjen Binawas Nomor 13/BW/1998 tentang akte pengawasan proyek
kontruksi bangunan;
22. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 SNI 0255:20113.
19