DISUSUN OLEH :
NAMA
PRODI
: ANIS MUASIROH
: PAI / IB
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji dan syukur marilah kita panjatkan
kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Materi PAI yang
berjudul Studi Al-Qur'an dan Hadist.
Dalam penyusunan Makalah PAI ini, penulis mendapat banyak bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih
yang sebesar-besarnya kepada mereka. Ucapan terima kasih penulis berikan juga
kepada dosen pengampu Ibu Ayu Lestari, M.Pd yang telah memberikan
bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat membuat Makalah PAI ini.
Penulis berharap isi dari Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar Makalah PAI ini dapat menjadi lebih baik lagi. Terima kasih
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................
BAB II
1
1
1
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Quran.................................................................
2.2 Pengertian Hadist.......................................................................
2.3 Bentuk-Bentuk Hadist................................................................
2.4 Kedudukan Al-Quran dan Hadist dalam KeIslaman.................
2
4
7
9
16
16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Al-Quran dan Al-Hadist adalah pedoman manusia khususnya Ummat
Muslim yang telah ditinggalkan oleh Rasullullah saw kepada seluruh ummatnya.
Al-Quran merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw. sebagai pedoman bagi ummat manusia dalam menata kehidupannya, agar
memperoleh kebahagiaan lahir dan batin baik didunia maupun diakhirat kela. AlHadist merupakan perkataan, perbuatan, dan yang menyangkut hal ihwalnya.
konsep-konsep yang dibawa Al-Quran dan Al-Hadist selalu relevan dengan
problem yang dihadapi manusia kerena ia turun untuk berdialok dengan setiap
ummat yang ditemuinya, sekaligus menawarkan pemecahan terhadap problem
tersebut, kapan dan dimanapun mereka berada. dari sinilah studi tetang Al-Quran
sangat penting dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Karena luasnya pembahasan tentang Al-Quran dan al-hadist ini. Maka
didalam makalah ini kami hanya akan membahas tentang :
1.
2.
3.
4.
Pengertian Al-Quran
Pengertian Hadist
Bentuk-bentuk Hadist
Kedudukan Al-Quran dan Hadist dalam KeIslaman
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Al-Quran.
2. Mengetahui pengertian Hadist.
3. Mengetahui bentuk-bentuk hadist.
4. Mengetahui kedudukan Al-Quran dan Hadist dalam KeIslaman
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Quran
Al-Quran menurut bahasa (etimologi), mempunyai arti yang bermacammacam, salah satunya menurut pendapat yang lebih kuat, Al-Quran berarti
bacaan atau yang dibaca. Pendapat itu beralasan karena Al-quran adalah masdar
dari kata dasar Qaraa Yaqrau yang artinya membaca. Al-Quran dalam Arti
membaca ini dipergunakan oleh Al-Quran sendiri.[1]
Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Qiyaamah : 16-18
Artinya:
Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Quran karena hendak
cepat-cepat (menguasai)Nya
Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya.
Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
Ayat-ayat lain yang senada dengan firman Allah tersebut diatas dapat kita
temukan pada:
Surat Al-araf: 204, surat An-nahl: 98, surat Al-isra: 17dan 106, surat Almuzammil: 20, surat Insyiqaq: 21.
Menurut makna yang terkandung dari ayat diatas Quran itu diartikan
sebagai bacaan, yakni kalam Allah yang dibaca dengan berulang-ulang. Ayat-ayat
tadi juga menjadi dalil bahwa kata Al-Quran itu sendiri adalah kalam Allah.
Adapun definisi Al-Quran secara istilah (terminologi), Muhammad Ali
Ash-shabuni menulisnya bahwa Al-quran adalah kalam Allah yang tiada
tandingan diturunkan kepada Nabi Muhammad saw penutup para nabi dan rasul
dengan perantaraan malaikat jibril as, dan ditulis pada mushab-mushab yang
kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan
mempelajarinya merupakan suatu ibadah yang dimulai dengan surat Al-fatihah
dan ditutup dengan surat An-Nas.[2]
Bagian yang lain menyebutkan bahwa Al-Quran ialah lafal berbahasa
Arab yang diturunkan kepada Muhammad saw yang disampaikan kepada kita
[1] 1) Mudasir, H. 1999, Ilmu Hadist, Bandung, CV. Pustaka Setia. Hal. 2
3)
Faridl Miftah, Syihabuddin Agus, 1989, Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang
Pertama, Bandung : Pustaka. Hal. 4
pengertian yang lebih luas, tidak terbatas pada apa yang disandarkan kepada nabi
saw (hadist marfu) saja, melainkan termasuk juga yang disandarkan kepada para
sahabat (hadist mauquf) dan tabiin (hadist maqtu).
Para pakar Islam membagi dua kehidupan Nabi Muhammad saw, atas dua
bagian yaitu: pertama, kehidupan beliau sebelum menerima wahyu, mulai dari
bayi, kanak-kanak, kemudian dewasa (baligh) sampai batas usia 40 tahun. Kedua,
kehidupan Nabi Muhammad saw mulai dari menerima wahyupertam digoa hiro
dalam usia kematangan sampai beliau wafat pada usia 63 tahun. Namun demikian,
perkataan, perbuatan dan sikap beliau sepanjang hari sejak kecil hingga dewasa
terpuji, sehingga kalangan sahabat dan kerabat beliau diberi gelar sebagai Al-amin
(dapat dipercaya) kehadirannya kedunia ini bagaikan rahmatan lil alamin.
Nabi Muhammad sendiri semasa hidupnya memang melarang para sahabat
beliau mencatat perilaku beliau kecuali hal-hal yang beliau katakan sebagai
wahyu, hal ini untuk mencegah kerancuan antara hadist dengan Al-quran, namun
kemudian para ahhli sejarah kembali menghimpunnya, baik dikalangan sunni
maupun syiah.
Menurut Ahli Hadist, pengertan Hadist adalah segala perkataan nabi
muhammad saw, perbuatan dan ihwalnya,. Adapun yang dimaksud dengan ihwal
adalah segala yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad saw yang berkaitan
dengan himmah, kerakteristik, sejarah kelahiran, dan kebiasaan-kebiasaannya. [4]
Sebagai muhaddisin berpendapat bahwa pengertian haist diatas merupakan
pengertian yang sempit, menurut mereka, hadist hadist mempunyai cakupan
pengertian yang sangat luas, tidak terbatas pada apa yang disandarkan kepada
Nabi saw (hadist marfu) saja, melainkan termasuk juga yang disandarkan kepada
para sahabat (hadist maukuf), dan tabiin (hadist maqti), sebagai mana yang
disebut oleh Al-tarmizi;
bahwasanya hadist itu bukan hanya untuk sesuatu yang marfu,yaitu
sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw, melainkan bisa juga untuk sesuatu
yang maukuf yang disandarkan kepada sahabat, dan yang maqtu yang
disandarkan kepada tabiin
[
4)
Faridl Miftah, Syihabuddin Agus, 1989, Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang
Pertama, Bandung : Pustaka hal. 1-2.
Menurut para ulama ushul fiqh, pengertian hadist menurut istilah ialah
segala perbuatan, perkataan, taqrir Nabi muhammad saw yang berkaitan dengan
hukum syara dan ketetapannya.
Yang dimaksud dengan taqrir disini ialah membenarkannya Nabi
muhammad saw terhadap perbuata seorang sahabat yang dilakukan dihadapan
beliau, atau yang diberitahukan kepada beliau tetapi beliau sendiri tidak menegur
atau menyalahkannya.
Hadist juga disebut Sunnah, bahkan menurut jumhur ulama, sunnah
merupakan Muradif (sinonim) dari hadist. Sunnah menurut bahasa mempunyai
beberapa arti, seperti jalan yang terpuji, jalan atau cara yang dibiasakan,
kebalikan dari bidah serta apa yang diperbuat oleh sahabat, baik ada dasar dari
dalam al-Quran, hadist, atau tidak.
Sunnah menurut istilah, sebagaimana yang dirumuskan oleh ulama
ahli hadist ialah segala yang dipindahkan dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa
perbuatan, perkataan, maupun taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan
hidup, dan baik yang demikian itu terjadi sebelum masa kenabian atau
sesudahnya. Sunnah dalam pengertian inilah, menurut jumhur ulama hadist yang
merupakan muradif dari hadist.
Menurut rumusan ulama ushul fiqh, sunnah menurut istilah ialah
segala yang dipindahkan dari Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan,
perbuatan, atau taqrir, yang mempunyai kaitan hukum.
2.3 Bentuk-Bentuk Hadist
1. Hadist Qudsiy
Hadist qudsiy ialah hadist yang disampaikan oleh rasullullah saw
kepada para sahabat dalam bentuk wahyu, akan tetapi wahyu tersebut
bukanlah bagian dari ayat Al-Quran.
Ciri-ciri hadist qudsiy:
1) Ada redaksi hadist qala-yaqulu allahu
2) Ada redaksi fi ma rawa/ yarwihi anillahi fabaraku wataala
3) Redaksi lain yang semakna dengan redaksi diatas, setelah selesai
menyebut rawi yang menjadi sumber pertamanya, yakni sahabat. Contoh
hadist qudsiy.
Dari Abi Dzar, dari Nabi saw, Allah swt berfirman :wahai hambahamba-Ku, sungguh Aku mengharamkan kedzaliman pada diri-Ku, (lebih
6
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. sebagaimana yang dikatakan oleh
Al-bara dalam sebuah hadist riwayat bukhari sebagai berikut : Rasullullah
saw adalah manusia yang sebaik-baik rupa dan tubuh, keadaan fisiknya tidak
terlalu tinggi dan pendek. (HR. Bukhari).
jauh (akherat) itu, siapakah yang patut dan seharusnya membuat peretuanperaturan itu ?.
Apakah manusia patut dengan yang demikian itu ?. Manusia memiliki
kelemahan-kelemahan, disamping itu pengetahuan manusia sangat terbatas.
Lantaran itu jika manusia yang diserahi menyusun peratuan-peratuan lalu
lintas menuju kehidupan sesudah mati maka akan sangat keliru, karena
manusia tidak mengetahui apa yang akan terjadi setelah kematian.
Jika demikian yang patut menyusunnya adalah Allah Tuhan Yang
Maha Kuasa yang sedikitpun tidak mempunyai kepentingan. Dan peraturan
yang dibuatNya itu disebut AGAMA. Namun manusia tidak bisa
behubungan langsung secara jelas dengan Tuhan, guna memperoleh
informasi-NYA, Tuhan memilih orang-orang tertentu yang memiliki kesucian
jiwa dan kecerdasan pikiran untuk menyampaikan informasi-NYA kepada
manusia.Mereka yeng terpilih itu dinamai Nabi dan Rasul.
Dan para Nabi atau Rasul yang menerima informasi dari Tuhan untuk
disampaikan kepada manusia itu, harus diberi bukti-bukti agar manusia
mampu menerimanya. Bukti-bukti itu dalam islam disebut mukjizat. Dan
mukjizat yang diberikan kepada Nabi akhir zaman, penutup para Nabi dan
Rasul adala Al Qura Al Karim. [5]
Al quran sebagai sumber pertama dan utama bagi hukum islam dan
pedoman hidup manusia di tegaskan oleh Rasulullah SAW. sebagai berikut:
Aku tinggalkan kepada kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat,
selama kalian berpegang tuguh kepada keduanya, yaitu kitabullah al quran
dan sunnahku.
2. Kedudukan Hadits
5)
http://mellsarahwindy.blogspot.com/2013/03/pengertian-kedudukan-dan-fungsi-al-quran.html
al-Quran,
dikarenakan
adanya
dalil-dalil
syariah
yang
10
wahyu
pertama
yang
ditugasi
untuk
menghimpun
dan
menuliskannya. Tetapi praktek ini tidak diikuti dalam kasus hadits, yang
mendapat perlakuan berbeda.
Pentingnya hadits dan perananya dalam berbagai masalah politik dan
sosial telah menyebabkan berbagai kelompok memperlihatkan kepekaan
tertentu terhadapnya. Kepekaan ini mengakibatkan tertundanya usaha
penulisan hadits, meskipun ada perintah Nabi untuk melakukan penulisan dan
penyebarluasan hadits. Sayangnya, penundaan ini menciptakan kerumitan bagi
generasi berikutnya dalam melakukan penilaian hadist.
Sudah banyak komentar mengenai Hadits, baik dari kalangan umat
Islam maupun non Islam, baik yang membela maupun yang menyerang dan
6)
11
12
13
sebagi hujjah dalam hukum-hukum Islam. Karena al-Quran dan hadits tidak
bisa dipisahkan. Barang siapa yang memisahkan al-Quran dengan hadits
berarti dia memisahkan Allah dan Rasul-Nya. Karena Allah swt. dalam alQuran telah mewajibkan semua orang untuk beriman kepada Rasul-Nya,
mengikuti perilakunya, menaati semua perintahnya dan meniggalkan semua
larangannya.
Hadits perintah Rasulullah untuk menyampaikan hadits-haditsnya
kepada orang lain.
Ya Allah saksikanlah, maka hendaknya orang yang hadir
menyapaikan kepada orang yang tidak hadir, karena banyak orang yang tidak
mendengar langsung lebih pandai dari orang yang mendengar langsung.
(H.R. Muslim)
BAB III
PENUTUP
14
3.1 Kesimpulan
Al-Quran dan al-hadist adalah sebagai sumber ajaran agama Islam yang
telah ditinggalkan oleh rasullullah saw, yang merupakan segala macam cara untuk
memecahkan semua permasalahan yang ada sepanjang hidup manusia.
Pengertian alquran adalah kallam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. Untuk disampaikan kepada seluruh ummt manusia sampai akhir
zaman nanti. Selain sebagai sumber ilmu pengetahuan, al-Quran juga sebagai
peringatan bagi ummat manusia, juga sebagai pembeda atas Nabi Muhammad
terhadap Nabi-Nabi sebelumnya.
Sedangkan Al-hadist adalah segala sesuatu yang mengenai perbuatan
maupun perkataan Rasullullah saw dan yang menyangkut hal ihwalnya. Hadis
terdiri dari beberapa unsur diantaranya ; sanad, matan dan rawi. Adapun
kegunaan dari hadist itu sendiri adalah: untuk menjelaskan ayat-ayat al-Quran
yang penjelasannya bersifat umum.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa didalam makalah ini
masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kami mohon maaf. Dan kami sangat
berharap atas kritikan dan saran yang bersifat membangun. Mudah-mudahan
makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan khususnya bagi kami sebagai
penulis.
DAFTAR PUSTAKA
15
Faridl Miftah dan Syihabuddin Agus. 1989. Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang
Pertama. Bandung : Pustaka.
Mudasir, H. 1999. Ilmu Hadist. Bandung. CV. Pustaka Setia.
T.M Ash-Shiddiq dan Hasbi.1970. Koleksi Hadits-Hadits Hukum. Bandung. P.T
AL MAARIF
http://alu-syahrudin.blogspot.co.id/2012/05/makalah-al-quran-dan-hadistsebagai.html Diakses pada hari Kamis tanggal 06 Oktober 2016 pukul 08.30
WIB)
http://mellsarahwindy.blogspot.com/2013/03/pengertian-kedudukan-dan-fungsial-quran.html (Diakses pada hari Kamis tanggal 06 Oktober 2016 pukul
08.30 WIB)
https://yohanalipha.wordpress.com/2014/09/22/kedudukan-al-quran-dalam-islam/
(Diakses pada hari Kamis tanggal 06 Oktober 2016 pukul 08.30 WIB)
16
17