Anda di halaman 1dari 12

APLIKASI TERAPI ISLAM MELALUI ILAJUL BIL QUR’AN

TUGAS MAKALAH PSIKOTERAPI ISLAM


Dosen Pengampuh : Tri Riwayati Ningsih, M.Kes.

Disusun Oleh :

Kelompok 9

Alya (2141040053)

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1445 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim,

Alhamdulillah, puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah
ini berisikan tentang penjelasan “Aplikasi Terapi Islam Melalui Ilajul Bil
Qur’an”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin allahuma
aamiin.

Bandar Lampung, 25 November 2023

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Terapi Islam Melalui Ilajul Bil Qur’an.........................................................3
B. Tujuan Tujuan dan Sasaran Ilajul Bil Qur’an (ruqiah) .........................5
C. Stategi Indikator Keberhasilan Proses Terapi..............................................5
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Terapi (psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih
tepatnya, pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis.
Istilah ini mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu
dalam mengatasi gangguan emosionalnya dengan cara memodifikasi perilaku,
pikiran dan emosinya, sehingga individu tersebut mampu mengembangkan
dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya. Terapi islam adalah proses
pengobatan dan penyembuhan dengan melalui bimbingan al-Quran dan
As-Sunnah Nabi Muhammad s.a.w. atau secara empirik adalah melalui
bimbingan dan pengajaran Allah, Malikat-Malaikat-Nya, Rasul-Nya. H.
Fuad Anshori juga mengemukakan psikoterapi islam adalah upaya
penyembuhan jiwa (nafs) manusia secara rohaniyyah yang didasarkan
pada tuntutan al-Quran dan al-Hadis, dengan metode anlisi esensial
empiris serta ma’rifat terhadap segala yang tampak pada manusia.
Ruqyah secara bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu kata raqiya-
yarqā-ruqyān waruq yatan, yang bermakna berlindung.3 Wahbah al-
Zuhaili mendefinisikan ruqyah sebagai kegiatan seseorang dalam rangka
mengobati orang sakit dengan berdoa memohon kebaikan dan
kesehatannya. Do’a-do’a memohon perlindungan kepada Allah dari segala
macam penyakit seperti shara’ dan demam. Dalam psikoterapi, ruqyah
diartikan sebagai proses pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit,
baik mental, spiritual, moral maupun fisik dengan melalui bimbingan al-
Qur’an dan assunnah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan terapi Islam melalui ilajul bil Qur’an?
2. Apa saja tujuan dan sasaran dari terapi islam melalui ilajul bil Qur’an?
3. Apa saja indikator keberhasilan proses terapi?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian terapi Islam melalui ilajul bil Qur’an.
2. Untuk Mengetahui tujuan dan sasaran dari terapi islam melalui ilajul
bil Qur’an.
3. Untuk mengetahui apa saja indikator keberhasilan proses terapi.

2
4.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Terapi Islam Melalui Ilajul Bil Qur’an


Psikoterapi merupakan suatu proses formal interaksi antara dua pihak
atau lebih yang satu adalah profesional (penolong) dan yang lain adalah
petolong (orang yang ditolong) dengan catatan bahwa interaksi itu menuju
pada perubahan (penyembuhan). Perubahan itu dapat berupa rasa, pikir,
perilaku, kebiasaan yang ditimbulkan dengan adanya tindakan
profesionaldengan latar ilmu perilaku serta teknik-teknik usaha yang
dikembangkan. Psikoterapi tidak hanya dikenal dengan teori barat saja,
namun ada juga psikoterapi menurut perspektif Islam. Psikoterapi Islam
adalah proses pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit, mental,
spiritual, moral, maupun fisik dengan melalui bimbingan Al-Qur’an dan
As-Sunnah Nabi SAW.
Menurut Hamdani Bakran Adz-Dzaky (2002: 226) dalam buku
Konseling dan psikoterapi islam Psikoterapi (pshychotherapy) ialah
pengobatan penyakit dengan cara kebatinan, atau penerapan teknik khusus
pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan
penyesuaian diri setiap hari, atau penyembuhan lewat keyakinan agama,
dan diskusi personal dengan guru atau teman.
Menurut Hamdani Bakran Adz-Dzaky (2002: 226) Psikoterapi Islam
adalah proses pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit, apakah
mental, spiritual, moral maupun fisik melalui bimbingan Al Qur’an dan As
Sunnah Nabi SAW.
Menurut Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir (2002: 207) dalam buku
Nuansa-nuansa psikologi islam Psikoterapi adalah pengobatan alam
pikiran, atau lebih tepatnya, pengobatan dan perawatan gangguan psikis
melalui metode psikologis. Istilah ini mencakup berbagai tehnik yang
bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan

3
emosionalnya, dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran, dan emosinya,
sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam
mengatasi masalah psikisnya. Salah satu terapi Islam yang sudah
diterapkan adalah terapi ruqyah syar’iyyah yang sudah ada diberbagai
daerah Indonesia.
Menurut bahasa, ruqyah berasal dari kata roqo-yarqi-ruqyah (-- ‫ْهرق‬
‫رق– رقى‬FF‫(ي‬, artinya jampi atau mantra. Definisi ruqyah menurut istilah
adalah berlindung diri kepada Allah SWT dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan
zikir-zikir serta do’a-do`a yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dengan bahasa lain, ruqyah adalah bacaan untuk pengobatan yang sesuai
syariat (berdasarkan riwayat yang shahih atau sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang telah disepakati oleh para ulama) untuk melindungi diri
dan untuk menobati orang sakit atau untuk memohon kesembuhan kepada
Allah dari gangguan-gangguan yang ada, atau memohon perlindungan
kepada-Nya dari kejahatan yang akan datang atau yang dikhawatirkan.8
Tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan Al-Qur’an dan dengan
apa yang diajarkan oleh Nabi SAW berupa ruqyah merupakan
penyembuhan yang bermanfaat sekaligus penawar yang sempurna karena
Al-Qur’an secara keseluruhan adalah penyembuh. Seperti firman allah
pada surah al-isra’ ayat 82:

٨٢ ‫َو ُنَنِّز ُل ِم َن اْلُقْر ٰا ِن َم ا ُهَو ِش َفۤا ٌء َّوَر ْح َم ٌة ِّلْلُم ْؤ ِمِنْيَۙن َو اَل َيِزْيُد الّٰظ ِلِم ْيَن ِااَّل َخ َس اًرا‬

Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi


penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang
yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian.”

Ayat ini diturunkan sebagai penawar untuk menyembuhkan kebodohan


dan kesesatan. Penyembuhan buta hati bagi orang yang beriman dan
rahmat bagi mereka, bukan orang-orang kafir karena orang-orang yang
beriman mengerjakan kewajiban-kewajiban yang telah digariskan oleh
Allah, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram.

4
B. Tujuan dan Sasaran Ilajul Bil Qur’an (ruqiah)

Pada dasarnya ruqyah merupakan suatu metode pengobatan yang


diajarkan oleh Rasulullah SAW, yang bertujuan untuk menyembuhkan
baik penyakit fisik, mental, medis maupun non medis. Meskipun demikian
harus ditanamkan juga keyakinan bahwa Allah SWT yang berkuasa
menurunkan suatu penyakit, maka Allah juga yang menurunkan obatnya.
Seperti pada Hadits riwayat Bukhori yang menjelaskan bahwa setiap
penyakit ada obatnya, hadits ini juga memberi hikmah kepada manausia
untuk berusaha menemukan obat dengan mempelajari jenis penyakit itu
sendiri, termasuk juga pengobatan fisik, mental, medis dan penyakit non
medis.

Sasaran terapi islam melalui ilajul bil Qur’an diantaranya yaitu


Penyakit mental/gangguan jiwa, gangguan jiwa adalah perubahan perilaku
yang terjadi tanpa alasan yang masuk akal, berlebihan, berlangsung lama,
dan menyebabkan kendala terhadap individu atau orang lain. Penyebab
gangguan jiwa sangatlah beragam salah satu diantaranya yaitu faktor
badaniah, psikologik dan sosial, yang terus menerus saling mempengaruhi.
Salah satu penyebab dari gangguan jiwa bisa saja akibat pengaruh ilmu
sihir karena ada banyak gejala-gejala ilmu sihir itu sendiri diantaranya
yaitu sihir gila, sihir penyakit, sihir perceraian, sihir penghalang
pernikahan, pelet, dan lain sebagainya. Dan diantara banyak gejala-gejala
sihir tersebut sudah pasti ada dampak bagi tekanan jiwa korban atau
bahkan secara fisik tidak stabil. Salah satu contohnya yaitu dampak dari
gejala sihir gila seperti linglung, bicara kacau, matanya terbelalak dan
melotot, tidak bisa tenang di suatu tempat. Contoh lain dampak dari sihir
penyakit yaitu selalu merasa sakit pada salah satu anggota badan, lumpuh
pada salah satu anggota badan atau bahkan lumpuh total (seluruh anggota
badan), salah satu inderanya tidak berfungsi.

C. Indikator Keberhasilan Proses Terapi

5
Ada beberapa aspek yang bisa mempengaruhi tingkat pencapaian
keberhasilan dalam proses terapi, yaitu faktor pendukung yang dimiliki klien
dan faktor pendukung yang dimiliki terapis. Selain itu indikator yang dapat
mempengaruhi pada Metode Psikoterapi dapat di lihat dari beberapa faktor yang
dapat mempengarui efektivitas pendukung proses terapi itu sendiri, baik dari
sisi klien maupun dari sisi terapinya antara lain:

1. Variabel Klien
a. Tingkat Distress Klien
Menurut Phares dan Trull (2001, dalam Ardi dkk: 148) menyatakan
bahwa tingkat distress klien merupakan hal yang mempengaruhi hasil
terapi, karena semakin parah tingkat distressnya maka semakin lama
klien untuk sembuh.
b. Intelegensi
Pada dasarnya semua yang terjadi pada manusia itu merupakan hasil
dari proses berpikir. Begitu pula dalam psikoterapi proses berpikir yang
memiliki tingkat intelegensi yang normallah yang mudah untuk diterapi,
begitu pula sebaliknya.
c. Usia
Menurut Phares dan Trull (2001, dalam Ardi dkk: 149), meyatakan
bahwa klien yang lebih muda lebih fleksibel dalam mengikuti rangkaian
psikoterapi karena klien muda lebih terbuka ketika menerima sesuatu
yang baru dibandingkan klien yang lebih tua.
d. Motivasi
Memilik motivasi positif dalam diri, merupakan sebuah dorongan yang
sangat hebat dalam proses psikoterapi. Karena motivasi positif itulah
yang akan membawa klien pada kesembuhan dirinya.
e. Keterbukaan Keterbukaan dalam pengungkapan suatu masalah yang
dialami klienlah yang dapat mempercepat penyelesaian penyakit jiwa,
karena dalam keterbukaan itu terapis dapat dengan mudah memberi
tretmen yang sesuai.
2. Variabel Terapis
a. Jenis kelamin, Usia
Menurut Beutler dkk, (dalam Ardi dkk, 150), tidak terbukti dalam
penelitian bahwa usia dan jenis kelamin terapis dapat mempengaruhi
hasil dari terapi.

6
b. Kepribadian
Kriteria yang ideal bagi seorang terapi adalah, kedewasaan yang matang,
mudah menyesuaikan dengan keadaan, simpatik, toleran, hangat,
optimis, kompeten, kreatif dan dapat mengendalikan emosinya.
c. Empati, Hangat dan Tulus
Kwalitas hubungan antara terapis dan klienlah yang sangat dibutuhkan
dalam proses terapi. Karena tanpa adanya timbal- balik dari apa yang
dilakukan maka hanya akan menjadi penyelesaian sepihak.
d. Bebas dari Problem Personal
Prefessional terhadap pekerjaan yang dimiliki, tanpa mencampur
adukkan antara masalah pribadi dengan madalah klien. Terapis harus
memiliki sudut pandang objektif terhadap permasalahan klien.
e. Pengalaman dan Profesionalitas
Jalannya proses terapi tidak luput pula dari kode etik profesi dan
pengalaman yang dimiliki terapis selama ini.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa:

1. Psikoterapi Islam adalah proses pengobatan dan penyembuhan suatu


penyakit, mental, spiritual, moral, maupun fisik dengan melalui
bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi SAW. Salah satu terapi
Islam yang sudah diterapkan adalah terapi ruqyah syar’iyyah yang
sudah ada diberbagai daerah Indonesia.
2. Ruqyah merupakan suatu metode pengobatan yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW, yang bertujuan untuk menyembuhkan baik
penyakit fisik, mental, medis maupun non medis. Meskipun
demikian harus ditanamkan juga keyakinan bahwa Allah SWT yang
berkuasa menurunkan suatu penyakit, maka Allah juga yang
menurunkan obatnya. Sasaran terapi islam melalui ilajul bil Qur’an
diantaranya yaitu Penyakit mental/gangguan jiwa, gangguan jiwa
adalah perubahan perilaku yang terjadi tanpa alasan yang masuk
akal, berlebihan, berlangsung lama, dan menyebabkan kendala
terhadap individu atau orang lain.
3. Indikator yang dapat mempengaruhi pada Metode Psikoterapi dapat
di lihat dari beberapa faktor yang dapat mempengarui efektivitas
pendukung proses terapi itu sendiri, baik dari sisi klien maupun dari
sisi terapinya antara lain: variable klien dan variable terapis

8
4.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir at-Thabari, Jâmi‟ al-Bayân „an Ta‟wîl Ayi
alQur‟an. Beirut: Dar al-Fikr, 2005.

Abu 'Ubaidah Mahir bin Shaleh Ali Mubarak, Ruqyah Syar'iyyah Gangguan Jin,
Hasad dan 'Ain, Terj. Abu Ahmad, Duta Ilmu, Surabaya, 2006.

Alfiah Laila Afiyatin, Ruqyah Sebagai Pengobatan Berbasis Spiritual Untuk


Mengatasi Kesurupan. Jurnal Bimbingan Konseling Dan Dakwah Islam.
Vol.16, No. 2, Desember 2019. Al-Quran Terjemahan.. Departemen Agama
RI. (Bandung: CV Darus Sunnah, 2015). Aries Dirgayunita, Depresi: Ciri,
Penyebab dan Penangannya. Journal An-nafs: Kajian dan Penelitian
Psikologi. Vol. 1 No. 1 Juni 2016.hal.4

A.S Hornby, English Oxford Advanced Learner‟s Dictionary, Oxfodr University


Press, New York, 1995. Davison, Gerald C., Neale, John M., dan Kring,
Ann M, Psikologi Abnormal, Edisi IX. Jakarta: Rajawali Press, 2006.

Fatimatul Mu‟alifah.Skripsi”Terapi Ruqyah Syar‟iyyah(Di Klinik Griya Sehat


Syafaat Erapi Ruqyah Syar‟iyyah(Di Klinik Griya Sehat Syafaat
99Semarang)” Semarang: Fakultas Ushuluddin Dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. 2018

Galih Rizki Prabowo.Skripsi”Terapi Al-Qur‟an Dengan Metode Ruqyah


Syar‟iyyah Dalam Penyembuhan Gangguan Psikis (Di Rumah Sehat
Baitul Qur‟an Lampung)”Lampung:F

Anda mungkin juga menyukai