Anda di halaman 1dari 27

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Ruangan Rawat: - Tanggal Dirawat : 30 Maret 2020

I. Identitas Klien
Inisial : Ny.D (P) Tanggal Pengkajian : 3 April 2020
Umur : 39 tahun RM No :-
Informan : Klien, Keluarga Klien dan Status Klien

II. Alasan Masuk


Saat pengkajian keluarga klien mengatakan klien sering marah-marah dan membawa
pisau, membanting barang-barang.

III. Faktor Predisposisi


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? √ Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya. Berhasil kurang berhasil √ tidak berhasil
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik √

Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3: Awalnya klien mengalami gangguan jiwa dimasa lalu dan
pengobatan sebelumnya tidak berhasil, klien juga adalah korban aniaya fisik dari
mantan suami.
Masalah Keperawatan : -

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa √ Ya


Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawaran


_______________________ _______________ ________________________
_______________________ _______________ _________________________
Masalah Keperawatan : -

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Klien menjadi korban aniaya
fisik, perceraian

Masalah Keperawatan : -

IV. Fisik
1. Tanda vital : TD : 134/70 mmHg, N : 96x/m, S : 36,2’C, P : 22x/m
2. Ukur : TB : - BB : -
3. Keluhan fisik : √ Ya Tidak
Jelaskan : Kulit mengalami kemerahan
Masalah keperawatan :-

V. Psikososial
1. Genogram :-
Jelaskan :-
Masalah Keperawatan: -

2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Berambut pendek seperti laki-laki, kulit mengalami
kemerahan dan klien tampak mengaruk-garuk.
b. Identitas : Pendidikan terakhir SMA dan pernah bekerja menjadi teller di
salah satu BANK
c. Peran : Pasien merupakan seorang janda karena bercerai
d. Ideal diri : Pasien menginginkan rambut panjang seperti anak perempuan
lainnya.
e. Harga diri : Klien mengatakan marah sama ibunya karena rambutnya
dipotong seperti laki-laki, sedangkan pasien tidak mau rambutnya dipotong
karena menginginkan rambut panjang seperti anak perempuan lainnya
Masalah Keperawatan: Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : -
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : -
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : -
Masalah keperawatan: -
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama Islam
b. Kegiatan ibadah :-
Masalah Keperawatan : -

VI. Status Mental


1. Penampilan
√ Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan : pasien mandi 1 kali sehari dan tidak pakai sabun, tidak menggosok gigi dan
menggunakan 1 pakaian berulang-ulang
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan
Cepat √
Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
Pembicaraan
Jelaskan : pasien berbicara dengan ibunya sering berteriak-teriak, marah-marah,
Masalah Keperawan : -

3. Aktivitas Motorik:

Lesu √ Tegang Gelisah Agitasi


Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : sering berteriak. Pasien selalu mengepalkan tangannya, pasien juga
mengatakan saat marah-marah dia akan membating barang-barang dan sering
mengancam ibunya menggunakan pisau apabila tidak diberikan uang jajan,
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

4. Alam perasaaan
√ Sedih √ Ketakutan √ Putus asa √ Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan : pasien trauma dengan kekerasan fisik yang dilakukan mantan suami, juga
pemaksaan yang dilakukan oleh ibunya
Masalah Keperawatan : -

5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

6. lnteraksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata (-) Defensif Curiga
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

8. Proses Pikir
sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi
flight of idea blocking pengulangan pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis
10. Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

11. Tingkat kesadaran


bingung sedasi stupor
12. Disorientasi
waktu tempat orang
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -
13. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini konfabulasi
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

14. Tingkat konsentrasi dan berhitung


mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung
Jelaskan : pasien tidak mampu mengontrol emosinya
Masalah Keperawatan : -

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
√ Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB/BAK
√ Bantuan minimal Bantual total
Jelaskan : baiik
Masalah Keperawatan : -

3. Mandi
√ Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian/berhias

√ Bantuan minimal Bantual total


5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : ………………….s/d…………………………
Tidur malam lama : …………………s/d…………………………
Kegiatan sebelum / sesudah tidur
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal √ Bantual total
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan Ya √ tidak
Perawatan pendukung Ya √ tidak
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya √ tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya √ tidak
Mencuci pakaian Ya √ tidak
Pengaturan keuangan Ya √ tidak
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja Ya √ tidak
Transportasi Ya √ tidak
Lain-lain Ya √ tidak
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

VIII. Mekanisme Koping


Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif menghindar
Olahraga mencederai diri
Lainnya lainnya : mengancam orang lain menggunakan alat tajam
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
__________________________________________________________
√ Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Keluarga. Ibu klien menjadi alasan klien berteriak dan marah. Klien juga putus obat
karena keluarga kurang memperhatikan
Masalah dengan pendidikan, spesifik
__________________________________________________________
Masalah dengan pekerjaan, spesifik
__________________________________________________________
Masalah dengan perumahan, spesifik
__________________________________________________________
Masalah ekonomi, spesifik
__________________________________________________________
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
_________________________________________________________
Masalah lainnya, spesifik
_________________________________________________________
Masalah Keperawatan : -

X. Pengetahuan Kurang Tentang:


√ Penyakit jiwa system pendukung
√ Faktor presipitasi √ penyakit fisik
√ Koping √ obat-obatan
Lainnya :
Masalah Keperawatan : -

XI. Aspek Medik


Diagnosa Medik : Resiko Bunuh Diri

XII.Terapi Medik :
- chlopromazine 2 x 100 mg,
- Trifluoperazine 3 x 5 mg
- Trihexypnedin 2 x 2 mg
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

Data Subjektif: Harga diri rendah


1. pasien mengatakan marah sama
ibunya karena rambutnya dipotong
seperti laki-laki, sedangkan pasien
tidak mau rambutnya dipotong, jadi
pasien menginginkan rambut
panjang seperti anak perempuan
lainnya
2. Pasien juga mengatakan sakit hati
sama ibunya karena pasien
menganggap ibunya yang
membuatnya seperti laki-laki
Data Objektif :
- Pasien tampak emosi saat diajak
berbicara
Data Subjektif : Resiko perilaku
1. Pasien mengatakan sering marah- kekerasan
marah dan membawa pisau
2. Pasien mengatakan membanting
barang-barang dirumah karena
rambut pasien dipotong seperti
laki-laki
3. Pasien mengatakan sering
mengancam ibunya menggunakan
pisau jika tidak dikasih uang jajan
Data Objektif :
1. Pasien tampak emosi saat diajak
berbicara
2. Mata melotot
3. Pasien sering berteriak-teriak
4. Pasien selalu mengepalkan
tanganya
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

HARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN


WAKTU INTERVENSI RASIONAL
TGL (Tujuan, Kriteria Hasil)
Gangguan Konsep Diri : 1. Bina hubungan saling percaya  Hubungan saling percaya
Harga Diri Rendah a. Sapa pasien dengan ramah, baik verbal merupakan landasan utama
maupun nonverbal untuk hubungan selanjutnya.
Tujuan Umum : b. Perkenalkan diri dengan sopan
Pasien dapat melakukan hubungan c. Tanya nama lengkap pasien dan nama
sosial secara bertahap. panggilan yang disukai pasien
d. Jelaskan tujuan pertemuan, jujur, dan
Tujuan Khusus menepati janji
1. Pasien dapat membina e. Tunjukan sikap empati dan menerima
hubungan saling percaya pasien apa adanya
2. Pasien dapat mengidentifikasi f. Beri perhatian pada pasien
kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki 2. Beri kesempatan untuk mengungkapkan  Beri kesempatan untuk
3. Pasien dapat menilai perasaan tentang penyakit yang dideritanya mengungkapkan perasaan
kemampuan yang dapat a. Sediakan waktu untuk mendengarkan dapat membantu mengurangi
digunakan pasien stress dan penyebab perasaan
4. Pasien dapat menetapkan dan b. Katakan pada pasien bahwa ia adalah jengkel atau kesal dapat
merencanakan kegiatan sesuai seorang yang berharga dan bertanggung
dengan kemampuan yang jawab serta mampu mendorong dirinya diketahui
dimiliki. sendiri.
5. Pasien dapat melakukan
kegiatan sesuai kondisi sakit 3. Diskusikan kemampuan dan aspek positif
dan kemampuannya yang dimiliki pasien dan diberi pujian atas  Dapat memanfaatkan sistem
6. Pasien dapat memanfaatkan kemampuan mengungkapkan perasaannya. pendukung
sistem pendukung yang ada. a. Saat bertemu pasien, hindarkan memberi
penilaian negatif.
Kriteria Hasil : b. Utamakan memberi pujian yang realitis
1. Pasien dapat mengungkapkan
perasaannya, ekspresi Wajah 4. Diskusikan kemampuan pasien yang masih
dan kontak mata bersahabat, dapat digunakan selama sakit.  Dapat mempertahankan
menunjukkan rasa senang, sistem pendukung
mau berjabat tangan, mau 5. Diskusikan juga kemampuan yang dapat
menjawab salam, pasien mau dilanjutkan penggunaan di rumah sakit dan di  Untuk mengidentifikasi
duduk berdampingan untuk rumah nanti. kemampuan yang dapat
mengutarakan masalah yang dilakukan.
dihadapi. 6. Rencanakan bersama pasien aktivitas yang
2. Pasien mampu dapat dilakukan setiap hari sesuai  Aktivitas memberikan
mempertahankan aspek yang kemampuan : kegiatan mandiri, kegiatan stimulus fokus positif
positif dengan bantuan minimal, kegiatan dengan
3. Kebutuhan pasien terpenuhi
dan dapat melakukan aktivitas bantuan total.
terarah
4. Pasien mampu beraktivitas
sesuai kemampuan dan
7. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi
mengikuti terapi aktivitas
kondisi pasien
kelompok.  Untuk memberikan aktivitas
5. Pasien mampu beraktivitas sesuai kempampuan yang
sesuai kemampuan. dimiliki pasien
8. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga
6. Pasien mampu melakukan apa
tentang cara merawat pasien harga diri
yang diajarkan.  agar pasien mampu untuk
rendah.
melakukan aktivitas sesuai
kemampuan
9. Bantu keluarga memberi dukungan selama
pasien dirawat.
 Untuk memberikan
dukungan selama pasien
dirawat di rumah sakit
RESIKO PERILAKU 1. Bina hubungan saling percaya dengan  Kepercayaan dari pasien
KEKERASAN melakukan prinsip komunikasi terapeutik : merupakan hal yang akan
a. Mengungkapkan salam terapeutik. Sapa memudahkan perawat dalam
Tujuan Umum : pasien dengan ramah, baik verbal melakukan pendekatan
Pasien dan keluarga mampu ataupun non verbal. keperawatan atau intervensi
mengatasi atau mengendalikan
risiko perilaku kekerasan b. Berjabat tangan dengan pasien selanjutnya terhadap pasien.
c. Perkenalkan diri dengan sopan
Tujuan Khusus : d. Tanyakan nama lengkap pasien dan nama
1. Pasien dapat membina panggilan yang disukai pasien
hubungan saling percaya e. Jelaskan tujuan pertemuan
2. Pasien dapat mengidentifikasi f. Membuat kontrak topik, waktu, dan
penyebab perilaku kekerasan tempat setiap kali bertemu pasien
yang dilakukan g. Tunjukan sikap empati dan menerima
3. Pasien dapat mengidentifikasi pasien apa adanya
tanda dan gejala perilaku h. Beri perhatian kepada pasien dan
kekerasan perhatian kebutuhan dasar pasien.
4. Pasien dapat mengidentifikasi
perilaku kekerasan yang bisa 2. Diskusikan bersama Pasien untuk  Menentukan mekanisme
dilakukannya. menceritakan penyebab rasa kesal atau rasa koping yang dimiliki oleh
5. Pasien dapat mengidentifikasi jengkelnya dan perilaku kekerasan. pasien dalam menghadapi
akibat dari perilaku kekerasan 3. Dengarkan penjelasan pasien tanpa menyela masalah. Selain itu, juga
6. Pasien dapat mengidentifikasi atau memberi penilaian pada setiap ungkapan sebagai langkah awal dalam
cara konstruktif atau cara-cara perasaan pasien. menyusun strategi
sehat dalam mengungkapkan berikutnya.
kemarahan.
7. Pasien dapat 4. Anjurkan pasien mengungkapkan perasaan  Ungkapan perasaan Pasien di
mendemonstrasikan cara saat marah/jengkel sakit perlukan agar Pasien lebih
mengontrol perilaku 5. Diskusikan dan motivasi pasien untuk dapat terbuka
kekerasan Pemberian Terapi menceritakan kondisi fisik saat perilaku
Aktivitas Kelompok stimulasi kekerasan terjadi.
persepsi : sesi 1
mengendalikan perilaku 6. Diskusikan dan motivasi pasien untuk  Untuk mengetahui tanda
kekerasan secara fisik. menceritakan kondisi emosinya saat terjadi perilaku kekerasan pada
8. Pasien mendapat dukungan perilaku kekerasan pasien
keluarga untuk mengontrol
risiko perilaku kekerasan
9. Pasien dapat menggunakan 7. Diskusikan dan motivasi pasien untuk  Deteksi dini dapat mencegah
obat sesuai program dengan menceritakan kondisi hubungan dengan tindakan yang bisa
benar. orang lain saat terjadi perilaku kekerasan membahaykan pasien dan
lingkungan sekitar.
Kriteria hasil :
1. Ekspresi wajah cerah, 8. Diskusikan dengan pasien seputar perilaku  Melihat mekanisme koping
tersenyum, mau berkenalan, kekerasan yang dilakukan selama ini pasien dalam menyelesaikan
ada kontak mata, bersedia 9. Motivasi pasien menceritakan jenis-jenis masalah yang dihadapi.
menceritakan perasaannya, tindak kekerasan yang selama ini pernah
bersedia mengungkapkan dilakukannya.
masalah 10. Motivasi pasien menceritakan perasaan
2. Pasien dapat menceritakan pasien setelah tindak kekerasan tersebut
penyebab perilaku kekerasan
yang dilakukannya dan dapat terjadi.
menceritakan penyebab  Membantu pasien melihat
perasan jengkel/kesal, baik 11. Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan dampak yang ditimbulkan
dari diri sendiri maupun yang dilakukannya, masalah yang dialami akibat perilaku kekerasan
lingkungan. teratasi. yang dilakukan pasien
3. Pasien dapat mengungkapkan
perasaan saat marah atau
jengkel  Menurunkan perilaku yang
12. Diskusikan dengan pasien akibat negatif atau
4. Pasien dapat menyimpulkan destruktif yang berpotensi
kerugian dari cara atau tindakan kekerasan
tanda – tanda marah atau mencederasi pasien dan
yang dilakukan pada :
jengkel yang dialami. lingkungan sekitar.
a. Diri sendiri
5. Pasien dapat menceritakan
b. Orang lain/ keluarga
tanda-tanda perilaku
c. Lingkungan
kekerasan secara :
13. Diskusikan dengan pasien seputar sebagai
a. Fisik : mata merah, tangan
berikut :
mengepal, ekspresi tegang,
a. Apakah pasien mau mempelajari cara
dan lain-lain.
baru mengungkapkan marah yang sehat
b. Emosional : perasaan
b. Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk
marah, jengkel, bicara
mengungkapkan kemarahan selain
kasar.
perilaku kekerasan yang diketahui pasien.
c. Sosial : bermusuhan yang
c. Jelaskan cara sehat untuk
dialami saat terjadi
perilaku kekerasan. mengungkapkan kemarahan :
6. Jenis- jenis ekspresi 1) Cara fisik : nafas dalam dan pukul
kemarahan yang selama ini bantal atau kasur, olahraga
elah dilakukannya.  Untuk mengetahui manfaat
7. Perasaannya saat melakukan 14. Bantu pasien mengidentifikasi manfaat cara cara yang telah dipilih
kekerasan yang telah dipilih
8. Efektivitas cara yang dipakai  Untuk mengetahui apakah
dalam menyelesaikan 15. Bantu pasien untuk melakukan roleplay pasien dapat melakukan
masalah. roleplay
9. Pasien dapat menjelaskan
akibat dari tindak kekerasan  Memberikan dukungan
yang dilakukannya : 16. Bantu reinforcement positif atas keberhasilan positif terhadap keberhasilan
a. Diri sendiri : luka dijauhi pasien melakukan roleplay pasien melakukan roleplay.
teman dan lain-lain
b. Orang lain/ keluarga :  Keluarga merupakan sistem
luka, tersinggung, 17. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga pendukung utama bagi
ketakutan dan lain-lain sebagai pendukung pasien dalam mengatasi pasien dan merupakan
c. Lingkungan : barang atau risiko perilaku kekerasan bagian penting dari
benda-benda rusak 18. Diskusikan potensi keluarga untuk rehabilitasi pasien
10. Pasien dapat menjelaskan : membantu pasien mengatasi perilaku
cara-cara sehat dalam kekerasan
mengungkapkan marah 19. Jelaskan pengertian penyebab,akibat dan cara
11. Pasien dapat merawat pasien risiko dapat dilaksanakan
mendemonstrasikan cara oleh keluarga.
mengontrol perilaku 20. Peragakan cara merawat pasien (menangani
kekerasan. PK)
12. Keluarga mampu menjelaskan 21. Beri kesempatan keluarga untuk cara
cara merawat pasien dengan perawatan terhadap pasien
risiko perilaku kekerasan 22. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
13. Keluarga mampu 23. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba
mengungkapkan rasa puas cara yang dilatihkan  Menyuksekan program
dalam merawat pasien dengan pengobatan pasien
risiko perilaku kekerasan. 24. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara
14. Pasien bisa menjelaskan : teratur dan kerugian jika tidak menggunakan
a. Manfaat minum obat obat.  Obat dapat mengontrol risiko
b. Kerugian tidak minum perilaku kekrasan pasien dan
obat 25. Jelaskan kepada pasien : dapat membantu
c. Nama obat a. Jenis obat (nama, warna, dan bentuk penyembuhan pasien
d. Bentuk dan warna obat obat)
e. Dosis yang diberikan b. Dosis yang tepat untuk pasien
kepadanya c. Waktu pemakaian  Mengontrol kegiatan minum
f. Waktu pemakaian d. Efek yang akan dirasakan pasien obat dan mencegah klien
g. Cara pemakaian putus obat
h. Efek yang dirasakan 26. Anjurkan pasien untuk :
i. Pasien menggunkan oabat a. Minta dan menggunakan obat tepat
sesuai program waktu
b. Lapor ke perawat/ dokter jika mengalami
efek yang tidak biasa.
c. Berikan pujian terhadap kedisiplinan
pasien menggunakan obat.

IMPLEMENTASI
HARI/ DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)
TGL KEPERWAT
AN
03/04/2 Gangguan 10.00 1. Membina hubungan saling percaya S:
020 Konsep Diri: WIT 2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek - Klien menjawab salam dan mengatakan selamat
Harga Diri positif yang dimiliki pasien pagi. Menyebutkan nama lengkap dan nama
Rendah 3. Membantu pasien menilai kemampuan panggilan yang disukainya.
pasien yang masih dapat digunakan - Klien mau berjabat tangan
4. Membantu pasien memilih kegiatan yang - Klien mau duduk berdampingan dengan perawat
akan dilatih sesuai kemampuan, misalkan - Dapat mengungkapkan cara penilaian positif. Tidak
merapikan tempat tidur boleh berpikir jelek terhadap orang lain, sopan
5. Membimbing pasien memasukan dalam santun dan ramah yang diutamakan
jadwal kegiatan harian - Klien mengatakan sangat ahli dalam merapikan
tempat tidur dan menyapu
O:
- Klien mau berjabat tangan
- Klien mau duduk berdampingan dengan perawat
- Klien mau berbincang-bincang dengan perawat
- Klien mampu merespon tindakan perawat
- Klien mengutarakan masalahnya dan perasaannya
- Klien antusias dalam merapikan tempat tidur
A:
- SP 1 Pasien teratasi
P:
- PP : Lanjutkan SP 2, Kontrak waktu pertemuan
berikutnya
- PK : Anjurkan Klien agar dapat menyapa Perawat
saat bertemu kembali dan percaya bahwa perawat
dapat membantu masalah yang dihadapi
03/04/2 Resiko 11.00 1. Membina hubungan saling percaya S:
020 Perilaku WIT 2. Mengidentifikasi penyebab PK - Klien mengatakan mau bertemu lagi besok sekitar
Kekerasan 3. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK jam 10 pagi
4. Mengidentifikasi PK yang dilakukan - Klien mengatakan mengerti tentang perilaku
5. Mengidentifikasi akibat PK kekerasan
6. Menyebutkan cara mengendalikan PK O:
7. Membantu pasien mempraktikan latihan - Klien tampak tenang dan senang saat dikunjungi
cara mengendalikan PK dengan cara fisik - klien mampu mengulangi yang sudah diajarkan
I - klien mampu meredemonstrasikan cara
8. Menganjurkan pasien memasukkan cara mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara
fisik I dalam jadwal kegiatan harian fisik 1 tarik napas dalam
A:
- SP 1 Pasien teratasi
P:
- Lanjutkan SP 2 pasien
04/04/2 Gangguan 08.00 1. Mengevaluasi kegiatan sebelumnya S:
020 Konsep Diri: WIT 2. Mendiskusikan juga kemampuan kedua - Klien mengatakan sudah mau melakukan interaksi
Harga Diri yang dapat dilanjutkan penggunaan di - Klien mengatakan merasa senang untuk melakukan
Rendah rumah sakit dan di rumah nanti. kemampuan keduanya dan akan berusaha
3. Melatih kemampuan kedua yang dipilih melakukannya sesuai dengan waktu yang sudah
4. Merencanakan bersama pasien aktivitas dijadwalkan
yang dapat dilakukan setiap hari sesuai O :
kemampuan : kegiatan mandiri, kegiatan - Wajah pasien tampak senang
dengan bantuan minimal, kegiatan dengan - Klien sangat antusias terhadap latihan menyapu
bantuan total. A:
5. Memasukan dalam jadwal kegiatan pasien - SP 2 Pasien teratasi
P:
- PP : Lanjutkan SP 1 Keluarga
- PK : Anjurkan Klien agar mampu memulai
menyapa dan mempertahankan keterampilannya
04/04/2 Resiko 10.00 1. Mengevaluasi SP1 S:
020 Perilaku WIT 2. Melatih cara fisik 2 : pukul kasur / bantal - Klien mengatakan “bisa”
Kekerasan 3. Memasukkan dalam jadwal harian pasien O:
- Klien mampu meredemonstrasikan cara
mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara
fisik 2 (pukul Kasur dan bantal).
A:
- SP 2 teratasi
P:
- Lanjutkan SP 3
05/04/2 Gangguan 08.00 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan S :
020 Konsep Diri: WIT keluarga dalam merawat pasien denga - Keluarga mengungkapkan perasaannya dan
Harga Diri HDR kemampuan merawat klien
Rendah 2. Menjelaskan proses terjadinya HDR - Keluarga mengatakan senang setelah berbincang-
3. Menjelaskan tentang cara merawat pasien bincang
dengan HDR - Sudah mengerti tentang masalah yang dihadapi
4. Menyusun RTL keluarga/ jadwal keluarga - Keluarga akan memulai merawat pasien sesuai yang
untuk merawat pasien sudah diajarkan dan dijadwalkan
O:
- Keluarga mampu memahami penjelasan perawat
- Semua keluarga klien menerima semua penjelasan
A:
- SP 1 Keluarga teratasi
P:
- PP : Lanjutkan SP 2 Keluarga
05/04/2 Resiko 10.00 1. Mengevaluasi SP1 dan SP2 S:
020 Perilaku WIT 2. Melatih secara sosial dan verbal - Klien mengatakan “Iya, bisa.”
Kekerasan 3. Menolak dengan baik - Berbicara baik-baik, mengungkapkan perasaan

4. Memeinta dengan baik marah misalnya “Ibu, jangan seperti itu saya tidak

5. Mengungkapkan dengan baik suka dan akan menjadi kesal kalau ibu seperti itu”

6. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien


O:
- Klien mampu meredemonstrasikan cara
mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara
bicara yang baik bila sedang marah.
A:
- SP 3 teratasi
P:
- Lanjutkan SP 4
06/04/2 Gangguan 08.00 S:
1. Mengevaluasi kegiatan sebelumnya
020 Konsep Diri: WIT - Keluarga mengungkapkan perasaannya dan
2. Melatih keluarga mempraktekkan cara
Harga Diri kemampuan merawat klien
merawat pasien dengan masalah harga
Rendah - Keluarga mengatakan senang setelah berbincang-
diri rendah langsung kepada pasien
bincang
- Sudah mengerti tentang masalah yang dihadapi
- Keluarga akan memulai merawat pasien sesuai yang
sudah diajarkan dan dijadwalkan
O:
- Keluarga mampu memahami penjelasan perawat
- Semua keluarga klien menerima semua penjelasan
A:
- SP 2 Keluarga teratasi
P:
- PP : Lanjutkan SP 3 Keluarga
06/04/2 Resiko 10.00 1. Mengevaluasi SP 1, 2 dan 3 S:
020 Perilaku WIT 2. Melatih secara spiritual berdo’a - “Iya, jika saya marah saya akan banyak beristigfar”
Kekerasan 3. Memperagakan secara spiritual O:

4. Memasukkan dalam jadwal kegiatan - Klien mampu meredemostrasikan cara mengontrol

pasien perilaku kekerasan secara spiritual


A:
- SP 4 teratasi
P:
- Lanjutkan SP 5
07/04/2 Gangguan 08.00 1. Membuat perencanaan pulang bersama S:
020 Konsep Diri: WIT keluarga - Keluarga mengungkapkan perasaannya dan
Harga Diri kemampuan merawat klien
Rendah - Keluarga mengatakan senang setelah berbincang-
bincang
- Sudah mengerti tentang masalah yang dihadapi
- Keluarga akan memulai merawat pasien sesuai yang
sudah diajarkan dan dijadwalkan
O:
- Keluarga mampu memahami penjelasan perawat
- Semua keluarga klien menerima semua penjelasan
A:
- SP 3 teratasi
P:
- Menganjurkan keluarga untuk tidak lupa kontrol
kesehatan
07/04/2 Resiko 10.00 S:
1. Mengevaluasi SP 1, 2, 3 dan 4
020 Perilaku WIT - “Saya mengerti jadwal minum obat jam setengah 7
Kekerasan 2. Melatih patuh obat : Minum obat secara pagi obat yang pertama chlorpromazine gunanya
teratur dengan prinsip 5B agar pikiran tenang dan jam setengah 7 sore, obat
3. Susun jadwal minum obat dengan teratur ke 2 yaitu Trihexypnedin 2 tablet jam setengah 7
4. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien pagi dan setengah 7 sore gunanya agar rileks, tidak
tegang dan marah berkurang dan obat lainnya
Trifluoperazine 1 tablet jam setengah 7 pagi,
setengah 3 sore dan setengah 11 malam. “karena
kadang saya lupa nama obatnya, saya catat dikertas
ini” “Sebelum saya minum obat saya harus liat
ditempat obat ada nama saya atau bukan, berapa
macam obat dan nama obatnya benar atau tidak”
“Iya sudah tau, obat itu penting jadi saya harus
minum obat terus ya?”
O:
- Klien mampu menyebutkan prinsip 5 benar minum
obat, namun terkadang lupa dan harus diingatkan
oleh perawat
- Klien mampu memasukkan kedalam jadwal harian
pasien.
A:
- SP 5 teratasi sebagian
P:

08/04/2 Resiko 10.00 1. Mendiskusikan masalah yang di rasakan S :


020 Perilaku WIT keluarga dalam merawat paien - Keluarga mengungkapkan perasaannya dan
Kekerasan 2. Menjelaskan pengertian resiko PK, tanda, kemampuan merawat klien
dan gejala serta proses terjadi masalah - Keluarga mengatakan senang setelah berbincang-
resiko PK bincang
3. Menjelaskan cara merawat pasien resiko - Sudah mengerti tentang masalah yang dihadapi
PK
- Keluarga menjelaskan pengertian resiko PK, tanda
gejala dan proses terjadi resiko PK
- Keluarga menyebutkan cara merawat pasien dengan
resiko PK
O:
- Keluarga mampu memahami penjelasan perawat
- Semua keluarga klien menerima semua penjelasan
A:
- SP 1 Keluarga teratasi
P:
- Menganjurkan keluarga untuk tidak lupa kontrol
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai