KEPERAWATAN
RISIKO PERILAKU
KEKERASAN
RPK adalah Berisiko membahayakan secara fisik, emosi dan/atau seksual pada diri
sendiri atau orang lain (SDKI, 2017)
Beresiko untuk perilaku di mana seorang individu menunjukkan bahwa dia dapat
secara fisik, emosional, dan/atau seksual berbahaya bagi orang lain (NANDA-I)
Keadaan di mana klien telah, atau berisiko, melakukan penyerangan terhadap orang
lain atau lingkungan** (Lynda Juall Carpenito, 2013 )
ASESMEN FAKTOR RISIKO
Riwayat
PK Diagnosis Perilaku
sebelumny klien saat ini
a
RIWAYAT PK (FAKTOR RISIKO
MAYOR)
ALASAN MASUK Riwayat tindakan agresif :
• Mempersepsikan lingkungan
sebagai ancaman,
Waham
Manik
Ketidakmampuan mengungkapkan
perasaan secara verbal
Beban psikis
SKOR BVC ≥ 2
LATIH TIDAK
YA RESTRAINT
CARA MENGONTROL MARAH
Restrain/Fiksasi
Indikasi restrain Pasien menunjukkan perilaku yang berisiko
membahayakan diri sendiri dan atau orang lain
Termasuk Tindakan kolaborasi kewenangan dokter
Pelaksana oleh professional, tim; minimal 3 orang(duang jas), miimal 4 orang ( fixir)
Cara restrain: menggunakan duang jas, menggunakan tali fixir
Yang perlu diperhatikan saat restrain:
Jauhkan dari benda berbahaya
Berikan penjelasan alasan dan tujuan restrain
Penuhi kebutuhan makan minum, toileting ,kebersihan diri
Lakukan pemantauan tiap 30 menit: Tanda vital, posisi tubuh, keamanan,
kenyamanan, perilaku klien, lokasi pengikatan, kebutuhan cairan, nutrisi
evaluasi tiap 1 jam: perubahan posisi, evaluasi perilaku,respon terhadap restrain, kaji
indikasi restrain apakah bisa dibuka atau tidak
Dokumentasikan Tindakan restrain
Seclusi
Seclusi adalah penempatan pasein diruang khusus dengan fasilitas dan pengawasan yang
ketat
Indikasi pasien dengan amuk
Dilakukan oleh min 3 orang
Komunikasikan tujuan seclusi untuk mengontrol perilaku bukan menghukum
Ruangan khusus
Jauhkan dari benda berbahaya
Lakukan pemantauan tiap 30 menit
Penuhi kebutuhan makanminum kebersihan
Wawancara:
1.2. Evaluasi :
“Apa yang M rasakan saat ini?
“Oo.. Jadi M sering merasa kesal dan marah?”.
“Sudah berapa lama M merasa sering kesal dan marah?”
1.3. Validasi :
“Apa yang telah M lakukan untuk mengatasi perasaan kesal
dan marahnya?”
“Bagaimana hasilnya?”
“Oh…masih kesal juga”
I. ORIENTASI
1.4. Kontrak
1.3. Validasi :
“Apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi rasa marahnya?”
“Bagaimana hasilnya?”
“Bagaimana dengan jadual latihannya? Coba saya lihat!”
“Latihan relaksasi nafas dalam…..?”
“Latihan pukul bantal/ kasur….?”
“Kegiatan ibadah….?”
“Wah…bagus sekali!” Sudah dilakukan dan diberi tanda M dan ada juga
dengan tanda B”
Evaluasi Manfaat:
“Apa manfaat yang M rasakan dengan melakukan latihan mengontrol
marah secara terjadual?”
“Bagaimana dengan manfaat melakukan relaksasi nafas dalam saat tanda-
tanda marah mulai muncul?”
I. ORIENTASI
1.4. Kontrak
1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 30 menit dari sekarang”
1.4.3. Tempat:
“Kita berbicara disini yaa”
II. KERJA
2.1. Tindakan Keperawatan
2.1.1. Latihan mengontrol marah dengan cara bicara yang baik
Latihan meminta dengan cara baik
Latihan menolak dengan cara baik
Latihan mengungkapkan perasaan dengan cara baik (bicara yang
baik pada orang yang membuat marah)
2.1.2. Latihan mengontrol marah dengan cerita pada orang lain
atau menulis (curhat dengan orang yang dekat atau menulis
kejadian marah)
2.1.3. Penjelasan tentang obat
“M, ini ada obat dari dokter. Obat ini juga untuk membantu M
mengontrol rasa marah/emosi. Sekarang saya akan sampaikan cara
minum obat yang benar”
(Jelaskan 8 benar: benar nama, benar jenis, benar manfaat, benar
dosis, benar waktu, benar cara, benar kadaluarsa, benar dokumentasi
& kontinuitas minum obat dan dampak jika tidak kontinu minum obat)
III. TERMINASI
3.1. Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan M setelah latihan cara mengontrol marah
dan penjelasan tentang obat?”
3.2. Evaluasi Objektif :
“Coba sebutkan apa saja cara mengontrol marah yang telah kita
latih bersama tadi!”
“Coba peragakan kembali cara meminta dengan cara baik!”
“Coba peragakan kembali cara curhat dengan orang yang dekat
tentang kejadian marah!”
“Coba sebutkan kembali waktu untuk minum obatnya!”
1.4. Kontrak
1.4.1. Tindakan dan Tujuan: jelaskan tindakan & tujuan
1.4.2. Waktu : jelaskan lama pertemuan
1.4.3. Tempat: sepakati tempat berinteraksi
II. KERJA
2.1. Penjelasan tentang risiko perilaku kekerasan
(menggunakan leaflet)
2.1.1. Pengertian risiko perilaku kekerasan / perilaku
kekerasan
2.1.2. Tanda & Gejala risiko perilaku kekerasan
2.1.3. Penyebab perilaku kekerasan
2.1.4. Akibat jika risiko perilaku kekerasan tidak diatasi
2.1.5. Cara keluarga merawat risiko perilaku kekerasan
II. KERJA
2.2. Peran Keluarga
2.2.1. Menjelaskan latihan yang telah dilatihkan pada pasien
untuk mengontrol marah/emosi
2.2.2. Menjelaskan apa yang harus dilakukan keluarga untuk
membantu anggotanya mengontrol marah/emosi :
Memberi pujian setelah pasien melakukan jadual
latihan.
Mengingatkan jika pasien lupa melakukan jadual
latihan.
Membawa kontrol ke pelayanan kesehatan
III. TERMINASI
3.1. Evaluasi subjektif:
“Apa yang ibu rasakan dengan penjelasan cara merawat anak
ibu?”
3.2. Evaluasi objektif :
“Apa saja cara yang dapat ibu lakukan untuk membantu M
mengontrol marah/emosi?”
3.3. Rencana Tindak Lanjut Keluarga:
“Jangan lupa bu yaa berikan pujian setelah M melakukan
latihan untuk mengontrol marah/emosinya. Atau jika M
menerapkannya saat tanda-tanda marah mulai muncul.
Ingatkan jika ia lupa melakukan latihan sesuai jadual!”
III. TERMINASI
3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:
“Minggu depan ibu datang besuk kembali.
3.5. Salam:
“Semoga anak ibu cepat pulih”