NTDs
NTDs
MUHAMAD JUPRIYANTO
Pengertian NTDs
Sekelompok penyakit tropis yang beragam yang sangat umum terjadi
pada populasi berpendapatan rendah di wilayah berkembang di Afrika,
Asia, dan Amerika. Mereka disebabkan oleh berbagai patogen seperti
virus, bakteri, protozoa dan cacing.
Daftar Penyakit NTDs (WHO)
• Tukak Buruli • Onchocerciasis (river blindness)
• Penyakit Chagas • Rabies
• Demam berdarah dan Chikungunya • Scabies dan sejenisnya
• Dracunculiasis (Penyakit cacing Guuinea) • Schistosomiasis
• Echinococcosis • Cacingan
• Foodborne trematodiases • Gigitan Ular beracun
• Human African trypanosomiasis (Penyakit tidur) • Taeniasis/Cysticercosis
• Leishmaniasis • Trachoma
• Leprosy (Penyakit Hansen) • Yaws (Endemic treponematoses)
• filariasis
• Mycetoma, chromoblastomycosis dan mikosis
Neglected Tropical Dieseases di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai 200 ribu
pulau dengan populasi penduduknya yang juga masuk dalam 3 besar negara terbanyak penduduk.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih menghadapi masalah NTD. 111 juta
penduduk Indonesia menderita tingkat NTD yang luar biasa, yang disebabkan oleh infeksi cacing yang
meluas, seperti infeksi Cacing melalui tanah (Soil transmited Helmintes/STH) dan filariasis limfatik, dan
infeksi bakteri yang diabaikan, seperti frambusia dan leptospirosis.
Schistosomiasis
Schistosomiasis adalah salah satu penyakit parasit cacing dan penyakit tropis paling menghancurkan
ketiga di dunia, menjadi sumber utama morbiditas dan mortalitas bagi negara-negara berkembang. Penyakit ini
disebabkan oleh cacing (trematoda) dari genus Schistosoma.
Schistosoma haematobium
S. mansoni
S. Japonicum
S. Mekongi
S. intercalatum
Epidemiologi
Diperkirakan sekitar 600 juta orang di 79 negara menderita schistosomiasis (Bilharziasis). Penyakit ini
menjadi sumber utama morbiditas dan mortalitas bagi negara-negara berkembang di Afrika, Amerika Selatan,
Karibia, Timur Tengah, dan Asia. Lebih dari 207 juta orang, 85% di antaranya hidup di Afrika, terinfeksi
schistosomiasis, dan Diperkirakan 700 juta orang berisiko terinfeksi di 76 negara di mana penyakit ini dianggap
endemik, karena pekerjaan pertanian mereka, pekerjaan rumah tangga, dan kegiatan rekreasi membuat
mereka terinfestasi oleh air. Secara global, 200.000 kematian dikaitkan dengan schistosomiasis setiap tahun.
Transmisi terputus di beberapa negara.
Karakteristik
• Jantan dewasa memiliki panjang 10 mm dan • Telur-telur itu berbentuk Inang perantaranya adalah
betina15 mm bulat telur, hanya siput air
• Cacing betina S. japonicum betina bertelur bertulang belakang lateral
sekitar 500-3.500 telur setiap hari satu menit atau tombol
kecil postero-lateral
Gejala mungkin termasuk peradangan,
batuk, demam sore hari, erupsi kulit
(urtikaria raksasa), dan pembengkakan
dan kelembutan hati.
Laki-laki = Wanita
Morfologi :
- Tungau kecil, Bentuk oval, punggung cembung perut rata
-Tungau translusen, putih kotor, tidak bermata
-Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki
Siklus Hidup Sarcoptes scabiei
Sarcoptes Masuk ke
2-4 minggu
Scabiei dalam kulit
Melalui
Berjabat pakaian,
tangan handuk, sprei,
bantal, dll
Tidur bersama
Hubungan
seksual
GEJALA KLINIS
Pruritus noktura
Menemukan tungau
Predileksi :
Tempat predileksi dari Skabies yaitu sela-sela jari, telapak tangan, pergelangan tangan bagian
volar, siku, ketiak, aerola mammae, daerah pusar dan perut bawah, daerah genitalia eksterna
dan pantat.
Pada anak bayi dapat mengenai bagian lain seperti telapak kaki, telapak tangan, bahkan seluruh
permukaan kulit.
PENATALAKSANAAN
• Semua anggota keluarga / seisi rumah yang kontak dengan penderita harus diperiksa dan bila
menderita skabies diobati bersamaan agart tidak terjadi penukarean kembali
• Semua baju dan alat tidur dicuci dengan air panas.
Topikal
• Permethrin 5% cream
• Sulfur Presipitatum 4-20% salep/cream
• Krotamiton 10% cream/lotion
• Gama benzena heksa klorida (gameksan = gammexane) kadarnya 1 % crem / lation
Sistemik
• Antihistamin
• antibiotika
CACINGAN
• Penyakit khas daerah tropis dan sub-tropis
• Biasanya meningkat ketika musim hujan.
• Cacing yang sering menyerang tubuh manusia adalah
cacing tambang, cacing gelang dan cacing kremi.
PENYEBAB
• Kebersihan Lingkungan Mandi disungai
• Kebiasaan yg buruk Makan tanpa cuci tangan
• Makanan yg tercemar larva cacing Jajan di tempat terbuka
• Tanah yg mengandung larva cacing tidak menggunakan sandal
AKIBAT
Kasus ringan tidak menimbulkan gejala nyata
Kasus infeksi berat bisa berakibat fatal.
Infeksi pada usus kematian
Menurunnya status gizi daya tahan tubuh menurun
Kerusakan tubuh secara signifikan
“erratic“
Anemia
penurunan kemampuan mental
PERJALANAN CACING
Cacing Gelang
Telur infektif ( 3 minggu ) larva (usus halus) usus halus (2
bulan) cacing dewasa
Cacing Tambang
Keluar bersama tinja 1-1,5 hari di tanah larva rabditiform
larva filariform ( 3 hari ) menembus kulit
Cacing Cambuk
Tinja telur berisi larva matang 3 – 6 minggu di dalam tanah
lembab dan teduh usus halus usus bagian distal kolon
asendens sekum
GEJALA UMUM
Perut buncit
Badan kurus
Rambut seperti rambut jagung
Lemas dan cepat lelah
Muka pucat
Mata belekan
Sakit perut
Diare berulang dan kembung
Kolik yang tidak jelas dan berulang.
GEJALA KHUSUS
Cacing Gelang
Penurunan nafsu makan, diare, kurang gizi, sumbatan
saluran cerna
Cacing Cambuk
Diare Pendarahan usus dan anemia
Cacing Tambang
Lesu, pucat, dan anemia berat
Cacing Kremi
Anus gatal-gatal di malam hari
PENGOBATAN