Makalah Aplikasi Terapi Islam Melalui Ilajul Bil Qur'an
Makalah Aplikasi Terapi Islam Melalui Ilajul Bil Qur'an
Disusun Oleh :
Kelompok 9
Alya (2141040053)
Bismillahirahmanirahim,
Alhamdulillah, puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah
ini berisikan tentang penjelasan “Aplikasi Terapi Islam Melalui Ilajul Bil
Qur’an”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin allahuma
aamiin.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Terapi Islam Melalui Ilajul Bil Qur’an.........................................................3
B. Tujuan Tujuan dan Sasaran Ilajul Bil Qur’an (ruqiah) .........................5
C. Stategi Indikator Keberhasilan Proses Terapi..............................................5
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian terapi Islam melalui ilajul bil Qur’an.
2. Untuk Mengetahui tujuan dan sasaran dari terapi islam melalui ilajul
bil Qur’an.
3. Untuk mengetahui apa saja indikator keberhasilan proses terapi.
2
4.
BAB II
PEMBAHASAN
3
emosionalnya, dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran, dan emosinya,
sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam
mengatasi masalah psikisnya. Salah satu terapi Islam yang sudah
diterapkan adalah terapi ruqyah syar’iyyah yang sudah ada diberbagai
daerah Indonesia.
Menurut bahasa, ruqyah berasal dari kata roqo-yarqi-ruqyah (-- ْهرق
رق– رقىFF(ي, artinya jampi atau mantra. Definisi ruqyah menurut istilah
adalah berlindung diri kepada Allah SWT dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan
zikir-zikir serta do’a-do`a yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dengan bahasa lain, ruqyah adalah bacaan untuk pengobatan yang sesuai
syariat (berdasarkan riwayat yang shahih atau sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang telah disepakati oleh para ulama) untuk melindungi diri
dan untuk menobati orang sakit atau untuk memohon kesembuhan kepada
Allah dari gangguan-gangguan yang ada, atau memohon perlindungan
kepada-Nya dari kejahatan yang akan datang atau yang dikhawatirkan.8
Tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan Al-Qur’an dan dengan
apa yang diajarkan oleh Nabi SAW berupa ruqyah merupakan
penyembuhan yang bermanfaat sekaligus penawar yang sempurna karena
Al-Qur’an secara keseluruhan adalah penyembuh. Seperti firman allah
pada surah al-isra’ ayat 82:
٨٢ َو ُنَنِّز ُل ِم َن اْلُقْر ٰا ِن َم ا ُهَو ِش َفۤا ٌء َّوَر ْح َم ٌة ِّلْلُم ْؤ ِمِنْيَۙن َو اَل َيِزْيُد الّٰظ ِلِم ْيَن ِااَّل َخ َس اًرا
4
B. Tujuan dan Sasaran Ilajul Bil Qur’an (ruqiah)
5
Ada beberapa aspek yang bisa mempengaruhi tingkat pencapaian
keberhasilan dalam proses terapi, yaitu faktor pendukung yang dimiliki klien
dan faktor pendukung yang dimiliki terapis. Selain itu indikator yang dapat
mempengaruhi pada Metode Psikoterapi dapat di lihat dari beberapa faktor yang
dapat mempengarui efektivitas pendukung proses terapi itu sendiri, baik dari
sisi klien maupun dari sisi terapinya antara lain:
1. Variabel Klien
a. Tingkat Distress Klien
Menurut Phares dan Trull (2001, dalam Ardi dkk: 148) menyatakan
bahwa tingkat distress klien merupakan hal yang mempengaruhi hasil
terapi, karena semakin parah tingkat distressnya maka semakin lama
klien untuk sembuh.
b. Intelegensi
Pada dasarnya semua yang terjadi pada manusia itu merupakan hasil
dari proses berpikir. Begitu pula dalam psikoterapi proses berpikir yang
memiliki tingkat intelegensi yang normallah yang mudah untuk diterapi,
begitu pula sebaliknya.
c. Usia
Menurut Phares dan Trull (2001, dalam Ardi dkk: 149), meyatakan
bahwa klien yang lebih muda lebih fleksibel dalam mengikuti rangkaian
psikoterapi karena klien muda lebih terbuka ketika menerima sesuatu
yang baru dibandingkan klien yang lebih tua.
d. Motivasi
Memilik motivasi positif dalam diri, merupakan sebuah dorongan yang
sangat hebat dalam proses psikoterapi. Karena motivasi positif itulah
yang akan membawa klien pada kesembuhan dirinya.
e. Keterbukaan Keterbukaan dalam pengungkapan suatu masalah yang
dialami klienlah yang dapat mempercepat penyelesaian penyakit jiwa,
karena dalam keterbukaan itu terapis dapat dengan mudah memberi
tretmen yang sesuai.
2. Variabel Terapis
a. Jenis kelamin, Usia
Menurut Beutler dkk, (dalam Ardi dkk, 150), tidak terbukti dalam
penelitian bahwa usia dan jenis kelamin terapis dapat mempengaruhi
hasil dari terapi.
6
b. Kepribadian
Kriteria yang ideal bagi seorang terapi adalah, kedewasaan yang matang,
mudah menyesuaikan dengan keadaan, simpatik, toleran, hangat,
optimis, kompeten, kreatif dan dapat mengendalikan emosinya.
c. Empati, Hangat dan Tulus
Kwalitas hubungan antara terapis dan klienlah yang sangat dibutuhkan
dalam proses terapi. Karena tanpa adanya timbal- balik dari apa yang
dilakukan maka hanya akan menjadi penyelesaian sepihak.
d. Bebas dari Problem Personal
Prefessional terhadap pekerjaan yang dimiliki, tanpa mencampur
adukkan antara masalah pribadi dengan madalah klien. Terapis harus
memiliki sudut pandang objektif terhadap permasalahan klien.
e. Pengalaman dan Profesionalitas
Jalannya proses terapi tidak luput pula dari kode etik profesi dan
pengalaman yang dimiliki terapis selama ini.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa:
8
4.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir at-Thabari, Jâmi‟ al-Bayân „an Ta‟wîl Ayi
alQur‟an. Beirut: Dar al-Fikr, 2005.
Abu 'Ubaidah Mahir bin Shaleh Ali Mubarak, Ruqyah Syar'iyyah Gangguan Jin,
Hasad dan 'Ain, Terj. Abu Ahmad, Duta Ilmu, Surabaya, 2006.